Beredar informasi mengenai tes sederhana untuk mengenal virus Corona dalam waktu sepuluh detik. Dalam informasi yang beredar melalui Whatsapp itu disebutkan tes sederhana itu berasal dari dokter Jepang. Berikut kutipan narasinya:
“Segera mendesak:
Tes sederhana untuk mengenal Virus Corona hanya dalam sepuluh detik tanpa urusan ke Dokter atau Laboratorium, yang belum diketahui siapa pun!
Awalnya Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi hingga 28 hari setelah gejala COVID 19 muncul.
Dokter Jepang menawarkan tes sederhana yang bisa kita lakukan setiap pagi! Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik! Jika Anda berhasil mengeluarkan napas tanpa batuk, tidak nyaman, lelah, dan kaku di dada, ini membukti kan bahwa tidak ada Fibrosis di paru-paru dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada virus!
Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggorokan Anda lembab dan tidak kering! Minumlah secangkir air setidaknya sekali setiap 15 menit karena meskipun Virus masuk ke mulut Anda, cairan yang Anda makan secara teratur dapat ditransfer ke perut, dan keasaman lambung akan membunuh virus!
Tolong jangan menjadi penonton dan kirimkan ke semua kontak dan grup Anda!, Tks.”
"Apa benar test bebas corona dengan tarik napas 10 detik"
"Apa benar test bebas corona dengan tarik napas 10 detik"
DR. Berlian Siagian
Test Bebas Corona Setiap Pagi: Murah, Sederhana, dan Praktis!
Awalnya infeksi virus Corona mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi. Gejala klinis baru terlihat antara 7 - 28 hari setelah infeksi.
Test yang murah, sederhana, dan praktis untuk mengenal infeksi virus Corona hanya dalam 30 detik tanpa kunjungan ke dokter atau pemeriksaan laboratorium sangat kita perlukan.
Anda dapat melakukannya sendiri!
Perhatikan cara berikut ini:
Ambil napas dalam-dalam dan tahan napas selama lebih dari 10 detik! Jika setelah menahan nafas anda berhasil mengeluarkan napas pelan2 tanpa batuk, rasa tidak nyaman, lelah, dan kaku di dada, ini membuktikan bahwa tidak ada fibrosis di paru-paru anda, dan itu sebenarnya menunjukkan bahwa tidak ada virus apapun didalam paru2 anda!
Anda juga perlu memastikan mulut dan tenggorokan anda lembab dan tidak kering! Minumlah beberapa teguk air hangat setidaknya sekali setiap 30 menit.
Seandainya ada virus Corona telah masuk kedalam mulut anda, air hangat yang anda minum secara teratur dapat masuk kedalam perut, dimana keasaman lambung akan langsung membunuh virus Corona!
Mari jangan menjadi penonton dan sampaikan ke semua teman, kenalan, saudara yang anda kenal.
Tidak perlu minta ijin untuk membagikan status ini.
apakah benar tes sederhana covid 10 detik?
(GFD-2020-3627) [SALAH] Tes Sederhana Untuk Mengenal Virus Corona Hanya Dalam Sepuluh Detik
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 03/03/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut sudah dibantah oleh pihak Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih mengatakan, informasi tersebut tidak benar dan tidak berdasar. "Iya (tidak benar), tidak ada dasar," kata Faqih.
Menurut Faqih, tes deteksi virus corona yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi oleh WHO adalah tes PCR Litbangkes.
"Yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi WHO adalah Litbangkes tes PCR," jelasnya.
Seperti diketahui, tes PCR telah dilakukan Litbangkes sejak 1 Februari 2020 lalu. Hasil dari tes tersebut dapat diketahui dalam waktu kurang dari 12 jam sejak sampel diterima.
Terkait adanya dua kasus pertama virus corona dikonfirmasi di Indonesia, Faqih menyebutkan bahwa PB IDI akan mengirimkan seruan ke semua dokter, IDI cabang, dan IDI wilayah.
Di antara imbauan IDI adalah mengaktifkan satuan tugas kesiapsiagaan IDI.
IDI juga akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerah masing-masing.
"Segera melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerah masing-masing baik yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun praktek pribadi," kata Faqih.
"Senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, istirahat cukup, asupan gizi yang baik dan selalu memakai alat pelindung diri saat memberikan pelayanan terhadap pasien," sambungnya.
Menurut Faqih, tes deteksi virus corona yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi oleh WHO adalah tes PCR Litbangkes.
"Yang ada di Indonesia dan sudah diakreditasi WHO adalah Litbangkes tes PCR," jelasnya.
Seperti diketahui, tes PCR telah dilakukan Litbangkes sejak 1 Februari 2020 lalu. Hasil dari tes tersebut dapat diketahui dalam waktu kurang dari 12 jam sejak sampel diterima.
Terkait adanya dua kasus pertama virus corona dikonfirmasi di Indonesia, Faqih menyebutkan bahwa PB IDI akan mengirimkan seruan ke semua dokter, IDI cabang, dan IDI wilayah.
Di antara imbauan IDI adalah mengaktifkan satuan tugas kesiapsiagaan IDI.
IDI juga akan melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerah masing-masing.
"Segera melakukan rapat koordinasi dengan seluruh elemen dokter di daerah masing-masing baik yang bekerja di rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun praktek pribadi," kata Faqih.
"Senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan, menjaga daya tahan tubuh, istirahat cukup, asupan gizi yang baik dan selalu memakai alat pelindung diri saat memberikan pelayanan terhadap pasien," sambungnya.
Kesimpulan
Berdasarkan hal tersebut maka informasi yang beredar tidak benar. Oleh sebab itu, konten informasi tersebut masuk ke dalam Fabricated Content atau Konten Palsu.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1125992764399924/
- https://turnbackhoax.id/2020/03/03/salah-tes-sederhana-untuk-mengenal-virus-corona-hanya-dalam-sepuluh-detik/
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/02/191605365/hoaks-tes-sederhana-deteksi-diri-virus-corona-hanya-dalam-sepuluh-detik?page=all#page3
- https://sumsel.tribunnews.com/2020/03/02/hoaks-tes-sederhana-untuk-mengenal-virus-corona-hanya-dalam-sepuluh-detik-tersebar-di-whatsapp?page=all
- https://pontianak.tribunnews.com/2020/03/02/cek-fakta-tes-sederhana-deteksi-virus-corona-dalam-10-detik-tanpa-ke-dokter-atau-laboratorium?page=all
(GFD-2020-3626) [SALAH] “Pantesan si tuan narendra modi makanannya kayak gini”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/03/2020
Berita
Beredar foto Perdana Menteri India, Narendra Modi, tengah memakan kotoran hewan. Dalam narasi disebutkan kotoran tersebut merupakan kotoran sapi. Berikut kutipan narasinya:
"Pantesan si tuan narendra modi makanannya kayak gini, pantaslah otaknya sapi"
"Pantesan si tuan narendra modi makanannya kayak gini, pantaslah otaknya sapi"
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa foto tersebut merupakan foto hasil suntingan. Sebab, foto aslinya didapatkan dari akun twitter milik Narendra Modi.
Pada foto aslinya, Modi tengah memakan makanan khas India bernama Litti Chokha. Berikut kutipan postingan dari akun terverifikasi Modi di (@narendramodi):
[…] Had tasty Litti Chokha for lunch along with a hot cup of tea... #HunarHaat […]
Foto aslinya diunggah oleh Modi pada 19 Februari 2020. Foto tersebut diambil saat Modi tengah menghadiri perayaan ‘Hunar Haat’ atau Festival Keberagaman India pada tanggal 19 Februari 2020.
Perihal Litti Chokha, diketahui merupakan makanan sejenis roti yang dimakan dengan kuah khusus khas masakan India. Berikut kutipan penjelasan mengenai Litti Chokha:
[…] Litti, bersama dengan chokha, adalah makanan lengkap yang berasal dari anak benua India; dan populer di negara bagian India Bihar, Jharkhand, bagian dari Uttar Pradesh Timur serta negara bagian Madhesh di Nepal. Ini adalah bola adonan yang terbuat dari tepung gandum utuh dan diisi dengan sattu (tepung buncis panggang) dicampur dengan bumbu dan rempah-rempah dan kemudian dipanggang di atas batu bara atau kue kotoran sapi atau kayu kemudian dilemparkan dengan banyak ghee. [1] Meskipun sangat sering bingung dengan baati yang terkait erat, itu adalah hidangan yang sama sekali berbeda dalam hal rasa, tekstur dan persiapan. Ini bisa dimakan dengan yogurt, baigan bharta, alu bharta, dan papad. [2] Litti secara tradisional dipanggang di atas api kotoran sapi, [3] tetapi di zaman modern versi goreng baru telah dikembangkan. […]
Pada foto aslinya, Modi tengah memakan makanan khas India bernama Litti Chokha. Berikut kutipan postingan dari akun terverifikasi Modi di (@narendramodi):
[…] Had tasty Litti Chokha for lunch along with a hot cup of tea... #HunarHaat […]
Foto aslinya diunggah oleh Modi pada 19 Februari 2020. Foto tersebut diambil saat Modi tengah menghadiri perayaan ‘Hunar Haat’ atau Festival Keberagaman India pada tanggal 19 Februari 2020.
Perihal Litti Chokha, diketahui merupakan makanan sejenis roti yang dimakan dengan kuah khusus khas masakan India. Berikut kutipan penjelasan mengenai Litti Chokha:
[…] Litti, bersama dengan chokha, adalah makanan lengkap yang berasal dari anak benua India; dan populer di negara bagian India Bihar, Jharkhand, bagian dari Uttar Pradesh Timur serta negara bagian Madhesh di Nepal. Ini adalah bola adonan yang terbuat dari tepung gandum utuh dan diisi dengan sattu (tepung buncis panggang) dicampur dengan bumbu dan rempah-rempah dan kemudian dipanggang di atas batu bara atau kue kotoran sapi atau kayu kemudian dilemparkan dengan banyak ghee. [1] Meskipun sangat sering bingung dengan baati yang terkait erat, itu adalah hidangan yang sama sekali berbeda dalam hal rasa, tekstur dan persiapan. Ini bisa dimakan dengan yogurt, baigan bharta, alu bharta, dan papad. [2] Litti secara tradisional dipanggang di atas api kotoran sapi, [3] tetapi di zaman modern versi goreng baru telah dikembangkan. […]
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten foto yang tersebar tersebut terbukti hasil suntingan. Dengan demikian, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten Manipulasi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1125321217800412/
- https://turnbackhoax.id/2020/03/02/salah-pantesan-si-tuan-narendra-modi-makanannya-kayak-gini/
- https://twitter.com/narendramodi/status/1230077171953070080
- https://www.narendramodi.in/prime-minister-narendra-modi-modi-visits-hunar-haat-at-rajpath-in-delhi-548445
- https://economictimes.indiatimes.com/news/politics-and-nation/pm-modis-surprise-visit-to-hunar-haat-check-pics/chai-per-charcha/slideshow/74238885.cms
- https://timesofindia.indiatimes.com/india/pm-modi-urges-people-to-visit-hunar-haat-to-appreciate-countrys-diverse-expanse-cultures/articleshow/74264138.cms
- https://www.thehindu.com/news/cities/Delhi/pm-modi-makes-surprise-visit-to-hunar-haat-at-rajpath-relishes-litti-chokha/article30859590.ece
- https://en.wikipedia.org/wiki/Litti_(cuisine)
- https://food.ndtv.com/food-drinks/everything-you-should-know-about-the-bihari-delicacy-litti-chokha-1692578
(GFD-2020-3625) [SALAH] Video 280 Jemaah Umrah Tertahan di Pesawat dan 18 Di Antaranya Positif Terinfeksi Virus Corona
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/03/2020
Berita
Beredar di media sosial video yang diklaim sebagai kondisi jemaah umrah asal Palembang dan Makasar yang berjumlah 280 tertahan di pesawat lantaran 18 di antaranya dinyatakan positif terinfeksi virus Corona atau COVID-19. Dalam video itu terlihat sejumlah orang menggunakan masker dan pakaian steril. Berikut kutipan narasinya:
Ada 280 jamaah Umroh dari palembang dan makassar disini .. semua pada nangis.
18 jamaah indonesia di nyatakan positif terinfeksi virus corona . sekarang mereka semua 1 pesawat tidak diijinkan masuk saudi harus dibawa pulang ke INDONESIA.
Ada 280 jamaah Umroh dari palembang dan makassar disini .. semua pada nangis.
18 jamaah indonesia di nyatakan positif terinfeksi virus corona . sekarang mereka semua 1 pesawat tidak diijinkan masuk saudi harus dibawa pulang ke INDONESIA.
Hasil Cek Fakta
Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa pihak Pemerintah Indonesia sudah memberikan bantahan akan kabar tersebut. Bantahan pertama berasal dari Eko Hartono selaku Konsul Jenderal Republik Indonesia di Jeddah, Kerajaan Arab Saudi. Ia menegaskan, kabar tersebut tidak benar. “Jadi berita itu tidak benar. Tidak ada jemaah umrah yang tertahan karena dianggap terinfeksi Covid 19 dan kemudian dipulangkan,” ujar Eko.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pihaknya telah memantau sejak 27 Februari 2020 dan jemaah Indonesia lancar dalam menjalankan umrah. "Kita pantau terus di lapagan sejak tanggal 27 Februari dan jemaah Indonesia lancar jalankan umrah kok" terangnya.
Eko juga menjelaskan tidak ada jemaah yang sudah sampai di Arab Saudi yang dipulangkan. “Yang ada adalah bahwa mereka yang masih transit di negara lain terpaksa pulang ke Indonesia. Serta yang belum terbang dan masih di Indonesia, tidak jadi berangkat,” kata Eko.
Bantahan kedua dikemukakan oleh Plt Jubir Kemenlu Teuku Faizasyah. Ia memastikan bahwa kabar tersebut merupakan kabar bohong atau hoaks. “Hoaks mas," kata Teuku kepada merdeka.com (28/2).
Lalu, bantahan selanjutnya dikemukakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto. Ia menegaskan bahwa kabar yang beredar tersebut tidak benar. Pria yang akrab disapa Yuri ini mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkannya. "Itu hoaks jangan disebarkan lagi," katanya.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim pun angkat bicara. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut adalah berita bohong alias hoaks. “Hoaks itu hoaks,” tegas Arfi.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa pihaknya telah memantau sejak 27 Februari 2020 dan jemaah Indonesia lancar dalam menjalankan umrah. "Kita pantau terus di lapagan sejak tanggal 27 Februari dan jemaah Indonesia lancar jalankan umrah kok" terangnya.
Eko juga menjelaskan tidak ada jemaah yang sudah sampai di Arab Saudi yang dipulangkan. “Yang ada adalah bahwa mereka yang masih transit di negara lain terpaksa pulang ke Indonesia. Serta yang belum terbang dan masih di Indonesia, tidak jadi berangkat,” kata Eko.
Bantahan kedua dikemukakan oleh Plt Jubir Kemenlu Teuku Faizasyah. Ia memastikan bahwa kabar tersebut merupakan kabar bohong atau hoaks. “Hoaks mas," kata Teuku kepada merdeka.com (28/2).
Lalu, bantahan selanjutnya dikemukakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto. Ia menegaskan bahwa kabar yang beredar tersebut tidak benar. Pria yang akrab disapa Yuri ini mengimbau agar masyarakat tidak menyebarkannya. "Itu hoaks jangan disebarkan lagi," katanya.
Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag), Arfi Hatim pun angkat bicara. Ia menegaskan bahwa informasi tersebut adalah berita bohong alias hoaks. “Hoaks itu hoaks,” tegas Arfi.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim video yang tersebar di media sosial tersebut tidak benar. Oleh sebab itu, konten video beserta klaimnya masuk kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1125262334472967/
- https://turnbackhoax.id/2020/03/02/salah-video-280-jemaah-umrah-tertahan-di-pesawat-dan-18-di-antaranya-positif-terinfeksi-virus-corona/
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/01/172748865/hoaks-soal-280-jemaah-umrah-tertahan-di-pesawat-dan-18-di-antaranya-positif?page=all#page3
- https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-hoaks-jemaah-ri-positif-corona-pesawat-tak-diizinkan-masuk-saudi.html
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4918073/viral-hoax-jemaah-indonesia-ditolak-arab-saudi-karena-positif-corona
- https://www.liputan6.com/news/read/4189838/kemenag-soal-isu-jemaah-umrah-terinfeksi-virus-corona-itu-hoaks
(GFD-2020-3624) [SALAH] “Kejadian GALAXY MALL 3 Surabaya”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 28/02/2020
Berita
BUKAN di Surabaya. Lokasi kejadian: daerah Ratchadaphisek di THAILAND, para pelaku adalah komplotan pencuri barang bermerek mahal (branded)
NARASI
“Kejadian GALAXY MALL 3 Surabaya,
Tahu ndirilah Galaxy Mall brasa di Hongkong ????????
ti atiloh gaeeeeaas…iku rupane tacik².
Maling yo maling ae…”
NARASI
“Kejadian GALAXY MALL 3 Surabaya,
Tahu ndirilah Galaxy Mall brasa di Hongkong ????????
ti atiloh gaeeeeaas…iku rupane tacik².
Maling yo maling ae…”
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video rekaman kamera pengawas peristiwa di daerah Ratchadaphisek (THAILAND).
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun kesimpulan pelintiran.
(2) Salah satu berita yang berkaitan, YouTube @ 20 Feb 2020: “Daerah Ratchadaphisek Menurut gambar yang dipublikasikan di media sosial sebelum melarikan diri oleh gambar CCTV Penjahat yang tertangkap adalah dua gadis yang mencuri tas tangan”
Google Translate Chrome Ekstension, video dan selengkapnya (bahasa asli, Thailand) di http://bit.ly/3cbgXSv / http://archive.md/Anc0a (arsip cadangan).
======
(1) http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S, First Draft News: “Konten yang Salah
Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.
* SUMBER membagikan video rekaman kamera pengawas peristiwa di daerah Ratchadaphisek (THAILAND).
* SUMBER menambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sehingga membangun kesimpulan pelintiran.
(2) Salah satu berita yang berkaitan, YouTube @ 20 Feb 2020: “Daerah Ratchadaphisek Menurut gambar yang dipublikasikan di media sosial sebelum melarikan diri oleh gambar CCTV Penjahat yang tertangkap adalah dua gadis yang mencuri tas tangan”
Google Translate Chrome Ekstension, video dan selengkapnya (bahasa asli, Thailand) di http://bit.ly/3cbgXSv / http://archive.md/Anc0a (arsip cadangan).
======
Rujukan
Halaman: 6088/6472