• (GFD-2024-20850) [Cek Fakta] Foto Helikopter Presiden Iran Ditembak Laser Luar Angkasa? Ini Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/05/2024

    Berita

    Beredar sebuah foto memperlihatkan sebuah helikopter meledak saat masih dalam penerbangan. Foto itu dinarasikan terkait kecelakaan yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi .  

    Adalah akun X @DianaWallace888 yang turut mengunggah foto dengan narasi tersebut. Berikut narasi selengkapnya:

    "Jika tidak ada orang lain yang mengatakannya, maka saya yang akan mengatakannya.  

    Presiden Iran jelas-jelas ditembak helikopternya dari langit oleh laser luar angkasa!," tulis akun @DianaWallace888, Senin 20 Mei 2024.

    Benarkah demikian?

    Hasil Cek Fakta

    Dari penelusuran kami, klaim bahwa foto tersebut berkaitan dengan kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi, tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi lebih lanjut terkait ini.

    Di sisi lain, foto helikopter itu pernah dimuat pada 1 Mei 2019. Foto itu menjadi gambar terkait kecelakaan helikopter di Hawaii.  

    Secara waktu, foto tersebut dapat dipastikan tidak berkaitan dengan peristiwa Presiden Iran. Pasalnya, kecelakaan helikopter yang ditumpangi Raisi terjadi pada Minggu 19 Mei 2024.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa foto tersebut berkaitan dengan kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi, tidak berdasar. Faktanya, tidak ada informasi lebih lanjut terkait ini.  

    Informasi ini masuk kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan). Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.  

    Misleading content dibentuk dengan cara memanfaatkan informasi asli, seperti gambar, pernyataan resmi, atau statistik, akan tetapi diedit sedemikian rupa sehingga tidak memiliki hubungan dengan konteks aslinya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20849) [Cek Fakta] Benarkah Sri Mulyani Setop Pemberian Gaji ke-13 untuk PNS? Ini Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/05/2024

    Berita

    Beredar sebuah narasi bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menhentikan gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara atau PNS. Narasi ini di media sosial, baru-baru ini.  

    Adalah akun X @yaniarsim yang turut mengunggah narasi tersebut, 17 Mei 2024. Berikut narasi selengkapnya:

    "Gaji ke 13 untuk PNS akan dihentikan

    Nikmat keberlanjutan."

    Benarkah demikian?  

    [Cek Fakta] Ahok dan Anies Bersatu Melawan Bobby dan Kaesang, Ini Faktanya

    Hasil Cek Fakta

    Dari penelusuran kami, klaim bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menghentikan pemberian gaji ke-13 untuk PNS atau ASN, tidak sepenuhnya benar. Faktanya, penghentian gaji ke-13 hanya untuk ASN dengan kondisi tertentu.

    Gaji ke-13 PNS akan dicairkan paling cepat Juni 2024. Namun tidak semua PNS yang mendapatkan gaji ke-13.

    Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2024 tentang Pemberian THR dan Gaji Ke-13 kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiunan, dan Penerima Tunjangan 2024.Terutama dalam Pasal 5.

    "Gaji ketiga belas tidak diberikan kepada PNS, prajurit TNI, atau anggota Polri dengan kondisi: Sedang cuti di luar tanggungan negara atau dengan sebutan lain dan sedang ditugaskan di luar instansi pemerintah, baik di dalam negeri maupun di luar negeri yang gajinya dibayar oleh instansi tempat penugasan," demikian seperti dilansir dari Kompas.com, Senin 20 Mei 2024.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani menghentikan pemberian gaji ke-13, tidak sepenuhnya benar. Faktanya , penghentian gaji ke-13 hanya untuk ASN dengan kondisi tertentu.  

    Informasi ini teridentifikasi sebagai hoaks false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

    Rujukan

  • (GFD-2024-20848) [Cek Fakta] Ahok dan Anies Bersatu Melawan Bobby dan Kaesang, Ini Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/05/2024

    Berita

    Jakarta: Beredar sebuah video di Youtube dengan judul; 'GEGER HARI INI..!!! AHOK DAN ANIES AKAN HABISI BOBY & KAESANG DENGAN CARA INI..!!!!'  

    Video yang diunggah oleh akun Youtube Aktual tersebut juga menyematkan narasi 'Siap Gulirkan Dinasti' pada thumbnail video.  

    Tak hanya itu, video tersebut juga menampilkan foto Anies Baswedan dan Ahok sedang berjabat tangan dengan latar belakang kantor PDIP seakan-akan mereka dipasangkan oleh PDIP untuk mengalahkan dinasti Jokowi.

    Dalam video tersebut, pengisi suara juga menjelaskan soal Ahok yang akan maju dalam Pilgub Sumatera Utara 2024."Ahok bakal diusung maju ke Pilkada Sumut lawan Bobby Nasution , PDIP akan menciptakan sejarah baru," ucap sang narator.

    Narator menyebut Ahok maju ke Pilgub Sumut karena Golkar sudah lebih dulu mengusung menantu Jokowi, Bobby Nasution sebagai calon Gubernur Sumut.

    "Golkar mengusung Bobby Nasution sebagai calon gubernur Sumut. Golkar coba memainkan politik dinasti mengingat Bobby Nasution merupakan satu-satunya menantu pria Presiden Joko Widodo," terang narator.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran tim cek fakta Medcom.id, informasi yang dipaparkan dalam video kanal Youtube Aktual tersebut tidak sesuai fakta.  

    Di unggahan video tersebut sama sekali tidak menampilkan wawancara ataupun pernyataan resmi Ahok tentang dirinya diusung maju ke Pilgub Sumut 2024. Begitupun hingga akhir video, sama sekali tidak menyinggung nama Anies Baswedan.  

    Selain itu, foto yang menampilkan Ahok dan Anies juga bukan di kantor PDIP, melainkan foto momen keduanya saat bertemu di Balaikota, Jakarta Pusat pada Pilgub 2017 silam.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa Ahok dan Anies bersama PDIP bakal melawan Bobby dan Kaesang seperti yang dinarasikan video Youtube tersebut adalah salah dan masuk kategori hoaks.  

    Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan). Misleading content dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi.  

    Rujukan

  • (GFD-2024-20847) Cek Fakta: Prabowo Tawarkan Bantuan Lewat Aplikasi WhatsApp, Ini Faktanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 16/05/2024

    Berita

    Jakarta: Beredar sebuah video di Facebook yang menarasikan Menteri Pertahanan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto menawarkan bantuan kepada masyarakat dengan syarat calon penerima harus menghubungi nomor WhatsApp.  

    Dari video tersebut, bantuan yang ditawarkan Prabowo merupakan bantuan untuk biaya sekolah, pembangunan rumah, pembayaran utang, dan modal usaha.  

    Berikut narasi lengkapnya:

    “Yang lagi kesulitan sinih babak bantu harus jujur mau buwat apa. Pilih satu sesuai kebutuhan kalian ya,” tulis narasi video tersebut.

    Video yang diunggah diunggah akun Facebook Surya Genz tersebut juga menuliskan keterangan penyerta berupa nomor kontak untuk dihubungi jika ingin mendapat informasi lebih lanjut.

    Lantas, apakah informasi tersebut benar? Ini cek faktanya .

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran tim cek fakta Medcom.id , unggahan video yang dinarasikan Prabowo tawarkan bantuan itu tidaklah benar. Juru Bicara Prabowo, Dahnil Azhar Simanjuntak mengkofirmasi bahwa unggahan yang tersebar di media sosial tersebut adalah hoax karena nomor yang tertera pada unggahan tersebut bukan milik Prabowo.  

    Dahnil mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan cek dan ricek ketika menerima informasi di media sosial. Ia juga meminta masyarakat mewaspadai penipuan.

    Kesimpulan

    Video yang dinarasikan Prabowo menawarkan bantuan kepada masyarakat adalah hoaks, karena tidak memuat informasi yang benar. Konten ini masuk dalam kategori misleading content (konten menyesatkan).  

    Misleading dibuat secara sengaja dengan maksud menggiring opini sesuai kehendak pembuat informasi. Misleading content dibentuk dengan menampilkan informasi untuk mengarahkan opini pembaca agar sesuai dengan keinginan pembuatnya.  

    Rujukan