“CLAIM: COVID-19 is the greatest hoax ever perpetrated and just another bad flu. Roger Hodkinson, a pathologist who identifies himself as a former chairman of the Royal College of Physicians and Surgeons of Canada, made the comments by phone during a public meeting in Edmonton, the capital of the Canadian province of Alberta.
(Sherlock.W.B. Voliton) – shared”
Jika diterjemahkan narasi tersebut berbunyi seperti ini:
“KLAIM: COVID-19 adalah tipuan terbesar yang pernah dilakukan dan hanya flu buruk lainnya. Roger Hodkinson, seorang ahli patologi yang mengidentifikasi dirinya sebagai mantan ketua Royal College of Physicians and Surgeons of Canada, membuat komentar melalui telepon selama pertemuan publik di Edmonton, ibu kota provinsi Alberta, Kanada.”
(GFD-2021-6050) [SALAH] “COVID-19 adalah tipuan terbesar yang pernah dilakukan dan hanya flu buruk lainnya”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 11/01/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Telah beredar sebuah broadcast di media sosial tentang klaim yang dibuat oleh dr. Roger Hodkinson, ia mengaku sebagai mantan pimpinan royal college and Surgeons of Canada. Isi klaim tersebut membahas tentang virus Covid-19 adalah sebuah kebohongan dan Covid-19 sendiri hanyalah Musim Flu biasa.
Dari pernyataan dr. Roger Hodkinson, terdapat lima klaim yang perlu ditelusuri.
Pertama, soal jabatan Hodkinson. Dilansir dari AP, Royal College of Physicians and Surgeons of Canada mengklarifikasi bahwa meskipun Hodkinson disertifikasi sebagai ahli Patologi umum pada 1976, ia tidak pernah menjadi pimpinan.
Kedua, klaim bahwa Covid tidak lebih dari flu yang buruk. Klaim ini salah.
Badan kesehatan dunia WHO menyebut jumlah kematian terkait pernafasan akibat flu sekitar 290.000 hingga 650.000 per tahun. Sementara, pandemi Covid-19 yang belum genap 1 tahun sudah mengakibatkan 1,45 juta orang meninggal dunia (data per 30 November 2020).
Ketiga, klaim bahwa menggunakan masker tidak berguna karena tidak ada bukti efektivitasnya. WHO menyebut masker adalah kunci menekan penularan Covid-19 dan menyelamatkan nyawa.
Keempat, klaim bahwa jaga jarak juga tidak berguna. Klaim ini tidak benar.
Penelitian menunjukkan transmisi virus terjadi lebih rendah pada jarak fisik 1 meter atau lebih dibandingkan dengan jarak kurang dari 1 meter. Data tersebut berasal dari hasil identifikasi terhadap 172 studi observasi di 16 negara di enam benua.
Kelima, klaim bahwa hasil tes positif tidak berarti infeksi klinis dan tes seharusnya dihentikan kecuali pernapasan bermasalah.
Dilansir dari AFP, asisten profesor di Lana School of Public Health University of Toronto Barry Pakes membantah klaim tersebut.
Tes PCR melalui tenggorokan atau usap hidung memiliki tingkat positif palsu mendekati nol. Positif palsu artinya seseorang dinyatakan positif Covid-19, padahal tidak.
Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait klaim dr. Roger Hodkinson yang menyatakan bahwa Covid-19 hanyalah sebuah flu yang buruk tersebut tidak benar sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Dari pernyataan dr. Roger Hodkinson, terdapat lima klaim yang perlu ditelusuri.
Pertama, soal jabatan Hodkinson. Dilansir dari AP, Royal College of Physicians and Surgeons of Canada mengklarifikasi bahwa meskipun Hodkinson disertifikasi sebagai ahli Patologi umum pada 1976, ia tidak pernah menjadi pimpinan.
Kedua, klaim bahwa Covid tidak lebih dari flu yang buruk. Klaim ini salah.
Badan kesehatan dunia WHO menyebut jumlah kematian terkait pernafasan akibat flu sekitar 290.000 hingga 650.000 per tahun. Sementara, pandemi Covid-19 yang belum genap 1 tahun sudah mengakibatkan 1,45 juta orang meninggal dunia (data per 30 November 2020).
Ketiga, klaim bahwa menggunakan masker tidak berguna karena tidak ada bukti efektivitasnya. WHO menyebut masker adalah kunci menekan penularan Covid-19 dan menyelamatkan nyawa.
Keempat, klaim bahwa jaga jarak juga tidak berguna. Klaim ini tidak benar.
Penelitian menunjukkan transmisi virus terjadi lebih rendah pada jarak fisik 1 meter atau lebih dibandingkan dengan jarak kurang dari 1 meter. Data tersebut berasal dari hasil identifikasi terhadap 172 studi observasi di 16 negara di enam benua.
Kelima, klaim bahwa hasil tes positif tidak berarti infeksi klinis dan tes seharusnya dihentikan kecuali pernapasan bermasalah.
Dilansir dari AFP, asisten profesor di Lana School of Public Health University of Toronto Barry Pakes membantah klaim tersebut.
Tes PCR melalui tenggorokan atau usap hidung memiliki tingkat positif palsu mendekati nol. Positif palsu artinya seseorang dinyatakan positif Covid-19, padahal tidak.
Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait klaim dr. Roger Hodkinson yang menyatakan bahwa Covid-19 hanyalah sebuah flu yang buruk tersebut tidak benar sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).
Faktanya, klaim tersebut tidak benar, dan sudah terbantahkan dengan hasil penelitian ilmiah.
Faktanya, klaim tersebut tidak benar, dan sudah terbantahkan dengan hasil penelitian ilmiah.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/02/073100665/-hoaks-narasi-covid-19-dari-ahli-patologi-roger-hodkinson?page=all
- https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=432047114652234&id=100035408462881
- https://kominfo.go.id/content/detail/31645/hoaks-narasi-covid-19-dari-ahli-patologi-roger-hodkinson/0/laporan_isu_hoaks
- https://newsroom.royalcollege.ca/clarification-on-statements-made-regarding-covid-19-by-dr-roger-hodkinson/
- https://apnews.com/article/fact-checking-9765563716
- https://www.snopes.com/fact-check/dr-roger-hodkinson-covid-hoax/
(GFD-2021-6049) [SALAH] “sakit mendadak oleh vaksin”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 10/01/2021
Berita
“Hendaknya kita berhati hati dg segala vaksin. Cukup santri dari ponpes ini yang mengalami, dan semoga para santri yang sakit mendadak oleh vaksin tersebut dapat segerah sembuh, aamiin 🤲🤲🤲🙏🙏🙏 mohon maaf saya share ini untuk keselamatan yang lain.”
Video santri pingsan di vaksin
Video Vaksin difteri
Vaksin mudah sakit
Anak vaksin mudah sakit
Video santri pingsan di vaksin
Video Vaksin difteri
Vaksin mudah sakit
Anak vaksin mudah sakit
Hasil Cek Fakta
SUMBER mengedarkan kembali peristiwa dehidrasi efek imunisasi Difteri memanfaatkan kondisi saat ini terkait vaksin, untuk membuat kesimpulan yang salah.
REPUBLIKA.CO.ID @ 28 Feb 2018 17:15: “Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember membenarkan adanya beberapa santri yang dirawat di klinik dan puskesmas setelah diimunisasi difteri. Hingga saat ini, Dinkes Jember memastikan para santri ini sudah sembuh dan dipulangkan ke Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Desa Cangkring, Jenggawah, Kabupaten Jember.”
merdeka.com: @ 28 Feb 2018 11:23: “Puluhan santri Madinatul Ulum di Desa Cangkring, Kabupaten Jember, Jawa Timur dehidrasi setelah diimunisasi difteri dari petugas Dinas Kesehatan setempat. Hingga Rabu pagi, ara santri masih dirawat di klinik pesantren dan puskesmas Jenggawah.”
detikNews @ 28 Feb 2018: “Menurut Lutfi, dalam sosialisasi sudah dijelaskan bahwa ketika sudah diimunisasi harus banyak minum. Tetapi ternyata banyak santri yang tidak melakukannya. Akibatnya, para santri ini mengalami dehidrasi.”
Jember 1TV
Puluhan santri pondok pesantren di Kecamatan Jenggawah Jember pingsan karena dehidrasi usai disuntik vaksin difteri, orangtua santri panik hingga berdatangan ke pondok pesantren tersebut.
https://www.jember1tv.co.id/”.
REPUBLIKA.CO.ID @ 28 Feb 2018 17:15: “Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember membenarkan adanya beberapa santri yang dirawat di klinik dan puskesmas setelah diimunisasi difteri. Hingga saat ini, Dinkes Jember memastikan para santri ini sudah sembuh dan dipulangkan ke Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Desa Cangkring, Jenggawah, Kabupaten Jember.”
merdeka.com: @ 28 Feb 2018 11:23: “Puluhan santri Madinatul Ulum di Desa Cangkring, Kabupaten Jember, Jawa Timur dehidrasi setelah diimunisasi difteri dari petugas Dinas Kesehatan setempat. Hingga Rabu pagi, ara santri masih dirawat di klinik pesantren dan puskesmas Jenggawah.”
detikNews @ 28 Feb 2018: “Menurut Lutfi, dalam sosialisasi sudah dijelaskan bahwa ketika sudah diimunisasi harus banyak minum. Tetapi ternyata banyak santri yang tidak melakukannya. Akibatnya, para santri ini mengalami dehidrasi.”
Jember 1TV
Puluhan santri pondok pesantren di Kecamatan Jenggawah Jember pingsan karena dehidrasi usai disuntik vaksin difteri, orangtua santri panik hingga berdatangan ke pondok pesantren tersebut.
https://www.jember1tv.co.id/”.
Kesimpulan
Peristiwa tahun 2018, diedarkan kembali memanfaatkan kondisi saat ini terkait vaksin. BUKAN sakit mendadak, dehidrasi efek setelah mendapatkan imunisasi Difteri. Sembuh dan dipulangkan setelah dirawat selama kurang lebih sehari.
Rujukan
- httpfirstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.”
- http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate),
- http://bit.ly/2rhTadC. republika.co.id: “Santri yang Dirawat Akibat Imunisasi Difteri Sudah Pulang”
- http://bit.ly/39hALmt /
- https://archive.md/fVUGo (arsip cadangan). merdeka.com: “Ini penyebab puluhan santri di Jember dehidrasi usai imunisasi difteri”
- http://bit.ly/39ia2WP /
- https://archive.md/6Zar8 (arsip cadangan). news.detik.com: “Puluhan Santri di Jember Dehidrasi Usai Imunisasi Difteri”
- http://bit.ly/35raVeM /
- https://archive.md/hpMy4 (arsip cadangan). youtube.com: “Puluhan Santri Pingsan Usai Imunisasi Difteri”
- https://bit.ly/3i0H6GQ /
- https://archive.md/HM2UL (arsip cadangan).
(GFD-2021-6048) [SALAH] Baju Fadli Zon Bertuliskan “JUBIR BOKEP”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/01/2021
Berita
“Selamat ya bung, utk pekerjaan barunya… semoga sukses..”
(foto Fadli Zon berpose mengenakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP”)
(foto Fadli Zon berpose mengenakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP”)
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan di Facebook yang memperlihatkan foto Fadli Zon menggunakan kaos bertuliskan “JUBIR BOKEP”. Postingan yang mendapat likes sebanyak 248, diunggah oleh akun bernama Richard R di grup “Denny Siregar Fans”.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, ditemukan bahwa foto Fadli Zon menggunakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP” adalah hasil editan.
Dilansir dari turnbackhoax.id, kaos Fadli Zon sebenarnya bertuliskan “JUBIR RAKYAT”. Fadli Zon pernah mengunggahnya di akun resmi Twitternya, pada 28 Desember 2019 dengan hashtag #JubirRakyat. Dalam unggahannya ia terlihat mengenakan baju hitam bertuliskan “JUBIR RAKYAT”.
Kemudian di akun resmi Instgramnya, Fadli Zon juga pernah mengunggah desain kaosnya bertuliskan “JUBIR RAKYAT” pada 08 Desember 2019, dengan caption sebagai berikut:
“Dapat kiriman desain kaos “JUBIR RAKYAT” (Juru Bicara Rakyat). Mari kita jadi juru bicara rakyat, suarakan kebenaran, suarakan amanat penderitaan rakyat (ampera) dan selalu berpihak pd rakyat. Buat kaos masing2 ya… #jubirrakyat”.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa foto Fadli Zon menggunakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP” adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, ditemukan bahwa foto Fadli Zon menggunakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP” adalah hasil editan.
Dilansir dari turnbackhoax.id, kaos Fadli Zon sebenarnya bertuliskan “JUBIR RAKYAT”. Fadli Zon pernah mengunggahnya di akun resmi Twitternya, pada 28 Desember 2019 dengan hashtag #JubirRakyat. Dalam unggahannya ia terlihat mengenakan baju hitam bertuliskan “JUBIR RAKYAT”.
Kemudian di akun resmi Instgramnya, Fadli Zon juga pernah mengunggah desain kaosnya bertuliskan “JUBIR RAKYAT” pada 08 Desember 2019, dengan caption sebagai berikut:
“Dapat kiriman desain kaos “JUBIR RAKYAT” (Juru Bicara Rakyat). Mari kita jadi juru bicara rakyat, suarakan kebenaran, suarakan amanat penderitaan rakyat (ampera) dan selalu berpihak pd rakyat. Buat kaos masing2 ya… #jubirrakyat”.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa foto Fadli Zon menggunakan baju bertuliskan “JUBIR BOKEP” adalah HOAX dan termasuk kategori Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Foto hasil suntingan/editan. Faktanya, tulisan asli pada baju yang dikenakan Fadli Zon bertuliskan “JUBIR RAKYAT”. Fadli Zon pernah mengunggah foto dirinya menggunakan kaos “JUBIR RAKYAT” di akun pribadi Twitternya, pada 28 Desember 2019 dan Instagram, pada 08 Desember 2019.
Foto hasil suntingan/editan. Faktanya, tulisan asli pada baju yang dikenakan Fadli Zon bertuliskan “JUBIR RAKYAT”. Fadli Zon pernah mengunggah foto dirinya menggunakan kaos “JUBIR RAKYAT” di akun pribadi Twitternya, pada 28 Desember 2019 dan Instagram, pada 08 Desember 2019.
Rujukan
(GFD-2021-6047) [SALAH] Foto Barisan Mobil dengan Bendera Amerika Serikat dari California Menuju Washington D.C.
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/01/2021
Berita
“Here come the Patriots!!”
Narasi dalam foto:
“Look at the people coming from California to Washington DC”
barisan mobil dengan bendera amerika serikat
FOTO BARISAN MOBIL DENGAN BENDERA AMERIKA SERIKAT DARI CALIFORNIA MENUJU WASHINGTON D.C.
Narasi dalam foto:
“Look at the people coming from California to Washington DC”
barisan mobil dengan bendera amerika serikat
FOTO BARISAN MOBIL DENGAN BENDERA AMERIKA SERIKAT DARI CALIFORNIA MENUJU WASHINGTON D.C.
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Do Not Concede / 2020 mengunggah foto barisan mobil dengan bendera Amerika Serikat yang di dalamnya terdapat narasi bahwa barisan mobil tersebut berasal dari California menuju Washington D.C. Unggahan tersebut mendapat respon sebanyak 2.612 reaksi, 247 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 1.140 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto barisan mobil itu merupakan ribuan pendukung Trump yang mengikuti parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seafort menuju Montauk, Long Island, New York pada 18 Oktober 2020. Melalui cuitan akun Twitter Shawn Farash, penyelenggara parade tersebut, ia melaporkan ada lebih dari 9000 mobil dan 1 pesawat yang mengikuti parade itu.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Do Not Concede / 2020 dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena foto yang diunggahnya bukan barisan mobil dari California menuju Washington D.C., melainkan foto barisan mobil ribuan pendukung Trump yang mengikuti parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seafort menuju Montauk, Long Island, New York pada 18 Oktober 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto barisan mobil itu merupakan ribuan pendukung Trump yang mengikuti parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seafort menuju Montauk, Long Island, New York pada 18 Oktober 2020. Melalui cuitan akun Twitter Shawn Farash, penyelenggara parade tersebut, ia melaporkan ada lebih dari 9000 mobil dan 1 pesawat yang mengikuti parade itu.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Do Not Concede / 2020 dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah karena foto yang diunggahnya bukan barisan mobil dari California menuju Washington D.C., melainkan foto barisan mobil ribuan pendukung Trump yang mengikuti parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seafort menuju Montauk, Long Island, New York pada 18 Oktober 2020.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Narasi yang salah. Faktanya, foto tersebut merupakan foto barisan mobil ribuan pendukung Trump yang berpartisipasi dalam parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seaford menuju Montauk, New York pada 18 Oktober 2020.
Narasi yang salah. Faktanya, foto tersebut merupakan foto barisan mobil ribuan pendukung Trump yang berpartisipasi dalam parade mobilisasi dukungan untuk pemilihan kembali Trump dari Seaford menuju Montauk, New York pada 18 Oktober 2020.
Rujukan
Halaman: 5694/6637