• (GFD-2019-3076) [SALAH] Harga Semua Beras Bakal Naik, Puan Malah Salahkan Rakyat Karna Rutin Makan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/09/2019

    Berita

    "Mentri puan sarankan orang miskin jangan banyak makan"
    Artikel dengan judul “Harga Semua Beras Bakal Naik, Puan Malah Salahkan Rakyat” memberitakan pernyataan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), terkait kenaikan harga beras di tahun 2019. Dalam pemberitaan tersebut, berbagai pernyataan disebutkan berasal dari Puan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, diketahui bahwa isi artikel yang tayang di merdekaind[dot]blogspot[dot]com dan nadpost[dot]com merupakan hasil daur ulang dari sejumlah artikel media arus utama. Perihal pernyataan mengenai kenaikan harga beras yang diklaim artikel sumber berasal dari Puan nyatanya bukan berasal darinya. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto. Berikut beberapa perbandingannya:

    Kutipan yang diklaim berasal dari Puan oleh sumber:

    […] Dibanding dengan tahun 2018, rata-rata harga beras di penggilingan untuk kualitas premium, medium, dan rendah mengalami kenaikan masing-masing 0,76 persen, 0,56 persen, dan 0,79 persen,” kata Menteri Puan Maharani di istana kepresidenan.

    Menteri Puan Maharani, rerata harga beras kualitas premium di penggilingan naik sebesar 0,11 persen menjadi Rp 9.530 per kilogram pada tahun 2019. Sementara, rerata harga beras kualitas medium naik sebesar 0,14 persen menjadi Rp 9.224 per kilogram.

    Rerata harga beras kualitas rendah juga mengalami kenaikan. […]

    Kutipan dari media arus utama:

    […] JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Suhariyanto menuturkan harga beras semua kualitas, baik premium, medium, hingga rendah tercatat mengalami kenaikan di penggilingan pada Agustus 2019 dibanding Agustus 2018.

    "Dibanding dengan Agustus 2018, rata-rata harga beras di penggilingan untuk kualitas premium, medium, dan rendah mengalami kenaikan masing-masing 0,76 persen, 0,56 persen, dan 0,79 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Senin (2/9/2019).

    Suhariyanto merinci, rerata harga beras kualitas premium di penggilingan naik sebesar 0,11 persen menjadi Rp 9.530 per kilogram pada Agustus 2019.

    Sementara, rerata harga beras kualitas medium naik sebesar 0,14 persen menjadi Rp 9.224 per kilogram. Rerata harga beras kualitas rendah juga mengalami kenaikan. […]

    Dari perbandingan itu sudah terlihat jelas bahwa pernyataan yang diklaim berasal dari Puan ternyata merupakan pernyataan Suhariyanto. Selain pelintiran tersebut, ada pelintiran yang berasal dari pernyataan Puan dari pemberitaan tahun 2016. Pelintiran itu dikutip dari artikel berjudul “Menteri Puan minta orang miskin diet & tak banyak makan” yang tayang di Merdeka.com pada 29 Januari 2016. Berikut perbandingannya:

    Kutipan pernyataan Puan yang ditulis oleh portal sumber:

    […] Puan Maharani yang dengan nada kesal mengatakan ke awak media Sambil berseloroh, Puan meminta rakyat miskin jangan terlalu rutin makan, diet lah jangan makan terus ujar Puan Maharani.

    Menurut Puan, pemerintahan Jokowi-JK saat ini tengah berupaya untuk mengurangi impor beras dari berbagai negara. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat bisa mengonsumsi pangan alternatif yang tidak hanya berasal dari beras.

    Puan menyebut, masalah kemiskinan di Indonesia juga bisa terjadi karena banyaknya raskin yang disalahgunakan dan dipolitisasi. […]
    Kutipan pernyataan Puan dari Merdeka.com:

    […] Puan Maharani yang hadir dalam acara penyaluran raskin langsung menjawab permintaan Gubernur. Sambil berseloroh, Puan meminta rakyat miskin untuk diet dan tidak makan terlalu banyak.

    "Jangan banyak-banyak makan lah, diet sedikit tidak apa-apa," gurau Puan.

    Menurut Puan, pemerintahan Jokowi-JK saat ini tengah berupaya untuk mengurangi impor beras dari berbagai negara. Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat bisa mengonsumsi pangan alternatif yang tidak hanya berasal dari beras.

    Menurut data BPS Bali, penyebab meningkatnya angka kemiskinan di Bali karena mahalnya harga beras di pasaran. Produksi beras semakin menurun karena badai Silikon. Selain itu, jumlah raskin sebanyak 15 kilogram perbulan dinilai tidak cukup.

    Puan menyebut, masalah kemiskinan di Bali dan daerah lainnya juga terjadi karena banyaknya raskin yang disalahgunakan dan dipolitisasi. […]

    Dari perbandingan itu sudah dapat terlihat bagian pelintiran dan bagian yang dilebih-lebihkan. Adapun, pernyataan Puan tersebut dikemukakan pada tahun 2016 dan bukan menanggapi kenaikan harga beras pada tahun 2019.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan itu, maka dapat disimpulkan bahwa artikel pada portal sumber merupakan artikel pelintiran. Selain itu, portal sumber, yakni merdekaind[dot]blogspot[dot]com, mencoba meniru tampilan dari portal Merdeka.com. Atas dasar isi kontennya tersebut, maka artikel sumber tersebut masuk kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3075) [SALAH] Ungkapan Hati BJ Habibie Soal Akhirat

    Sumber: whatsapp.com dan facebook.com
    Tanggal publish: 13/09/2019

    Berita

    Viral pesan berantai yang diklaim sebagai tulisan terakhir Presiden Ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie). Isi pesan tersebut terkesan puitis dan menyentuh siapapun yang membacanya. Sebab, isi pesan itu mengulik perihal kehidupan setelah kematian. Berikut kutipan narasinya:

    REALITA .....
    BJ HABIBIE
    Ternyata kembali ke nol .... tidak ada yang dapat dibanggakan didunia ini ????????????????

    Ungkapan Hati BJ Habibie soal akhirat yang bikin merinding
    8 Jan 2019

    NONSTOPNEWS.ID - Pidato BJ Habibie viral. Mantan Presiden RI ini menuliskan tentang kisah hidupnya.

    SAAT KEMATIAN ITU KIAN DEKAT.

    KALAULAH SEMPAT ? Renungan utk kita semua !!!!
    --------------------( by BJ Habibie ketika berpidato di Kairo, beliau berpesan "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih bermanfaat untuk umat .Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama." )

    Sepi penghuni...
    Istri sudah meninggal...
    Tangan menggigil karena lemah...
    Penyakit menggerogoti sejak lama...
    Duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu...

    Tiga anak, semuanya sukses... berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri...
    » Ada yang sekarang berkarir di luar negeri... »
    Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi... »
    Dan ada pula yang jadi pengusaha ...

    Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol » semuanya kaya raya...

    Namun....
    Saat tua seperti ini dia "merasa hampa", ada "pilu mendesak" disudut hatinya..

    Tidur tak nyaman...
    Dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & enegik yg penuh kenangan

    Di rumah yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur...

    Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya....
    Dari sudut mata ada air yang menetes.. rindu dikunjungi anak-anak nya

    Tapi semua anak nya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain...
    Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan....

    Sudah terlanjur melemah...

    Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak...
    sepanjang waktu ....

    Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya... atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti_
    Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti...
    yang pasti hanyalah KEMATIAN.
    Rumah besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya..._
    Anak sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC...
    Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang..._
    Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .?

    Kira-kira jika malaikat "datang menjemput", akan seperti apakah kematian nya nanti.

    Siapa yang akan memandikan ?

    Dimana akan dikuburkan ??

    Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan?

    Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti?
    Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula...
    Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ???
    Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ???
    Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama??? Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja..._

    "Kalau lah sempat" menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat-tempat di jalan Allah yang lainnya...

    "Kalau lah sempat" dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang......

    "Kalau lah sempat" memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yang memerlukan.....

    "Kalau lah sempat" membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat, dan handai taulan...

    Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi "Amal Penolong" nya ...

    Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan

    Ibadah sedekahnya di bimbing/diajarkan & diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'meneteskan air mata' mendoakan orang tuanya.

    Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama...

    "KALAULAH SEMPAT"

    Mengapa kalau sempat ?
    Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita ? Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri. Kenapa kita tidak lebih serius?
    Menyiapkan 'bekal' untuk menghadap-Nya dan 'Mempertanggung Jawabkan kepadaNya?
    Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang bisa melalaikan.....

    Kita boleh saja giat berusaha di dunia....tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang & kekal di akhir hidup kita.

    ( bagi yang menyebarkan catatan ini semoga menjadi sodaqoh ilmu & ladang amal Shaleh)_

    Teruslah menjadi "si penabur kebajikan" selama hayat masih dikandung badan meski hanya sepotong pesan.

    Semoga Bermanfaat...????

    Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa isi pesan tersebut bukan ditulis oleh BJ Habibie. Tulisan tersebut merupakan hasil tulisan dari Henmaidi Alfian, seorang Motivator. Dalam akun Facebook pribadinya, ia menyatakan bahwa tulisan viral yang beredar mengatasnamakan BJ Habibie merupakan tulisannya. Berikut kutipan klarifikasinya:

    […] KLARIFIKASI: Bukan Tulisan Alm Pak BJ. HABIBIE

    Bismillah,
    Sekarang beredar broadcast/ share sebuah tulisan berjudul “KALAULAH SEMPAT” yang mencantumkan seakan-akan itu pidato almarhum Bpk. Habibie.

    Berikut klarifikasinya:

    1. Itu adalah tulisan saya (Henmaidi, domisili di Padang), bukan tulisan atau pidato dari almarhum.

    2. Tulisan itu hanya rekaan, kontemplasi untuk self reminder untuk diambil hikmahnya.

    3. Tulisan itu saya ditulis tahun 2016. Pertama dibagi di awal 2016 via WA untuk berbagi renungan dengan Judul “KALAULAH SEMPAT” dan sama sekali tidak menyebut tentang almarhum Habibie. Tulisan versi aslinya ada pada link berikut. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10206163811875654&id=1274492390

    4. Tulisan menjadi viral ketika ada orang lain yang mengcopy dan menempelkan gambar almarhum Bpk. Habibie, dan tersebar seakan ini adalah tulisan beliau, atau pidato almarhum di Cairo.

    5. Isi tulisan itu akan sangat menohok keluarga Pak Habibie, seakan-akan Pak Habibie merasa kesepian dan jauh dari anak cucunya di usia tua. Meski bukan kami yang mengaitkan dengan dengan almarhum, maka SAYA MOHON MAAF kepada keluarga besar Bpk HABIBIE akibat ketidaknyaman karena beredarnya tulisan itu.

    6. Teriring doa Kami untuk Beliau. Allahummaghfirlahu, warhamhu wa’afihi, wa’fuanhu. Semoga semua keluarga diberi kesabaran dan ketabahan oleh Allah. Amin Yaa Rabbal ‘alamiin.

    Wassalam, Padang, 12 September 2019
    Henmaidi […]

    Henmaidi pun memberikan bukti postingan lamanya yang juga berupa klarifikasi di tahun 2016. Dengan demikian, klaim bahwa tulisan “Kalaulah Sempat” merupakan tulisan BJ Habibie merupakan klaim yang salah.

    Selain itu, perihal nukilan pernyataan Habibie yang disematkan di awal pesan tersebut juga kurang tepat. Pada video berjudul “Ceramah Umum BJ Habibie di Cairo” yang diunggah pada 6 Juni 2011, pernyataan Habibie tidak seperti yang ada dalam kalimat pembuka pesan tersebut. Pada menit 10.27 hingga 11.18, pernyataan Habibie ialah mengenai pentingnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan Iman dan Taqwa (Imtaq) seimbang dalam diri manusia. Berikut kutipan transkripsinya:

    […] Saya sering mengatakan, kalau Allah, Hey Bacharudin sini. Kamu boleh pilih. Hanya boleh pilih. Imtaq atau Iptek, sekarang pilih tak boleh dua-dua. Saya sekejap mengatakan, saya Imtaq. Tapi Allah, kalau Kamu perkenankan, kasih saya dua-duanya dalam keadaan yang seimbang dan berikan kemampuan saya untuk meningkatkan kedua-duanya sepanjang masa. Dan saya beruntung, Allah memberikan dua-duanya. […]

    Dari transkripsi itu dapat diketahui bahwa BJ Habibie menginginkan keseimbangan antara Iptek dan Imtaq dalam diri seseorang. Selain itu, dalam kutipan pidato Habibie di Kairo pun tidak ditemukan bagian yang sama seperti pernyataan di awal tulisan. Dengan demikian, klaim pernyataan di awal pesan tersebut juga meleset.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penjelasan tersebut, maka pesan berantai yang telah viral tersebut masuk ke dalam kategori Imposter Content. Tulisan itu bukanlah tulisan BJ Habibie.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3070) [SALAH] Pesilat Pagar Nusa Purbalingga meninggal karena atraksi pemecahan batu bata di atas kepala menggunakan palu

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 11/09/2019

    Berita

    Beredar postingan yang diunggah oleh akun Angelia Dian Putri (fb.com/angelia.d.putri.9). Postingan ini dilengkapi dengan video berdurasi 13 detik yang memperlihatkan momen berlangsungnya atraksi pemecahan batu bata di atas kepala seorang remaja perempuan. Di akhir video, remaja perempuan itu terlihat dipapah oleh beberapa pria.

    Selain video, unggahan itu juga dilengkapi dengan gambar berisi ucapan duka dari Pimpinan Cabang Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa Kabupaten Purbalingga atas meninggalnya seseorang yang bernama Syafrila Nugrahani pada 2 April 2019.

    Narasi : “Akhirnya meninggal saudara”… membuktikan bahwa kepala fungsinya buat mikir… bukan utk dipalu… nyalahi kodrat… (Pagarnusa Indonesia Kabupaten Purbalingga).”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, Pagar Nusa Indonesia memang pernah mengunggah gambar berisi ucapan duka atas meninggalnya seorang remaja perempuan bernama Syafrila Nugrahani pada 12 Juli 2019 di akun Instagramnya, @pagarnusaindonesia.

    Namun, ucapan duka itu ditujukan untuk mengenang seratus hari wafatnya Syafrila yang merupakan salah satu srikandi Pagar Nusa yang meninggal pada 2 April 2019.

    Tempo juga menemukan video atraksi pemecahan batu bata di atas kepala itu diunggah pertama kali di YouTube salah satunya oleh akun Asepp Kencleng. Video itu diunggah pada 25 Agustus 2019 dengan judul “Tragis Kepala Bocor Atraksi Pagar Nusa”.

    Tempo tidak menemukan adanya akun lain yang membagikan video tersebut sebelum 25 Agustus 2019.
    Artinya, ada ketidaksesuaian antara waktu meninggalnya Syafrila dengan waktu diunggahnya video itu pertama kali di YouTube. Syafrila meninggal sebelum video itu beredar.

    Untuk memperkuat dugaan ini, Tempo menelusuri laman Pagar Nusa Indonesia di Facebook. Di laman tersebut, terdapat klarifikasi dari Pagar Nusa Purbalingga pada 27 Agustus 2019 yang menyebutkan bahwa Syafrila Nugrahani bukanlah srikandi Pagar Nusa yang ada dalam video atraksi pemecahan batu bata di atas kepala.

    Pagar Nusa Purbalingga pun menyatakan, “Almarhumah meninggal karena kecelakaan sepeda motor pada 2 April 2019.

    Tempo juga menelusuri pemberitaan media arus utama tentang viralnya video ini. Dikutip dari Tribunnews.com, Ketua Pagar Nusa Kabupaten Purbalingga, Muhammad Abdul Kholiq Mukhlis, memastikan atraksi tersebut tidak dilakukan oleh perguruan silat Pagar Nusa di wilayah Kabupaten Purbalingga.

    "Dari informasi yang kami terima, atraksi itu dilakukan di luar daerah untuk menyemarakkan peringatan HUT RI pada Agustus 2019 lalu," kata Abdul Kholiq kepada Tribunnews.com pada Jumat, 6 September 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2019-3069) [KLARIFIKASI] Hoaks, Surat Pendataan Pembangunan Ibu Kota Baru Catut BPPT

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2019

    Berita

    Sebuah surat yang mengatasnamakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) beredar. Surat itu terkait pendataan peminatan kepesertaan pihak swasta dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.

    Dalam surat bernomor 000266/CMOU/SP/A104.04/08/2019 itu, disebutkan bahwa pihak BPPT seolah-olah meminta pendataan peminatan kepesertaan dari pihak swasta dengan mengisi kolom tahap, tahun, nama proyek, kompetensi, status, finansial, dan pola bayar.Berikut bunyi pesan dalam surat tersebut:

    “Seperti yang telah diumumkan oleh Presiden RI, Bapak Ir Joko Widodo bahwa Indonesia akan memindahkan ibu kota saat ini yaitu DKI Jakarta ke calon ibu kota baru di Sepaku Semoi dan Samboja di Kalimantan Timur.
    Nama pusat pemerintahan itu sendiri akan dinamai kemudian dan diumumkan secara terbuka. Saat ini pekerjaan infrastruktur jalan, waduk, pelabuhan telah dimulai secara paralel, berkoordinasi dengan pemprov Kaltim, semua stake holder yang ada saat ini akan dilibatkan penuh, namun demikian tidak terlepas dari peran pihak swasta yang sesuai dengan bisnis dan bidang usaha yang menjadi kompetisinya.
    Dengan mengusung pusat pemerintahan yang cerdas, berwawasan lingkungan hijau dan efisien serta modern, maka dibutuhkan teknologi yang tepat sasaran di segala bidang, baik sisi perencanaan pembangunan, pemakaian material dan yang paling menjadi konsentrasi utama yaitu penggunaan energi terbarukan dan ramah lingkungan baik dari alam maupun rekayasa.
    Dengan penjelasan di atas, maka dirasa perlu untuk mendatakan kepeminatan swasta dengan contoh sebagai berikut.

    Tahap 1 Ring 1: Istana, Gedung MPR/DPR, Gedung MK, Gedung MA, Rumah Dinas, Rumah Sakit, PLTS, Pasar Modern.
    Tahap 2 Ring 2: Gedung Kementerian, Mabes TNI dan Pori, Gedung Penunjang/direktorat, Rail Kereta Bandara, KPK.
    Tahap 3 Ring 3: Gedung Kementerian, Gedung Pertemuan, Hotel, Sekolah, Perguruan Tinggi, Pangkalan AU dan AL.Tahap 4 Ring 3: Th.2022, 2023, Gedung Lembaga, Gedung 1 Atap: RRI, TVRI, PO, TELKOM, Ruang Hijau Terbuka.
    Tahap 4 Ring 4: Th 2024, 2025, Gedung Lembaga, Gedung KPU, Real Estate penunjang, (Pusat pemerintahan mulai aktif).

    Total tahapan sampai 2029 adalah 8 tahap sesuai waktu dan anggaran yang telah dikaji oleh BAPPENAS.
    Peminat yang memenuhi syarat akan diaudit dan disertakan dalam tender terbuka yang akan diberitahukan kemudian.Demikian disampaikan dan atas kerja sama diucapkan terima kasih.“

    Hasil Cek Fakta

    Surat itu dipastikan hoaks. BPPT tidak pernah mengeluarkan surat seperti itu.

    Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, pihaknya baru mendapatkan surat tersebut pada hari ini, Rabu (11/9/2019).

    “Baru diterima tadi via e-mail salah satu mitra BPPT,” ujar Hammam saat dihubungi Kompas.com, Rabu siang.

    Hammam menegaskan, surat yang beredar dan mengatasnamakan BPPT itu adalah surat palsu.

    “Ya, palsu. Kop surat, tanda tangan malah tidak mirip dengan tanda tangan saya,” kata dia.

    Sementara itu, Kepala Biro Hukum Kerja Sama dan Humas (HKH) BPPT Ardi Matutu mengungkapkan, tindakan pemalsuan instansi ini merupakan unsur pidana.

    “Terkait surat penipuan, pertama bahwa penipuan ini sangat tidak benar, karena penipuan ini mengatasnamakan Kepala BPPT dan instansi pemerintah lainnya,” ujar Ardi saat dihubungi secara terpisah, Rabu.

    Selain itu, unsur pidana lain yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab ini antara lain memalsukan tanda tangan Kepala BPPT, memalsukan kop surat, dan cap lembaga BPPT.

    “Intinya tidak ada hal surat tersebut. Surat palsu ini akan sangat merugikan masyarakat,” kata dia.

    Ardi mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya terhadap surat palsu yang mengatasnmakan BPPT.

    Atas kejadian ini, BPPT telah melaporkan penipuan ke Markas Besar (Mabes) Polri.

    Ia berharap, pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas untuk menimbulkan efek jera terhadap pihak yang melakukan penipuan.

    Melalui akun Twitter, @BPPT_RI, BPPT juga meminta masyarakat yang menemukan surat serupa segera hubungi pihak berwajib atau telepon ke (021) 3169534.

    Rujukan