KOMPAS.com - Produk air minum dalam kemasan botol dengan merek Aqua diklaim mengandung formalin.
Pengguna media sosial menyebarkan video tutup botol Aqua yang rusak atau terbuka, yang diklaim sebagai bukti penyuntikan formalin.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Video produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Video menampilkan orang-orang membuka bagian atas tutup botol dengan kuku, tanpa perlu memutar segelnya.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (5/2/2025):
Ini saudara2ku semuanya sekedar menginfokan hati2 kalau beli AQUA pastikan tutup botol yang di atas yang bertulisa AQUA jangan langsung di buka.
Mohon untuk di periksa kembali maupun AQUA yang sudah terbuka penyimpanan diatas rak swalayan maupun minimarket atau Indomaret pastikan segel Aqua di tutupnya tidak terkonyak
karena kalau terkonyak sudah pasti tutup AQUA tersebut pasti sudah di suntik formalin untuk membunuh seluruh jaringan tubuh kita kini perusahaan AQUA di perikasa oleh departemen kesehatan INDONESIA mohon vidio tersebut di share keseluruh teman maupun kerabat saudara2ku.
Jaga anak ,cucu, ponakan dan keluarga kita dari ancaman ini tks
(GFD-2025-25512) [HOAKS] Produk Air Minum dalam Kemasan Mengandung Formalin
Sumber:Tanggal publish: 07/02/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar merupakan temuan lama yang terjadi pada 2017.
Fenomena produk tutup botol Aqua bermasalah pernah ditelusuri Kompas.com dan diunggah di YouTube pada 26 Juli 2017.
Apabila dilihat dengan cermat, terdapat irisan di bagian atas tutup botol Aqua, sehingga dapat dibuka tanpa memutar segel botol.
Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin telah meluruskan temuan tersebut.
Sebagaimana yang pernah ditulis Kompas.com, sejumlah produk air minum dalam kemasan botol Aqua rusak karena terjadi kesalahan saat didistribusikan.
"Karena penyebab rusak bisa macam-macam. Termasuk salah handling pas transportasi atau penyimpanan di toko atau distributor yang kurang baik," kata Arif pada 26 Juli 2017.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menindaklanjuti laporan botol Aqua yang rusak.
BPOM menyatakan, produk tersebut tidak terstandar sehingga tutupnya mudah terbuka dan bagian atasnya mengalami "pecah koin".
Botol yang rusak itu merupakan produk Aqua dalam kemasan botol 330 ml dengan nomor batch tertentu yang diproduksi oleh pabrik di Cianjur pada Juni 2017.
Produsen pun menarik produk dari batch tersebut untuk menghindari dampak lebih lanjut.
Selain itu, BPOM juga telah melakukan penelusuran dan sampling terhadap produk yang bermasalah.
Sejauh ini tidak ada temuan bahwa produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin.
Fenomena produk tutup botol Aqua bermasalah pernah ditelusuri Kompas.com dan diunggah di YouTube pada 26 Juli 2017.
Apabila dilihat dengan cermat, terdapat irisan di bagian atas tutup botol Aqua, sehingga dapat dibuka tanpa memutar segel botol.
Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin telah meluruskan temuan tersebut.
Sebagaimana yang pernah ditulis Kompas.com, sejumlah produk air minum dalam kemasan botol Aqua rusak karena terjadi kesalahan saat didistribusikan.
"Karena penyebab rusak bisa macam-macam. Termasuk salah handling pas transportasi atau penyimpanan di toko atau distributor yang kurang baik," kata Arif pada 26 Juli 2017.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menindaklanjuti laporan botol Aqua yang rusak.
BPOM menyatakan, produk tersebut tidak terstandar sehingga tutupnya mudah terbuka dan bagian atasnya mengalami "pecah koin".
Botol yang rusak itu merupakan produk Aqua dalam kemasan botol 330 ml dengan nomor batch tertentu yang diproduksi oleh pabrik di Cianjur pada Juni 2017.
Produsen pun menarik produk dari batch tersebut untuk menghindari dampak lebih lanjut.
Selain itu, BPOM juga telah melakukan penelusuran dan sampling terhadap produk yang bermasalah.
Sejauh ini tidak ada temuan bahwa produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin.
Kesimpulan
Narasi produk Aqua dalam kemasan botol mengandung formalin merupakan hoaks.
Video bagian atas tutup botol yang rusak merupakan temuan pada 2017, ketika kemasan 330 ml dari batch yang diproduksi di Cianjur bermasalah.
Berdasarkan klasifikasi Danone Indonesia dan penelusuran yang sudah dilakukan BPOM, tidak ada temuan formalin dari produk yang rusak itu.
Video bagian atas tutup botol yang rusak merupakan temuan pada 2017, ketika kemasan 330 ml dari batch yang diproduksi di Cianjur bermasalah.
Berdasarkan klasifikasi Danone Indonesia dan penelusuran yang sudah dilakukan BPOM, tidak ada temuan formalin dari produk yang rusak itu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/phutry.phutry.92/videos/1601405627247707
- https://www.facebook.com/100080647441170/videos/1122164672565218/
- https://www.facebook.com/100092521780202/videos/3058814584273044
- https://www.facebook.com/edyvarmasitanggangvarma/videos/1128208938515416
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0EPfSczdaJcimE2fK7hkkNnUGc3r3t9RQ4q43vsBPQiGMWyBAcDWmqRdkqL4N5v8Bl&id=61556767543090
- https://www.facebook.com/reel/3825226981072772
- https://www.facebook.com/reel/1146551556922132
- https://www.youtube.com/watch?v=J185tfWwaeQ&t=129s
- https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/26/18260921/ini-dugaan-produsen-soal-kasus-tutup-botol-aqua
- https://www.pom.go.id/penjelasan-publik/penjelasan-badan-pom-terkait-tutup-kemasan-air-mineral-yang-tidak-terstandar
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25511) [KLARIFIKASI] Pertemuan Prabowo dan Megawati Terjadi 2022, Bukan 2025
Sumber:Tanggal publish: 07/02/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video yang menampilkan pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri beredar di media sosial.
Namun, narasi yang dimunculkan adalah pertemuan terjadi saat Prabowo telah menjadi presiden. Unggahan dengan narasi tersebut beredar pada akhir Januari 2025.
Setelah ditelusuri, narasi itu berisi informasi yang konteksnya keliru sehingga perlu diluruskan.
Video diklaim menampilkan Prabowo bertemu dengan Megawati diunggah akun Facebook ini, ini, dan ini pada Januari 2025.
Akun tersebut membagikan tautan di kanal YouTube ini dengan judul:
Presiden Prabowo Bertemu Megawati, Jokowi Kebakaran Jenggot
Dalam video terdapat klip yang menampilkan Prabowo menggandeng tangan Megawati.
Namun, narasi yang dimunculkan adalah pertemuan terjadi saat Prabowo telah menjadi presiden. Unggahan dengan narasi tersebut beredar pada akhir Januari 2025.
Setelah ditelusuri, narasi itu berisi informasi yang konteksnya keliru sehingga perlu diluruskan.
Video diklaim menampilkan Prabowo bertemu dengan Megawati diunggah akun Facebook ini, ini, dan ini pada Januari 2025.
Akun tersebut membagikan tautan di kanal YouTube ini dengan judul:
Presiden Prabowo Bertemu Megawati, Jokowi Kebakaran Jenggot
Dalam video terdapat klip yang menampilkan Prabowo menggandeng tangan Megawati.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com, menelusuri klip yang menampilkan Prabowo menggandeng tangan Megawati menggunakan Google Lens.
Hasilnya, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini pada 2022.
Video itu berjudul "Momen Prabowo Subianto Gandeng Megawati Bantu Naiki Tangga di Unhan Bogor".
Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Prabowo dan Megawati menghadiri sidang terbuka promosi doktor Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto di Universitas Pertahanan, Bogor pada 6 Juni 2022.
Saat itu Prabowo menggandeng tangan Megawati untuk membantu menaiki tangga di Universitas Pertahanan.
Sementara, setelah Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 belum ada pertemuan langsung antara Prabowo dan Megawati yang diketahui publik.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, sempat muncul kabar Prabowo dan Megawati akan bertemu di perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra pada 15 Februari 2025.
Namun, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad belum bisa memastikan hal itu bakal terjadi. Alasannya, Megawati masih berada luar negeri.
Menurut Dasco, Partai Gerindra mengundang semua mantan presiden di acara tersebut.
"Kami memang mengundang para mantan-mantan presiden untuk ikut menghadiri perayaan HUT Partai Gerindra," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (4/2/2025).
"Diundang semua (termasuk Megawati Soekarnoputri), mantan presiden diundang semua."
Hasilnya, video itu identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini pada 2022.
Video itu berjudul "Momen Prabowo Subianto Gandeng Megawati Bantu Naiki Tangga di Unhan Bogor".
Dalam keterangannya, video itu adalah momen ketika Prabowo dan Megawati menghadiri sidang terbuka promosi doktor Sekjen PDI-P, Hasto Kristiyanto di Universitas Pertahanan, Bogor pada 6 Juni 2022.
Saat itu Prabowo menggandeng tangan Megawati untuk membantu menaiki tangga di Universitas Pertahanan.
Sementara, setelah Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 belum ada pertemuan langsung antara Prabowo dan Megawati yang diketahui publik.
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com sebelumnya, sempat muncul kabar Prabowo dan Megawati akan bertemu di perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra pada 15 Februari 2025.
Namun, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad belum bisa memastikan hal itu bakal terjadi. Alasannya, Megawati masih berada luar negeri.
Menurut Dasco, Partai Gerindra mengundang semua mantan presiden di acara tersebut.
"Kami memang mengundang para mantan-mantan presiden untuk ikut menghadiri perayaan HUT Partai Gerindra," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (4/2/2025).
"Diundang semua (termasuk Megawati Soekarnoputri), mantan presiden diundang semua."
Kesimpulan
Video yang menampilkan Prabowo bertemu Megawati perlu diluruskan karena konteksnya keliru, sehingga menampilkan informasi yang tidak utuh.
Faktanya, video memperlihatkan saat Prabowo dan Megawati bertemu, ketika menghadiri sidang terbuka promosi doktor Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di Universitas Pertahanan, Bogor pada 6 Juni 2022.
Setelah Pilpres 2024, belum ada pertemuan langsung antara Prabowo dan Megawati yang diketahui publik.
Faktanya, video memperlihatkan saat Prabowo dan Megawati bertemu, ketika menghadiri sidang terbuka promosi doktor Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto di Universitas Pertahanan, Bogor pada 6 Juni 2022.
Setelah Pilpres 2024, belum ada pertemuan langsung antara Prabowo dan Megawati yang diketahui publik.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/18Y2BYQoW5/
- https://www.facebook.com/share/p/15dZzc1Uwi/
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1257622471981726&set=a.141745033569481
- https://www.youtube.com/watch?v=K-2xQsT86Is&ab_channel=Jempolindo
- https://www.youtube.com/watch?v=yurxdaKZRFA&ab_channel=KOMPASTV
- https://nasional.kompas.com/read/2025/02/04/11110631/semua-mantan-presiden-diundang-ke-hut-gerindra-prabowo-akhirnya-bertemu
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25510) Cek Fakta: Hoaks Kabar Penculikan Anak di Desa Buga Tolitoli Sulawesi Tengah
Sumber:Tanggal publish: 07/02/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang terjadinya aksi penculikan anak di Desa Buga, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 31 Januari 2025.
Akun Facebook tersebut mengunggah narasi bahwa telah terjadi dugaan penculikan anak di Desa Buga, Kabupaten Tolitoli pada 29 Januari 2025.
"* Dugaan Terjadinya Tindak Pidana Percobaan Penculikan Anak dibawah Umur*
Pada hari Rabu tanggal 29 Januari 2025 sekitar Pukul 15.40 wita bertempat di Dusun 1 Tanjung jati, Desa Buga telah terjadi Tindak Pidana Percobaan Penculikan Anak dibawah Umur.
Adapun Identitas Korban :
Per.Wika, umur 6 th, Agama Islam, Suku Dondo, Pekerjaan Pelajar, Alamat Dusun 1 Tanjung Jati Desa Buga Kec. Ogodeide Kab. Tolitoli.
Serta Identitas Saksi-Saksi yang melihat dan mengetahui Kejadian tersebut ;
a, Nama : Per. Nirmawati
Umur : 38 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Dusun 1 Tangjung jati Desa Buga Kec. Ogodeide Kab. Tolitoli.
b, Nama : Per. Herti
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Alamat : Dusun 1 Tangjung jati Desa Buga Kec. Ogodeide Kab. Tolitoli.
Dengan Kronologis Kejadian :
Sekitar Pukul 15.40 wita Per.Wika sedang bermain-main bersama teman- temannya di depan rumah Per.Herti, karena saat itu kondisi Cuaca sedang Hujan, beberapa saat kemudian ada mobil berwarna hitam melintas dari arah Desa Batuilo menuju Desa Buga kemudian Mobil berhenti tepat di tempat anak-anak tersebut bermain, namun Per. Herti tidak mengetahui Persis merek mobil tersebut, dan Per. Herti melihat Kaca mobil depan sebelah kiri dan sebelah kanan terbuka sekitar ±15cm, saat itu Per.Herti melihat gerak-gerik yang mencurigakan terhadap sopir dan penumpang dalam mobil tersebut, lalu kemudian salah satu penumpang mobil turun dan mendekati anak-anak yang sedang bermain tersebut, dan pada saat itu Per.Herti melihat dan langsung berteriak *Woi* dan dengan Spontan terduga Pelaku langsung kabur mengendarai mobilnya, meninggalkan Dusun 1 Tanjung Jati Desa Buga sambil Per.Herti menyuruh anak-anak tersebut pulang kerumahnya Masing-masing.
Waspada dan awasi anak anda, jangan sampai kita lengah, karena mereka bisa datang kapan saja dan berpura-pura menjadi apa saja.
Edukasi anak kita bila sedang bermain lalu ada orang asing mendekat dengan gerak gerik mencurigakan untuk segera lari atau berteriak," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 3 kali dibagikan dan mendapat 4 komentar dari warganet.
Benarkah kabar tentang terjadinya penculikan anak di Desa Bagu, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah? Berikut penelusurannya.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang kabar tentang terjadinya penculikan anak di Desa Bagu, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "penculikan anak di tolitoli" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Dugaan Penculikan Anak di Desa Buga Tolitoli Hoaks" yang dimuat situs rri.co.id pada 5 Februari 2025.
KBRN,Tolitoli: Sebuah informasi mengenai dugaan penculikan anak dibawah umur di Desa Buga, Kecamatan Ogodeide, Kabupaten Tolitoli, sempat menggemparkan masyarakat setelah beredar luas di media sosial. Informasi tersebut diposting oleh akun yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan keresahan ditengah warga.
Menanggapi hal tersebut, Polres Tolitoli, segera melakukan penyelidikan untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar. Setelah dilakukan penelusuran, ibu dari anak yang disebut-sebut menjadi korban penculikan memberikan klarifikasi bahwa kabar tersebut tidak benar.
Kapolres Tolitoli, AKBP Wayan Wayracana Aryawan, S.I.K., menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengusut penyebar berita hoaks tersebut.
"Kami pastikan bahwa informasi terkait penculikan anak di Desa Buga adalah tidak benar alias hoaks. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum jelas sumbernya. Kami juga sedang menyelidiki akun yang pertama kali menyebarkan berita ini, karena telah menimbulkan keresahan di masyarakat," ujar Kapolres, Rabu (5/2/2025).
Lebih lanjut, Polres Tolitoli mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima informasi, terutama yang beredar di media sosial. Jika, menemukan isu serupa, warga diharapkan segera melapor kepada pihak kepolisian agar dapat dilakukan pengecekan dan klarifikasi sebelum berita menyebar luas.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat tidak lagi terprovokasi oleh informasi hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan. Polres Tolitoli, berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum mereka serta menindak tegas penyebar berita bohong sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kesimpulan
Kabar tentang kabar tentang terjadinya penculikan anak di Desa Bagu, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah ternyata tidak benar alias hoaks. Pihak kepolisian telah melakukan penelusuran dan tidak menemukan adanya upaya penculikan anak di Desa Bagu, Tolitoli.
Rujukan
(GFD-2025-25509) Tidak Benar Kemenag Buka Pendaftaran Haji Gratis untuk 100 Orang
Sumber:Tanggal publish: 07/02/2025
Berita
tirto.id - Medio Januari lalu, Pemerintah RI bersama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan perhajian untuk musim haji 2025 atau 1446 H. Disebutkan, jemaah haji Indonesia yang bakal diberangkatkan pada masa operasional haji tahun ini sebanyak 221 ribu orang.
Berhubung ibadah haji selalu mendapat antusiasme yang meriah dari masyarakat, tak jarang momen jelang pelaksanaannya dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi miring.
Baru-baru ini umpamanya, berseliweran poster pendaftaran haji gratis tahun 2025. Halaman Facebook berjudul “program haji gratis” (arsip) membagikan narasi itu disertai informasi syarat dan ketentuan yang berlaku untuk pendaftaran.
Syaratnya yakni berumur 25 sampai 65 tahun, sehat jasmani dan rohani, serta sedang tidak hamil. Dari semua pendaftar, menurut unggahan, nantinya akan dipilih 100 orang yang beruntung untuk diberangkatkan haji.
“Pendaftaran Haji Gratis Khusus 100 Orang Yang Beruntung Tahun Keberangkatan 2025. Pendaftaran Gratis Dan Biaya Ditanggung pemerintah,” tulis akun pengunggah, Rabu (5/2/2025). Poster yang berlalu-lalang itu juga memasang logo Kementerian Agama (Kemenag) dan foto Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Per Jumat (7/2/2025), unggahan ini sudah dilihat sebanyak 992 kali dan meraup 2.200 tanda suka, serta 498 komentar. Akun pengunggah juga turut menyematkan sebuah tautan pendaftaran di kolom komentar.
Klaim serupa pun disebarkan oleh akun Facebook lain, di antaranya akun “Haji & Umroh” (arsip).
Namun, benarkah informasi itu?
Berhubung ibadah haji selalu mendapat antusiasme yang meriah dari masyarakat, tak jarang momen jelang pelaksanaannya dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan informasi miring.
Baru-baru ini umpamanya, berseliweran poster pendaftaran haji gratis tahun 2025. Halaman Facebook berjudul “program haji gratis” (arsip) membagikan narasi itu disertai informasi syarat dan ketentuan yang berlaku untuk pendaftaran.
Syaratnya yakni berumur 25 sampai 65 tahun, sehat jasmani dan rohani, serta sedang tidak hamil. Dari semua pendaftar, menurut unggahan, nantinya akan dipilih 100 orang yang beruntung untuk diberangkatkan haji.
“Pendaftaran Haji Gratis Khusus 100 Orang Yang Beruntung Tahun Keberangkatan 2025. Pendaftaran Gratis Dan Biaya Ditanggung pemerintah,” tulis akun pengunggah, Rabu (5/2/2025). Poster yang berlalu-lalang itu juga memasang logo Kementerian Agama (Kemenag) dan foto Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Per Jumat (7/2/2025), unggahan ini sudah dilihat sebanyak 992 kali dan meraup 2.200 tanda suka, serta 498 komentar. Akun pengunggah juga turut menyematkan sebuah tautan pendaftaran di kolom komentar.
Klaim serupa pun disebarkan oleh akun Facebook lain, di antaranya akun “Haji & Umroh” (arsip).
Namun, benarkah informasi itu?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto mula-mula mengecek profil halaman Facebook pengunggah, yakni “program haji gratis”. Menurut informasi profilnya, halaman itu diikuti oleh 111 orang dan baru dibuat pada 5 Februari 2025.
Begitu pula dengan halaman Facebook "Haji & Umroh" yang hanya memiliki 74 pengikut dan baru dibuat pada 1 Januari 2025. Akun-akun ini diketahui bukanlah akun Facebook resmi Kementerian Agama.
Media sosial Facebook asli Kemenag bernama “Kementerian Agama RI” dengan centang biru, yang diikuti oleh 704 ribu pengikut.
Tirto lalu mencoba menelusuri tautan yang disematkan dalam unggahan. Kami menyalin tautan itu ke situs urlscan.io untuk mengecek keamanannya tanpa harus mengklik tautan.
Hasilnya, kami menemukan situs ini besifat malicious atau berbahaya. Tautan itu juga sama sekali tidak mengarah ke situs maupun akun-akun media sosial resmi Kemenag.
Saat mengecek akun Instagram resmi Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI, Tirto menjumpai klaim ini sudah dinyatakan hoaks. Kemenag menyatakan pihaknya tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
“Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kemenag RI untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati. Dan jika ada kerugian yang terjadi segera laporkan kepada pihak berwajib,” tulis akun Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI dalam unggahan Instagramnya, Selasa (28/1/2025).
Kemenag juga mengimbau masyarakat untuk mencari informasi resmi hanya melalui kanal Kemenag RI dan Informasi Haji. Masyarakat bisa mengunjungi situs https://haji.kemenag.go.id/v5/?search=waiting-list untuk mengecek informasi terkait waktu tunggu dan kuota untuk setiap daerah.
Begitu pula dengan halaman Facebook "Haji & Umroh" yang hanya memiliki 74 pengikut dan baru dibuat pada 1 Januari 2025. Akun-akun ini diketahui bukanlah akun Facebook resmi Kementerian Agama.
Media sosial Facebook asli Kemenag bernama “Kementerian Agama RI” dengan centang biru, yang diikuti oleh 704 ribu pengikut.
Tirto lalu mencoba menelusuri tautan yang disematkan dalam unggahan. Kami menyalin tautan itu ke situs urlscan.io untuk mengecek keamanannya tanpa harus mengklik tautan.
Hasilnya, kami menemukan situs ini besifat malicious atau berbahaya. Tautan itu juga sama sekali tidak mengarah ke situs maupun akun-akun media sosial resmi Kemenag.
Saat mengecek akun Instagram resmi Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI, Tirto menjumpai klaim ini sudah dinyatakan hoaks. Kemenag menyatakan pihaknya tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
“Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kemenag RI untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati. Dan jika ada kerugian yang terjadi segera laporkan kepada pihak berwajib,” tulis akun Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI dalam unggahan Instagramnya, Selasa (28/1/2025).
Kemenag juga mengimbau masyarakat untuk mencari informasi resmi hanya melalui kanal Kemenag RI dan Informasi Haji. Masyarakat bisa mengunjungi situs https://haji.kemenag.go.id/v5/?search=waiting-list untuk mengecek informasi terkait waktu tunggu dan kuota untuk setiap daerah.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang sudah dilakukan, narasi soal pendaftaran haji gratis untuk 100 orang yang mengatasnamakan Kementerian Agama (Kemenag RI) bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Akun-akun pengunggah diketahui bukan akun Facebook resmi Kemenag dan baru dibuat pada Januari - Februari 2025. Adapun tautan pendaftaran yang disertakan juga bersifat malicious atau berbahaya, berdasarkan penelusuran menggunakan urlscan.io.
Klaim ini sudah dinyatakan hoaks oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI. Kemenag menyatakan pihaknya tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
Akun-akun pengunggah diketahui bukan akun Facebook resmi Kemenag dan baru dibuat pada Januari - Februari 2025. Adapun tautan pendaftaran yang disertakan juga bersifat malicious atau berbahaya, berdasarkan penelusuran menggunakan urlscan.io.
Klaim ini sudah dinyatakan hoaks oleh Direktorat Penerangan Agama Islam Kemenag RI. Kemenag menyatakan pihaknya tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu.
Rujukan
- https://haji.kemenag.go.id/v5/detail/tandatangani-mo-u-indonesia-akan-berangkatkan-221-ribu-jemaah-pada-operasional-haji-2025
- https://www.facebook.com/61572742327141/videos/1056384766527789/
- https://archive.ph/9GZjK
- https://www.facebook.com/61571363396376/videos/949409487299757/
- https://archive.ph/I0ZTH
- https://www.facebook.com/profile.php?id=61572742327141
- https://www.facebook.com/profile.php?id=61571363396376
- https://www.facebook.com/KementerianAgamaRI/?locale=id_ID
- https://urlscan.io/result/0dc8c636-63e8-4c48-9059-a267ceeae644/
- https://www.instagram.com/p/DFW1rRPzuHh/?utm_source=ig_embed&ig_rid=f549dd4f-270b-4d66-822c-43c3ec7d9715
- https://haji.kemenag.go.id/v5/?search=waiting-list
Halaman: 876/6615