• (GFD-2024-22404) [HOAKS] Paus Fransiskus Memerintahkan Umat untuk Mengikuti Pendiri WEF

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus diklaim memerintahkan umat manusia untuk mengikuti pendiri Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab.

    Narasi yang beredar mengeklaim, Paus mengatakan bahwa Schwab sosok yang lebih relevan dibandingkan Yesus.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia untuk mengikuti Klaus Schwab, disebarkan oleh akun Facebook ini, pada 18 Agustus 2024.

    Pria dalam video merujuk situs web The People's Voice sebagai sumber rujukannya.

    Ia juga menyinggung soal penulisan kitab suci baru.

    Berikut narasi yang ditulis:

    Paus Fransiskus Memerintahkan Umat Manusia untuk Mengikuti 'Uskup Universal' Klaus Schwab Selama 'Akhir Zaman'

    Menurut Paus Fransiskus, dunia telah memasuki akhir zaman, yang berarti sangat penting bagi semua orang di dunia untuk tunduk kepada pendiri Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab, dan menerima agendanya.

    Menurut Paus Fransiskus, Klaus Schwab telah ditunjuk sebagai "uskup universal" karena rencananya untuk mengembalikan alam ke posisi keutamaannya dalam tatanan dunia berarti ia adalah sosok yang lebih relevan daripada Yesus Kristus pada tahun 2024.

    Komentar Paus Fransiskus telah menimbulkan kemarahan di Vatikan dengan banyak uskup agung yang menyerukan agar ia dipenggal, tetapi mengingat fakta-fakta yang mengganggu yang muncul tentang paus Jesuit tersebut, haruskah kita benar-benar terkejut dengan dukungannya terhadap program eugenika dan depopulasi ala Nazi milik Schwab?

    Narasi serupa juga beredar dalam bahasa Inggris seperti yang diunggah oleh akun ini dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Narasi yang menuding Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia mengikuti Klaus Schwab disebarkan oleh situs web The People's Voice.

    Situs web tersebut memiliki rekam jejak menyebarkan konspirasi dan misinformasi.

    Media Bias Fact Check mengidentifikasi situs tersebut sebagai bias ektrem sayap kanan, dengan kredibilitas rendah.

    Situs yang berbasis di Los Angeles berdiri sejak 2014 dan sering membuat artikel clickbait.

    Vatikan memang pernah menerbitkan beberapa surat yang ditujukan kepada Schwab tentang keikutsertaannya dalam pertemuan tahunan WEF di Davos. Seperti di sini, di sini, dan di sini.

    Namun tidak ada satupun yang menyebutkan penunjukannya pada posisi apa pun di dalam gereja.

    The People's Voice menggunakan istilah “universal bishop” kepada Schwab.

    Namun, istilah tersebut hanya muncul dalam satu dokumen di situs Special Assembly, buletin tentang Sidang Khusus Sinode Para Uskup untuk Timur Tengah pada 2010.

    Dokumen tersebut sama sekali tidak menyebutkan WEF atau Mr Schwab.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Paus Fransiskus memerintahkan umat manusia untuk mengikuti pendiri WEF, Klaus Schwab merupakan hoaks.

    Narasi disebarkan oleh situs yang memiliki rekam jejak menyebar teori konspirasi dan disinformasi.

    Vatikan tidak pernah memberi jabatan, gelar, atau mandat apa pun kepada Schwab.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22403) [HOAKS] Bantuan Dana untuk Pekerja Migran Mengatasnamakan Kemensos

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar informasi mengenai bantuan dana Rp 35 juta untuk pekerja migran yang mengatasnamakan Kementerian Sosial (Kemensos).

    Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Informasi bantuan dana Rp 35 juta mengatasnamakan Kemensos untuk pekerja migran dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Apakah parah TKI/TKW sudah menerima dana Bantuan BLT di tahun 2024 ini?Jika belum menerima

    Silahkan Daftar Sekarang Dana Bantuan yang di keluarkan pemerintah sebesar 35jt dan Terbatasi 5 pihak Penerima yang beruntung

    Silahkan Hubungi Pihak Pengurus!

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Kemensos untuk mengonfirmasi kebenaran informasi bantuan dana tersebut.

    Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Komunikasi Publik Try Haridjono membantah kebenaran informasi itu dan menyebutnya hoaks.

    "Ini hoaks," kata Try saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/9/2024).

    Unggahan itu memang tidak menyertakan tautan nomor kontak. Namun, nomor kontak disematkan dalam profil akun Facebook yang mengunggah posting itu.

    Nomor kontak dalam profil itu mengaitkan ke nomor WhatsApp. Awas penipuan, jangan sampai tertipu program fiktif yang mencatut nama Kemensos.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi bantuan dana Rp 35 juta untuk pekerja migran adalah hoaks.

    Informasi itu dibantah Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Komunikasi Publik Try Haridjono.

    Hati-hati, jangan sampai Anda menjadi korban penipuan dari pihak-pihak yang mencatut nama Kementerian Sosial.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22402) [HOAKS] Video Kepiting Raksasa di Kupang

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Dua kepiting raksasa terlihat naik ke permukaan di sebuah pantai di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Kemunculan kepiting raksasa tersebut dikaitkan dengan pertanda fenomena alam yang luar biasa.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.

    Video kepiting raksasa di Kupang disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 23 Agustus 2024:

    Harus banyak hati2 kalau ada tanda Alam kepiting Raksasa naik ke permukaan (Kupang NTT)

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video lalu menelusurinya dengan metode reverse image search.

    Hasil pencarian di Google Lens mengarahkan video ke situs MSN dan News Flare.

    Kedua situs menyebutkan bahwa kepiting dalam video merupakan patung raksasa di sebuah pantai di Chipiona, Spanyol.

    Patung kepiting raksasa tersebut dibuat oleh seniman Chipionera Alfredo Zarazaga, dan dipasang di dekat Mercusuar Chipiona pada 2024.

    Proses pemasangannya dapat dilihat di kanal YouTube: Album Chipiona Gaspar Bueno.

    Kesimpulan

    Video patung raksasa di Chipiona, Spanyol disebarkan dengan konteks keliru.

    Itu bukanlah kepiting hidup yang muncul ke permukaan pantai di Kupang, NTT.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22401) Cek Fakta: Tidak Benar Raja Salman Sebut Warga Palestina Sengaja Jadi Tameng Agar Dunia Menyalahkan Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/09/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan Raja Salman menyebut warga Palestina sengaja jadi tameng agar dunia menyalahkan Israel. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 2 Agustus 2024.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar dari artikel Detik.com berjudul:
    "Raja Salman: warga Palestina sengaja jadi tameng dengan harapan kalau di serang israel dunia akan menyalahkan israel"
    Akun itu menambahkan narasi: "Harusnya Pak Presiden Jokowi dan Menlu Retno... bisa bertanya langsung pada Raja Salman"
    Lalu benarkah postingan Raja Salman menyebut warga Palestina sengaja jadi tameng agar dunia menyalahkan Israel?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah Detik.com pada 19 Juni 2024 pukul 11.00 WIB.
    Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan juga nama penulis artikel yakni Anisa Rizki Febiani. Namun pada postingan terjadi perubahan tanggal tayang artikel yakni dari 19 Juni 2024 menjadi 19 Juli 2024.
    Selain itu artikel asli berjudul "Raja Salman Banjir Ucapan Selamat usai Haji 2024 Sukses" bukan "Raja Salman: warga Palestina sengaja jadi tameng dengan harapan kalau di serang israel dunia akan menyalahkan israel" seperti dalam postingan.
    Berikut isi artikelnya:
    "Jakarta - Penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M telah selesai. Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mendapat banyak ucapan selamat dari para pemimpin negara, khususnya negara Islam atas lancarnya ibadah haji tahun ini.Dilansir kantor berita Saudi SPA, Rabu (19/6/2024), Kepala Negara Kesultanan Oman Sultan Haitham bin Tarik mengucapkan selamat kepada Raja Salman atas suksesnya ibadah haji 2024. Ia memuji upaya besar Saudi dalam melayani jemaah haji.
    Begitu pula dengan Emir Negara Qatar, Syekh Tamim bin Hamad Al Thani. Selain ucapan selamat, Syekh Tamim mengungkap harapannya untuk kemakmuran dan keberlanjutan Saudi. Senada dengan itu, Wakil Emir Negara Qatar Syekh Abdullah bin Hamad Al Thani serta Perdana Menteri dan Luar Negeri Qatar Syekh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani juga menyampaikan ucapan selamat mereka kepada Penjaga Dua Masjid Suci itu.
    Imam Besar Al-Azhar, Dr Ahmed Al-Tayem turut mengucap selamat kepada Raja Salman dan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Ia menyatakan penghargaan atas upaya Kerajaan melayani para jemaah dengan berbagai fasilitasi haji dan menyediakan segala kemungkinan agar haji dapat dilaksanakn dalam suasana persatuan, solidaritas, dan kepastian.
    "Beliau berdoa kepada Allah SWT untuk melestarikan Kerajaan dan seluruh negara muslim serta melanggengkan berkah keamanan, keselamatan, perdamaian, kemakmuran dan stabilitas," tulis kantor berita SPA yang dikutip pada Rabu (19/6/2024).
    Dalam ucapan selamat yang dikirimkan kepada Raja Salman, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al-Khalifa mengaitkan kesuksesan besar musim haji tahun ini dengan upaya luar biasa dan perhatian yang murah hati dari raja dan pemerintah Saudi, dengan semua kementerian, sektor, dan pihak terkait. pihak berwenang yang telah mengerahkan seluruh upaya dan kemampuannya untuk menyukseskan penyelenggaraan haji dan melayani jamaah dalam suasana aman, nyaman dan tenteram.
    Putra Mahkota dan Perdana Menteri Kerajaan Bahrain Pangeran Salman bin Hamad Khalifa juga menyampaikan hal serupa. Ia mengucapkan selamat atas suksesnya penyelenggaraan haji 2024.
    Ucapan selamat lainnya disampaikan oleh Emir Kuwait Sheikh Mishal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah. Emir juga mengapresiasi perluasan yang diterapkan di Masjidil Haram serta pengembangan layanan dan teknologi pintar modern di seluruh situs suci demi memenuhi kebutuhan jemaah dan memfasilitasi pelaksanaan ibadah. Ia turut memuji peran penting Penasihat Penjaga Dua Masjid Suci, Gubernur Wilayah Makkah dan Ketua Komite Haji Pusat Pangeran Khalid Al-Faisal serta Menteri Dalam Negeri dan Komite Haji Tertinggi Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif bin Abdulaziz atas upaya mereka yang tak kenal lelah.
    "Putra Mahkota Negara Kuwait Sheikh Sabah Khaled Al-Hamad Al-Sabah dan Perdana Menteri Negara Kuwait Sheikh Ahmad Abdullah Al-Ahmad Al-Sabah juga telah mengirimkan ucapan selamat kepada Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengucapkan selamat atas suksesnya musim haji 1445 H," bunyi keterangan berita SPA.
    Pemimpin negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk atau Leaders of the Gulf Cooperation Council (GCC) juga memberi selamat. Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Syekh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan menyampaikan selamat kepada raja atas keberhasilannya di musim haji 2024.
    "Musim haji tahun ini tercapai atas karunia Allah SWT, dan kemurahan hati Raja Salman serta pemerintahannya yang bijaksana dan lembaga-lembaganya, untuk memastikan bahwa jamaah dapat melakukan ibadah mereka dengan tenang dan aman," katanya dalam keterangan yang dikutip dari Saudi Gazette.
    Pesan serupa disampaikan oleh Wakil Presiden UEA, Perdana Menteri dan Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum serta Wakil Perdana Menteri dan Ketua Pengadilan Kepresidenan Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan.
    SPA turut melaporkan, Otoritas Umum Urusan Dua Masjid Suci hari ini mengumumkan keberhasilan pelaksanaan rencana operasionalnya untuk musim haji 1445 H. Dikatakan, pencapaian ini mencerminkan dedikasi dan upaya tak kenal lelah dari personel otoritas yang memastikan kelancaran dan kepuasan ibadah haji bagi semua orang."

    Kesimpulan


    Postingan Raja Salman menyebut warga Palestina sengaja jadi tameng agar dunia menyalahkan Israel adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel tersebut telah diedit.

    Rujukan