KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan sejumlah orang sedang sedang menyaksikan fenomena sejumlah ikan laut yang naik ke pantai atau wilayah daratan.
Dalam unggahan disebutkan, kejadian itu terjadi di Pantai Leato, Provinsi Gorontalo. Unggahan juga menghadirkan narasi bahwa fenomena itu dikhawatirkan sebagai indikasi gempa besar atau megathrust.
Namun, video tersebut salah konteks, kejadian bukan di Gorontalo namun di Filipina.
Video yang diklaim menampilkan sejumlah ikan di Pantai Leato, Gorontalo naik ke daratan muncul di media sosial pada bulan September 2024.
Salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang disematkan dalam salah satu unggahan:
#Kejadian tadi malam di pantai LEATO Propinsi Gorontalo....@Moga aja bukan indikasi MEGATRUSHLindungi kami ya Allah
Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan unggahan akun TikTok ini yang diunggah pada 7 Januari 2024.
Dalam keterangan video, peristiwa itu terjadi di Provinsi Sarangani di selatan Filipina.
Video tersebut juga serupa dengan gambar yang di laman Rappler pada 8 Januari 2024. Dalam pemberitaan tersebut juga dijelaskan bahwa lokasinya berada provinsi Sarangani di selatan Filipina, tepatnya di desa Barangay Tinoto, Kota Maasim.
Warga dan pengunjung resor berbondong-bondong ke garis pantai begitu melihat banyak ikan sardin naik ke daratan.
Mereka menangkap ikan tersebut menggunakan tangan dan ember pada 7 Januari 2024.
Zenaida A Dangkalan, penanggung jawab dan petugas perikanan di provinsi Sarangani menjelaskan, ada beberapa kemungkinan yang membuat ikan sardin tersebut naik ke daratan pantai.
Menurut dia, fenomena itu adalah hal yang normal, sehingga warga jadi perlu tidak perlu khawatir.
Kemungkinan pertama, dia menjelaskan, terkait dengan musim lupoy (sardin) saat itu.
Kedua, kemungkinan ada spesies ikan yang lebih besar yang mengejar mereka (ikan sardin), menyebabkan mereka berenang ke arah garis pantai karena ikan yang lebih besar tidak bisa pergi ke tempat yang dangkal).
"Dan yang ketiga, lampu-lampu dari resor pantai mungkin telah menarik perhatian mereka)," ujar Dangkalan.
(GFD-2024-23282) [KLARIFIKASI] Fenomena Ikan Naik ke Pantai Bukan di Gorontalo, Bukan Indikasi Megathrust
Sumber:Tanggal publish: 08/10/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan sejumlah ikan di Pantai Leato, Gorontalo naik ke daratan adalah keliru.
Faktanya, video itu adalah momen ketika sejumlah ikan sardin naik ke daratan pantai yang ada di desa Barangay Tinoto, Kota Maasim, Provinsi Sarangani, Filipina pada 7 Januari 2024.
Fenomena ikan naik ke daratan dalam video itu juga bukan disebabkan indikasi megathrust atau gempa besar.
Faktanya, video itu adalah momen ketika sejumlah ikan sardin naik ke daratan pantai yang ada di desa Barangay Tinoto, Kota Maasim, Provinsi Sarangani, Filipina pada 7 Januari 2024.
Fenomena ikan naik ke daratan dalam video itu juga bukan disebabkan indikasi megathrust atau gempa besar.
Rujukan
- https://www.facebook.com/watch/?v=511897891741585&rdid=u9VMIozbZBChxlpJ&_rdc=1&_rdr
- https://www.facebook.com/watch/?v=751689137050744&rdid=PQjmcGUks156m4D7&_rdc=1&_rdr
- https://www.facebook.com/puang.nirwana/videos/1512550862706547/?rdid=nk8stemPj4ck3WZG&_rdc=1&_rdr
- https://www.tiktok.com/@hyxney_/video/7321141919382342918
- https://www.rappler.com/philippines/mindanao/blessing-fish-floods-shoreline-sarangani-resort/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-23281) [KLARIFIKASI] Manipulasi Video Penyelamatan Gajah di Atas Tebing
Sumber:Tanggal publish: 08/10/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang diklaim memperlihatkan penyelamatan seekor gajah yang terjebak di atas tebing curam.
Video itu memperlihatkan ekskavator atau alat berat yang ditempatkan di tebing terjal, dan berusaha mengangkat gajah yang terjebak.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut bukan peristiwa asli dan hasil manipulasi.
Video penyelamatan seekor gajah dibagikan oleh akun Facebook ini dalam format reels. Berikut narasi yang dibagikan:
Penyelamatan seekor gajah yang terperangkap di atas tebing
Video itu memperlihatkan ekskavator atau alat berat yang ditempatkan di tebing terjal, dan berusaha mengangkat gajah yang terjebak.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut bukan peristiwa asli dan hasil manipulasi.
Video penyelamatan seekor gajah dibagikan oleh akun Facebook ini dalam format reels. Berikut narasi yang dibagikan:
Penyelamatan seekor gajah yang terperangkap di atas tebing
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut menggunakan Google Search dengan kata kunci "elephant trapped on cliff".
Hasilnya, ditemukan artikel bantahan dari pemeriksa fakta Fact Crescendo, Senin (7/10/2024).
Menurut Fact Crescendo, video itu adalah hasil manipulasi digital dan bersumber dari akun YouTube @athinginside.
Akun tersebut mengunggah video penyelamatan gajah di atas tebing pada 2 Oktober 2024.
Akan tetapi, YouTube melabeli unggahan tersebut sebagai konten hasil modifikasi atau sintetis.
Label tersebut diberikan untuk suara atau visual yang secara signifikan diedit atau dibuat secara digital.
Hasilnya, ditemukan artikel bantahan dari pemeriksa fakta Fact Crescendo, Senin (7/10/2024).
Menurut Fact Crescendo, video itu adalah hasil manipulasi digital dan bersumber dari akun YouTube @athinginside.
Akun tersebut mengunggah video penyelamatan gajah di atas tebing pada 2 Oktober 2024.
Akan tetapi, YouTube melabeli unggahan tersebut sebagai konten hasil modifikasi atau sintetis.
Label tersebut diberikan untuk suara atau visual yang secara signifikan diedit atau dibuat secara digital.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video penyelamatan seekor gajah yang terjebak di tebing bukan peristiwa asli.
Video tersebut dibuat oleh kreator YouTube, dan dilabeli oleh platform sebagai konten hasil modifikasi atau sintetis. Label itu menandakan konten diedit atau dibuat secara digital.
Video tersebut dibuat oleh kreator YouTube, dan dilabeli oleh platform sebagai konten hasil modifikasi atau sintetis. Label itu menandakan konten diedit atau dibuat secara digital.
Rujukan
(GFD-2024-23280) [HOAKS] Video Israel Menyerahkan Jenazah Warga Palestina Berisi Bom
Sumber:Tanggal publish: 08/10/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar sebuah video menampilkan sekelompok orang melakukan iring-iringan jenazah, kemudian terjadi ledakan di tengah kerumunan.
Narasi dalam video menyebutkan, Israel menyerahkan jenazah warga Palestina yang telah dipasangi bom.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau hoaks.
Video Israel menyerahkan jenazah warga Palestina berisi bom disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 16 September 2024:
ISRAEL TERORIS DUNIA TERBIADAB & TERKEJI
Israel menyerahkan mayat seorang syahid Palestin kepada rakyat Palestin untuk dikebumikan. Bom telah dipasang di dalam badan jenazah ini, dan ia meletus semasa kerumunan orang ramai. Tiada siapa yang pernah melihat kekejaman serupa nie dalam sejarah dunia. Israhell terrorism laknatullah.
Dimana dukungan negeri yg katanya mayoritas muslim buat bela agamanya... solidaritasnya sangat diragukan.....dukung dan bantu share kebidaban zionis Israhell buat ....viralkan....biar rezim ini tahu dan beraksi...sedunia internasional....
Narasi dalam video menyebutkan, Israel menyerahkan jenazah warga Palestina yang telah dipasangi bom.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video tidak benar atau hoaks.
Video Israel menyerahkan jenazah warga Palestina berisi bom disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 16 September 2024:
ISRAEL TERORIS DUNIA TERBIADAB & TERKEJI
Israel menyerahkan mayat seorang syahid Palestin kepada rakyat Palestin untuk dikebumikan. Bom telah dipasang di dalam badan jenazah ini, dan ia meletus semasa kerumunan orang ramai. Tiada siapa yang pernah melihat kekejaman serupa nie dalam sejarah dunia. Israhell terrorism laknatullah.
Dimana dukungan negeri yg katanya mayoritas muslim buat bela agamanya... solidaritasnya sangat diragukan.....dukung dan bantu share kebidaban zionis Israhell buat ....viralkan....biar rezim ini tahu dan beraksi...sedunia internasional....
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar telah ada di internet sejak 12 tahun lalu. Salah satunya seperti yang diunggah oleh kanal YouTube Syiran Documents, 5 Agustus 2012.
Keterangan video menjelaskan, peristiwa terjadi saat prosesi pemakaman Abed Al-Hadi Al-Halabi di sekitar Zamalka, Suriah pada 30 Juni 2012.
Dilansir Los Angeles Times, sedikitnya 85 orang tewas ketika sebuah bom mobil meledak saat prosesi pemakaman tersebut.
Jumlah pasti korban dan laporan pemboman tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen karena pemerintah Suriah telah membatasi akses jurnalis luar ke zona konflik saat itu.
Abdul Hadi Halabi adalah warga Suriah yang tertembak ketika pasukan pemerintah memasuki kota dari pos pemeriksaan.
Saat pemakamannya, Halabi dibungkus dengan bendera revolusioner Suriah.
Dikutip dari CNN, anggota oposisi Suriah mengatakan bom mobil ditujukan untuk menghantam prosesi di depan masjid.
Aparat keamanan bahkan menembaki kerumunan orang setelah pemboman tersebut, menewaskan seorang dokter yang mencoba membantu korban yang terluka. Diperkirakan ada 300 korban luka hari itu.
Keterangan video menjelaskan, peristiwa terjadi saat prosesi pemakaman Abed Al-Hadi Al-Halabi di sekitar Zamalka, Suriah pada 30 Juni 2012.
Dilansir Los Angeles Times, sedikitnya 85 orang tewas ketika sebuah bom mobil meledak saat prosesi pemakaman tersebut.
Jumlah pasti korban dan laporan pemboman tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen karena pemerintah Suriah telah membatasi akses jurnalis luar ke zona konflik saat itu.
Abdul Hadi Halabi adalah warga Suriah yang tertembak ketika pasukan pemerintah memasuki kota dari pos pemeriksaan.
Saat pemakamannya, Halabi dibungkus dengan bendera revolusioner Suriah.
Dikutip dari CNN, anggota oposisi Suriah mengatakan bom mobil ditujukan untuk menghantam prosesi di depan masjid.
Aparat keamanan bahkan menembaki kerumunan orang setelah pemboman tersebut, menewaskan seorang dokter yang mencoba membantu korban yang terluka. Diperkirakan ada 300 korban luka hari itu.
Kesimpulan
Video pemakaman Abdul Hadi Halabi di Zamalka, Suriah pada 30 Juni 2012 disebarkan dengan konteks keliru.
Pengeboman saat prosesi pemakaman tersebut dilatarbelakangi konflik antara pemerintah dengan kelompok revolusioner Suriah.
Video tidak terkait dengan konflik antara Israel dan Palestina.
Pengeboman saat prosesi pemakaman tersebut dilatarbelakangi konflik antara pemerintah dengan kelompok revolusioner Suriah.
Video tidak terkait dengan konflik antara Israel dan Palestina.
Rujukan
- https://www.facebook.com/dela.meikarta/videos/411135302001929/
- https://www.facebook.com/iv4n.kasela/videos/768886645277976/
- https://www.facebook.com/soegihono.b.ichsan/videos/1029316798489644/
- https://www.facebook.com/rusdy.munawwar/videos/1602022003718939
- https://www.youtube.com/watch?v=gZ6BUYbZ96s
- https://www.latimes.com/archives/blogs/world-now/story/2012-06-30/in-syria-at-least-85-killed-by-car-bombing-at-funeral
- https://edition.cnn.com/2012/06/30/world/meast/syria-unrest/index.html#:~:text=Then%20there%20was%20a%20deafening%20explosion.%20In,bombing%2C%2085%20people%20were%20killed%20and%20more
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-23279) Cek Fakta: Hoaks Pasien Mpox Dirawat di RS Kandou Manado
Sumber:Tanggal publish: 09/10/2024
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang seorang pasien yang terjangkit cacat monyet atau monkeypox (mpox) dirawat di Rumah Sakit UP Prof Dr R.D Kandou Manado, Sulawesi Utara beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 11 September 2024.
Akun Facebook tersebut mengunggah gambar seorang pria yang wajahnya dipenuhi cacar. Dalam postingan tersebut juga terdapat narasi bahwa sudah ada pasien mpox yang dirawat di RS Kandou, Manado.
"So di Manado dia gaiss....Please pake masker, jgn sembarangan bli2makanan masak dari luar nee semua
Meneruskan !!!
Izin menginfokan, jadi ada kabar katanya di RS Kandou so ditemukan kasus penyakit MPox. Oleh karena itu, mulai besok teman2 diharapkan *menggunakan masker* dalam melakukan aktivitas di luar, baik kuliah maupun yg lain.
Atas perhatian diucapkan terima kasih," demikian narasi dalam gambar tersebut.
"Sekedar jaga2 saja…
Musti rajin cuci tangan dan memakai masker klo beraktifitas diluar 🙏🏻🥲," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 6 kali dibagikan dan mendapat 10 komentar dari warganet.
Benarkah ada pasien mpox yang dirawat di RS Kandou, Manado? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang ada pasien mpox yang dirawat di RS Kandou, Manado. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "pasien mpox dirawat di rs kandou manado" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Hoaks Kasus Mpoks di RS Kandou Dibantah Pihak Rumah Sakit" yang dimuat situs rsupkandou.com pada 12 September 2024.
RSUPKANDOU.COM, MANADO - Terkait berita dan foto yang beredar di media sosial bahwa RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado ada pasien Mpoks yang sedang diwarat.
"Berita tersebut adalah hoaks," tegas dr. Wiyono, Manager Tim Kerja Pelayanan Medik RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/09).
Dokter Yono sapaan akrabnya menjelaskan di rumah sakit Kandou memang ada pasien perempuan umur 61 tahun, masuk rumah sakit dengan kelainan kulit. Pasien diperiksa lebih lanjut dan dikolaborasikan dengan sangat disiplin.
Akan tetapi sebagai kewaspadaan, Langkah-langkah Pencegahan dan prosudur Mpoks tetap dilakukan oleh tim medis.
"Pasien tersebut kami lakukan dengan prosudur Mpoks yaitu pemeriksaan laboratoium dan swap atau hapusan tenggorok, hapusan nasuparing, hapusan leci dan hapusan anus, ilmu kulit menyimpulkan bahwa pasien tersebut didiagnosa herpes atau biasa disebut dengan muntah ular." jelas dr Wiyono.
Dengan demikian dr. Wiyono didampingi Asisten Manajer Tim Kerja Pelayanan Medik dr Christi Natalia Allow, Asisten Manajer Tim Kerja Hukum dan Humas, Novita,SH, menegaskan hingga saat ini, RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado tidak menerima pasien dengan kasus Mpox.
Ia menghimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas sumbernya dan selalu mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut kepada pihak yang berwenang.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang tidak benar dan dapat menimbulkan kepanikan," tambah dr. Wiyono.
Pihak rumah sakit juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada serta mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan untuk mencegah penyebaran penyakit menular. (Humas Kandou)
Kesimpulan
Kabar tentang ada pasien mpox yang dirawat di RS Kandou, Manado ternyata tidak benar alias hoaks. Pihak RS Kandou menyebut tidak ada pasien penderita mpox yang dirawat di RS tersebut.
Rujukan
Halaman: 686/5873