Akun Bigboss (fb.com/100040509377695) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:
“#IB Wihh moment yg sangat langka ,,Pakai long exposure..!!”
Foto itu memperlihatkan sebuah pohon tengah tersambar petir. Sambaran itu menghasilkan efek cahaya merah muda di pohon dan cahaya biru muda di tanah. Foto ini diklaim sebagai foto karya seorang fotografer bernama Darren Pearson yang menangkap momen indah saat petir menyambar pohon.
(GFD-2020-5397) [SALAH] “Fotografer bernama Darren Pearson yang menangkap momen indah saat petir menyambar pohon”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 30/10/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim adanya foto pohon tengah tersambar petir yang sambarannya menghasilkan efek cahaya merah muda di pohon dan cahaya biru muda di tanah adalah klaim yang salah.
Faktanya, foto itu adalah foto editan atau suntingan. Foto tersebut merupakan gabungan dari dua foto yang berbeda. Pertama, foto pohon yang diambil pada malam hari dengan teknik long exposure sehingga terdapat efek cahaya berwarna merah muda pada pohon serta efek bawah berwarna biru muda pada tanah. Kedua, foto petir yang ditempelkan ke foto pohon, yang diambil dari situs NOAA.
Dilansir dari Tempo.co, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut dengan reverse image tool Google dan TinEye. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu bukan foto yang diabadikan saat petir menyambar pohon tersebut, melainkan gabungan dari dua foto berbeda dan ditambah efek cahaya.
Foto tersebut banyak beredar di Pinterest. Salah satu akun yang pernah memuat foto ini adalah Bailey Galan. Menurut akun ini, foto tersebut diambil oleh Darius Twin. Akun lainnya, Jose Osorio, juga pernah memuat foto itu. Namun, foto ini disebut sebagai foto milik fotografer bernama Darren Pearson.
Tempo kemudian menelusuri akun media sosial Darius Twin. Di Instagram, akun Dariustwin, @dariustwin, pernah mengunggah foto itu pada 11 Juli 2018. Dalam profilnya, tertulis “Welcome to the World of Light”. Hampir semua foto di akun Instagram ini memang memperlihatkan foto yang diambil dengan teknik long exposure. Biasanya, fotografer memakai teknik ini untuk menggambar sebuah bentuk di dalam foto dengan cahaya lampu.
Dalam profil akun @dariustwin, ditemukan pula tautan ke situs toko daring yang dimilikinya, yakni Dariustwin.com. Menurut penjelasan di situs ini, Dariustwin merupakan perusahaan yang berbasis di California Selatan, Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri pada media dan produk lukisan cahaya atau light painting. Perusahaan ini didirikan oleh Darren Pearson.
“Di malam hari, Dariustwin menjelajahi lanskap dekat dan jauh dan mencari pemandangan yang sempurna untuk media lukisan cahaya seukuran aslinya. Gambar-gambar dibuat dengan alat melukis cahaya ilustratif yang dirancang khusus yang disebut ‘Night Writer’ dan menggunakan fotografi long exposure,” demikian keterangan dalam situs tersebut.
Namun, sejumlah akun Pinterest menyatakan bahwa foto pohon yang tersambar petir di atas tidak dihasilkan dengan teknik long exposure. Menurut akun Feras, foto itu dihasilkan dari gabungan dua foto yang berbeda. Foto pohon merupakan foto yang diambil di San Diego, California. Sementara foto petir diambil dari situs Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA). Penjelasan serupa diberikan oleh akun Duncan Masters.
Untuk memastikan informasi itu, Tempo menelusuri informasi terkait dengan memasukkan kata kunci “Dariustwin lightning photo” di mesin pencari Google. Hasilnya, ditemukan artikel cek fakta dari organisasi pemeriksa fakta AS Snopes yang menyatakan bahwa foto tersebut bukanlah foto long exposure ketika petir menyambar sebuah pohon.
Menurut penjelasan Snopes, gambar itu merupakan karya artistik yang menggabungkan dua foto yang berbeda. Foto pohon merupakan foto Pearson yang diambil di San Diego, California. Efek cahaya merah muda dan biru muda di foto itu dihasilkan dengan teknik long exposure pada malam hari. Dia menggunakan “el-wire” untuk membuat efek bara berwarna biru muda pada tanah dan lampu sorot warna-warni untuk memberi efek cahaya berwarna merah muda pada pohon.
Sementara tambahan foto petir, yang berasal dari situs NOAA, merupakan ide rekan Pearson, Joey, yang juga seorang fotografer serta pembuat film, ketika dia sedang mengedit foto pohon tersebut. “Dia berkata, ‘Anda tahu apa yang luar biasa? Petir yang menyambar phon!’ Saya terpana dengan ide ini, dan menambahkan petir, yang menurut saya tampak luar biasa. Saya tidak pernah bermaksud agar foto ini dianggap sebagai foto asli petir yang menyambar pohon,” katanya.
Faktanya, foto itu adalah foto editan atau suntingan. Foto tersebut merupakan gabungan dari dua foto yang berbeda. Pertama, foto pohon yang diambil pada malam hari dengan teknik long exposure sehingga terdapat efek cahaya berwarna merah muda pada pohon serta efek bawah berwarna biru muda pada tanah. Kedua, foto petir yang ditempelkan ke foto pohon, yang diambil dari situs NOAA.
Dilansir dari Tempo.co, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital foto tersebut dengan reverse image tool Google dan TinEye. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu bukan foto yang diabadikan saat petir menyambar pohon tersebut, melainkan gabungan dari dua foto berbeda dan ditambah efek cahaya.
Foto tersebut banyak beredar di Pinterest. Salah satu akun yang pernah memuat foto ini adalah Bailey Galan. Menurut akun ini, foto tersebut diambil oleh Darius Twin. Akun lainnya, Jose Osorio, juga pernah memuat foto itu. Namun, foto ini disebut sebagai foto milik fotografer bernama Darren Pearson.
Tempo kemudian menelusuri akun media sosial Darius Twin. Di Instagram, akun Dariustwin, @dariustwin, pernah mengunggah foto itu pada 11 Juli 2018. Dalam profilnya, tertulis “Welcome to the World of Light”. Hampir semua foto di akun Instagram ini memang memperlihatkan foto yang diambil dengan teknik long exposure. Biasanya, fotografer memakai teknik ini untuk menggambar sebuah bentuk di dalam foto dengan cahaya lampu.
Dalam profil akun @dariustwin, ditemukan pula tautan ke situs toko daring yang dimilikinya, yakni Dariustwin.com. Menurut penjelasan di situs ini, Dariustwin merupakan perusahaan yang berbasis di California Selatan, Amerika Serikat, yang mengkhususkan diri pada media dan produk lukisan cahaya atau light painting. Perusahaan ini didirikan oleh Darren Pearson.
“Di malam hari, Dariustwin menjelajahi lanskap dekat dan jauh dan mencari pemandangan yang sempurna untuk media lukisan cahaya seukuran aslinya. Gambar-gambar dibuat dengan alat melukis cahaya ilustratif yang dirancang khusus yang disebut ‘Night Writer’ dan menggunakan fotografi long exposure,” demikian keterangan dalam situs tersebut.
Namun, sejumlah akun Pinterest menyatakan bahwa foto pohon yang tersambar petir di atas tidak dihasilkan dengan teknik long exposure. Menurut akun Feras, foto itu dihasilkan dari gabungan dua foto yang berbeda. Foto pohon merupakan foto yang diambil di San Diego, California. Sementara foto petir diambil dari situs Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA). Penjelasan serupa diberikan oleh akun Duncan Masters.
Untuk memastikan informasi itu, Tempo menelusuri informasi terkait dengan memasukkan kata kunci “Dariustwin lightning photo” di mesin pencari Google. Hasilnya, ditemukan artikel cek fakta dari organisasi pemeriksa fakta AS Snopes yang menyatakan bahwa foto tersebut bukanlah foto long exposure ketika petir menyambar sebuah pohon.
Menurut penjelasan Snopes, gambar itu merupakan karya artistik yang menggabungkan dua foto yang berbeda. Foto pohon merupakan foto Pearson yang diambil di San Diego, California. Efek cahaya merah muda dan biru muda di foto itu dihasilkan dengan teknik long exposure pada malam hari. Dia menggunakan “el-wire” untuk membuat efek bara berwarna biru muda pada tanah dan lampu sorot warna-warni untuk memberi efek cahaya berwarna merah muda pada pohon.
Sementara tambahan foto petir, yang berasal dari situs NOAA, merupakan ide rekan Pearson, Joey, yang juga seorang fotografer serta pembuat film, ketika dia sedang mengedit foto pohon tersebut. “Dia berkata, ‘Anda tahu apa yang luar biasa? Petir yang menyambar phon!’ Saya terpana dengan ide ini, dan menambahkan petir, yang menurut saya tampak luar biasa. Saya tidak pernah bermaksud agar foto ini dianggap sebagai foto asli petir yang menyambar pohon,” katanya.
Rujukan
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1079/fakta-atau-hoaks-benarkah-ini-foto-yang-tangkap-momen-saat-petir-menyambar-pohon
- https://www.instagram.com/p/BlDyD6ugDyd/
- https://in.pinterest.com/pin/174936766762679815/
- https://id.pinterest.com/pin/230668812138316174/
- https://www.snopes.com/fact-check/long-exposure-lightning-tree/
(GFD-2020-5395) [SALAH] Imbauan BRI Untuk Penerima BPUM
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/10/2020
Berita
Beredar informasi di media sosial berupa foto imbauan dari BRI kepada penerima bantuan BPUM sebesar Rp2,4 juta. Dalam imbauan disebutkan agar nasabah yang menerima bantuan berhati-hati jika diketahui penerima tidak memiliki usaha atau dagangan. Disebutkan jika penerima tidak memiliki usaha maka dana akan dimasukan sebagai pinjaman.
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran diketahui informasi tersebut hoaks. Dilansir dari liputan6.com, Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, BRI tidak pernah mengeluarkan foto imbauan untuk penerima bantuan BPUM sebesar Rp2,4 juta.
“Bank BRI tidak pernah mengeluarkan pengumuman resmi seperti foto diatas,” kata Aestika saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (29/10/2020).
Informasi serupa juga beredar di Kuningan dan beberapa daerah lainnya. Menanggapi imbauan tersebut, Plt Dinas Kopdagprin Kuningan Bunbun Budhiyasa melalui Kabid UKM Tatang mengatakan, bahwa informasi itu adalah hoaks.
“Itu hoaks. Ketika terjadi salah sasaran, maka itu menjadi tanggungjawab si penerima karena mereka berbohong,” dilansir dari kuninganmass.com, Kamis (29/10/2020).
Lebih lanjut Tatang menyebutkan jika pada saat pencairan pun penerima wajib melampirkan SKU. Hal ini dilakukan agar tidak salah sasaran. Dari penelusuran di atas, informasi tersebut masuk kategori Konten Palsu.
“Bank BRI tidak pernah mengeluarkan pengumuman resmi seperti foto diatas,” kata Aestika saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (29/10/2020).
Informasi serupa juga beredar di Kuningan dan beberapa daerah lainnya. Menanggapi imbauan tersebut, Plt Dinas Kopdagprin Kuningan Bunbun Budhiyasa melalui Kabid UKM Tatang mengatakan, bahwa informasi itu adalah hoaks.
“Itu hoaks. Ketika terjadi salah sasaran, maka itu menjadi tanggungjawab si penerima karena mereka berbohong,” dilansir dari kuninganmass.com, Kamis (29/10/2020).
Lebih lanjut Tatang menyebutkan jika pada saat pencairan pun penerima wajib melampirkan SKU. Hal ini dilakukan agar tidak salah sasaran. Dari penelusuran di atas, informasi tersebut masuk kategori Konten Palsu.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4395186/cek-fakta-tidak-benar-bri-terbitkan-foto-imbauan-untuk-penerima-bantuan-bpum
- https://kuninganmass.com/government/bantuan-ukm-yang-salah-sasaran-masuk-kedalam-pinjaman/
- https://portalsulut.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-85884002/penerima-bpum-tak-miliki-usaha-maka-uang-tersebut-jadi-pinjaman-benarkah
(GFD-2020-5394) [SALAH] Inul Daratista Adakan Giveaway di Facebook
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/10/2020
Berita
Beredar postingan Facebook oleh akun bernama Inul Daratisfa yang menggunakan foto Inul Daratista, beserta narasi tengah mengadakan giveaway atau membagikan hadiah dengan syarat memberikan komentar huruf “p” pada kolom komentar. Dalam narasi turut disertakan hadiah puluhan juta rupiah bagi para pemenang dan nomor WhatsApp pengelola giveaway. Postingan tersebut mendapatkan atensi yang cukup banyak dengan 16.000 komentar, dan 1.500 kali dibagikan.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari Liputan6.com, Inul Daratista tidak pernah membuat giveaway di Facebook dan tidak pernah mempunyai akun Facebook.
“Management Inul dan bu Inul tidak main Facebook dan tidak buat giveaway,” kata Inul saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (9/4/2020).
Dengan demikian, tidak benar Inul Daratista mengadakan giveaway di Facebook dan konten ini masuk dalam kategori konten palsu.
“Management Inul dan bu Inul tidak main Facebook dan tidak buat giveaway,” kata Inul saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (9/4/2020).
Dengan demikian, tidak benar Inul Daratista mengadakan giveaway di Facebook dan konten ini masuk dalam kategori konten palsu.
Rujukan
(GFD-2020-5393) [SALAH] Voucher Undian Alfamart 21 Tahun
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 29/10/2020
Berita
Beredar pesan berantai WhatsApp dan media sosial lainnya berupa link website yang menyebut Alfamart memperingati ulang tahun ke-21 dengan imbalan imbalan kupon untuk konsumen yang telah mengikuti survey senilai Rp2 juta.
Ulang tahun Alfamart
Ulang tahun Alfamart
Hasil Cek Fakta
Dari hasil penelusuran diketahui pesan berantai tersebut hoaks. Corporate Communication GM Alfamart, Nur Rachman memastikan tautan tersebut palsu dan dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Rachman pun mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati jika menerima pesan mengatasnamakan Alfamart.
“Pesan tersebut tidak resmi dari Alfamart, untuk itu masyarakat yang menerima nya tidak perlu dihiraukan”.
Menurut Rachmat, Pelaku sengaja memanfaatkan momen ulang tahun Alfamart untuk melakukan perbuatan yang bisa merugikan. Salah satunya adalah pencurian data pribadi yang digunakan oleh pihak tertentu. Rachmat juga mengatakan jika modus penipuan tersebut juga cukup lihai terlihat dari desain, ikon dan tone warna yang digunakan sering digunakan juga oleh Alfamart.
Sebelumnya beredar informasi serupa di media sosial dengan klaim Alfamart menyumbang 6000 kupon untuk membantu melawan Covid-19. Kabar tersebut telah di klarifikasi oleh turnbackhoax.id dalam artikel berjudul “[SALAH] Alfamart Menyumbangkan 6000 Kupon Untuk Membantu Melawan COVID-19” pada 22/4/2020. Serupa dengan pesan di atas, konsumen diharuskan mengisi survei terlebih dahulu untuk mendapatkan imbalan kupon.
Konsumen dapat memastikan informasi yang berkaitan dengan pemberian kupon atau promo oleh Alfamart hanya melalui situs resmi www.alfamartku.com, akun media sosial facebook.com/alfamartku, www.instagram.com/alfamart, www.twitter.com/alfamart dan nomor resmi WhatsApp Alfamart 08111500959. Diluar dari semua akun sosial media diatas adalah informasi tidak benar.
Dari penelusuran di atas, pesan berantai peringatan ulang tahun Alfamart ke-21 bagi-bagi kupon senilai Rp2 juta tidak benar, maka pesan tersebut masuk kategori Konten Palsu.
“Pesan tersebut tidak resmi dari Alfamart, untuk itu masyarakat yang menerima nya tidak perlu dihiraukan”.
Menurut Rachmat, Pelaku sengaja memanfaatkan momen ulang tahun Alfamart untuk melakukan perbuatan yang bisa merugikan. Salah satunya adalah pencurian data pribadi yang digunakan oleh pihak tertentu. Rachmat juga mengatakan jika modus penipuan tersebut juga cukup lihai terlihat dari desain, ikon dan tone warna yang digunakan sering digunakan juga oleh Alfamart.
Sebelumnya beredar informasi serupa di media sosial dengan klaim Alfamart menyumbang 6000 kupon untuk membantu melawan Covid-19. Kabar tersebut telah di klarifikasi oleh turnbackhoax.id dalam artikel berjudul “[SALAH] Alfamart Menyumbangkan 6000 Kupon Untuk Membantu Melawan COVID-19” pada 22/4/2020. Serupa dengan pesan di atas, konsumen diharuskan mengisi survei terlebih dahulu untuk mendapatkan imbalan kupon.
Konsumen dapat memastikan informasi yang berkaitan dengan pemberian kupon atau promo oleh Alfamart hanya melalui situs resmi www.alfamartku.com, akun media sosial facebook.com/alfamartku, www.instagram.com/alfamart, www.twitter.com/alfamart dan nomor resmi WhatsApp Alfamart 08111500959. Diluar dari semua akun sosial media diatas adalah informasi tidak benar.
Dari penelusuran di atas, pesan berantai peringatan ulang tahun Alfamart ke-21 bagi-bagi kupon senilai Rp2 juta tidak benar, maka pesan tersebut masuk kategori Konten Palsu.
Rujukan
Halaman: 6053/6838



