• (GFD-2020-4679) [SALAH] Putri Vladimir Putin Meninggal Setelah Dosis Kedua Vaksin COVID

    Sumber: laman daring
    Tanggal publish: 20/08/2020

    Berita

    Portal berita Toronto Today menuliskan berita yang berjudul “Vladimir Putin’s daughter DIES after second dose of COVID vaccine” pada 15 Agustus 2020. Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa putri Presiden Vladimir Putin menderita efek samping yang tak terduga pada vaksin COVID eksperimental Rusia dan meninggal di Moskow. Sebuah sumber yang tidak diketahui yang dikutip dalam berita itu menyebutkan putri Presiden Putin, Katerina Tikhonova, mengalami kenaikan suhu tubuh tak lama setelah suntikan kedua, kemudian mengalami kejang, dan dinyatakan meninggal pada Jumat malam kemarin.
    Putri putin meninggal

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut tidak benar. Dikutip dari Tass, sebuah agensi berita Rusia, menyebutkan salah satu putri Presiden Putin yang tidak disebutkan namanya telah diujicobakan vaksin COVID-19 pada dirinya dan keadaanya baik-baik saja.

    "Saya tahu betul, karena salah satu putri saya divaksinasi, jadi dalam hal ini, dia ikut serta dalam tes," kata Putin.

    Ia menambahkan bahwa setelah suntikan vaksin pertama, putrinya mengalami demam 38 ° C, dan pada hari berikutnya, demamnya sedikit lebih tinggi dari 37 ° C.

    "Dan kemudian, setelah suntikan kedua, dia sedikit demam lagi, dan kemudian semuanya baik-baik saja, dia merasa sehat dan memiliki jumlah [antibodi] yang tinggi," ujarnya.

    Kesimpulan

    Informasi yang salah. Faktanya, tidak ada pernyataan resmi dari pemerintah Rusia mengenai hal tersebut dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, salah satu putrinya merasa sehat setelah diujicobakan vaksin COVID-19 pada dirinya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4678) [SALAH] Foto “pejabat keuangan dibawah palu arit”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/08/2020

    Berita

    Melalui media sosial Facebook, akun @ArnesfiRizal membagikan narasi dan foto yang menyebut bahwa terdapat logo PKI di dalam uang kertas pecahan Rp 100 ribu. Akun @ArnesfiRizal bahkan mengimbau masyarakat agar tidak mudah dialihkan oleh pakaian adat, dan harus fokus ke logo dan sandi komunis.

    Hasil Cek Fakta

    Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui jika logo yang dimaksud bukanlah logo PKI melainkan logo Bank Indonesia (BI). Melansir dari ultimagz.com Kepala Tim Penanggulangan Uang Palsu Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Darmawan Tohap Hutabarat menuturkan bahwa terdapat 12 unsur pengamanan yang diletakkan di dalam uang rupiah, yang salah satunya adalah RECTOVERSO.

    Lanjut dijelaskan bahwa rectoverso sendiri merupakan unsur pengaman yang berupa potongan gambar tidak utuh. Terlihat seperti dua gambar berbeda, jika dilihat dari depan dan belakang secara terpisah akan membentuk ornament yang tidak jelas. Namun, ketika disatukan dan diterawang, akan membentuk logo BI secara utuh.

    “Palu arit itu terkait dengan uang Rp 100 ribu emisi 2014. Jadi perlu diketahui ada sekitar 12 unsur pengaman yang kita taruh di dalam uang rupiah. Kenapa? Supaya tidak mudah dipalsukan. Jadi kalau dipalsukan, masyarakat umum tau bedanya yang palsu dan yang asli,” jelas Darmawan.

    Mengutip pemberitaan detik.com, dijelaskan bahwa unsur pengamanan rectoverso digunakan mengingat sangat sulit untuk dibuat, hal itu dikarenakan pembuatannya menggunakann alat cetak dan ketepatan atau presisi yang tinggi. Diperlukan suatu Teknik cetak khusus pada uang kertas, yang memecah sebuah gambar menjadi dua bagian. Rectoverso pada logo BI dipotong secara diagonal seperti ornamen yang tidak beraturan. Namun apabila diterawang, akan terlihat gambar utuh membentuk logo BI.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut tidak benar. Bank Indonesia (BI) menjelaskan jika logo yang dimaksud bukanlah palu arit, melainkan logo BI dalam sistem keamanan RECTOVERSO. Rectoverso sendiri adalah unsur pengamanan berupa potongan gambar yang tidak utuh.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4677) [SALAH] Foto “Pemakaman Korban Ledakan Beirut”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 20/08/2020

    Berita

    Akun Twitter @KatSuleman membagikan foto sekelompok orang menggendong peti mati yang ditutupi bendera Lebanon. Dalam narasi yang menyertainya diklaim bahwa foto tersebut merupakan foto korban ledakan Beirut yang terjadi pada 8 Agutsus 2020.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Heart wrenching moment.
    The Beirut Blast victims were laid to rest today,but their yearning for justice can be seen in the eyes of every family member who they've left behind.💔
    #RIP #Lebanon #Beirut
    #Victims #BeirutBlast #BeirutInOurHearts #truthandjustice #2020worstyear”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim tersebut keliru. Dilansir dari liputan6.com dan afp.com, diketahui bahwa foto tersebut sudah beredar sejak tahun 2006. Adapun, foto tersebut merupakan dokumentasi pemakaman korban serangan udara Israel ke Qana, Lebanon pada 18 Agustus 2006.

    Adapun, penyerangan udara Israel ke Qana tersebut terjadi pada 30 Juli 2006. Peristiwa penyerangan tersebut menyebabkan korban jiwa 28 warga Qana.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka foto yang dibagikan tidak terkait ledakan di Beirut pada tahun 2020 melainkan peristiwa prosesi pemakaman korban serangan udara Israel ke Qana pada tahun 2006. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4676) [SALAH] Uang Pecahan Rp 200 Ribu Resmi Diluncurkan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 20/08/2020

    Berita

    Melalui media sosial Facebook akun @AnnieAhmad membagikan informasi perihal uang pecahan Rp 200 ribu dan Rp 75 ribu resmi diluncurkan secara bersamaan. Hingga saat ini, unggahan @AnnieAhmad telah dibagikan sebanyak 356 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Seperti yang diketahui bahwa benar uang pecahan Rp 75 ribu resmi diluncurkan sebagai bentuk memperingati HUT ke-75 Republik Indonesia. Namun tidak begitu adanya dengan pecahan uang Rp 200 ribu seperti halnya klaim @AnnieAhmad.

    Coba melakukan penelusuran dengan mesin pencari gambar milik google. Diketahui bahwa foto yang digunakan adalah VOUCHER belanja yang dikeluarkan oleh Polo Ralph Lauren Indonesia. Hal itu terlihat dari unggahan akun Andreas K di situs bukalapak.com. Akun Andreas K menuliskan deskripsi bahwa foto tersebut adalah voucher value seharga Rp 50 ribu yang senilai dengan pembelian sebesar Rp 200 ribu.

    Melansir dari afp.com, pihak Ralph Lauren juga menjelaskan bahwa pecahan Rp 200 ribu yang dibicarakan bukanlah uang resmi melainkan hanya voucher potongan harga untuk pembelian produk.

    “Mata uang pecahan Rp.200.000 yang ramai dibicarakan, sebenarnya adalah voucher potongan harga untuk pembelian produk kami pada periode dan tempat tertentu,” tulis Ralph Lauren Indonesia.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut palsu. Bukan uang resmi pecahan Rp 200 ribu, melainkan VOUCHER DISKON yang dikeluarkan oleh Polo Ralph Lauren Indonesia pada Februari 2016.

    Rujukan