Suara.com - Beredar di media sosial sebuah narasi tentang petinju dunia Mike Tyson yang masuk ke sebuah kafe bersama dua rekannya untuk menjalankan salat.
Narasi itu muncul di akun TikTok @mifahmiiii. Di sana diceritakan tentang kafe di Los Angeles, Amerika yang melarang seorang muslim untuk masuk ke dalamnya.
Mike Tyson bersama Sweden Badou Jack dan Amer Abdullah yang ketiganya merupakan atlet tinju terkenal disebut masuk ke dalam kafe tersebut dan melaksanakan salat berjamaah.
Berikut narasi yang disampaikan:
“Jadi, kalian harus tau nih, jadi ada sebuah kafe di Los Angeles Amerika yang mana si pemilik cafe nya nulis di depan kafenya. Orang muslim dilarang masuk nah ini nih, yang harus kalian tau tiba-tiba ada 3 orang muslim yang masuk ke dalam kafenya,"
"Mereka masuk aja tuh gak beli apa-apa dan mereka bertiga ini langsung gelar sajadah langsung melaksanakan sholat asar berjamaah di cafe tersebut kan di lokasi itu tuh bukan hanya ada pemiliknya doang, tapi selain ada pemiliknya, ada juga orang-orang lain yang ngantri, sambil ngopi di sana ada juga sekuriti dan mereka semua diem gak berani mengusir 3 orang muslim yang sedang shalat disitu tau gak kenapa karena orang-orang yang sholat disitu yang pertama ada Mike tyson, orang juara tinju kelas berat dunia yang ke-2 ada sweden badou jack, dia itu juga seorang juara tinju dunia saat ini dan yang ke-3 yang menjadi imam adalah ammar abdullah adalah seorang juara cheek boxing daripada bogem dari para petinju dengan,"
"Si milik cafe sama scurity nya pada diem aja deh kalo menurut pengen ga pimpit ke kafe itu.”
Lantas benarkah narasi tersebut?
(GFD-2024-22955) Cek Fakta: Kisah Mike Tyson Salat di Kafe yang Larang Pengunjung Beragama Islam
Sumber:Tanggal publish: 26/09/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran fakta oleh Suara.com, ditemukan data bahwa Pemeriksa Fakta Mafindo melalui turnbackhoax.id sejak 2020 telah membantah kebenaran cerita tersebut. Faktanya, video tersebut diambil di kantor perkebunan ganja milik Mike Tyson sendiri yang bernama Tyson Ranch, di California, Amerika Serikat pada 23 Agustus 2020 lalu.
Melansir iNews, disebutkan bahwa saat itu sedang dalam tahap persiapan untuk pertarungan Jack yang akan dilaksanakan 28 November 2020. Ketika Jack dan Abdallah tiba dan hendak melaksanakan salat, Mike Tyson mengajaknya untuk melakukan salat bersama di lokasi tersebut.
Dalam foto asli yang utuh tanpa terpotong yang dibagikan oleh Jack di Twitternya pada Agustus 2020, terlihat jelas logo Tyson Ranch yang menandakan bahwa lokasi tersebut berada di tempat bisnis ganja milik Mike Tyson.
Melansir iNews, disebutkan bahwa saat itu sedang dalam tahap persiapan untuk pertarungan Jack yang akan dilaksanakan 28 November 2020. Ketika Jack dan Abdallah tiba dan hendak melaksanakan salat, Mike Tyson mengajaknya untuk melakukan salat bersama di lokasi tersebut.
Dalam foto asli yang utuh tanpa terpotong yang dibagikan oleh Jack di Twitternya pada Agustus 2020, terlihat jelas logo Tyson Ranch yang menandakan bahwa lokasi tersebut berada di tempat bisnis ganja milik Mike Tyson.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita Mike Tyson sengaja salat di kafe yang melarang muslim masuk ke dalamnya adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
(GFD-2024-22954) Cek Fakta: Maarten Paes Fasih Berbicara dengan Bahasa Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 26/09/2024
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video yang memuat narasi mengenai pemain Timnas Sepak Bola Indonesia, Marteen Paes sangat fasih berbicara dengan bahasa Indonesia.
Dalam video yang diunggah oleh akun youtube bernama @aliefpangkas87 diperlihatkan Maarten Paes sedang diwawancarai dengan bahasa Indonesia dan dijawab juga menggunakan bahasa Indonesia. Postingan tersebut juga telah dilihat sebanyak 314 ribu penonton di Youtube.
Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut:
Maarten Paes Paseh Bener Bahasa Indonesianya
Lantas benarkah klaim tersebut?
Dalam video yang diunggah oleh akun youtube bernama @aliefpangkas87 diperlihatkan Maarten Paes sedang diwawancarai dengan bahasa Indonesia dan dijawab juga menggunakan bahasa Indonesia. Postingan tersebut juga telah dilihat sebanyak 314 ribu penonton di Youtube.
Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan tersebut:
Maarten Paes Paseh Bener Bahasa Indonesianya
Lantas benarkah klaim tersebut?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran fakta Suara.com, Setelah dilakukan pengecekan menggunakan google search image, ditemukan dua postingan yang mirip dengan unggahan youtube tersebut, pertama pada akun tiktok Dun Hill dan akun youtube Timnas United.
Terdengar di video tersebut, Maarten Paes tengah diwawancarai dengan menggunakan bahasa Inggris dan ia pun menjawab juga menggunakan bahasa Inggris.
Sementara itu, terpantau dalam wawancara dengan Metro TV, Maarten menjelaskan dirinya masih terus belajar bahasa Indonesia untuk memperlancar komunikasi dengan rekan-rekan satu tim.
Walau demikian, Maarten Paes belum sepenuhnya lancar dalam berbahasa Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa dirinya siap untuk diwawancarai memakai bahasa Indonesia pada Oktober mendatang.
Berdasarkan hasil pengecekan suara pada video tersebut menggunakan Hive Moderation, hasil menunjukkan 99,8% bahwa suara dalam video tersebut merupakan buatan AI atau kecerdasan buatan.
Kemungkinan besar, video asli yang memuat wawancara dalam bahasa Inggris diubah dengan menggunakan bahasa Indonesia menggunakan bantuan AI.
Terdengar di video tersebut, Maarten Paes tengah diwawancarai dengan menggunakan bahasa Inggris dan ia pun menjawab juga menggunakan bahasa Inggris.
Sementara itu, terpantau dalam wawancara dengan Metro TV, Maarten menjelaskan dirinya masih terus belajar bahasa Indonesia untuk memperlancar komunikasi dengan rekan-rekan satu tim.
Walau demikian, Maarten Paes belum sepenuhnya lancar dalam berbahasa Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa dirinya siap untuk diwawancarai memakai bahasa Indonesia pada Oktober mendatang.
Berdasarkan hasil pengecekan suara pada video tersebut menggunakan Hive Moderation, hasil menunjukkan 99,8% bahwa suara dalam video tersebut merupakan buatan AI atau kecerdasan buatan.
Kemungkinan besar, video asli yang memuat wawancara dalam bahasa Inggris diubah dengan menggunakan bahasa Indonesia menggunakan bantuan AI.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebut Maarten Paes fasih berbahasa Indonesia tidaklah benar alias hoaks. Konten tersebut termasuk ke dalam konten yang dimanipulasi.
(GFD-2024-22953) [SALAH] Peningkatan Frekuensi 5G Mengaktifkan Nanopartikel dalam Tubuh yang Sebabkan Cacar Monyet Bagi yang Sudah Vaksin
Sumber: Instagram.com, Facebook.comTanggal publish: 26/09/2024
Berita
“Agenda Berikutnya – Meningkatkan Frekuensi untuk mengaktifkan nanopartikel dalam tubuh ini akan menyebabkan Cacar Monyet dan kemungkinan bisul/luka pada mereka yang telah Ditandai dengan vx666ine.
Wahyu 16:2 Kemudian timbullah bisul yang buruk dan menyakitkan pada semua orang yang mempunyai tanda binatang itu
Yang sudaht erlarjur vaxx sebaiknya pulang kampung. jauhi tower dan smartphone 5G!”
Wahyu 16:2 Kemudian timbullah bisul yang buruk dan menyakitkan pada semua orang yang mempunyai tanda binatang itu
Yang sudaht erlarjur vaxx sebaiknya pulang kampung. jauhi tower dan smartphone 5G!”
Hasil Cek Fakta
Artikel disadur dari Tempo.co.
Sebuah postingan di Instagram dan Facebook membagikan informasi yang menyebut bahwa peningkatan frekuensi sinyal 5G akan mengaktifkan nanopartikel dalam tubuh yang menyebabkan cacar monyet bagi mereka yang telah ditandai dengan vaksin.
Namun peneliti virologi, cabang ilmu biologi yang mempelajari virus, viroid, dan prion, dari Universitas Airlangga, Dr. Arif Nur Muhammad Ansori melalui Tempo menjelaskan bahwa peningkatan frekuensi sinyal 5G tidak akan mengaktifkan nanopartikel yang diklaim terkandung dalam vaksin.
Ia menjelaskan bahwa kandungan dalam sebuah vaksin terdiri dari antigen, pengawet, stabilisator, dan adjuvan yang dapat merangsang respons imun dalam tubuh dan tidak mengandung nanopartikel.
“Narasi hoaks sering digunakan untuk menimbulkan ketakutan dan kebingungan tentang vaksinasi, padahal vaksin Monkeypox telah diuji secara menyeluruh untuk keselamatan dan efektivitasnya oleh para ahli. Penyebaran informasi yang salah terkait vaksinasi dapat menghambat upaya penanganan kesehatan publik, sehingga penting untuk merujuk pada sumber-sumber ilmiah dan otoritas kesehatan yang terpercaya,” ujar Arif seperti yang dikutip dari Tempo.co.
Perlu diketahui seperti yang dilansir dari Tempo.co, di Indonesia sendiri telah digunakan vaksin MVA-BN®?(Modified Vaccinia Ankara – Bavarian Nordic) yang mana vaksin ini telah mendapatkan rekomendasi dari WHO untuk digunakan dalam menangani wabah cacar monyet.
Dengan demikian, peningkatan frekuensi 5G mengaktifkan nanopartikel dalam tubuh yang sebabkan cacar monyet bagi yang sudah vaksin adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Sebuah postingan di Instagram dan Facebook membagikan informasi yang menyebut bahwa peningkatan frekuensi sinyal 5G akan mengaktifkan nanopartikel dalam tubuh yang menyebabkan cacar monyet bagi mereka yang telah ditandai dengan vaksin.
Namun peneliti virologi, cabang ilmu biologi yang mempelajari virus, viroid, dan prion, dari Universitas Airlangga, Dr. Arif Nur Muhammad Ansori melalui Tempo menjelaskan bahwa peningkatan frekuensi sinyal 5G tidak akan mengaktifkan nanopartikel yang diklaim terkandung dalam vaksin.
Ia menjelaskan bahwa kandungan dalam sebuah vaksin terdiri dari antigen, pengawet, stabilisator, dan adjuvan yang dapat merangsang respons imun dalam tubuh dan tidak mengandung nanopartikel.
“Narasi hoaks sering digunakan untuk menimbulkan ketakutan dan kebingungan tentang vaksinasi, padahal vaksin Monkeypox telah diuji secara menyeluruh untuk keselamatan dan efektivitasnya oleh para ahli. Penyebaran informasi yang salah terkait vaksinasi dapat menghambat upaya penanganan kesehatan publik, sehingga penting untuk merujuk pada sumber-sumber ilmiah dan otoritas kesehatan yang terpercaya,” ujar Arif seperti yang dikutip dari Tempo.co.
Perlu diketahui seperti yang dilansir dari Tempo.co, di Indonesia sendiri telah digunakan vaksin MVA-BN®?(Modified Vaccinia Ankara – Bavarian Nordic) yang mana vaksin ini telah mendapatkan rekomendasi dari WHO untuk digunakan dalam menangani wabah cacar monyet.
Dengan demikian, peningkatan frekuensi 5G mengaktifkan nanopartikel dalam tubuh yang sebabkan cacar monyet bagi yang sudah vaksin adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Moch. Marcellodiansyah
Faktanya frekuensi sinyal 5G tidak akan mengaktifkan nanopartikel yang diklaim terkandung dalam vaksin. Dalam sebuah vaksin mengandung bahan antigen, pengawet, stabilisator, dan adjuvan yang membantu merangsang respons imun, tidak mengandung nanopartikel.
Faktanya frekuensi sinyal 5G tidak akan mengaktifkan nanopartikel yang diklaim terkandung dalam vaksin. Dalam sebuah vaksin mengandung bahan antigen, pengawet, stabilisator, dan adjuvan yang membantu merangsang respons imun, tidak mengandung nanopartikel.
Rujukan
(GFD-2024-22952) [SALAH] Video Seorang Pria Menemukan UFO di Sungai Citarum
Sumber: TwitterTanggal publish: 26/09/2024
Berita
“Seorang pemuda alias ( si budak leweng ) ini merasa kaget tetiba menemukan pesawat UFO yang jatuh di sungai citarum.
Karena kaget & penasaran, si budak leweng ini coba mendekati & karena tidak ada orang di dalamnya.
Akhirnya dia menggunakannya utk menyusuri sungai citarum”.
Karena kaget & penasaran, si budak leweng ini coba mendekati & karena tidak ada orang di dalamnya.
Akhirnya dia menggunakannya utk menyusuri sungai citarum”.
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @ProfOnline_id mengunggah video yang menunjukkan seorang pria menemukan UFO besar di sebuah sungai, dan diklaim oleh @ProfOnline_id sebagai penemuan UFO di Citarum. Pengguna Twitter tersebut juga mengklaim bahwa pria di video itu kemudian menggunakan UFO temuannya untuk menyusuri sungai Citarum. Cuitan dan video yang diunggah pada 16 September tersebut hingga saat ini telah mendapatkan 1,400 likes, dikutip dan dibagikan ulang 236 kali, serta telah dilihat 369,000 kali.
Setelah menelusuri video tersebut, ditemukan video yang sama persis dengan versi yang lebih lengkap di YouTube. Video tersebut berdurasi 1 jam dengan judul “How I Created My Own UFO When I Saw It in My Dreams” yang diunggah oleh “MR HO THANH CHE” pada 14 September. Bagian yang sama persis seperti yang diunggah @ProfOnline_id terlihat pada menit ke 58:10 di video “MR HO THANH CHE” tersebut.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh akun Twitter @ProfOnline_id adalah konten yang menyesatkan.
Setelah menelusuri video tersebut, ditemukan video yang sama persis dengan versi yang lebih lengkap di YouTube. Video tersebut berdurasi 1 jam dengan judul “How I Created My Own UFO When I Saw It in My Dreams” yang diunggah oleh “MR HO THANH CHE” pada 14 September. Bagian yang sama persis seperti yang diunggah @ProfOnline_id terlihat pada menit ke 58:10 di video “MR HO THANH CHE” tersebut.
Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh akun Twitter @ProfOnline_id adalah konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Konten yang menyesatkan. Video aslinya dibuat oleh pembuat konten Vietnam, yang merupakan video tutorial membuat UFO, bukan seorang pria yang menemukan UFO di sungai Citarum.
Rujukan
Halaman: 783/5888