(GFD-2021-6071) [SALAH] “Rizieq Shihab Surati Jokowi, Minta Kasusnya Dihentikan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/01/2021
Berita
“KATANYA ULAMA dan HABIB (PALSU)…mencaci maki dan tidak mengakui Jokowi….sekarang minta tolong ….ternyata dia TOLOL dan BEGO !!!”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Teguh Raharjo mengunggah tangkapan layar artikel berjudul “Rizieq Surati Jokowi Minta Kasusnya Dihentikan, Ini Komentar Telak Polri”, dengan narasi “KATANYA ULAMA dan HABIB (PALSU)…mencaci maki dan tidak mengakui Jokowi….sekarang minta tolong ….ternyata dia TOLOL dan BEGO !!!” dalam grup Facebook Aku Indonesia. Postingan tersebut mendapat respon sebanyak 28 suka, 23 komentar, dan 5 kali dibagikan
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa judul tangkapan layar tersebut telah disunting, dengan menambahkan kata “telak” pada artikel aslinya yang bersumber dari kompas.com dengan judul “Rizieq Surati Jokowi Minta Kasusnya Dihentikan, Ini Komentar Polri”, terbit pada 2 Juni 2017.
Apabila dilihat dari kasus yang menimpa rizieq pada tahun 2017, Rizieq meminta untuk menghentikan penyidikan kasus percakapan via Whatsapp berkonten pornografi yang diduga melibatkan Rizieq dan Firda Husein. Namun, di tahun 2020, Rizieq yang telah kembali ke tanah air, kembali ditimpa kasus tersangka penghasutan kasus kerumunan di Petamburan. Dikutip dari detik.com, Rizieq sedang menjalani sidang putusan yang dilakukan pada Selasa, 12 Januari 2021. Dalam gugatan praperadilan HRS, kuasa hukum yang lain, Djuju Purwantoro berharap hakim mengabulkan permohonan HRS, yang meminta status tersangkanya dinyatakan tidak sah.
“Maka pengertiannya atas ceramah yang disampaikan HRS, haruslah ada unsur akibat yang timbul sebagai suatu perbuatan pidana. Menurut kuasa hukum, apakah dalam hal ini, yang disampaikan HRS dimuka umum terdapat unsur hasutan, sehingga timbul peristiwa pidana? Faktanya, dalam kasus pidana yang disangkakan kepada HRS memang tidak ada atau terjadi tindak pidana apapun. Oleh karenanya penetapan tersangka kepada HRS tidak sah, tidak berdasarkan hukum dan harus dibatalkan,” sebut Djuju, dilansir dari detik.com.
Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa judul tangkapan layar tersebut telah disunting, dengan menambahkan kata “telak” pada artikel aslinya yang bersumber dari kompas.com dengan judul “Rizieq Surati Jokowi Minta Kasusnya Dihentikan, Ini Komentar Polri”, terbit pada 2 Juni 2017.
Apabila dilihat dari kasus yang menimpa rizieq pada tahun 2017, Rizieq meminta untuk menghentikan penyidikan kasus percakapan via Whatsapp berkonten pornografi yang diduga melibatkan Rizieq dan Firda Husein. Namun, di tahun 2020, Rizieq yang telah kembali ke tanah air, kembali ditimpa kasus tersangka penghasutan kasus kerumunan di Petamburan. Dikutip dari detik.com, Rizieq sedang menjalani sidang putusan yang dilakukan pada Selasa, 12 Januari 2021. Dalam gugatan praperadilan HRS, kuasa hukum yang lain, Djuju Purwantoro berharap hakim mengabulkan permohonan HRS, yang meminta status tersangkanya dinyatakan tidak sah.
“Maka pengertiannya atas ceramah yang disampaikan HRS, haruslah ada unsur akibat yang timbul sebagai suatu perbuatan pidana. Menurut kuasa hukum, apakah dalam hal ini, yang disampaikan HRS dimuka umum terdapat unsur hasutan, sehingga timbul peristiwa pidana? Faktanya, dalam kasus pidana yang disangkakan kepada HRS memang tidak ada atau terjadi tindak pidana apapun. Oleh karenanya penetapan tersangka kepada HRS tidak sah, tidak berdasarkan hukum dan harus dibatalkan,” sebut Djuju, dilansir dari detik.com.
Berdasarkan hasil penelusuran tersebut, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Rahmah An Nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).
Faktanya, gambar tangkapan layar diketahui berasal dari artikel berita milik kompas.com yang terbit pada 2 Juni 2017. Artikel tersebut tidak berkaitan dengan ditahannya Rizieq Shihab oleh pihak kepolisian saat ini.
Faktanya, gambar tangkapan layar diketahui berasal dari artikel berita milik kompas.com yang terbit pada 2 Juni 2017. Artikel tersebut tidak berkaitan dengan ditahannya Rizieq Shihab oleh pihak kepolisian saat ini.
Rujukan
(GFD-2021-6070) [SALAH] “Anjing Zionis Israel Dilatih untuk Menggigit Orang yang Sedang Sholat”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/01/2021
Berita
“AllahuAkbar 😇😢❤”
(video berdurasi 1 menit 05 detik, memperlihatkan dua orang salat dengan ketakutan karena anjing disebelahnya)
(video berdurasi 1 menit 05 detik, memperlihatkan dua orang salat dengan ketakutan karena anjing disebelahnya)
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan viral di Facebook berupa video yang memperlihatkan dua orang salat ketakutan karena keberadaan anjing yang mencoba mendekat. Video tersebut lantas diartikan bahwa anjing tersebut milik “zionis Israel” yang dilatih untuk menganggu orang yang sedang salat. Salah satu akun yang mempostingan video tersebut bernama Wulandari, saat ini postingannya dilikes oleh pengguna Facebook sebanyak 121 ribu kali dan dibagikan sebanyak 22 ribu kali.
Setelah dilakukan penelusuran fakta, diketahui bahwa video tersebut adalah murni settingan. Hasil pencarian gambar menggunakan yandex.com, untuk mengetahui sumber video asli, ditemukan bahwa video tersebut berasal dari channel YouTube bernama ميديا الشارع- Media elshar3.
Media elshar3 adalah channel YouTube yang kebanyakan berisi film pendek bertema hikmah kehidupan. Dalam deskripsinya, channel tersebut berasal dari Mesir dan para pemain filmnya menggunakan Bahasa Arab. Video yang dishare oleh akun Wulandari juga termasuk film buatan channel Media elshar3 yang bertema mengenai hikmah kehidupan.
Sebagaimana judulnya “Seekor anjing menyerang seorang pria dan putranya saat sedang menunaikan salat wajib, Subhanallah, keajaiban datang “, memperlihatkan sebuah adegan dimana seorang laki-laki sengaja melepas anjingnya dan seolah akan menyerang dua orang yang sedang salat. Adapun hikmah yang dapat diambil adalah karena salat, anjing tersebut tidak jadi menyerang mereka.
Dikarenakan video tersebut adalah film pendek maka adegan para aktor maupun anjingnya adalah “settingan” atau tidak nyata. Selain itu, kreator channel Media elshar3, tidak memberikan keterangan dalam videonya, bahwa anjing tersebut milik “zionis Israel” atau dilatih oleh “zionis Israel”.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim postingan video oleh akun Wulandari adalah HOAX dan termasuk kategori FALSE CONTEXT.
Setelah dilakukan penelusuran fakta, diketahui bahwa video tersebut adalah murni settingan. Hasil pencarian gambar menggunakan yandex.com, untuk mengetahui sumber video asli, ditemukan bahwa video tersebut berasal dari channel YouTube bernama ميديا الشارع- Media elshar3.
Media elshar3 adalah channel YouTube yang kebanyakan berisi film pendek bertema hikmah kehidupan. Dalam deskripsinya, channel tersebut berasal dari Mesir dan para pemain filmnya menggunakan Bahasa Arab. Video yang dishare oleh akun Wulandari juga termasuk film buatan channel Media elshar3 yang bertema mengenai hikmah kehidupan.
Sebagaimana judulnya “Seekor anjing menyerang seorang pria dan putranya saat sedang menunaikan salat wajib, Subhanallah, keajaiban datang “, memperlihatkan sebuah adegan dimana seorang laki-laki sengaja melepas anjingnya dan seolah akan menyerang dua orang yang sedang salat. Adapun hikmah yang dapat diambil adalah karena salat, anjing tersebut tidak jadi menyerang mereka.
Dikarenakan video tersebut adalah film pendek maka adegan para aktor maupun anjingnya adalah “settingan” atau tidak nyata. Selain itu, kreator channel Media elshar3, tidak memberikan keterangan dalam videonya, bahwa anjing tersebut milik “zionis Israel” atau dilatih oleh “zionis Israel”.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa, klaim postingan video oleh akun Wulandari adalah HOAX dan termasuk kategori FALSE CONTEXT.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Video hasil settingan. Video asli ditemukan di channel Youtube Media elshar3. Channel tersebut membuat konten film pendek bertema hikmah kehidupan. Selain itu, di kolom deskripsi video tidak ada penjelasan bahwa anjing dalam video adalah milik “zionis Israel”.
Video hasil settingan. Video asli ditemukan di channel Youtube Media elshar3. Channel tersebut membuat konten film pendek bertema hikmah kehidupan. Selain itu, di kolom deskripsi video tidak ada penjelasan bahwa anjing dalam video adalah milik “zionis Israel”.
Rujukan
(GFD-2021-6069) [SALAH] Tiongkok dan Luhut Pandjaitan Merencanakan Pembunuhan Massal Terhadap Pribumi dengan 40 Ribu Ton Alat Tes Covid-19
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/01/2021
Berita
“HATI2 TES COVID ASAL CHINA BEKERJA SAMADGN LBP, RENCANA PEMBUNUHAN MASSAL UNTUK PRIBUMI, INI HIMBAUAN MENTERI AUSTRALIA, AGAR RAKYAT INDONESIA WAJIB MENOLAKNYAATAU MELAWAN MAAF INI PENTING !! JGN DISEPELEKAN, WAJIB DISAMPAIKAN KEPADA SELURUH RAKYAT INDONESIA. + Menkes menghalalkan spt tergesa2 mendaulat vaksin tsb legal Tampa uji akurat kitakah yg akan jd barometer uji coba”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah postingan dari akun Facebook Bunda Khumairah berupa tangkapan layar yang berisikan narasi bahwa Tiongkok dan Luhut bekerjasama merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi dengan 40 ribu ton alat tes Covid-19. Postingan ini dikomentari 15 kali dan disukai 11 kali.
Berdasarkan siaran pers No.SP-37/HUM/ROKOM/SET-MARVES/VI/2020 dari maritim.go.id bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia bekerjasama dalam mengkoordinasi sumbangan alat-alat kesehatan sekitar 40 ton untuk pengendalian dan penangan wabah Covid-19 di Indonesia. Alat-alat kesehatan tersebut diangkut dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada 26 Maret 2020. Foto yang digunakan adalah Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton pada 17 Oktober 2019 yang menjanjikan akan meningkatkan pendanaan untuk organisasi ASIO (Australian Security intelligence Organization) yang kesulitan untuk memenuhi tuntutan dari undang-undang baru tentang intervensi asing, spionase, dan terorisme.
Melihat dari penjelasan tersebut, tangkapan layar Tiongkok dan Luhut bekerjasama merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi dengan 40 ribu ton alat test Covid-19 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan siaran pers No.SP-37/HUM/ROKOM/SET-MARVES/VI/2020 dari maritim.go.id bahwa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia bekerjasama dalam mengkoordinasi sumbangan alat-alat kesehatan sekitar 40 ton untuk pengendalian dan penangan wabah Covid-19 di Indonesia. Alat-alat kesehatan tersebut diangkut dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada 26 Maret 2020. Foto yang digunakan adalah Menteri Dalam Negeri Australia Peter Dutton pada 17 Oktober 2019 yang menjanjikan akan meningkatkan pendanaan untuk organisasi ASIO (Australian Security intelligence Organization) yang kesulitan untuk memenuhi tuntutan dari undang-undang baru tentang intervensi asing, spionase, dan terorisme.
Melihat dari penjelasan tersebut, tangkapan layar Tiongkok dan Luhut bekerjasama merencanakan pembunuhan massal terhadap pribumi dengan 40 ribu ton alat test Covid-19 adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Faktanya, Menko Marves Luhut Pandjaitan bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Listrik Swasta (APLSI) dalam mendatangkan 40 ton alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.
Informasi yang salah. Faktanya, Menko Marves Luhut Pandjaitan bekerjasama dengan Asosiasi Produsen Listrik Swasta (APLSI) dalam mendatangkan 40 ton alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 di Indonesia.
Rujukan
- https://maritim.go.id/kemenko-marves-bantu-datangkan-bantuan-40-ton-alat/
- https://maritim.go.id/bantuan-40-ton-alat-kesehatan-untuk-penanganan-covid-19/
- https://www.voanews.com/east-asia-pacific/australia-promises-more-money-overwhelmed-spy-agency
- https://dnyuz.com/2020/03/13/australian-official-who-met-with-ag-barr-kellyanne-conway-and-ivanka-trump-tests-positive-for-coronavirus/
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/yNLG9nqK-luhut-bantu-tiongkok-terkait-rencana-pembunuhan-massal-rakyat-pribumi-ini
(GFD-2021-6068) [SALAH] 21% Pasien Mengalami Efek Samping Setelah Memakai Vaksin Moderna
Sumber: facebook.comTanggal publish: 12/01/2021
Berita
the only single data point that we have on what percentage of human patients exposed to coronavirus vaccines have had serious adverse events is from the Moderna trial, and that number is 21 percent. Twenty-one percent of people are having serious adverse events from this vaccine in that trial. The other ones haven’t published their data yet.
Artinya:
Satu-satunya poin data yang kami miliki tentang persentase pasien manusia yang terpapar vaksin virus corona mengalami efek samping serius adalah dari uji coba Moderna, dan angka itu adalah 21 persen. Dua puluh satu persen orang mengalami efek samping yang serius dari vaksin ini dalam percobaan itu. Yang lainnya belum mempublikasikan datanya
Artinya:
Satu-satunya poin data yang kami miliki tentang persentase pasien manusia yang terpapar vaksin virus corona mengalami efek samping serius adalah dari uji coba Moderna, dan angka itu adalah 21 persen. Dua puluh satu persen orang mengalami efek samping yang serius dari vaksin ini dalam percobaan itu. Yang lainnya belum mempublikasikan datanya
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook bernama Geoff Hughes mengunggah video yang memperlihatkan Presiden dan CEO Institute for Pure and Applied Knowledge, Dr. James Lyon Weiler, Phd yang mengatakan bahwa 21% orang mengalami efek samping yang serius dari Vaksin Moderna dalam konferensi pers PA Medical Freedom.
Setelah ditelusuri, pada data yang diserahkan Moderna kepada Food and Drugs Administration (Lembaga yang bertanggungjawab menyetujui vaksin) menunjukkan bahwa hanya 82 orang, atau 0,5 persen pasien percobaan dari 15.184 responden yang mengalami efek samping, dengan hanya lima, atau kurang dari 0,1 persen, ditautkan ke vaksin.
Dilansir dari laman Center of Disease Control and Prevention (CDC) dalam uji klinis, gejala reaktogenisitas (efek samping yang terjadi dalam 7 hari setelah divaksinasi) adalah umum tetapi kebanyakan ringan sampai sedang. Efek samping (seperti demam, menggigil, kelelahan, dan sakit kepala) di seluruh tubuh lebih umum terjadi setelah dosis kedua vaksin. Kebanyakan efek samping ringan sampai sedang. Namun, sebagian kecil orang mengalami efek samping parah yang memengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Sehingga klaim mengenai 21% pasien yang mengalami efek samping karena Vaksin Moderna termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Setelah ditelusuri, pada data yang diserahkan Moderna kepada Food and Drugs Administration (Lembaga yang bertanggungjawab menyetujui vaksin) menunjukkan bahwa hanya 82 orang, atau 0,5 persen pasien percobaan dari 15.184 responden yang mengalami efek samping, dengan hanya lima, atau kurang dari 0,1 persen, ditautkan ke vaksin.
Dilansir dari laman Center of Disease Control and Prevention (CDC) dalam uji klinis, gejala reaktogenisitas (efek samping yang terjadi dalam 7 hari setelah divaksinasi) adalah umum tetapi kebanyakan ringan sampai sedang. Efek samping (seperti demam, menggigil, kelelahan, dan sakit kepala) di seluruh tubuh lebih umum terjadi setelah dosis kedua vaksin. Kebanyakan efek samping ringan sampai sedang. Namun, sebagian kecil orang mengalami efek samping parah yang memengaruhi kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Sehingga klaim mengenai 21% pasien yang mengalami efek samping karena Vaksin Moderna termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Aisyah Adilah (Anggota Komisariat MAFINDO Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik Jakarta)
Faktanya, data yang dimiliki Food and Drugs Administration (FDA) menunjukkan bahwa hanya 0,5% dari pasien yang mengalami efek samping dan hanya 0,1% yang terkait dengan vaksin.
Faktanya, data yang dimiliki Food and Drugs Administration (FDA) menunjukkan bahwa hanya 0,5% dari pasien yang mengalami efek samping dan hanya 0,1% yang terkait dengan vaksin.
Rujukan
- https://factcheck.afp.com/us-researcher-exaggerated-adverse-reactions-moderna-covid-19-vaccine
- https://www.politifact.com/factchecks/2020/dec/18/blog-posting/video-shared-facebook-inflates-risk-moderna-vaccin/
- https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/different-vaccines/Moderna.html#:~:text=In clinical trials, reactogenicity symptoms,second dose of the vaccine.
Halaman: 5689/6637