• (GFD-2020-4505) [SALAH] China Lakukan Uji Coba Vaksin di Indonesia Karena Kekurangan Monyet

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/07/2020

    Berita

    Akun Facebook bernama Alexander Abu Taqi Mayestino mengunggah status pada tanggal 26/07/2020 mengunggah status dengan narasi yang membandingkan harga seekor monyet dengan warga Indonesia. Dalam perbandingannya, pemilik status membingkai isu perusahaan China yang kekurangan monyet percobaan seolah-olah menjadi alasan China untuk melakukan uji klinis vaksin pada manusia di Indonesia.

    Berikut kutipan narasinya:

    “🌏 HARGA MONYET CINA VERSUS HARGA MANUSIA INDONESIA 💥
    Perbandingan:
    🇮🇩 Di Indonesia negara ber-Pancasila yang berpenduduk sekitar 265 juta manusia, Jokowi dan timnya, menyatakan akan menguji coba vaksin ini ke sekitar 1.600 Manusia WNI.
    🇨🇳 Di negara Neo Komunis Cina yang tidak ber-Pancasila dan berpenduduk sekitar 1,4 milyar manusia (hampir 7 kali lipat jumlah penduduk Indonesia), mereka kekurangan Monyet untuk uji coba ini.
    🔸 Di Cina:
    Harga Mahal, Lab China Kekurangan Monyet
    https://www.google.com/search…
    https://nkriku.com/harganya-mahal-lab-china-sampai-kekuran…/
    ❗ Di Indonesia:
    Jokowi: Uji Klinis Vaksin Covid-19 Libatkan 1.620 Relawan (Manusia)
    https://republika.co.id/…/jokowi-uji-klinis-vaksin-covid19-…
    https://today.line.me/…/Bio+Farma+Tak+Sanggupi+Permintaan+J…
    https://www.merdeka.com/…/butuh-1620-orang-relawan-uji-klin…
    Bagaimana menurut anda❓”

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, pemberitaan tentang China kekurangan monyet percobaan terjadi pada labolatorium Yisheng Biopharma yakni salah satu laboratorium di China yang berlomba meramu vaksin Covid-19 bersama negara lainnya. Dilansir dari Kompas.com, kekurangan sumber daya percobaan tersebut lantaran harga monyet yang meningkat karena permintaan sedang tinggi dari lab lainnya. Hal ini menjadi hambatan dalam pengembangan vaksin dalam melakukan uji praklinis.

    Dari artikel Kompas.com yang lain dijelaskan Indonesia bekerja sama dengan perusahaan asal China untuk memproduksi vaksin virus corona jenis baru penyebab Covid-19. Perusahaan yang bekerja sama dalam produksi tersebut adalah Sinovach Biotech Ltd. Vaksin Covid-19 dari perusahaan asal China ini telah diserahkan kepada PT Bio Farma untuk diuji klinis pada masyarakat Indonesia.

    Dilansir dari health.detik.com isu warga negara Indonesia dijadikan kelinci percobaan adalah salah. Menurut dr. Dirga Sakti Rambe, MsC, SpPD, menjelaskan bahwa vaksin Corona itu sebetulnya sudah lebih dulu menjalani uji klinis di China dan sudah menjadi standar operasional dalam pengujian vaksin secara klinis di Indonesia sebelum disebarluaskan.

    "Tidak betul kalau dianggap sebagai kelinci percobaan. Itu sudah jadi prosedur standar. Namanya kita mau menggunakan vaksin baru, tentu perlu diuji coba dulu. Dari mana pun datangnya vaksin itu kita perlu coba dulu di orang Indonesia," kata dr. Dirga saat dihubungi detikcom, Senin (27/7/2020).

    Kesimpulan

    Dari hasil penelusuran di atas, status perbandingan uji vaksin pada warga Indonesia dengan pemberitaan lab China yang kekurangan monyet percobaan adalah Konten yang Menyesatkan karena kedua perusahaan tersebut berbeda. Disamping itu uji vaksin di Indonesia sudah melalui prosedur uji klinis di negara China sehingga aman untuk digunakan pada manusia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4504) [SALAH] Ang Tjoen Min Berada Di Balik Organisasi Teror Densus 88

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Tony Harahap mengunggah narasi yang disertai dengan tautan okenews berjudul “Siapa Otak Dibalik Densus 88?” di akun grup KONTRA INTELIJEN pada 7 Juli 2020. Unggahan tersebut telah mendapat respon sebanyak 547 reaksi, 34 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 521 kali.

    “DENSUS 88 NEO CAKRA BIRAWA
    (Ang Tjoeng Ming {ipar J Riyadi} berada dibalik organisasi teror Densus88.
    Orang terdekat mafia taipan 9naga ini menjadi "Raja diraja" dalam organisasi Polri tersebut.)
    Gerakan Komunis selalu memberikan bencana genosida di NKRI.

    Dari 1948, 1965 hingga saat ini.
    Dimasa lalu Korban genosida yang dilakukan oleh PKI terdiri dari Aktivis Islam ,TNI dan tokoh Pemerintahan yang berlawanan dengan Komunis.

    Jaman Now, PKI menyerang (Diseluruh Media) secara intensif seluruh Organisasi Islam yang tak dapat disetir oleh Rezim Pemerintah Jokowi.
    PKI jaman now lebih leluasa membantai.
    Setiap korban difitnah radikal, teroris kemudian tim resmi (PKI) yg berkedok Densus 88 menculik korban dan membantainya.
    Issue² teroris terus menerus dihembuskan oleh media² corong komunis (MetroTV, Kompas, Tempo, Detik, MediaIndonesia dll)
    Seluruh korban penculikan PKI jaman now(Densus 88) tewas disiksa.

    Komnas HAM pada semester 2 tahun 2019 merilis jumlah korban yg diculik Densus88 sepanjang tahun 2004-2019 sekitar 895 orang yg seluruhnya terdiri dari para aktivis Islam semuanya tewas akibat disiksa.
    Tak satupun dibiarkan hidup.

    Sumber : Komunitas Intelijen”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim mengenai Densus 88 merupakan PKI zaman now dan kerap kali melakukan aksi teror dalam unggahan tersebut tidak tepat. Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dibentuk pada 26 Agustus 2004 untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom di Indoensia. Meskipun demikian, Peneliti KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) Feri Kusuma mengatakan, tim Densus 88 kerap berlaku semena-mena ketika menggerebek terduga teroris.

    "Dalam investigasi kami, tim Densus 88 kerap menembak terduga teroris di area vital yang mematikan. Polisi mengklaim korban adalah teroris dan melakukan perlawanan. Padahal, korban baru diduga teroris,” kata Feri yang dikutip dari portal berita suara.

    Terkait data jumlah korban yang diculik Densus 88 sepanjang tahun 2004-2019 yang disebutkan dalam narasi tersebut, tidak ditemukan bukti apakah data tersebut valid atau tidak.

    Selain itu, isu mengenai Ang Tjoen Min (Dato Sri Tahir) menjadi bagian di Polri sudah pernah beberapa kali diperiksa dalam artikel [SALAH] Foto Ang Tjoen Ming Anak Lim Seng Komandan Pasukan Pao An Thui, [SALAH] Thahir Pembina Brimob, [SALAH] Bos Mayapada Jadi Pembina Brimob dan TNI, dan [SALAH] “Duo Sipit… Yg Satu sudah menjadi Dewan Penasehat DenSus….yg Satunya Hendak mau Jadi Dewan Penasehat Mabes Polri”. Dari hasil pemeriksaan fakta yang sudah dilakukan, Ang Tjoen Min tidak diangkat menjadi bagian Polri ataupun di balik organisasi Densus 88, melainkan dianugerahi sebagai warga kehormatan Brimob.

    Kesimpulan

    Dengan demikian, unggahan akun Facebook Tony Harahap tersebut dapat masuk ke dalam Konten yang Menyesatkan. Hal ini dikarenakan narasi mengenai Densus 88 adalah organisasi teror dan Ang Tjoen Min berada di balik organisasi tersebut tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4503) [SALAH] Kampus Pemujaan Setan di Bandung

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 30/07/2020

    Berita

    Ramai di media sosial Twitter terkait dengan beredarnya informasi sekte pemuja setan di salah satu kampus swasta di Bandung, Jawa Barat. Dari informasi yang dihimpun oleh sejumlah pengguna Twitter, kampus yang dijadikan sebagai tempat pemujaan setan merujuk ke Institus Teknologi Nasional atau Itenas.

    Hasil Cek Fakta

    Menanggapi adanya informasi yang dirasa tidak sesuai dengan fakta, pihak terkait pun akhirnya angkat bicara. Melansir dari media sosial Instagram @itenas.official, dinyatakan bahwa informasi yang beredar terkait sekte pemujaan setan adalah tidak benar. Itenas menjelaskan bahwa kegiatan pada foto atau video yang beredar merupakan kegiatan “Jumat Seram” atau “Jumat Senang Ramai-Ramai”.

    Berikut adalah klarifikasi yang disampaikan oleh Instagram @itenas.official:

    “Sehubungan dengan beredarnya berita/informasi/video/postingan di media sosial Instagram, Twitter dan Youtube “Kampus Pemujaan Setan di Bandung” dengan hastag # Bandung # PemujaanSetan # Kampus, kami menilai adanya penggiringan opini/persepsi bahwa kegiatan pemujaan setan yang dimaksud terjadi di kampus kami, Institut Teknologi Nasional Bandung. Hal ini terlihat dari pernyataan “di kampus It*n*s” yang terletak di Jl. PHH Mustapa Bandung.

    Berantas hoax dengan bijak menggunakan bersosial media”

    Penjelasan serupa juga dituturkan oleh Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Itenas Yulianti Pratama. Dijelaskan bahwa informasi yang beredar dirasa dapat menggigir opini bahwa kegiatan tersebut terjadi di kampus Itenas. Berdasar pada hal tersebut, Yulianti menegaskan bahwa di kampus Itenas tidak ada sekte pemuja setan ataupun dengan ditualnya.

    “Kami meminta agar pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan berita/narasi/fotopostingan tersebut agar segera menghentikan dan menghapusnya. Atau pihak-pihak yang menerima berita/narasi/foto/postingan tersebut agar tidak menyebarluaskannya,” jelas Yulianti.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut salah. Bukan kegiatan pemujaan setan. Kegiatan tersebut adalah bagian dari kegiatan “Jumat Seram atau “Jumat Senang Ramai-Ramai” yang diadakan pada November 2019 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4502) [SALAH] Video “Parade pasukan keamanan Arab Saudi untuk pengamanan Haji tahun ini”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/07/2020

    Berita

    Akun Facebook atas nama Zaydill membagikan video parade militer. Dalam narasi diklaim bahwa video tersebut merupakan video pasukan keamanan Arab Saudi untuk pengamanan haji tahun ini.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Parade pasukan keamanan Arab Saudi untuk pengamanan Haji tahun ini”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari liputan6.com, video tersebut bukan memperlihatkan parade militer pengamanan haji tahun ini. Mengacu pada laporan liputan6.com, video tersebut merupakan parade militer pengamanan haji tahun 2017.

    Hal itu diketahui dari kanal Ruslan Trad di Youtube.com. Pada tanggal 10 September 2017, kanal tersebut mengunggah video yang sama dengan narasi berikut: “A military parade of security forces that will ensure safety during the hajj pilgrimage, is held in Mecca in the presence of the Saudi crown prince Mohammed bin Salman. (23.08.2017).”

    Berdasarkan narasi tersebut, diketahui bahwa video itu merupakan parade militer Arab Saudi di Mekkah untuk pengamanan haji tanggal 23 Agustus 2017.

    Kesimpulan

    Atas penjelasan tersebut, maka klaim pada postingan akun Zaydill tidak benar. Sebab, video itu merupakan video parade militer pengamanan ibadah haji tahun 2017, bukan tahun ini. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Connection atau Koneksi yang Salah.

    Rujukan