(GFD-2021-7177) Sebuah artikel online membagikan dokumen rahasia yang bocor dan disandingkan dengan sebuah informasi yang mengklaim bahwa Perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19 sebelum munculnya Covid-19.

Sumber: artikel online
Tanggal publish: 02/07/2021

Berita

Setelah ditelusuri, klaim tersebut SALAH. Faktanya dokumen tersebut merupakan surat persetujuan untuk pengembangan vaksin yang melawan virus MERS-CoV, bukan virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab penyakit Covid-19.

Dilansir dari Kumparan.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan urutan pertama genetik Virus Corona (SARS-CoV-2) muncul di China pada 11 Januari, sehingga tidak mungkin perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19.

Seorang juru bicara Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) mengatakan bahwa Pusat Penelitian Vaksin dan Moderna sejatinya telah berkolaborasi dalam penelitian vaksin sejak 2017.

Materi yang diajukan untuk dikembangkan adalah sebagai vaksin virus corona MERS CoV, bukan SARS-CoV-2 atau COVID-19.

Virus MERS-CoV merupakan jenis virus corona yang pernah menyerang manusia di daerah Timur Tengah pada tahun 2012. Sedangkan SARS-CoV-2 merupakan jenis virus corona yang muncul di China pada akhir Desember 2019.

“Materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2,” ujar juru bicara NIAID, dikutip dari AFP.

Dengan demikian klaim moderna mengembangkan vaksin covid-19 beberapa minggu sebelum munculnya covid-19 merupakan HOAX dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Hasil Cek Fakta

Setelah ditelusuri, klaim tersebut SALAH. Faktanya dokumen tersebut merupakan surat persetujuan untuk pengembangan vaksin yang melawan virus MERS-CoV, bukan virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab penyakit Covid-19.

Dilansir dari Kumparan.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan urutan pertama genetik Virus Corona (SARS-CoV-2) muncul di China pada 11 Januari, sehingga tidak mungkin perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19.

Seorang juru bicara Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) mengatakan bahwa Pusat Penelitian Vaksin dan Moderna sejatinya telah berkolaborasi dalam penelitian vaksin sejak 2017.

Materi yang diajukan untuk dikembangkan adalah sebagai vaksin virus corona MERS CoV, bukan SARS-CoV-2 atau COVID-19.

Virus MERS-CoV merupakan jenis virus corona yang pernah menyerang manusia di daerah Timur Tengah pada tahun 2012. Sedangkan SARS-CoV-2 merupakan jenis virus corona yang muncul di China pada akhir Desember 2019.

“Materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2,” ujar juru bicara NIAID, dikutip dari AFP.

Dengan demikian klaim moderna mengembangkan vaksin covid-19 beberapa minggu sebelum munculnya covid-19 merupakan HOAX dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

Kesimpulan

Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

Klaim tersebut SALAH. Faktanya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) urutan pertama genetik Virus Corona (SARS-CoV-2) dari China muncul pada 11 Januari, sehingga tidak mungkin perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19 sebelum munculnya pandemi.

Rujukan