• (GFD-2020-4511) [SALAH] “Ketik ‘GRATULA’ untuk memastikan akaun facebook anda dlm keadaan selamat.”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/08/2020

    Berita

    Akun Muhamad Najib (fb.com/jeckojeck) mengunggah narasi berisi klaim sebagai berikut:

    “Terbaikla.Mark zuckerberg ketua pegawai eksekutif facebook mencipta perkataan baru GRATULA untuk memastikan akaun facebook anda dlm keadaan selamat. Taip GRATULA dalam komen jika merah,akaun anda masih selamat.jika ia tidak bertukar kepada warna merah, sila tukar kata laluan facebook anda.akaun anda sudah di hack! Congratulations kpd yg warna merah.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim dengan mengetik kata “gratula” di bagian komentar di Facebook akan membantu memverifikasi keamanan akun seseorang adalah klaim yang salah.

    Faktanya, informasi ini adalah informasi palsu atau hoaks. Juru bicara Facebook mengatakan bahwa platformnya tidak menggunakan metode seperti itu untuk menunjukkan apakah akun pengguna aman atau tidak.

    Keamanan ada di setiap produk Facebook, seperti peringatan login dan otentikasi dua faktor, untuk membantu menambahkan lapisan perlindungan tambahan ke akun. Pihaknya mendorong semua orang untuk meninjau dan memperbarui pengaturan keselamatan mereka.

    AFP telah membantah beberapa klaim dalam berbagai bahasa yang terkait dengan Facebook. Posting tersebut termasuk taktik penipuan di Nigeria untuk mendapatkan pengikut Facebook; mengaku tagihan untuk penggunaan platform Facebook; kebijakan baru yang memberi Facebook akses penuh ke konten pengguna; dan tipuan tentang peretas Facebook.

    Kesimpulan

    Informasi palsu / hoaks. Juru bicara Facebook mengatakan bahwa platformnya tidak menggunakan metode seperti itu untuk menunjukkan apakah akun pengguna aman atau tidak.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4509) [SALAH] “Nih yang bikin Covid, si jagoan Wall Street (Rockefeller Foundation)”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 01/08/2020

    Berita

    Akun Geografi Equidistant (fb.com/GeografiEquidistant) mengunggah foto pendiri Rockefeller Foundation, David Rockefeller dengan narasi sebagai berikut:
    “Nih yang bikin Covid, si jagoan Wall Street (Rockefeller Foundation). Dia punya mesin cetak duit buat endorse RS, farmasi, medis & media. Cara kerja David adalah Infiltrasi kepada PBB, WHO & Bank Dunia,”

    Dalam unggahan itu, terdapat pula sejumlah tautan dokumen yang diklaim sebagai bukti atas tuduhan bahwa David Rockefeller, adalah pencipta virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2. Salah satunya adalah dokumen yang berjudul “Scenarios for the Future of Technology and International Development” yang diterbitkan Rockefeller Foundation pada 2010.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa pendiri Rockefeller Foundation, David Rockefeller adalah pencipta virus Corona penyebab Covid-19, SARS-CoV-2 adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, dokumen “Scenarios for the Future of Technology and International Development” yang diunggah sumber klaim, bukanlah dokumen operasi untuk merencanakan pandemi Covid-19 pada 2020. Dalam dokumen itu, sama sekali tidak disebutkan SARS-CoV-2 atau pandemi Covid-19.

    Selain itu, Rockefeller telah meninggal pada 20 Maret 2017 pada usia 101 tahun. Sementara pandemi Covid-19 baru terjadi pada penghujung 2019 atau hampir tiga tahun setelah kematiannya. Rockefeller Foundation sendiri adalah yayasan keluarga Rockfeller yang dalam seabad ini, jauh sebelum pandemi Covid-19 terjadi, telah banyak berkontribusi di bidang kesehatan masyarakat dan mendukung pengembangan vaksin.

    Rockefeller Foundation juga sejak lama mendukung pengembangan vaksin, seperti vaksin untuk demam kuning dan malaria. Yayasan ini pun telah memberikan lebih dari 17 miliar dolar untuk mendukung ribuan organisasi dan individu di seluruh dunia.

    Sementara itu, berdasarkan arsip berita Tempo pada 30 Maret 2020, hasil studi yang dipimpin oleh Kristian Andersen, profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research Institute, California, AS, telah membantah rumor bahwa SARS-CoV-2 sengaja dibuat atau produk rekayasa laboratorium. Menurut studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine ini, SARS-CoV-2 adalah buah dari proses evolusi alami. Andersen menjelaskan, sejak awal pandemi Covid-19, para peneliti telah menguliti asal-usul SARS-CoV-2 tersebut dengan menganalisis data urutan genomnya.

    Terkait dokumen “Scenarios for the Future of Technology and International Development”, dokumen tersebut dikeluarkan oleh Rockfeller Foundation pada 2010 untuk membayangkan bagaimana dunia akan terkena dampak dalam empat skenario yang berbeda, salah satunya pandemi global. Skenario ini dibuat untuk merencanakan adaptasi internasional dan pembentukan kemampuan untuk mengantisipasinya melalui teknologi. Dalam dokumen itu, sama sekali tidak disebutkan SARS-CoV-2 atau pandemi Covid-19.

    Skenario tentang pandemi global tersebut tercantum pada halaman 18 yang ditulis berdasarkan pengalaman saat wabah flu H1N1 pada 2009. Skenarionya, pandemi global akan menimpa pada 2012 dengan jenis virus yang sangat ganas dan mematikan. Bahkan, negara yang paling siap menghadapi pandemi dengan cepat kewalahan ketika virus melanda seluruh dunia, menginfeksi hampir 20 persen populasi global, dan membunuh 8 juta orang hanya dalam waktu tujuh bulan, di mana mayoritas dari mereka adalah orang dewasa muda yang sehat. Pandemi ini juga memiliki efek mematikan pada ekonomi: mobilitas internasional baik orang maupun barang menjerit, menghentikan industri yang melemahkan pariwisata dan menghancurkan rantai pasokan global.

    Organisasi pemeriksa fakta AS, Snopes, pun telah menjelaskan bahwa dokumen tersebut memberikan pandangan hipotetis tentang peristiwa masa depan untuk membayangkan masalah yang mungkin timbul. Dokumen ini juga mengeksplorasi bagaimana populasi global dapat bereaksi selama pandemi, bukan rencana tentang operasi manual untuk membuat virus jenis baru.

    Kesimpulan

    Dokumen “Scenarios for the Future of Technology and International Development”, bukanlah dokumen operasi untuk merencanakan pandemi Covid-19 pada 2020. Dalam dokumen itu, sama sekali tidak disebutkan SARS-CoV-2 atau pandemi Covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4508) [SALAH] Transmart Ditutup Selama 10 Hari Karena Belasan Orang Terpapar Covid-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 01/08/2020

    Berita

    Beredar melalui pesan berantai Whatsapp informasi yang menyebutkan belasan orang terpapar positif Covid-19 di Transmart. Dalam pesan tersebut disebutkan pula bahwa Transmart diinstruksikan ditutup selama 10 hari. Pesan berantai itu sempat menyebar di Palembang dan Pekanbaru.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Info hari ini usahakan hindari berkunjung ke Transmart hari ini instruksi Gubernur akan di tutup selama 10 hri di karenakan belasan orang terpapar positif COVID-19. Hari ini Pol-PP berkoordinasi dgn Polda dan pangdam akan menutup transmart demikian utk di sampaikan ke keluarga kita masing2.. utk semnetra jgn berkunjung ke sana dlu. Tks.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut keliru. Dilansir dari kumparan.com, VP Corporate Communication PT. Trans Retail Indonesia Satria Hamid menyampaikan bahwa informasi pesan berantai belasan orang terpapar Covid-19 di Transmart Palembang hoaks.

    Satria bilang bahwa informasi tersebut diplesetkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Info yang sebenarnya bahwa ada pekerja proyek pembangunan Bumi Raya City Mall, Kubu Raya Pontianak Kalimantan Barat, yang positif Covid-19.

    Selain itu, pekerja tersebut bukanlah Karyawan Transmart melainkan pekerja proyek pembangunan Bumi Raya City Mall. Proyek pembangunan Kubu Raya tersebut terpisah dengan area Transmart dan terdapat pagar pemisah di sekeliling proyek. Pintu masuk proyek pun berbeda, tidak masuk dari Transmart melainkan dari jalan khusus.

    Store Manager Transmart Pekanbaru Sholli Wahyudin pun angkat bicara. Ia menegaskan, tidak ada satu pun Transmart di Indonesia yang mengalami penutupan.

    "Berita Transmart ditutup itu hoaks," tegas Sholli, Rabu (29/7/2020).

    Terkait kasus di Kubu Raya, Humas dan Kepala Customer Service Transmart Kubu Raya, Budi Pranoto menyatakan aktivitas Transmart Kubu Raya, Kalimantan Barat ditutup selama satu hari untuk kegiatan penyemprotan disinfektan.

    “Kegiatan bisnis di Transmart tutup selama satu hari untuk dimaksimalkan dulu kegiatan penyemprotan disinfektan," katanya.

    Sementara itu, proyek manajer PT Gaia Bumi Raya Mall Kubu Raya, Dedi Riswandi menerangkan, 16 pekerja yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah dilakukan isolasi. Mereka juga telah menghentikan sementara kegiatan atau aktivitas pembangunan. “Yang terpapar itu tanpa gejala, kami akan hentikan dulu sekitar 10 hari atau 14 hari,” ujar Dedi.

    Kesimpulan

    Info yang sebenarnya ialah ada 16 pekerja proyek pembangunan Bumi Raya City Mall, Kubu Raya Pontianak Kalimantan Barat, yang positif Covid-19. Para pekerja itu bukan karyawan Transmart dan Transmart Kubu Raya hanya ditutup satu hari untuk penyemprotan disinfektan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4507) [SALAH] “Rupanya cebong semua masuk rumah sakit jiwa”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/07/2020

    Berita

    Beredar postingan groub Facebook “MANUSIA MERDEKA” (facebook.com/groups/bebasberdaulat) oleh akun “Rizal Novianta” (facebook.com/novianta.rizal / archive.md/PZ5tc), yang sudah dibagikan 31 kali per tangkapan layar dibuat. Dengan Narasi "“Pantas klu cebong ganggu tempat ibadah umat islam, dan merusak alquran di bilang sakit jiwa.
    Rupanya cebong semua masuk rumah sakit jiwa”.

    Hasil Cek Fakta

    * MAFINDO: “Foto yang digunakan di cuitan sumber sudah disunting, nama yang benar adalah “MAHONI”.”

    * MAFINDO: “Foto-foto di post sumber adalah hasil suntingan, untuk foto yang kedua sebelumnya foto yang sama pernah disunting menjadi “Rumah Sakit Jiwa Kecebong”.”

    * kumparan: “Polisi telah memeriksa wanita berinisial I yang viral karena membanting dan merobek Al-Quran. Kapolres Polres Pelabuhan Makassar menyebut I mengalami kelainan kejiwaan.”

    Kesimpulan

    Hoaks Lama Bersemi Kembali (HLBK). Foto yang dibagikan adalah hasil SUNTINGAN, yang dulu setelah diperiksa muncul balasan versi “Rumah Sakit Jiwa Kampret”.

    Rujukan