• (GFD-2020-4082) [SALAH] Bapak Ibu Meninggal Karena Covid-19, 5 Bersaudara Menunggu Diadopsi

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/06/2020

    Berita

    Papa mama meninggal krn covid 19. 5 bersaudara kandung ini nunggu diadopsi oleh para budiman

    Hasil Cek Fakta

    Masyarakat Kota Surabaya sempat dihebohkan dengan beredarnya informasi perihal adanya lima anak yang menunggu diadopsi karena kedua orang tuanya telah meninggal akibat virus corona atau Covid-19. Pasca narasi beserta foto tersebut viral, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pun akhirnya melakukan penelusuran.

    Melansir dari akun Facebook resmi milik Pemkot Surabaya @HumasPemkotSurabaya, setelah melakukan koordinasi dengan Puskesmas Kalijudan dijelaskan bahwa warga Surabaya yang beralamat sesuai dengan foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang viral tidak lagi tinggal di alamat tertera. Menurut data yang ada, tidak ditemukan pula data pasien terjangkit Covid-19 dengan nama tersebut.

    Klarifikasi lain juga datang dari Panti Asuhan tempat di mana kelimanya sempat akan dititipkan. Melansir dari tribunnews.com, Pengurus Panti Asuhan Don Bosco Surabaya, Yulis menjelaskan bahwa kelima anak tersebut memang sempat akan dititipkan ke panti asuhan tempatnya bekerja. Namun batal dilakukan karena ibu dari kelima anak tersebut masih dalam keadaan sehat.

    “Setelah kami telusuri ternyata ibunya masih sehat. Ibunya tidak meninggal tapi meninggalkan dan posisinya ada di Jogjakarta,” jelas Yulis.

    Kesimpulan

    Informasi tersebut tidak benar. Humas Pemerintahan Kota Surabaya terkait lima anak menunggu diadopsi karena orang tua meninggal akibat Covid-19 adalah tidak sesuai dengan fakta . Penjelasan serupa juga diperoleh melalui klarifikasi yang dilontarkan oleh pihak Panti Asuhan, selaku tempat di mana kelimanya sempat akan dirawat.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4081) [SALAH] Foto Megawati Potong Tumpeng Di Atas Meja Berlogo PKI

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/06/2020

    Berita

    “#2020 JANGAN PILIH KADER PDIP TERBUKTI SARANG PKI DAN KORUPTOR.INGAT SUARA ANDA MENENTUKAN NASIB BANGSA INI.JIKA INGIN REZIM INI TUMBANG JANGAN PILIH KADER DARI PARTAI PDIP”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Al Qadri mengunggah beberapa foto disertai narasi provokatif yang mengklaim bahwa PDI Perjuangan merupakan sarang Partai Komunis Indonesia (PKI).

    Dalam beberapa foto yang diunggah terdapat foto Megawati Soekarnoputri tengah memotong tumpeng di atas meja berlogo palu arit.

    Berdasarkan penelusuran, foto tersebut merupakan hasil editan dan sudah beredar sejak 2017 lalu. Foto asli tersebut merupakan acara perayaan ulang tahun ke-41 PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat 10 Januari 2014.

    Megawati melakukan pemotongan tumpeng dan dibagi-bagikan kepada sejumlah tokoh PDIP. Dalam foto tersebut juga terdapa Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu belum menjadi Presiden RI. Terdapat juga Puan Maharani, dan Tjahjo Kumolo dalam foto tersebut.

    Kesimpulan

    Foto tersebut merupakan hasil editan. Foto asli merupakan acara ulang tahun PDI Perjuangan ke-41 pada 2014 lalu di Jakarta.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4080) [SALAH] Video “GEDUNG PUTIH DIGERUDUK PENDEMO”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 17/06/2020

    Berita

    “GEDUNG PUTIH DIGERUDUK PENDEMO Amerika rusuh, gedung putih dirangsek pendemo, penjarahan di ritel. Rakyat marah atas kematian warga kulit hitam George Floyd yang lehernya diinjak polisi”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP Indonesia, klaim bahwa video yang diunggah oleh sumber klaim adalah aksi massa unjuk rasa menyerbu Gedung Putih atau White House adalah klaim yang salah.

    Bukan Gedung Putih atau White House. Aksi unjuk rasa itu terjadi di luar gedung Ohio Statehouse, gedung legislatif di negara bagian Ohio.

    Pencarian gambar terbalik menggunakan tangkapan layar video itu menemukan video yang sama sebelumnya diunggah di akun Twitter Daniel Wolfe pada tanggal 29 Mei 2020.

    Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, cuitan itu berbunyi: “Jadi semua orang baru saja menyerbu Ohio state house columbus setelah demo berjam-jam …”

    Ohio Statehouse adalah gedung tempat berkantornya anggota lembaga legislatif negara bagian Ohio dan terletak di ibukota Ohio, Columbus.

    Kesimpulan

    Bukan Gedung Putih atau White House. Aksi unjuk rasa itu terjadi di luar gedung Ohio Statehouse, gedung legislatif di negara bagian Ohio.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4079) [SALAH] “Sepi Dari Pemberitaan Media. Today REVOLUSI Di Mulai untuk Berjuang Menumbangkan REZIM JOKOWI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/06/2020

    Berita

    “Sepi Dari Pemberitaan Media. Today REVOLUSI Di Mulai,Semoga Alloh Swt Merestui Dan Melindungi Para Patriot Bangsa Yang Terpanggil Hati Nuraninya Untuk Berjuang Menumbangkan REZIM JOKOWI.
    Jangan Lupa Doanya Pemirsa, Semoga Alloh Swt Bersama orang” Berakal Sehat,Dan Rezim ini secepatnya Wassallam/The End.”

    Beredar sebuah video memperlihatkan aksi unjuk rasa di sejumlah kota. Dalam video itu tertulis “Turunkan Jokowi” dan sejumlah nama kota. Kemudian juga terdengar teriakan revolusi.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa ada aksi unjuk rasa baru-baru ini untuk menurunkan Presiden Joko WIdodo dan sepi dari pemberitaan media adalah klaim yang keliru.

    Aksi unjuk rasa pada tahun 2019 bukan hari ini. Para demonstran menentang sejumlah RUU yang tengah digodok dan membantah aksi itu bertujuan untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Aksi unjuk rasa tersebut juga ramai diliput media arus utama.

    Kami menemukan bagian video itu memperlihatkan aksi unjuk rasa pada September 2019. Kala itu, sejumlah mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa terkait penolakan RUU KPK dan RUU KUHP di Yogyakarta.

    “Mahasiswa Muhammadiyah menolak Revisi UU KPK dan RKUHP di Yogyakarta, long march dari Gedung Dakwah Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta. Bangga melihat adik-adik bangkit menolak diam,” tulis akun twitter @Dahnilanzar, Senin 23 September 2019.

    Pada masa-masa itu, memang benar terjadi gelombang unjuk rasa di sejumlah wilayah. Para demonstran menentang sejumlah RUU yang tengah digodok dan membantah aksi itu bertujuan untuk menggulingkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Misalnya, pengakuan Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti, Dinno Ardiansyah. Ia menegaskan aksi mahasiswa kala itu fokus pada penolakan RUU kontroversial.

    “Itu sebenarnya kita juga sangat menyayangkan ketika elite-elite politik justru menunggangi dan mengambil kesempatan dari mahasiswa,” kata Dinno seperti dilansir Detik.com, Rabu 25 September 2019.

    Pula Ketua Program Studi S1 Departemen Politik dan Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM, Abdul Gaffar Karim. Ia menegaskan aksi mahasiswa di Yogyakarta saat itu, tidak bertujuan untuk menurunkan Jokowi.

    “Enggak usahlah curiga gerakan itu akan jatuhkan presiden, delegitimasi pelantikan,” kata Gaffar seperti dilansir Tempo.co, Rabu 25 September 2019.

    Rujukan