• (GFD-2024-23180) [SALAH] CNBC Indonesia Tayangkan Berita “Presiden Cina : Tidak Ada Satu Negara Pun yang Bisa Kalahkan Israel”

    Sumber: TikTok
    Tanggal publish: 03/10/2024

    Berita

    “Presiden Cina : Tidak Ada Satu Negara Pun Yang Bisa Kalahkan Israel”.

    “#fyp #viral #JelajahMerdeka”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun TikTok @1q_223 (Alibaba) menyebarkan foto tangkapan layar pemberitaan CNBC Indonesia berjudul “Presiden Cina : Tidak Ada Satu Negara Pun Yang Bisa Kalahkan Israel”. Sejak diunggah pada Jumat (30/8/2024) hingga Selasa (1/10/2024), konten telah disukai lebih dari 50 ribu akun, menuai hampir enam ribu komentar, dan dibagikan ulang 992 kali.

    Tim pemeriksa fakta Mafindo (TurnBackHoax) menyalin judul itu ke kolom pencarian di laman CNBC Indonesia. Faktanya, tidak ditemukan pemberitaan tentang hal tersebut.

    Kami kemudian melakukan pencarian di Google menggunakan kata kunci “Xi Jinping tidak ada negara yang bisa kalahkan Israel” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ada media massa yang membahasnya, mayoritas hanya menyoroti langkah Xi Jinping yang mendesak diakhirinya konflik Israel-Hamas.

    Terakhir, kami menelusuri foto unggahan akun TikTok @1q_223 (Alibaba) itu dengan memanfaatkan Google Lens dan RevEye. Diketahui, foto tersebut berasal dari pemberitaan CNBC Indonesia berjudul “Xi Jinping Mau Ditangkap, Lembaga Ini Keluarkan Surat Penangkapan” yang tayang pada Juli 2024.

    Sebelumnya, akun TikTok ini menyunting berita CNBC Indonesia dan sudah dibahas dalam artikel “[SALAH] ARTIKEL CNBC INDONESIA BERJUDUL “Presiden China Sebut : Dunia Teknologi Di Kuasai Israel” di turnbackhoax.id.

    Jadi, unggahan berupa tangkapan layar berita CNBC Indonesia berjudul “Presiden Cina : Tidak Ada Satu Negara Pun yang Bisa Kalahkan Israel” itu tidak sesuai fakta dan merupakan konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Konten yang beredar merupakan hasil manipulasi. CNBC Indonesia tidak pernah mempublikasikan berita dengan judul tersebut. Xi Jinping pun tak mengatakan “Tak ada negara yang bisa kalahkan Israel”.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23179) Prabowo Subianto resmikan partai baru besutan Anies Baswedan, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/10/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan video di YouTube menarasikan bahwa Presiden Terpilih yang juga Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama dengan petinggi sejumlah partai lainnya yakni Partai NasDem, PKS, hingga PPP ikut meresmikan partai besutan politikus Anies Baswedan.

    Dalam thumbnail tersebut juga menampilkan foto Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ahmad Syaikhu, Surya Paloh dan Sandiaga Uno berada dalam satu panggung.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “NASDEM, PPP, PKS, PRABOWO, MERAPAT RESMIKAN PARTAI PERUBAHAN ANIES”

    Namun, benarkah Prabowo Subiantor dan petinggi partai lain ikut meresmikan partai baru Anies?

    Hasil Cek Fakta

    Menurut penelusuran ANTARA, video yang ditampilkan pada unggahan tersebut merupakan potongan video YouTube Refly Harun yang berjudul : “LIVE! SURAT BUAT ANIES (LAGI): NETRAL & SEGERA DEKLARASI PARTAI! SETUJU?!".

    Pada postingan tersebut pakar hukum Refly Harun menyampaikan “surat” kepada Anies Baswedan dan berpesan tiga hal yang harus dihindari dalam pembentukan partai baru itu, mulai dari pengkultusan akan sosok Anies Baswedan, dibiayai oleh pemodal dan oligarki, dan jangan sampai menjadi partai yang pragmatis.

    Dalam video tersebut tidak ada narasi Prabowo serta petinggi partai meresmikan partai baru. Hingga saat ini, belum ada informasi resmi terkait rencana pembentukan partai yang digagas Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

    Klaim:  Prabowo Subiantor resmikan partai baru besutan Anies Baswedan

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-23178) [HOAKS] Ustaz Abdul Somad Masuk Rumah Sakit akibat Penyakit Sifilis

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berupa tangkapan layar judul artikel mengatasnamakan Suara.com yang menyebut Ustaz Abdul Somad masuk rumah sakit akibat penyakit sifilis.

    Berdasarkan penelusuran Kompas.com, konten tersebut merupakan hasil manipulasi dan informasinya hoaks.

    Tangkapan layar judul artikel yang menyebut Ustaz Abdul Somad masuk rumah sakit karena penyakit sifilis muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut mengunggah tangkapan layar artikel berjudul:

    Ustadz Abdul Somad:Masuk Rumah Sakit (RS) Karena Kena Penyakit Sipilis

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Ustaz Abdul Somad terkena sifilis

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, tidak ditemukan artikel di laman Suara.com yang menyebut Ustaz Abdul Somad terkena sifilis.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian menggunakan teknik reverse image searh untuk menelusuri gambar dalam tangkapan layar artikel tersebut.

    Hasilnya, artikel tersebut identik dengan unggahan di laman Suara.com pada 17 Mei 2022. Namun, artikel aslinya berjudul "Kronologi UAS yang Diduga Dideportasi dari Singapura".

    Artikel tersebut membahas saat Ustaz Abdul Somad dideportasi dari Singapura pada 16 Mei 2022. Saat itu Ustaz Abdul Somad dideportasi ketika sudah tiba Pelabuhan Feri Tanah Merah, Singapura.

    Menurut salah satu sahabatnya, Ustaz Abdul Somad dideportase tanpa alasan yang jelas.

    Sehingga, unggahan berupa tangkapan layar itu dipastikan konten hoaks yang merupakan hasil manipulasi.

    Kesimpulan

    Judul artikel yang menyebut Ustaz Abdul Somad masuk rumah sakit karena penyakit sifilis merupakan hasil manipulasi atau hoaks.

    Artikel aslinya berjudul "Kronologi UAS yang Diduga Dideportasi dari Singapura" yang tayang di Suara.com pada 17 Mei 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2024-23177) [HOAKS] Pemerintah Arab Saudi Larang Doa untuk Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/10/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim Arab Saudi melarang imam masjid di wilayahnya untuk mendoakan Palestina.

    Narasi itu disertai video wawancara Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS), yang disebut tidak peduli dengan Palestina.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Klaim pemerintah Arab Saudi melarang imam masjid berdoa untuk Palestina disebarkan oleh akun X ini pada Minggu (29/9/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Pengunggah menyertakan video wawancara MBS berdurasi 1 menit 3 detik. Pada bagian latar video, tertera tulisan Future Investment Initiative, sebuah konferensi ekonomi kelas dunia.

    Berikut narasinya:

    Arab Saudi melarang Imam Mesjid mendoakan Palestina atau menyebutkannya dalam khotbah di masjid2 Saudi

    Pangeran Saudi Mohammed bin Salman mengatakan dia secara pribadi TIDAK PEDULI dengan masalah Palestina

    Arab Saudi menjadi Islam abad modern

    Indonesia menjadi Islam abad ke 7

    akun X Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun X, Minggu (29/9/2024), yang mengeklaim pemerintah Arab Saudi melarang imam masjid berdoa untuk Palestina.

    Hasil Cek Fakta

    Video MBS identik dengan video yang diunggah kanal YouTube Fox News, 29 Oktober 2017.

    MBS menjadi salah satu pembicara dalam konferensi Future Investment Initiative yang diadakan di Riyadh, Arab Saudi.

    Ia tidak bicara mengenai ketidakpedulian dengan Palestina. MBC bicara tentang upaya mengalihkan ideologi ekstremis menjadi Islam yang lebih moderat.

    Ia ingin Arab Saudi berdampingan baik dengan negara lain, terutama dalam sektor ekonomi.

    Pernyataan MBS dalam konferensi tersebut juga dikutip oleh CNN.

    "Kami ingin menjalani kehidupan normal, kehidupan di mana agama dan tradisi kami diwujudkan dalam toleransi, sehingga kami hidup berdampingan dengan dunia dan menjadi bagian dari perkembangan dunia," kata dia.

    Terkait sikap MBS terhadap konflik Israel dan Palestina, putra mahkota kerajaan Arab Saudi menyiratkan membela Palestina.

    Dikutip dari Middle East Eye, Jumat (27/9/2024), sempat ada laporan bahwa MBS mengatakan kepada Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dia secara pribadi tidak peduli dengan apa yang dia sebut sebagai "masalah Palestina".

    Namun, Arab Saudi membantah laporan tersebut.

    Di hadapan publik, MBS menyatakan bahwa Arab Saudi tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel, tanpa berdirinya negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

    "Kerajaan tidak akan menghentikan upayanya untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” kata MBS pada pidato tahunan di hadapan Dewan Syura di Riyadh.

    Sejauh ini, tidak ditemukan aturan atau rilis resmi mengenai larangan doa bagi Palestina di Arab Saudi.

    Kesimpulan

    Video menampilkan MBS diambil dari konferensi Future Investment Initiative pada 2017 disebarkan dengan konteks keliru.

    MBS bicara mengenai perubahan Arab Saudi ke Islam moderat. Namun narasi di media sosial mengaitkannya dengan larangan doa untuk Palestina di Arab Saudi.

    Faktanya, tidak ada larangan semacam itu di Arab Saudi.

    Rujukan