• (GFD-2021-6990) [SALAH] TNI-Polri Bunuh 3 Wanita di Kabupaten Puncak Papua (Ilaga)

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/05/2021

    Berita

    “Kabupaten Puncak Papua (Ilaga) Darurat Operasi Militer Indonesia”

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu, sempat beredar informasi dari berbagai akun media sosial dan juga salah satu platform berita online yaitu suarapapua.com mengenai penembakan 3 orang wanita di Kabupaten Puncak (Ilaga) Papua oleh TNI-Polri.

    Seperti yang dimuat pada salah satu akun grup facebook, KNPB Media Rakyat yang mengutip informasi dari suarapapua.com menyatakan bahwa operasi gabungan TNI-Polri melakukan berbagai pemaksaan, seperti penyisiran di setiap rumah warga dan dipaksa menunjukkan keberadaan OPM-TPNPB, terdapat pula beberapa warga yang ditangkap, termasuk pelajar/siswa, serta masyarakat diwajibkan memasang bendera putih di halaman rumah. Tidak hanya itu, militer juga dituduh menyerang rumah warga, menjatuhkan puluhan roket, serta melakukan penembakan yang membabi buta sehingga akhirnya menewaskan 3 wanita muda berumur 12, 16, dan 20 tahun.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan terkait kebenaran informasi tersebut, ditemukanlah fakta bahwa penembakan 3 orang wanita di Kabupaten Puncak (Ilaga), Papua adalah informasi palsu. Hal tersebut ditegaskan oleh Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III serta Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy yang pada saat ini sedang berada di Ilaga dengan Dandim dan Kapolres yang menyatakan bahwa tidak ada peristiwa sebagaimana informasi yang telah beredar saat ini.

    Selanjutnya, dilansir dari m.merdeka.com redaksi Suara Papua mengaku tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada Satgas Nemangkawi di Mabes Polri maupun Kogabwilhan III di Timika terkait berita yang telah diterbitkan. Namun, redaksi hanya mengutip seorang sumber yang tidak disebutkan namanya.

    Maka dari itu, dilansir dari suarapapua.com Redaksi Suara Papua menyampaikan permintaan maaf kepada Pasukan Gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satuan Tugas Nemangkawi yang sedang melakukan operasi penegakan hukum di Kabupaten Puncak, serta menyampaikan permintaan maaf pula kepada pembaca yang secara langsung menerima informasi dan memunculkan berbagai macam asumsi atas informasi terkait. Atas dasar tersebut, maka artikel terkait yang sebelumnya telah diterbitkan oleh suarapapua.com itupun telah dicabut, sehingga saat ini artikel tersebut tidak bisa ditemukan dalam platform berita online suarapapua.com.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait penembakan 3 orang wanita muda Papua adalah hoax atau kategori misleading atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta) Informasi tersebut palsu. Faktanya Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes M Iqbal Alqudussy menegaskan bahwa berita tersebut hoax.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6989) [SALAH] Pengumuman CPNS Kemenkumham Beserta Link Pendaftarannya

    Sumber: Media Sosial
    Tanggal publish: 25/05/2021

    Berita

    Sebagai Insan Pengayoman
    Daftarkan diri kalian melalui seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2021

    Daftar secara online di:
    https://sscasn.bkn.go.id
    Tanggal pendaftaran:
    31 Mei – 21 Juni 2021

    Gratis
    Tidak Dipungut Biaya

    Info Selengkapnya:
    https://cpns.kemenkumham.go.id
    @cpnskumham
    @kemekumham_RI

    Hasil Cek Fakta

    Beredar flyer dan infografis di media sosial yang menginformasikan pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2021, oleh Kementrian Hukum dan HAM. Dalam flyer yang beredar tersebut diinformasikan pembukaan pendaftaran CPNS dimulai pada 31 Mei hingga 21 Juni 2021, berikut juga disertakan link pendaftaran secara online.

    Berdasarkan penelusuran terkait, flyer yang menginformasi pendaftaran CPNS tersebut palsu, karena tidak resmi dikeluarkan oleh Kemenkumham. Sekretaris Jenderal Kemenkuham Andap Budhi

    Revianto angkat bicara soal beredarnya flyer dan infografis di tengah masyarakat. Andap menyatakan bahwa Kemenkumham sampai saat ini belum mengeluarkan secara resmi informasi pendaftaran CPNS.

    “Memang benar kami akan menyelenggarakan proses penerimaan CPNS, tetapi sampai saat ini kami belum sekali pun secara resmi menyampaikan informasi terkait hal tersebut kepada publik,” kata Andap pada Kompas.com, Minggu (23/5/21).

    Ia menambahkan, informasi soal pendaftaran CPNS yang telah beredar di media sosial juga tidak sepenuhnya disalahkan namun juga tidak sepenuhnya dibenarkan. Hal ini dikarenakan menurutnya, bisa saja ada oknum yang sengaja untuk melakukan penipuan secara online.

    “Terkait beragam informasi mengenai penerimaan CPNS Kemenkumham, saya meminta masyarakat untuk berhati-hati agar tidak tertipu oleh oknum yang memanfaatkan momen ini,” ungkapnya.

    Informasi CPNS di Kemenkumham akan dikeluarkan secara resmi pada 30 Mei 2021, melalui akun-akun resmi terverifikasi, yakni web resmi Kemenkumham, yakni cpns.kemenkumham.go.id, atau akun resmi di Instagram, yaitu @cpns.kumham dan @kemenkumhamri. Adapun informasi yang dikeluarkan selain dari web atau akun yang telah disebutkan, maka dapat dikatakan palsu.

    Untuk instagram, beberapa di antaranya misalnya @cpns_kumham, @cpnskumham, @info.cpnskumham, dan lain-lain. Semuanya, kata Andap, adalah palsu.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa pengumuman pendaftaran CPNS Kemenkumham yang beredar di media sosial, sebelum tanggal 30 Mei adalah Hoax dan termasuk kategori Konten Tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Flyer Palsu. Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) BELUM secara RESMI mengeluarkan flyer atau infografis pengumuman untuk pendaftaran CPNS di Kementriannya. Adapun pendaftaran CPNS akan diumumkan secara resmi pada 30 Mei 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6988) [SALAH] Ekstrak Akar Dandelion Dapat Membunuh 98% Sel Kanker Dalam 48 Jam

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/05/2021

    Berita

    Some prefer to get sick with pharma drugs that do not heal the body in any way. Nature is full of natural remedies ….the only answer to healing is in nature.

    DID YOU KNOW?
    Dandelion root is able to kill 98% of cancer cells within 48 hours. Not only that, but it acts as a powerful anti-inflammatory, immune booster, antioxidant and organ detoxifier.

    (terjemahan)

    Beberapa lebih memilih untuk sakit dengan obat-obatan farmasi yang tidak memberikan kesembuhan pada tubuh dengan bagaimanapun. Alam penuh dengan solusi alami…. satu-satunya jawaban untuk kesembuhan anda adalah ada di alam.
    TAHUKAH KAMU?
    Akar dandelion mampu membunuh 98% sel kanker dalam waktu 48 jam. Tidak hanya itu, dapat juga bertindak sebagai anti-inflamasi, penguat kekebalan tubuh, antioksidan, dan detoksifikasi organ.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Mark Farnell, dalam isi postingannya tersebut ia memberikan informasi terkait kesehatan. Dikatakan bahwa akar tanaman dandelion dapat membunuh 98% sel kanker pada dalam kurun waktu 48 jam. Tidak hanya itu, informasi tersebut menambahkan jika ekstrak akar dandelion bermanfaat untuk anti-inflamasi, penguat kekebalan tubuh, antioksidan, dan detoksifikasi organ. Postingannya di-likes sebanyak 253 akun dan dibagikan 309 kali.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim bahwa esktrak akar dandelion potensial menyembuhkan kanker adalah palsu. Tidak ada bukti empiris pada pasien bahwa akar dandelion dapat menyembuhkan kanker.

    Dilansir dari USA Today, klaim yang sama beredar dalam bentuk artikel pada tahun 2016, dengan judul “Scientists Find Root That Kills 98% of Cancer Cells in Only 48 Hours” (Ilmuan menemukan bahwa akar dandelion dapat membunuh 98% sel kanker dalam waktu 48 jam). Dalam artikel tersebut awalnya diceritakan seorang pria berusia 72 tahun bernama John Di Carlo, yang sembuh setelah meminum ekstrak akar dandelion.

    Kejadian ini menginspirasi sejumlah peneliti di Universitas Windsor, Ontario, Kanada untuk menginvestigasi potensi ekstrak akar dandelion sebagai anti kanker. Dalam studi yang dipublikasikan tahun 2016 tersebut menghasilkan temuan bahwa, ekstrak akar dandelion dapat membunuh 95% sel kanker dalam waktu 48 jam pada usus besar. Meski begitu, penelitian ini diujikan pada TIKUS bukan manusia. Tikus yang digunakan sebagai percobaan awalnya ditanamkan sel tumor dan hasil laboratorium membuktikan bahwa ekstrak akar dandelion dapat memperlambat pertumbuhan sel tumor pada tikus tersebut.

    Selama ini tidak ada pengujian yang dilakukan pada tubuh manusia yang mengidap kanker. Siyaram Pandey, Profesor Kimia dan Biokimia yang juga berkontribusi pada studi ekstrak akar dandelion sebagai anti kanker, menyatakan:
    “Memang sebagian besar sel (kanker) mati dalam waktu 48 jam, tapi bukan berarti pasien yang mengonsumsi akar dandelion akan sembuh dalam 48 jam,” ujarnya pada USA Today.

    Martin Ledwick, Kepala Informasi Perawat Kanker di Cancer Research UK, menambahkan:
    “Tidak ada bukti ilmiah bahwa ekstrak dandelion adalah obat kanker yang efektif pada manusia. Setiap pengobatan baru yang potensial perlu melalui uji coba yang ketat pada manusia sebelum dinyatakan keamanan dan keefektifannya, jika sudah teruji, dapat ditetapkan. Kami akan sangat menyarankan siapa pun yang mempertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen apa pun atau perawatan yang tidak terbukti untuk membicarakan hal ini dengan dokter mereka terlebih dahulu”.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Mark Farnell adalah Hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Informasi Palsu. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan ekstrak akar dandelion dapat membunuh sel kanker. Adapun penelitian yang selama ini digunakan untuk pembuktian adalah percobaan menggunakan tikus, bukan manusia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6987) [SALAH] Foto Memperlihatkan Tentara Israel Membunuh Seorang Anak Palestina

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 25/05/2021

    Berita

    “An Israeli soldier kills a Palestinian child and the world has not moved for him share the picture until it rotates in the world to show the Zionist brutality in Palestine.”

    (terjemahan)

    Seorang tentara Israel membunuh anak Palestina dan dunia tidak berbuat apa-apa untuknya, bagikan gambar ini sampai seluruh dunia tahu kebrutalan Zionis terhadap Palestina.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Aisha Bibi Lunat, yang membagikan postingan berupa gambar seorang laki-laki berpakaian aparat menginjak kepala anak laki-laki dengan lututnya, hingga anak tersebut mengeluarkan darah. Dalam gambar tersebut diberikan keterangan bahwa aparat tersebut adalah seorang tentara Israel yang sedang membunuh anak laki-laki dari Palestina. Foto dan klaim yang sama persis beredar di media sosial seperti Twitter dan Facebook, di tengah-tengah konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina semenjak 10 Mei 2021 lalu.

    Setelah dilakukan penelusuran terkait, aparat berseragam cokelat pada foto yang diklaim sebagai tentara Israel adalah seorang polisi dari Chile. Dilansir dari AFP, seorang polisi menangkap anak laki-laki yang menggambar grafiti di kota Valparaíso, Chile pada tahun 2016. Lebih lanjut, pada seragam polisi tersebut tertera lambang yang sama sebagaimana lambang kepolisian nasional Chile, yakni Carabineros de Chile.

    Kanal berita nasional dari Chile, 24horas.cl, mengabarkan kronologi kejadian tersebut yakni seorang anak laki-laki berusia 21 tahun dari Santiago, tertangkap basah telah menggambar grafiti di tembok Buenos Aires. Polisi Carabineros pun menangkapnya dan diketahui ia telah melakukan kekerasan saat penangkapan pemuda tersebut.

    Mengutip dari AFP, ketika melakukan pencarian dengan kata kunci “Carabineros joven (young) Valparaíso”, ditemukan video full yang diupload di Facebook pada 1 Oktober 2016, dengan awalan narasi “Hentikan kebrutalan polisi!”. Dalam video berdurasi 1 menit 19 detik tersebut dikatakan dalam narasinya, bahwa seorang polisi letnan dua (subteniente) bernama “F. Venegas V” melakukan tindak kekerasan pada penangkapan seorang siswa. Narasinya menambahkan, kekerasan oleh aparat polisi Carabineros tidak hanya terjadi sekali itu saja, hal ini kerap dilakukan oleh Carabineros di Chile, Grenadiers di Meksiko dan ESMAD dari Kolombia.

    Berdasarkan data yang terkumpul, klaim akun Aisha Bibi Lunat adalah hoaks dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Bukan Tentara Israel. Foto tersebut adalah seorang aparat polisi di Chile, yang melakukan kebrutalan dengan menghukum seorang anak laki-laki melalui kekerasan, karena anak tersebut menggambar grafiti di kota Valparaíso, Chile. Kejadiannya berlangsung pada tahun 2016 dan tidak ada hubungannya dengan perseteruan Israel-Palestina yang terjadi baru-baru ini.

    Rujukan