Hoaks lama beredar kembali. Pada tahun 2016 Badan POM telah mengklarifikasi bahwa produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin di dalam produk pangan dan untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin diperlukan pengujian lebih lanjut di laboratorium.
Narasi:
Akun Ronyy Frakel Utina (fb.com/ronny.frakel) mengunggah 2 video dengan narasi sebagai berikut :
“Hati-hati dengan cemilan kita sehari-hari….
Bapak-bapak ini sudah membuktikannya”
Video pertama menampilkan seorang pria dengan seragam Polri membakar kerupuk berwarna putih dan video kedua menampilkan seorang pria dengan baju kaus loreng membakar produk Crispy Crackers.
(GFD-2019-3449) [SALAH] Video “Kerupuk dan Crispy Crackers mudah terbakar”
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 27/12/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
=============================================
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, kedua video ini adalah hoaks yang lama beredar kembali. Pada tahun 2016 Badan POM telah mengklarifikasi bahwa produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin di dalam produk pangan dan untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin diperlukan pengujian lebih lanjut di laboratorium.
Badan POM menyatakan bahwa produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya pasti akan terbakar/menyala jika disulut dengan api.
Badan POM telah melakukan evaluasi keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk terhadap semua bahan yang digunakan untuk pembuatan pangan olahan sebelum pangan tersebut diedarkan dengan nomor izin edar Badan POM (MD atau ML).
Dari penelusuran detiknews, polisi dalam video berdurasi 1 menit tersebut teridentifikasi sebagai Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jabar Kombes Prio Kuncoro. Polisi dengan pangkat perwira tersebut menyebut video dibuat di Posko Limbangan.
Kadid Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut, sang perwira membuat video tersebut hanya untuk lucu-lucuan. “Dia sedang melaksanakan tugas saat operasi ramadniya. Untuk menghilangkan kejenuhan ya bikin lucu-lucu lah,” katanya.
Sementara itu, produsen biskuit Crispy Crackers, PT Nissin Biscuit Indonesia membantah produknya yang mudah terbakar mengandung lilin. Karakteristik kue kering yang tipis dan mengandung minyak dinyatakan sebagai penyebab makanan itu mudah tersulut api.
“Tidak benar produk kami mengandung lilin. Itu memang mudah terbakar karena kandungan minyak. Seperti dulu kan orang-orang tua kita menggunakan minyak kelapa untuk bahan bakar, sebagai lampu. Apalagi biskuit itu kan bentuknya tipis,” kata Haniel, staf Research and Development PT Nissin Biscuit Indonesia, kepada Okezone, Senin (7/3/2016).
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, kedua video ini adalah hoaks yang lama beredar kembali. Pada tahun 2016 Badan POM telah mengklarifikasi bahwa produk pangan yang terbakar/menyala tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin di dalam produk pangan dan untuk membuktikan adanya kandungan plastik dan/atau lilin diperlukan pengujian lebih lanjut di laboratorium.
Badan POM menyatakan bahwa produk pangan yang memiliki rantai karbon (ikatan antar atom karbon) serta mengandung lemak/minyak dengan kadar air rendah, terutama yang berbentuk tipis dan berpori, seperti kerupuk, krekers, dan makanan ringan lainnya pasti akan terbakar/menyala jika disulut dengan api.
Badan POM telah melakukan evaluasi keamanan, mutu, dan gizi pangan termasuk terhadap semua bahan yang digunakan untuk pembuatan pangan olahan sebelum pangan tersebut diedarkan dengan nomor izin edar Badan POM (MD atau ML).
Dari penelusuran detiknews, polisi dalam video berdurasi 1 menit tersebut teridentifikasi sebagai Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Jabar Kombes Prio Kuncoro. Polisi dengan pangkat perwira tersebut menyebut video dibuat di Posko Limbangan.
Kadid Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebut, sang perwira membuat video tersebut hanya untuk lucu-lucuan. “Dia sedang melaksanakan tugas saat operasi ramadniya. Untuk menghilangkan kejenuhan ya bikin lucu-lucu lah,” katanya.
Sementara itu, produsen biskuit Crispy Crackers, PT Nissin Biscuit Indonesia membantah produknya yang mudah terbakar mengandung lilin. Karakteristik kue kering yang tipis dan mengandung minyak dinyatakan sebagai penyebab makanan itu mudah tersulut api.
“Tidak benar produk kami mengandung lilin. Itu memang mudah terbakar karena kandungan minyak. Seperti dulu kan orang-orang tua kita menggunakan minyak kelapa untuk bahan bakar, sebagai lampu. Apalagi biskuit itu kan bentuknya tipis,” kata Haniel, staf Research and Development PT Nissin Biscuit Indonesia, kepada Okezone, Senin (7/3/2016).
Rujukan
(GFD-2019-3448) [KLARIFIKASI] Penjelasan terkait foto-foto yang diklaim sebagai perlakuan kejam pemerintah China di kamp konsentrasi Muslim Uighur
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 27/12/2019
Berita
Tidak ada satupun foto yang diunggah oleh sumber adalah kejadian yang benar-benar perlakuan pemerintah Cina di kamp konsentrasi muslim Uighur .
Belakangan ini kembali viral foto-foto yang diklaim sebagai bentuk kekejaman pemerintah China terhadap komunitas muslim di kamp konsentrasi di Uighur.
Artikel panjang, baca sampai selesai, dan sikapi dengan bijaksana.
Belakangan ini kembali viral foto-foto yang diklaim sebagai bentuk kekejaman pemerintah China terhadap komunitas muslim di kamp konsentrasi di Uighur.
Artikel panjang, baca sampai selesai, dan sikapi dengan bijaksana.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
Pemeriksaan fakta terkait klaim dan foto-foto yang diunggah oleh sumber klaim tersebut dilakukan oleh Tim CekFakta Tempo.
1. Pria yang ditangkap oleh dalam foto ini adalah Huang Hu, kepala sebuah taman kanak-kanak di Cina. Ia dibawa oleh petugas untuk dieksekusi dalam rapat umum di Zhanjiang, sebuah kota di provinsi Guangdong, Cina, yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Huang dieksekusi karena telah meracuni 70 anak di sekolah saingannya. Foto ini diambil pada 3 Januari 2003 oleh Agence France-Presse (AFP).
Sumber : https://s.id/97cij ; https://imgur.com/UqMGI8l
———-
2. Foto ini diambil pada 25 Juli 2011 dalam sebuah sidang yang menghukum Lai Changxing, pendiri Yuanhua Group, terkait skandal penyelundupan pada 2000.
Sumber : https://s.id/97g6O ; https://imgur.com/G7S2C64
———
3. Foto ini memperlihatkan polisi anti huru-hara Cina yang menghadang seorang wanita beretnis Uighur yang berunjuk rasa di Urumqi, Xinjiang, Cina, pada 7 Juli 2009. Protes tersebut dilakukan setelah petani di Xinjiang ditahan karena berjuang untuk mendapatkan kembali tanahnya yang disita.
Sumber : https://s.id/97moZ ; https://imgur.com/WyZLTpv
———
4. Foto ini memperlihatkan salah satu aksi teatrikal oleh para praktisi Prancis di salah satu distrik terbesar di Cina pada 17 Juli 2004. Aksi teatrikal itu digelar untuk mendemonstrasikan penganiayaan terhadap pengikut Falun Gong yang dilakukan oleh kelompok Jiang. Rezim Jiang menyiksa pengikut Falun Gong agar mereka melepaskan keyakinannya. Metode penyiksaan seperti yang diperagakan dalam foto ini disebut “tiger bench”.
Sumber : https://s.id/97nSt ; https://imgur.com/AAcG0n3
———
5. Foto ini memperlihatkan dua pencuri anjing yang babak belur dipukuli massa di bagian barat daya Provinsi Guizhou, Cina, pada November 2015.
Sumber : https://s.id/97p39 ; https://imgur.com/K9D22KI
———-
6. Foto ini memperlihatkan Zheng Shoujun, salah satu penganut Falun Gong, yang sedang memperagakan penyiksaan yang dialaminya pada 2004. Penyiksaan itu terjadi saat Shoujun berada di kamp kerja paksa Zhangshi di Kota Shenyang, Cina. Penganut Falun Gong mengalami penyiksaan setelah dilarang oleh oleh pemerintah Cina. Metode penyiksaan seperti yang ditunjukkan dalam foto ini disebut “chicken with a twisted neck.”
Sumber : https://s.id/97qGh ; https://imgur.com/SUt2wms
———
7. Foto ini adalah foto aksi protes pengungsi asal Iran di Inggris, Abas Amini, pada 27 Mei 2003. Amini yang merupakan seorang penyair politik ini melakukan aksi protes tersebut karena pemerintah Inggris akan mengembalikannya ke Iran. Dia pun mengklaim akan dieksekusi jika dikembalikan ke negaranya. Sebelumnya, dia telah menghabiskan waktu enam tahun di dalam penjara serta disiksa.
Sumber : https://s.id/97wfO ; https://imgur.com/ACHQBBy
———
8. Foto ini memperlihatkan tindakan represi oleh otoritas Cina terhadap Wang Shuangyan, seorang penganut Kristen Protestan, yang menjadi salah satu delegasi Kongres Dunia ke-3 tentang Evangelisasi di Cape Town, Afrika Selatan, pada Oktober 2010. Partisipasi para delegasi itu dilarang oleh polisi Cina.
Sumber : https://s.id/97yDe ; https://imgur.com/gp1RBHD
———
9. Foto ini memperlihatkan polisi Cina yang mendorong para wanita Uighur yang melakukan protes di sebuah jalan di Urumqi, Xinjiang, Cina, pada 7 Juli 2009. Ratusan warga Uighur berunjuk rasa setelah kerabat mereka ditahan oleh pihak berwenang.
Sumber : https://s.id/97zPZ ; https://imgur.com/wHWovo4
———-
10. Foto ini adalah foto aksi teatrikal seorang wanita yang memperlihatkan penganiayaan terhadap para pengikut Falun Gong di Cina. Aksi itu dilakukan di Lapangan Xinyi dekat Taipei 101, Taiwan, pada 20 Juli 2008.
Sumber : https://s.id/97BfY ; https://imgur.com/aK1lBUz
———-
11. Foto ini diambil pada 20 April 2001 ketika seorang tahanan wanita dibawa oleh petugas untuk dieksekusi. Sebelumnya, wanita tersebut dijatuhi hukuman mati dalam rapat umum di Beijing, Cina.
Sumber : https://s.id/97CMZ ; https://imgur.com/hG7tXgu
———-
12. Foto ini adalah foto Presiden Cina, Xi Jinping, ketika memeriksa senjata yang digunakan oleh petugas anti huru-hara dalam kunjungan ke kantor polisi di Kashgar, Xinjiang, Cina, pada 28 April 2014.
Sumber : https://s.id/99-uT ; https://imgur.com/ZzWWNNf
———-
13. Foto ini merupakan foto penangkapan seorang pria yang membawa pisau di jalanan di Guangdong, Cina, pada 24 Mei 2012. Pria itu menggunakan pisau yang dibawanya untuk melukai dirinya sendiri. Dia juga mengejar orang-orang yang lewat. Pria itu diduga memiliki gangguan mental.
Sumber : https://s.id/97Ox6 ; https://imgur.com/5Eivo8e
———-
Kesimpulan: Berdasarkan pemeriksaan fakta ini, narasi yang menyertai foto-foto di atas, bahwa foto-foto itu adalah foto-foto perlakuan pemerintah Cina di kamp muslim Uighur, merupakan narasi yang menyesatkan.
Pemeriksaan fakta terkait klaim dan foto-foto yang diunggah oleh sumber klaim tersebut dilakukan oleh Tim CekFakta Tempo.
1. Pria yang ditangkap oleh dalam foto ini adalah Huang Hu, kepala sebuah taman kanak-kanak di Cina. Ia dibawa oleh petugas untuk dieksekusi dalam rapat umum di Zhanjiang, sebuah kota di provinsi Guangdong, Cina, yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan. Huang dieksekusi karena telah meracuni 70 anak di sekolah saingannya. Foto ini diambil pada 3 Januari 2003 oleh Agence France-Presse (AFP).
Sumber : https://s.id/97cij ; https://imgur.com/UqMGI8l
———-
2. Foto ini diambil pada 25 Juli 2011 dalam sebuah sidang yang menghukum Lai Changxing, pendiri Yuanhua Group, terkait skandal penyelundupan pada 2000.
Sumber : https://s.id/97g6O ; https://imgur.com/G7S2C64
———
3. Foto ini memperlihatkan polisi anti huru-hara Cina yang menghadang seorang wanita beretnis Uighur yang berunjuk rasa di Urumqi, Xinjiang, Cina, pada 7 Juli 2009. Protes tersebut dilakukan setelah petani di Xinjiang ditahan karena berjuang untuk mendapatkan kembali tanahnya yang disita.
Sumber : https://s.id/97moZ ; https://imgur.com/WyZLTpv
———
4. Foto ini memperlihatkan salah satu aksi teatrikal oleh para praktisi Prancis di salah satu distrik terbesar di Cina pada 17 Juli 2004. Aksi teatrikal itu digelar untuk mendemonstrasikan penganiayaan terhadap pengikut Falun Gong yang dilakukan oleh kelompok Jiang. Rezim Jiang menyiksa pengikut Falun Gong agar mereka melepaskan keyakinannya. Metode penyiksaan seperti yang diperagakan dalam foto ini disebut “tiger bench”.
Sumber : https://s.id/97nSt ; https://imgur.com/AAcG0n3
———
5. Foto ini memperlihatkan dua pencuri anjing yang babak belur dipukuli massa di bagian barat daya Provinsi Guizhou, Cina, pada November 2015.
Sumber : https://s.id/97p39 ; https://imgur.com/K9D22KI
———-
6. Foto ini memperlihatkan Zheng Shoujun, salah satu penganut Falun Gong, yang sedang memperagakan penyiksaan yang dialaminya pada 2004. Penyiksaan itu terjadi saat Shoujun berada di kamp kerja paksa Zhangshi di Kota Shenyang, Cina. Penganut Falun Gong mengalami penyiksaan setelah dilarang oleh oleh pemerintah Cina. Metode penyiksaan seperti yang ditunjukkan dalam foto ini disebut “chicken with a twisted neck.”
Sumber : https://s.id/97qGh ; https://imgur.com/SUt2wms
———
7. Foto ini adalah foto aksi protes pengungsi asal Iran di Inggris, Abas Amini, pada 27 Mei 2003. Amini yang merupakan seorang penyair politik ini melakukan aksi protes tersebut karena pemerintah Inggris akan mengembalikannya ke Iran. Dia pun mengklaim akan dieksekusi jika dikembalikan ke negaranya. Sebelumnya, dia telah menghabiskan waktu enam tahun di dalam penjara serta disiksa.
Sumber : https://s.id/97wfO ; https://imgur.com/ACHQBBy
———
8. Foto ini memperlihatkan tindakan represi oleh otoritas Cina terhadap Wang Shuangyan, seorang penganut Kristen Protestan, yang menjadi salah satu delegasi Kongres Dunia ke-3 tentang Evangelisasi di Cape Town, Afrika Selatan, pada Oktober 2010. Partisipasi para delegasi itu dilarang oleh polisi Cina.
Sumber : https://s.id/97yDe ; https://imgur.com/gp1RBHD
———
9. Foto ini memperlihatkan polisi Cina yang mendorong para wanita Uighur yang melakukan protes di sebuah jalan di Urumqi, Xinjiang, Cina, pada 7 Juli 2009. Ratusan warga Uighur berunjuk rasa setelah kerabat mereka ditahan oleh pihak berwenang.
Sumber : https://s.id/97zPZ ; https://imgur.com/wHWovo4
———-
10. Foto ini adalah foto aksi teatrikal seorang wanita yang memperlihatkan penganiayaan terhadap para pengikut Falun Gong di Cina. Aksi itu dilakukan di Lapangan Xinyi dekat Taipei 101, Taiwan, pada 20 Juli 2008.
Sumber : https://s.id/97BfY ; https://imgur.com/aK1lBUz
———-
11. Foto ini diambil pada 20 April 2001 ketika seorang tahanan wanita dibawa oleh petugas untuk dieksekusi. Sebelumnya, wanita tersebut dijatuhi hukuman mati dalam rapat umum di Beijing, Cina.
Sumber : https://s.id/97CMZ ; https://imgur.com/hG7tXgu
———-
12. Foto ini adalah foto Presiden Cina, Xi Jinping, ketika memeriksa senjata yang digunakan oleh petugas anti huru-hara dalam kunjungan ke kantor polisi di Kashgar, Xinjiang, Cina, pada 28 April 2014.
Sumber : https://s.id/99-uT ; https://imgur.com/ZzWWNNf
———-
13. Foto ini merupakan foto penangkapan seorang pria yang membawa pisau di jalanan di Guangdong, Cina, pada 24 Mei 2012. Pria itu menggunakan pisau yang dibawanya untuk melukai dirinya sendiri. Dia juga mengejar orang-orang yang lewat. Pria itu diduga memiliki gangguan mental.
Sumber : https://s.id/97Ox6 ; https://imgur.com/5Eivo8e
———-
Kesimpulan: Berdasarkan pemeriksaan fakta ini, narasi yang menyertai foto-foto di atas, bahwa foto-foto itu adalah foto-foto perlakuan pemerintah Cina di kamp muslim Uighur, merupakan narasi yang menyesatkan.
Rujukan
(GFD-2019-3447) [KLARIFIKASI] Pesan Berantai Foto Tol Japek
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 27/12/2019
Berita
Yang beredar adalah versi zoom/crop. Tidak ada masalah karena tetap memenuhi aturan keselamatan, bergelombang karena menyesuaikan dengan kondisi di bawah yang dilewati oleh Tol Japek.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN
* KOMPAS.com: “Ketinggian rata-rata jalan tol layang ini mencapai 7 sampai 8 meter dari elevasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, tetapi terdapat penyesuaian ketinggian di beberapa titik pada perlintasan dengan jalan lokal dan jalan tol eksisting.
…
Di area jembatan penyeberangan orang (JPO) atau overpass, maka elevated naik lebih tinggi. Terus akan kembali lagi ke elevasi normal. Karena banyaknya alinyemen vertikal, maka jadinya naik turun.
“Jika di foto-foto memang kesannya meliuk-liuk, padahal tetap aman,”
Selengkapnya di http://bit.ly/38OCZJb / http://archive.md/I3I3U (arsip cadangan).
* KOMPAS.com: “Ketinggian rata-rata jalan tol layang ini mencapai 7 sampai 8 meter dari elevasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek eksisting, tetapi terdapat penyesuaian ketinggian di beberapa titik pada perlintasan dengan jalan lokal dan jalan tol eksisting.
…
Di area jembatan penyeberangan orang (JPO) atau overpass, maka elevated naik lebih tinggi. Terus akan kembali lagi ke elevasi normal. Karena banyaknya alinyemen vertikal, maka jadinya naik turun.
“Jika di foto-foto memang kesannya meliuk-liuk, padahal tetap aman,”
Selengkapnya di http://bit.ly/38OCZJb / http://archive.md/I3I3U (arsip cadangan).
Rujukan
(GFD-2019-3446) [KLARIFIKASI] PLN Bantah Meminta Uang untuk Pemasangan Tutup Pengaman Box KWH Meteran Listrik
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 27/12/2019
Berita
Vice President Corporat Communication and CSR PLN, Dwi Suryo Abdulah mengklarifikasi adanya oknum yang mencatut nama PLN dengan meminta sejumlah uang untuk pemasangan tutup pengaman box KWH meteran listrik. “Kami pastikan PLN tidak pernah menjual apa pun kecuali jualan listrik atau stroom,” katanya, Selasa (17/12).”Jadi kalau ada yang menawarkan kotak meteran saya pastikan itu bukan dari PLN. Hati hati saja dengan penawaran yang aneh aneh,” tegas Dwi.
NARASI:
1. “Kami pastikan PLN tidak pernah menjual apa pun kecuali jualan listrik atau stroom,” ujar Vice President Corporat Communication and CSR PLN, Dwi Suryo Abdulah, Selasa (17/12).
2. “Jadi kalau ada yang menawarkan kotak meteran saya pastikan itu bukan dari PLN. Hati hati saja dengan penawaran yang aneh aneh,” tegas Dwi.
NARASI:
1. “Kami pastikan PLN tidak pernah menjual apa pun kecuali jualan listrik atau stroom,” ujar Vice President Corporat Communication and CSR PLN, Dwi Suryo Abdulah, Selasa (17/12).
2. “Jadi kalau ada yang menawarkan kotak meteran saya pastikan itu bukan dari PLN. Hati hati saja dengan penawaran yang aneh aneh,” tegas Dwi.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN:
Pada media sosial Facebook, beredar kabar adanya oknum yang mengatas namakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang meminta uang dalam jumlah tertentu sebagai biaya untuk pemasangan tutup pengaman box KWH meteran listrik.Setelah ditelusuri, kabar tersebut di atas bukanlah hal yang baru. Tetapi sudah berulang dan juga pernah ditayangkan oleh warganet lainnya, seperti di tahun 2018, 2017 dan 2016. Dilansir dari Kompas.com, peristiwa serupa nyatanya pernah terjadi juga pada 2013.Diketahui Vice President Corporat Communication and CSR PLN, Dwi Suryo Abdulah telah membantah kabar yang beredar di media sosial tersebut. Ia menyatakan PLN tidak memperdagangkan apa pun kecuali listrik.”Kami pastikan PLN tidak pernah menjual apa pun kecuali jualan listrik atau stroom,” kata Dwi, Selasa (17/12).Jika ada oknum atau pihak yang mengatasnamakan PLN dan mendatangi rumah dan meminta sejumlah uang, dapat dipastikan itu adalah modus penipuan dan bukan resmi berasal dari PLN. “Jadi kalau ada yang menawarkan kotak meteran saya pastikan itu bukan dari PLN. Hati hati saja dengan penawaran yang aneh aneh,” tegas Dwi. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu menanggapinya. Jika ada pertanyaan atau keluhan yang ingin disampaikan pada PLN, masyarakat bisa langsung menghubungi Call Center PLN di nomor 123, baik telepon (tambahkan kode area) maupun WhatsApp. Bisa juga melalui Twitter @pln_123, Facebook PLN 123, atau e-mail pln123@ pln.co.id.
Pada media sosial Facebook, beredar kabar adanya oknum yang mengatas namakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang meminta uang dalam jumlah tertentu sebagai biaya untuk pemasangan tutup pengaman box KWH meteran listrik.Setelah ditelusuri, kabar tersebut di atas bukanlah hal yang baru. Tetapi sudah berulang dan juga pernah ditayangkan oleh warganet lainnya, seperti di tahun 2018, 2017 dan 2016. Dilansir dari Kompas.com, peristiwa serupa nyatanya pernah terjadi juga pada 2013.Diketahui Vice President Corporat Communication and CSR PLN, Dwi Suryo Abdulah telah membantah kabar yang beredar di media sosial tersebut. Ia menyatakan PLN tidak memperdagangkan apa pun kecuali listrik.”Kami pastikan PLN tidak pernah menjual apa pun kecuali jualan listrik atau stroom,” kata Dwi, Selasa (17/12).Jika ada oknum atau pihak yang mengatasnamakan PLN dan mendatangi rumah dan meminta sejumlah uang, dapat dipastikan itu adalah modus penipuan dan bukan resmi berasal dari PLN. “Jadi kalau ada yang menawarkan kotak meteran saya pastikan itu bukan dari PLN. Hati hati saja dengan penawaran yang aneh aneh,” tegas Dwi. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu menanggapinya. Jika ada pertanyaan atau keluhan yang ingin disampaikan pada PLN, masyarakat bisa langsung menghubungi Call Center PLN di nomor 123, baik telepon (tambahkan kode area) maupun WhatsApp. Bisa juga melalui Twitter @pln_123, Facebook PLN 123, atau e-mail pln123@ pln.co.id.
Rujukan
Halaman: 5944/6289