• (GFD-2025-27532) Keliru: Pembangkit Listrik Israel Kena Serangan Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/06/2025

    Berita

    SEBUAH video diunggah sejumlah akun media sosial di X dan Facebook yang memuat klaim bahwa pembangkit listrik Israel terbakar karena serangan Iran. Akun-akun itu, [akun 1 [arsip], akun 2, dan akun 3] serta Facebook, mengunggahnya sejak 17 Juni 2025. 

    Video berdurasi 11 detik itu memperlihatkan kebakaran besar di sebuah kawasan industri. Tampak asap hitam yang sangat tebal mengepul di udara.



    Benarkah itu pembakit listrik Israel yang kena serangan Iran?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan pencarian gambar terbalik Google Lens, dan membandingkan dengan pemberitaan media kredibel. Hasilnya, meski memang terjadi konflik antara Israel dan Iran, namun video tersebut bukan dampak dari peperangan kedua negara.

    Dari penelusuran Tempo, tidak ditemukan fakta tentang kebakaran pembangkit listrik milik Israel. Petunjuk dari situs 6sedici.com yang memverifikasi klaim itu, menjelaskan, pembangkit listrik yang terbakar dalam video tersebut berada di ibukota Yaman, Sanaa. 

    Tempo kemudian membandingkan informasi dengan situs media kredibel lainnya. Media Inggris, Reuters melansir, kebakaran pernah terjadi di pembangkit listrik Hezyaz Central di ibu kota Yaman, Sanaa, menyusul serangan Israel, Kamis, 19 Desember 2024.

    Senada, Al Jazeera juga menulis bahwa pada esember lalu, militer Israel menyerang beberapa target yang terkait dengan pemberontak Houthi di Yaman, termasuk Bandara Internasional Sanaa dan tiga pelabuhan di sepanjang pantai barat. Salah satunya juga menargetkan pembangkit listrik Hezyaz dan Ras Kanatib Yaman, serta infrastruktur militer di Pelabuhan Hodeidah, Salif dan Ras Kanatib.

    Selanjutnya, Tempo memverifikasi lokasi pembangkit listrik Hezyaz di Google Map dan Google Earth. Hasilnya, terdapat kemiripan kawasan tersebut dengan tampilan gambar pada video yang beredar. 



    Konflik Israel-Iran

    Konflik antara Israel dan Iran kini mencapai titik paling panas dalam sejarah. Israel memulai aksi militernya dengan serangan udara ke Iran pada 13 Juni 2025 lewat “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion).  

    Israel menyebut serangan ini sebagai preemptive strike untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir. Dirangkum dari Al Jazeera dan Euronews, sasaran utama serangan adalah fasilitas nuklir strategis seperti Natanz dan Isfahan, pangkalan militer penting, serta kediaman pejabat tinggi Iran di Teheran.

    Namun menurut penilaian internasional, termasuk oleh komunitas intelijen Amerika Serikat, program nuklir Iran saat ini bukan untuk senjata. Teheran juga berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak sedang membuat bom, dikutip dari CNN.

    Iran kemudian membalas serangan itu dengan meluncurkan serangan besar-besaran yang menargetkan ke berbagai wilayah Israel. Target utamanya adalah instalasi militer dan fasilitas intelijen Israel, namun beberapa rudal juga mengenai permukiman sipil, termasuk di wilayah Tel Aviv.

    Saling balas serangan antara Israel dan Iran telah memasuki hari kesepuluh. Situasi memburuk karena Amerika Serikat bergabung dengan Israel menyerang situs-situs nuklir Iran. Dikutip dari media Turki, Anadolu Agency, Wakil Menteri Kesehatan Iran, Iraj Harirchi, mengumumkan pada 21 Juni 2025, jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel telah meningkat menjadi 430 orang dan lebih dari 3.500 warga sipil terluka.

    Di pihak Israel, setidaknya 25 orang tewas dan lebih dari 2.500 terluka oleh serangan Iran, menurut data yang dirilis oleh otoritas setempat.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim pembakit listrik Israel kena serangan Iran adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27531) Keliru: Israel Ancam Bombardir Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/06/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] memuat klaim Israel akan membombardir Indonesia apabila membela Palestina. 

    Video itu memperlihatkan sejumlah tokoh termasuk Pengamat Tetap Perserikatan Bangsa-bang untuk Palestina Riyad H. Mansour, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan disertai sejumlah potongan video-video lain. Narator dalam video mengatakan, Presiden Israel akan membuat indonesia seperti warga Palestina di Gaza, apabila turut campur urusan Israel. Ancaman itu datang setelah aksi peretasan website resmi Israel oleh sejumlah peretas Indonesia. 



    Namun, benarkah Israel ancam akan membombardir Indonesia?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu dengan menggunakan pencarian gambar terbalik dari Google. Selain itu, Tempo juga membandingkan klaim tersebut dengan sumber-sumber yang kredibel.



    Klip pertama dalam video itu memperlihatkan Pengamat Tetap Perserikatan Bangsa-bang untuk Palestina, Riyad H. Mansour. Ketika dicek, potongan dalam video yang beredar tersebut identik dengan video saat Mansour menyampaikan pidato dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, 22 Januari 2019.

    Dalam pertemuan itu, Riyad tidak mengatakan apapun soal ancvaman Israel ke Indonesia, melainkan berbicara soal tindakan Israel yang terus merebut atau menduduki tanah Palestina, membunuh, serta melukai warga. Dia juga menyatakan tidak ada solusi selain pendirian dua negara untuk masalah ini. 

    Laporan yang disampaikah oleh Riyad dapat diakses di lama resmi PBB.



    Sosok pria berkacamata dan mengenakan kain keffiyeh Palestina yang terlihat pada klip kedua ini adalah Karim Younis. Dikutip dari akun TikTok Middle East Eye, ia merupakan warga Palestina yang baru bebas pada 2023 setelah dipenjara oleh Israel selama 40 tahun.

    Karim adalah satu dari 4.700 warga Palestina yang dipenjara otoritas Israel, menurut the Palestinian Prisoners’ Club. Sekitar 551 di antaranya dijatuhi hukuman seumur hidup.



    Klip ketiga yang memperlihatkan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov ditemukan merupakan potongan dari wawancara Sergey dengan Al-Arabiya pada April 2022.

    Menurut  Arab News Pakistan, saat itu wawancara dengan Sergey membahas situasi Rusia dengan Ukraina serta hubungan NATO dan Uni Eropa yang memburuk. Tidak ada pemvbahasan soal ancaman Israel kepada Indonesia dalam wawancara itu.



    Terakhir sosok Retno Marsudi yang ditampilkan merupakan potongan video saat ia tengah menyampaikan pandangan mengenai tindakan Israel yang menjajah Palestina sebagai sumber penderitaan warga. Video tersebut dipublikasikan oleh Berita Satu, pada Mei 2021.



    Klip yang memperlihatkan Retno lainnya, juga tidak ada kaitannya dengan narasi yang diklaim oleh pengunggah. Potongan klip Retno itu merupakan bagian dari video saat Kementerian Luar Negeri menyampaikan keterangan persnya soal pengiriman bantuan kemanusiaan Indonesia ke India untuk menghadapi pandemi COVID-19. Sumber video aslinya dapat diakses di saluran YouTube Sekretariat Kabinet RI edisi Mei 2021.

    Saat itu, Retno yang masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri memang sekaligus menjelaskan sikap Pemerintah Indonesia terhadap kondisi Palestina. Indonesia terus mendukung perjuangan warga Palestina, dan menentang penindasan dan penjajahan Israel pada bangsa tersebut. Namun, tak ada pernyataan terkait ancaman bom untuk Indonesia.

    Hoaks lama

    Video dengan klaim Israel mengancam Indonesia, pernah beredar sebelumnya. Pada 2020, Tempo pernah membantah hoaks tersebut. Narasi yang beredar saat itu pun serupa, yakni Presiden Israel Reuven Rivlin mengancam akan membombardir Indonesia. 

    Narasi itu muncul setelah banyak peretas menyerang situs-situs web resmi Israel, dengan sejumlah peretas Indonesia terlibat. Pejabat Israel berjanji membalas aksi para peretas, namun tak menyatakan akan membombardir Indonesia sehingga menjadi seperti Palestina.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pihak Israel mengancam akan membombardir Indonesia dan menjadikannya seperti Palestina adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27530) [SALAH] Mobil Patroli Polsek Kelapa Gading Pakai Lamborghin

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/06/2025

    Berita

    Pada Jumat (13/6/2025) akun Facebook “Viral Nusantara” mengunggah foto [arsip] yang memperlihatkan mobil polisi menggunakan Lamborghini disertai logo Polantas (Polisi lalu lintas). Unggahan tersebut disertai narasi :

    "Keren…Mobil Patroli Kelapa Gading"

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri gambar menggunakan Google Lens dan menemukan artikel Detik.com berjudul “Pamerkan Lamborghini Patroli di Kelapa Gading, Polisi: Itu Hanya Pinjaman” yang terbit Juni 2014.

    Artikel itu menampilkan foto mobil patroli bermerek Lamborghini yang dipamerkan Polres Metro Jakarta Utara dalam rangka Hari Bhayangkara ke-68.

    “Semua motor dan mobil Lamborghini hanya pinjaman,” ujar Kasat Reskrim Kompol Azhar Nugroho di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (23/6/2014).

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “Mobil Patroli Polsek Kelapa Gading Pakai Lamborghini” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27529) [PENIPUAN] Tautan Pengajuan Kartu Fisik GoPay

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/06/2025

    Berita

    Pada Kamis (5/6/2025) akun Facebook “CETAK KARTU FISIK” membagikan tautan [arsip] disertai narasi :

    “FITUR & MANFAAT CETAK KARTU FISIK GOJEK-GOPAY. BELANJA LEBIH MUDA

    DAPATKAN LIMIT HINGGA

    RP. 30.000.000”

    Hingga Senin (23/6/2025) unggahan mendapatkan 24 tanda suka dan 6 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Kartu Fisik Gopay” ke kolom pencarian Google. Hasilnya, ditemukan artikel “Waspada Penipuan, GoPay Tegas Tidak Pernah Terbitkan Kartu Fisik” yang dipublikasikan gopay.co.id pada (11/6/ 2025).

    Audrey Progastama Petriny, Head of Corporate Affairs GoPay, mengatakan tidak ada penerbitan kartu fisik untuk layanan finansial GoPay, GoPay Later, maupun layanan GoPay lainnya.

    “Semua layanan hanya dapat diakses melalui aplikasi resmi GoPay dan Gojek. Penawaran kartu fisik yang mengatasnamakan GoPay dipastikan adalah bentuk penipuan,” tegasnya,

    Semua informasi mengenai produk, layanan, serta program promosi GoPay dan GoPay Later hanya diberikan melalui saluran resmi, seperti akun Instagram @gopayindonesia, email resmi, atau notifikasi dalam aplikasi GoPay.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi tautan “pengajuan kartu fisik GoPay” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan