• (GFD-2024-24538) [HOAKS] Modus Kejahatan Menggunakan Daun Teh yang Diberi Obat Bius

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di jagat maya beredar narasi adanya modus kejahatan menggunakan produk daun teh dari China yang diberi obat bius.

    Kejahatan dilakukan oleh orang yang berpura-pura menjadi penjual daun teh, kemudian calon korban diminta untuk menghirupnya. Setelah itu, korban tidak sadarkan diri.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi modus kejahatan menggunakan daun teh yang diberi obat bius dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini, pada November 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Mohon diinfokan ke warga: bila di jalan, di kantor atau di rumah ada orang/sales yang menawarkan produk daun teh (TIEK KWAN IM) atau produk lain sejenis daun teh dari China.

    Bila diminta untuk menghirup wanginya, suruh yang menjualnya terlebih dahulu menciumnya, jangan coba-coba menghirupnya.

    Karena di dalamnya terdapat obat BIUS. Begitu dihirup bisa langsung tak sadarkan diri. Tolong sebarkan BC ini ke saudara-saudara, teman, maupun warga di sekitar kita untuk WASPADA!! Modus perampokan, menggunakan obat bius.

    TOLONG SEBARKAN Tolong disebar luaskan....

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengidentifikasi narasi tersebut sama dengan pesan berantai yang beredar pada Agustus 2024 dan dinyatakan sebagai hoaks.

    Narasi modus kejahatan menggunakan daun teh yang diberi obat bius pernah beredar di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 2012. Isu itu beredar melalui pesan singkat (SMS) dan mengatasnamakan Polda Bali.

    Namun, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Kota Mataram, H Lalu Junaidi, membantah narasi tersebut.

    "Isu yang disebarkan melalui pesan singkat telepon seluler itu sangat menyesatkan. Kami duga ini dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Junaidi, seperti diberitakan Antara, pada 2 Maret 2012.

    Narasi serupa beredar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2013 dan mengatasnamakan Polda DIY.

    Namun, Kabid Humas Polda DIY Ajun Komisaris Besar Anny Pudjiastuti menyatakan, pihaknya tidak pernah mendapatkan laporan atau mengeluarkan imbauan tentang teh bius.

    "Kami tidak pernah mengeluarkan SMS tentang teh bius itu," kata Anny, seperti diberitakan Tribunnews.com, pada 17 Desember 2013.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi soal modus kejahatan menggunakan daun teh yang diberi obat bius adalah hoaks.

    Narasi tersebut telah beredar setidaknya sejak 2012 dan telah dinyatakan sebagai hoaks oleh pihak berwenang.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24537) [KLARIFIKASI] Video Lahar Panas Ini Bukan Berlokasi di Lewotobi

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan lahar panas dan diklaim berlokasi di Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Video lahar panas Gunung Lewotobi Laki-Laki disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu, 24 November 2024:

    Begitu dahsyatnya semburan lahar panas gunung Lewotobi di NTT,semoga saudara kita di NTT diberikan kesabaran,ketabahan dan juga keselamatan.

    Ya Allah semoga kita semua di jauhkan dari siksa api neraka,Aamiiin.....

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 24 November 2024, menampilkan video lahar panas Gunung Lewotobi Laki-Laki.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video kemudian mencari jejak digitalnya dengan metode reverse image search.

    Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan ke video di akun TikTok @momentscary8 pada 25 Oktober 2024.

    Namun belum ditemukan keterangan lokasi dari video tersebut.

    Gunung Lewotobi Laki-Laki memang meletus dalam beberapa bulan terakhir. Misalnya, letusan pada 27 November 2024 pukul 05.09 Wita.

    Dilansir Kompas.com, letusan terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum mencapai 6,6 mm dan berlangsung selama lebih kurang 16 menit 15 detik.

    Sebelumnya, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mengeluarkan lava pijar yang mengalir ke berbagai penjuru sekitar gunung pada 10 November 2024.

    Penampakan lava pijarnya dapat dilihat di kanal YouTube Kompas.com ini. Terlihat, penampakan lava pijar tersebut berbeda dengan video yang beredar.

    Lava dalam video yang beredar mengalir dari pegunungan yang lebih landai. Sementara, lava pijar dari Gunung Lewotobi Laki-Laki tampak melewati jalur yang lebih curam.

    Lava dalam video yang beredar lebih mirip dengan sejumlah video yang diambil di Hawaii.

    Misalnya di Mauna Loa seperti diwartakan Guardian News dan Kilauea yang didokumentasikan BBC Earth.

    Kesimpulan

    Video lahar panas diklaim berlokasi di Gunung Lewotobi Laki-Laki, NTT merupakan konten dengan konteks keliru.

    Bentuk jalur lava dalam video berbeda dengan bentuk Gunung Lewotobi Laki-Laki. Jalur lava tersebut lebih mirip dengan pegunungan vulkanik di Hawaii.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24536) [HOAKS] Herve Renard Mundur sebagai Pelatih Arab Saudi

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Pelatih tim nasional sepak bola Arab Saudi, Herve Renard diklaim mengundurkan diri setelah kalah dari Indonesia di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. 

    Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Sebagai konteks di pertandingan melawan timnas Indonesia pada 19 November 2024, Arab Saudi tumbang dengan skor 2-0. Usai pertandingan, beberapa pihak sempat ada yang meminta agar Herve Renard mundur sebagai pelatih Arab Saudi.

    Narasi yang mengeklaim Herve Renard mundur sebagai pelatih Arab Saudi salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan gambar Herve Renard dengan keterangan:

    HERVE RENARD MUNDUR DARI TIMNAS ARAB SAUDI SETELAH KALAH DARI TIMNAS INDONESIA

    Akun Facebook Unggahan yang mengeklaim Herve Renard mundur sebagai pelatih Arab Saudi

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, hingga 9 Desember 2024 tidak ditemukan informasi valid Herve Renard mundur sebagai pelatih Arab Saudi.

    Di laman resmi Federerasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF), pria asal Perancis itu masih tercatat sebagai pelatih kepala Arab Saudi.

    Selain itu, di media sosial SAFF juga tidak informasi soal mundurnya Herve Renard.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, setelah kalah melawan Indonesia, Herve Renard mengatakan timnas Arab Saudi terus berjuang meraih posisi kedua klasemen Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Meskipun, saat ini Arab masih menempati peringkat keempat klasemen. 

    Arab Saudi akan kembali bermain di lanjutan pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 Maret 2025 melawan China.

    Herve Renard ditunjuk menjadi pelatih Arab Saudi pada akhir Oktober 2024 menggantikan Roberto Mancini.

    Pria berkebangsaan Perancis ini sudah menangani Arab Saudi di dua pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

    Hasilnya terbilang mengecewakan. Arab Saudi ditahan imbang tanpa gol melawan Australia, serta takluk dari Indonesia. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Herve Renard mundur sebagai pelatih Arab Saudi tidak benar atau hoaks.

    Sampai saat ini pria asal Perancis masih menjadi pelatih Arab Saudi. Setelah kalah melawan Indonesia, ia mengatakan timnya akan terus berjuang meraih posisi kedua klasemen Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-24535) Cek Fakta: Hoaks Foto Penemuan Kerangka Manusia Raksasa Bersayap

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim penemuan kerangka manusia raksasa bersayap beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 29 November 2024.
    Dalam foto itu menampilkan kerangka manusia raksasa bersayap. Sejumlah orang tampak melihat tengkorak tersebut.
    "Penemuan kerangka raksasa bersayap 😱," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 15 kali direspons dan mendapat 7 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam foto itu menampilkan penemuan kerangka manusia raksasa bersayap? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim penemuan kerangka manusia raksasa bersayap. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar foto tersebut ke situs pendeteksi artificial intelligence (AI), sightengine.com.
    Hasilnya, foto yang diklaim penemuan kerangka manusia raksasa bersayap ternyata memiliki probabilitas 97 persen dibuat oleh AI.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Penelusuran juga dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs pendeteksi AI lainnya yakni hivemoderation.com. Hasilnya, foto yang diklaim penemuan kerangka manusia raksasa bersayap ternyata memiliki probabilitas 74,5 persen dibuat oleh AI.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
     

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim penemuan kerangka manusia raksasa bersayap ternyata tidak benar alias hoaks. Faktanya, foto tersebut merupakan hasil rekayasa digital menggunakan perangkat AI.