Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi pendaftaran subsidi pulsa Rp 200 ribu dan kuota 35 GB untuk belajar jarak jauh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Informasi tersebut beredar melalui aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut informasi pendaftaran subsidi pulsa Rp 200 ribu dan kuota 35 GB untuk belajar jarak jauh dari Kemendikbud.
(GFD-2021-6533) [SALAH] Pendaftaran Subsidi Pulsa Rp 200 ribu dan kuota 35 GB dari Kemendikbud
Sumber: WhatsAppTanggal publish: 16/03/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri informasi pendaftaran subsidi pulsa Rp 200 ribu dan kuota 35 GB untuk belajar jarak jauh dari Kemendikbud, dengan menghubungi pihak Kemendikbud.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie mengatakan, informasi pendaftaran subsidi pulsa Rp 200 ribu dan kuota 35 GB untuk belajar jarak jauh dari Kemendikbud tidak benar, alamat situs yang dicantumkan dalam informasi tersebut bukan situs resmi program kuota belajar yang disediakan Kemedikbud.
"Informasi resmi hanya ada di kuota-belajar.kemdikbud.go.id," kata Hasan, saat berbincang dengan Liputan6.com.
Dalam artikel berjudul "Hoaks, Kementerian Kominfo Bagi Pulsa Rp 200 Ribu dan Kuota 75 GB untuk Guru dan Pelajar" yang dimuat situs liputan6.com, pada 16 Februari 2021 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan informasi bagi-bagi uang tunai dan kuota untuk pelajar hingga guru merupakan hoaks atau informasi palsu.
Kominfo melalui akun Facebook resminya, memastikan kalau informasi itu hoaks.
Begini bantahan Kementerian Kominfo:
"#SobatKom, minfo dapet banyak banget komentar dan pesan nih yang menanyakan kepastian seputar bantuan pulsa dan kuota. Faktanya, itu tidak benar ya. Informasi yang kalian dapatkan adalah hoaks yang dikirimkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Bisa jadi itu adalah bentuk phising untuk mendapatkan data kalian demi kepentingan mereka, lho. Jadi bila mendapatkan link tersebut abaikan dan jangan disebarkan!Kominfo juga sudah klarifikasi hal ini berkali-kali dan jangan lupa update terus klarifikasi hoaks lewat laporan isu hoaks di laman kominfo.go.id ya!
Hayo, siapa nih yang pernah dapet link ini? Jangan langsung disebar lagi ya, inget tabayyun, saring sebelum sharing ya Sob!"
Pihak Kominfo pun memita masyarakat tidak termakan hoaks karena bisa saja link itu mencuri data pribadi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbud, Hasan Chabibie mengatakan, informasi pendaftaran subsidi pulsa Rp 200 ribu dan kuota 35 GB untuk belajar jarak jauh dari Kemendikbud tidak benar, alamat situs yang dicantumkan dalam informasi tersebut bukan situs resmi program kuota belajar yang disediakan Kemedikbud.
"Informasi resmi hanya ada di kuota-belajar.kemdikbud.go.id," kata Hasan, saat berbincang dengan Liputan6.com.
Dalam artikel berjudul "Hoaks, Kementerian Kominfo Bagi Pulsa Rp 200 Ribu dan Kuota 75 GB untuk Guru dan Pelajar" yang dimuat situs liputan6.com, pada 16 Februari 2021 Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan informasi bagi-bagi uang tunai dan kuota untuk pelajar hingga guru merupakan hoaks atau informasi palsu.
Kominfo melalui akun Facebook resminya, memastikan kalau informasi itu hoaks.
Begini bantahan Kementerian Kominfo:
"#SobatKom, minfo dapet banyak banget komentar dan pesan nih yang menanyakan kepastian seputar bantuan pulsa dan kuota. Faktanya, itu tidak benar ya. Informasi yang kalian dapatkan adalah hoaks yang dikirimkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Bisa jadi itu adalah bentuk phising untuk mendapatkan data kalian demi kepentingan mereka, lho. Jadi bila mendapatkan link tersebut abaikan dan jangan disebarkan!Kominfo juga sudah klarifikasi hal ini berkali-kali dan jangan lupa update terus klarifikasi hoaks lewat laporan isu hoaks di laman kominfo.go.id ya!
Hayo, siapa nih yang pernah dapet link ini? Jangan langsung disebar lagi ya, inget tabayyun, saring sebelum sharing ya Sob!"
Pihak Kominfo pun memita masyarakat tidak termakan hoaks karena bisa saja link itu mencuri data pribadi.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi pendaftaran subsidi pulsa Rp 200 ribu dan kuota 35 GB untuk belajar jarak jauh dari Kemendikbud tidak benar.
Alamat situs yang dicantumkan dalam informasi tersebut bukan situs resmi program kuota belajar yang disediakan Kemedikbud
Alamat situs yang dicantumkan dalam informasi tersebut bukan situs resmi program kuota belajar yang disediakan Kemedikbud
Rujukan
(GFD-2021-6532) [SALAH] Video Pengantin Wanita Jemput Pasangannya Pakai Motor
Sumber: FacebookTanggal publish: 16/03/2021
Berita
Sebuah video yang diklaim seorang pengantin wanita kabur menjemput pasangannya pakai sepeda motor beredar di media sosial. Video tersebut diunggah akun Facebook Legidin Suarez pada 14 Maret 2021.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak seorang wanita mengenakan baju pengantin tengah mengendarai sepeda motor. Wanita itu melewati jalanan yang ramai dipenuhi kendaraan.
Akun Facebook Legidin Suarez kemudian mengaitkan video tersebut dengan kabar pengantin wanita menjemput pasangannya pakai sepeda motor.
"Pengantin wanita jemput pengantin pria pakai motor,gara-gara ketiduran waktu nikah..😁.Landusari,Pekalongan," tulis akun Facebook Legidin Suarez.
Video yang disebarkan akun Facebook Legidin Suarez telah 366 kali ditonton dan mendapat 6 komentar warganet.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak seorang wanita mengenakan baju pengantin tengah mengendarai sepeda motor. Wanita itu melewati jalanan yang ramai dipenuhi kendaraan.
Akun Facebook Legidin Suarez kemudian mengaitkan video tersebut dengan kabar pengantin wanita menjemput pasangannya pakai sepeda motor.
"Pengantin wanita jemput pengantin pria pakai motor,gara-gara ketiduran waktu nikah..😁.Landusari,Pekalongan," tulis akun Facebook Legidin Suarez.
Video yang disebarkan akun Facebook Legidin Suarez telah 366 kali ditonton dan mendapat 6 komentar warganet.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim seorang pengantin wanita kabur menjemput pasangannya pakai sepeda motor.
Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "pengantin wanita pekalongan" ke situs berbagi video YouTube.
Hasinya terdapat beberapa video yang menjelaskan mengenai kabar viral tersebut. Satu di antaranya video berjudul "Fakta Pengantin Wanita Jemput Calon Pengantin Pria Ketiduran di Pekalongan" yang dimuat channel YouTube Tribun Jateng pada 15 Maret 2021.
Dalam video berdurasi 3 menit 50 detik itu, terdapat wawancara orang yang pertama kali mengunggah video pengantin wanita yang mengendarai sepeda motor.
Kiki Sinar Tiyasa, si pengunggah video memastikan bahwa video tersebut bukan seorang pengantin wanita yang mau menjemput pasangannya karena ketiduran.
"Nah itu sebenarnya salah," kata Kiki dalam video yang diunggah channel YouTube Tribun Jateng.
Kiki mengungkapkan, wanita dalam video tersebut merupakan model, bukan pengantin sungguhan. Video itu direkam pada 11 Maret 2021 lalu.
Ketika itu, Kiki dan temannya yang berdandan bak pengantin tengah menuju Taman Kuripan untuk melakukan sesi pemotrean.
"Ini murni cuma untuk sekedar pemotretan saja," ucap Kiki yang berprofesi sebagai make up artis.
Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "pengantin wanita pekalongan" ke situs berbagi video YouTube.
Hasinya terdapat beberapa video yang menjelaskan mengenai kabar viral tersebut. Satu di antaranya video berjudul "Fakta Pengantin Wanita Jemput Calon Pengantin Pria Ketiduran di Pekalongan" yang dimuat channel YouTube Tribun Jateng pada 15 Maret 2021.
Dalam video berdurasi 3 menit 50 detik itu, terdapat wawancara orang yang pertama kali mengunggah video pengantin wanita yang mengendarai sepeda motor.
Kiki Sinar Tiyasa, si pengunggah video memastikan bahwa video tersebut bukan seorang pengantin wanita yang mau menjemput pasangannya karena ketiduran.
"Nah itu sebenarnya salah," kata Kiki dalam video yang diunggah channel YouTube Tribun Jateng.
Kiki mengungkapkan, wanita dalam video tersebut merupakan model, bukan pengantin sungguhan. Video itu direkam pada 11 Maret 2021 lalu.
Ketika itu, Kiki dan temannya yang berdandan bak pengantin tengah menuju Taman Kuripan untuk melakukan sesi pemotrean.
"Ini murni cuma untuk sekedar pemotretan saja," ucap Kiki yang berprofesi sebagai make up artis.
Kesimpulan
Video yang diklaim seorang pengantin wanita kabur menjemput pasangannya pakai sepeda motor ternyata tidak benar.
Faktanya, wanita dalam video tersebut merupakan seorang model dan ingin melakukan sesi pemotretan. Narasi yang disebarkan dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya
Faktanya, wanita dalam video tersebut merupakan seorang model dan ingin melakukan sesi pemotretan. Narasi yang disebarkan dalam video tersebut tidak sesuai dengan fakta sebenarnya
Rujukan
(GFD-2021-6531) [SALAH] Memakai Emas Dapat Menyebabkan Alzheimer
Sumber: ArtikelTanggal publish: 16/03/2021
Berita
“…Jadi ketika perhiasan tersebut dipakai dalam waktu yang lama, darah dan urine pada laki-laki bisa terkena efek sampingnya. Keduanya bisa memiliki kandungan atom emas yang melebihi batas. Para ahli menyebut peristiwa ini dengan istilah migrasi emas. Apa yang bisa terjadi? Penyakit Alzheimer…”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah artikel yang mengklaim bahwa secara ilmiah, menggunakan emas pada laki-laki dapat menyebabkan penyakit Alzhaimer dan gangguan kesehatan lainnya. Artikel dari Pompama.com ini menyatakan bahwa peristiwa itu akibat masuknya atom-atom dari emas melalui kulit dan mengendap pada darah. Peristiwa ini juga disebut dengan migrasi emas.
Namun setelah dilakukan penelitian secara detail terkait klaim ini, dapat ditemukan sebuah bantahan bahwa informasi ini adalah salah. Melansir dari artikel Detik.com, Spesialis kulit Dr.dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK, FINSDV dari DNI Skin Centre mengatakan bahwa dunia medis tidak mengenal fenomena migrasi emas.
Hal ini diungkapkan dr. Darma terkait hoaks bahaya pemakaian emas kepada bayi pada 2018 lalu. Apa yang terjadi adalah memang beberapa orang bisa memiliki bakat alergi, tapi bukan karena penumpukan emas dalam darah.
“Umumnya emas yang berbentuk padat tidak dengan mudahnya masuk dan terserap ke kulit karena partikelnya berukuran besar. Kondisi ini berlaku untuk kulit bayi maupun dewasa, walaupun memang kadar air pada kulit bayi lebih tinggi daripada dewasa,” papar dr. Darma pada detikHealth.
Melihat dari artikel alodokter, dr. Ulfi Umroni menyatakan bahwa butiran debu dari emas memang sangat berbahaya sehingga dapat menyebabkan gangguan jantung, pernafasan dan saraf. Namun kondisi ini ditemukan pada orang-orang dari tambang emas atau produsen emas, bukan pada pemakai perhiasan emas. Kondisi yang mungkin terjadi adalah alergi, khususnya penderita yang memiliki riwayat alergi sebelumnya.
Bahkan, adanya hasil penelitian terkait zat di dalam emas, menunjukkan fakta yang berbanding terbalik. Melansir dari artikel Phys.org, partikel emas yang hanya berukuran nanometer atau sepersejuta meter bersama dengan gelombang mikro yang sangat lemah dapat melarutkan gumpalan protein abnormal yang terkait dengan penyakit Alzheimer dan berpotensi terkait dengan penyakit degeneratif lainnya.
Marcelo Kogan, seorang ahli kimia organik di Universitas Chili di Santiago dan rekannya di Spanyol, mengembangkan partikel emas dengan lebar sekitar 10 nanometer dengan peptida yang melekat padanya yang secara khusus mengikat jenis protein abnormal yang ditemukan pada penyakit Alzheimer. Partikel-partikel ini cukup kecil untuk menembus membran sel dan juga dapat menyerap radiasi gelombang mikro.
Pada umumnya, gangguan kesehatan yang berkaitan dengan emas diderita oleh para penambang emas, atau orang-orang yang berada aktif disekitaran produksi emas. Kasus ini pun terjadi semata-mata bukan dikarenakan oleh emas itu sendiri, namun oleh merkuri (Hg) yang digunakan untuk memisahkan emas dari zat-zat logam lainnya.
Keracunan Merkuri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kosentrasi yang banyak dan dengan dalam waktu yang lama akan menyebabkan gangguan kesehatan para penambang. Keterpaparan perlu diukur atas dasar waktu, tempat, dan dosis atau konsentrasi karena efek paparan sangat tergantung pada dosis atau konsentrasi yang diterima seseorang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa memakai emas dapat menyebabkan gangguan kesehatan khususnya penyakit Alzhaimer adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Namun setelah dilakukan penelitian secara detail terkait klaim ini, dapat ditemukan sebuah bantahan bahwa informasi ini adalah salah. Melansir dari artikel Detik.com, Spesialis kulit Dr.dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK, FINSDV dari DNI Skin Centre mengatakan bahwa dunia medis tidak mengenal fenomena migrasi emas.
Hal ini diungkapkan dr. Darma terkait hoaks bahaya pemakaian emas kepada bayi pada 2018 lalu. Apa yang terjadi adalah memang beberapa orang bisa memiliki bakat alergi, tapi bukan karena penumpukan emas dalam darah.
“Umumnya emas yang berbentuk padat tidak dengan mudahnya masuk dan terserap ke kulit karena partikelnya berukuran besar. Kondisi ini berlaku untuk kulit bayi maupun dewasa, walaupun memang kadar air pada kulit bayi lebih tinggi daripada dewasa,” papar dr. Darma pada detikHealth.
Melihat dari artikel alodokter, dr. Ulfi Umroni menyatakan bahwa butiran debu dari emas memang sangat berbahaya sehingga dapat menyebabkan gangguan jantung, pernafasan dan saraf. Namun kondisi ini ditemukan pada orang-orang dari tambang emas atau produsen emas, bukan pada pemakai perhiasan emas. Kondisi yang mungkin terjadi adalah alergi, khususnya penderita yang memiliki riwayat alergi sebelumnya.
Bahkan, adanya hasil penelitian terkait zat di dalam emas, menunjukkan fakta yang berbanding terbalik. Melansir dari artikel Phys.org, partikel emas yang hanya berukuran nanometer atau sepersejuta meter bersama dengan gelombang mikro yang sangat lemah dapat melarutkan gumpalan protein abnormal yang terkait dengan penyakit Alzheimer dan berpotensi terkait dengan penyakit degeneratif lainnya.
Marcelo Kogan, seorang ahli kimia organik di Universitas Chili di Santiago dan rekannya di Spanyol, mengembangkan partikel emas dengan lebar sekitar 10 nanometer dengan peptida yang melekat padanya yang secara khusus mengikat jenis protein abnormal yang ditemukan pada penyakit Alzheimer. Partikel-partikel ini cukup kecil untuk menembus membran sel dan juga dapat menyerap radiasi gelombang mikro.
Pada umumnya, gangguan kesehatan yang berkaitan dengan emas diderita oleh para penambang emas, atau orang-orang yang berada aktif disekitaran produksi emas. Kasus ini pun terjadi semata-mata bukan dikarenakan oleh emas itu sendiri, namun oleh merkuri (Hg) yang digunakan untuk memisahkan emas dari zat-zat logam lainnya.
Keracunan Merkuri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kosentrasi yang banyak dan dengan dalam waktu yang lama akan menyebabkan gangguan kesehatan para penambang. Keterpaparan perlu diukur atas dasar waktu, tempat, dan dosis atau konsentrasi karena efek paparan sangat tergantung pada dosis atau konsentrasi yang diterima seseorang.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klaim yang menyatakan bahwa memakai emas dapat menyebabkan gangguan kesehatan khususnya penyakit Alzhaimer adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya, klaim tersebut keliru. Sampai sekarang belum ada penelitian terkait hal tersebut. Perihal zat emas yang dapat masuk kedalam darah akibat migrasi emas juga merupakan hoaks. Tidak ada istilah migrasi emas dalam dunia kesehatan.
Faktanya, klaim tersebut keliru. Sampai sekarang belum ada penelitian terkait hal tersebut. Perihal zat emas yang dapat masuk kedalam darah akibat migrasi emas juga merupakan hoaks. Tidak ada istilah migrasi emas dalam dunia kesehatan.
Rujukan
- https://www.alodokter.com/komunitas/topic/emas-bikin-penyakit
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/4KZ6jmpK-pemakaian-emas-berbahaya-pada-bayi-ini-faktanya
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4639900/viral-partikel-emas-perhiasan-bisa-menembus-kulit-bayi-ini-kata-dokter
- https://phys.org/news/2006-01-nano-world-gold-alzheimer.amp
(GFD-2021-6530) [SALAH] 1 Ramadhan 2021 Jatuh Pada Hari Jum’at dan Waktu Siang Terpanjang Selama 33 Tahun Terakhir
Sumber: facebook.comTanggal publish: 15/03/2021
Berita
*RAMADHAN YG ISTIMEWA*
= Ramadhan Tahun Ini =
.
1 Ramadhan : Hari Jumaat
8 Ramadhan : Hari Jumaat
15 Ramadhan : Hari Jumaat
22Ramadhan : Hari Jumaat
29Ramadhan : Hari Jumaat
Ramai tidak tahu bahwa Ramadhan tahun ini akan Kita tempuh dengan 5 kali Jumat, yang berlaku setiap 20 tahun.
.
Ramadhan yang akan datang ini akan menjadi Ramadhan dengan waktu siangnya terpanjang selama 33 tahun ke belakang.
.
Itu bermakna Ramadhan kali ini memberi kesempatan bagi kita untuk memperoleh pahala lebih besar dalam 33 tahun.
.
Ya Allah sampaikanlah Kami pada bulan Ramadhan..
= Ramadhan Tahun Ini =
.
1 Ramadhan : Hari Jumaat
8 Ramadhan : Hari Jumaat
15 Ramadhan : Hari Jumaat
22Ramadhan : Hari Jumaat
29Ramadhan : Hari Jumaat
Ramai tidak tahu bahwa Ramadhan tahun ini akan Kita tempuh dengan 5 kali Jumat, yang berlaku setiap 20 tahun.
.
Ramadhan yang akan datang ini akan menjadi Ramadhan dengan waktu siangnya terpanjang selama 33 tahun ke belakang.
.
Itu bermakna Ramadhan kali ini memberi kesempatan bagi kita untuk memperoleh pahala lebih besar dalam 33 tahun.
.
Ya Allah sampaikanlah Kami pada bulan Ramadhan..
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook bernama Hja Asnira Aslina mengunggah sebuah narasi yang menyatakan bahwa Ramadhan tahun ini akan dimulai pada hari Jum’at serta Ramadhan Tahun ini menjadi Ramadhan dengan siang terpanjang selama 33 tahun terakhir.
Informasi tersebut dibantah oleh Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Ismail Fahmi menyatakan, kedua klaim informasi itu tidak benar.
Berdasarkan Taqwim Standar Indonesia, Ramadhan tahun ini akan jatuh pada pertengahan April 2021.
1 Ramadhan pada tahun kemarin jatuh pada hari Jumat. Sementara itu, 10 Februari 2021 kemarin, Muhammadiyah menetapkan awal puasa tahun 2021 jatuh pada 13 April yang bertepatan dengan hari Selasa. Tanggal tersebut merujuk hasil perhitungan astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 M,” dilansir dari situs resmi PP Muhammadiyah.
Sementara itu, klaim Ramadhan kali ini merupakan bulan puasa dengan waktu siang terpanjang dalam kurun 33 terakhir, Ismail menyatakan tidak benar. Waktu siang hari saat Ramadan akan paling panjang jika Ramadhan terjadi pada Juni hingga Juli atau saat Matahari di belahan Bumi Utara.
Sehingga, klaim mengenai 1 Ramadhan 2021 jatuh pada hari Jum’at dan waktu siang terpanjang selama 33 tahun terakhir merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Informasi tersebut dibantah oleh Kepala Subdirektorat Hisab Rukyat dan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Ismail Fahmi menyatakan, kedua klaim informasi itu tidak benar.
Berdasarkan Taqwim Standar Indonesia, Ramadhan tahun ini akan jatuh pada pertengahan April 2021.
1 Ramadhan pada tahun kemarin jatuh pada hari Jumat. Sementara itu, 10 Februari 2021 kemarin, Muhammadiyah menetapkan awal puasa tahun 2021 jatuh pada 13 April yang bertepatan dengan hari Selasa. Tanggal tersebut merujuk hasil perhitungan astronomi (hisab) yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“1 Ramadhan 1442 H jatuh pada hari Selasa Wage, 13 April 2021 M,” dilansir dari situs resmi PP Muhammadiyah.
Sementara itu, klaim Ramadhan kali ini merupakan bulan puasa dengan waktu siang terpanjang dalam kurun 33 terakhir, Ismail menyatakan tidak benar. Waktu siang hari saat Ramadan akan paling panjang jika Ramadhan terjadi pada Juni hingga Juli atau saat Matahari di belahan Bumi Utara.
Sehingga, klaim mengenai 1 Ramadhan 2021 jatuh pada hari Jum’at dan waktu siang terpanjang selama 33 tahun terakhir merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)
Klaim tersebut salah, faktanya PP Muhammadiyah memutuskan bahwa 1 Ramadhan 2021 bertepatan pada hari Selasa 13 April 2020 dan waktu siang hari saat Ramadan akan paling panjang jika Ramadhan terjadi pada Juni hingga Juli atau saat Matahari di belahan Bumi Utara.
Klaim tersebut salah, faktanya PP Muhammadiyah memutuskan bahwa 1 Ramadhan 2021 bertepatan pada hari Selasa 13 April 2020 dan waktu siang hari saat Ramadan akan paling panjang jika Ramadhan terjadi pada Juni hingga Juli atau saat Matahari di belahan Bumi Utara.
Rujukan
Halaman: 5908/6964
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3401706/original/086209500_1615800999-Subsidi_pulsa_dan_kuota_internet_cover.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3401601/original/091186400_1615796007-Pengantin1.jpg)

