Sebuah video yang memperlihatkan emak-emak sedang geruduk KPU Jombang tersebar luas di media sosial.
Video berdurasi 2 menit 59 detik itu dipublikasikan akun youtube Tv explore news pada Jumat (19/4). Video ini berjudul Indikasi Curang Emak-emak Labrak Gudang KPU di Jombang Jatim.
Video itu juga menyebutkan sejumlah emak-emak melabrak Kantor KPU Kabupaten Jombang karena mencurigai ada kecurangan pada Pemilu di kota santri ini.
“Relawan emak-emak Prabowo-Sandi geruduk kantor atau gudang KPU karena curiga dengan gerak-gerik petugas yang ingin memindahkan kotak surat suara ke tempat yang tidak lazim takut indikasi curang emak-emak pun labrak dan masuk ke Gudang," narasi lengkapnya.
(GFD-2019-1917) Video Emak-Emak Labrak Gudang KPU Jombang Jatim
Sumber: youtube.comTanggal publish: 24/04/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Ketua KPU Kabupaten Jombang, Muhaimin Shofi tegas menampik rekaman video itu terjadi di KPU Jombang. Buktinya, tidak ada ciri-ciri fisik serta latar belakang rekaman video yang menggambarkan kejadian tersebut berada di gudang KPU Jombang.
“Sampai hari ini tetap kondusif. Kami ada beberapa gudang. Selain di KPU ada di gedung Tennis Indoor dan GOR Merdeka. Ciri-ciri fisik pada semua gudang kami sama sekali berbeda dengan yang ada di rekaman di video,” tegasnya kepada Surya.co.id, Senin (22/04/19).
Muhaimin menambahkan, saat ini proses rekapitulasi hasil pemungutan suara masih berlangsung di seluruh 21 kecamatan. Sehingga tidak ada satu pun kotak suara mau[un surat suara di seluruh gudang KPU.
Muhaimin mengaku sedang berkoordinasi dengan anggota KPU lain untuk menentukan sikap. Sebab, kejadian ini sudah sangat meresahkan masyarakat di Jombang.
“Bahwa video itu hoax, diperkuat logat bicara beberapa orang yang ada dalan video yang beredar tersebut. Jelas itu bukan orang Jombang, yang dialeknya cenderung ke Bahasa Jawa,” terangnya.
Kapolres Jombang AKBP Fadli Widianto memastikan, video tersebut hoax. Selain tidak ada kejadian emak-emak labrak gudang KPU Jombang, sampai saat ini posisi surat suara masih di tingkat kecamatan atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Iya hoaks kalau kejadian di Jombang. Ketua KPU sudah mengkonfirmasi karena sampai saat posisi logistik Pemilu masih ada di PPK, belum di kantor KPU Jombang,” katanya.
Terkait beredarnya video tersebut, Fadli mengaku masih melakukan penyelidikan untuk memastikan tempat kejadiannya. “Bukan di Jombang. Sampai saat ini belum ada info kejadian itu ada di mana,” pungkasnya.
“Sampai hari ini tetap kondusif. Kami ada beberapa gudang. Selain di KPU ada di gedung Tennis Indoor dan GOR Merdeka. Ciri-ciri fisik pada semua gudang kami sama sekali berbeda dengan yang ada di rekaman di video,” tegasnya kepada Surya.co.id, Senin (22/04/19).
Muhaimin menambahkan, saat ini proses rekapitulasi hasil pemungutan suara masih berlangsung di seluruh 21 kecamatan. Sehingga tidak ada satu pun kotak suara mau[un surat suara di seluruh gudang KPU.
Muhaimin mengaku sedang berkoordinasi dengan anggota KPU lain untuk menentukan sikap. Sebab, kejadian ini sudah sangat meresahkan masyarakat di Jombang.
“Bahwa video itu hoax, diperkuat logat bicara beberapa orang yang ada dalan video yang beredar tersebut. Jelas itu bukan orang Jombang, yang dialeknya cenderung ke Bahasa Jawa,” terangnya.
Kapolres Jombang AKBP Fadli Widianto memastikan, video tersebut hoax. Selain tidak ada kejadian emak-emak labrak gudang KPU Jombang, sampai saat ini posisi surat suara masih di tingkat kecamatan atau Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
“Iya hoaks kalau kejadian di Jombang. Ketua KPU sudah mengkonfirmasi karena sampai saat posisi logistik Pemilu masih ada di PPK, belum di kantor KPU Jombang,” katanya.
Terkait beredarnya video tersebut, Fadli mengaku masih melakukan penyelidikan untuk memastikan tempat kejadiannya. “Bukan di Jombang. Sampai saat ini belum ada info kejadian itu ada di mana,” pungkasnya.
Kesimpulan
Ketua KPU Kabupaten Jombang, Muhaimin Shofi tegas menampik rekaman video itu terjadi di KPU Jombang. Kapolres Jombang AKBP Fadli Widianto memastikan, video tersebut hoax.
Rujukan
(GFD-2019-1916) Postingan Akun Facebook Neno Warisman Sebut Prabowo Rasul Allah SWT
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/04/2019
Berita
"Prabowo adalah Rasul Allah SWT Semua Muslim wajib memilih Nya jika kalian ingin masuk surga".
Hasil Cek Fakta
Belum lama ini, beredar di media sosial facebook perihal sebuah akun yang mengatasnamakan Neno Warisman yang memposting tulisan bahwa calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sebagai 'Rasul Allah'. Sehingga, semua muslim wajib memilihnya dalam Pilpres 2019 ini.
Postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 1.469 kali dengan 668 tanggapan dan 1.851 komentar.
Dilansir dari Kominfo.go.id dan liputan6.com, akun yang memposting tulisan tersebut adalah akun palsu yang mencatut nama Neno Warisman. Neno sendiri langsung memberikan klarifikasi terkait postingan tersebut melalui akun Facebook pendukung Prabowo-Sandiaga Uno bernama Rekat Indonesia.
Dalam video tersebut Neno Warisman menjelaskan bahwa akun yang memposting merupakan akun palsu dan sama sekali tidak benar, Neno menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bermain atau aktif di media sosial.
Neno Warisman menyebut jika dirinya tidak memiliki media sosial apapun sudah sejak lama. Sehingga dipastikan, apapun dalam media sosial yang mengatasnamakan dirinya adalah hoaks.
Setelah ditelusuri akun tersebut terakhir aktif pada tanggal 29 Agustus 2018 akun tersebut mengunggah foto Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang disandingkan dengan tiga wanita mabuk dan tidak ada postingan seperti yang tersebar menyebutkan Prabowo adalah Rasul Allah.
Postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 1.469 kali dengan 668 tanggapan dan 1.851 komentar.
Dilansir dari Kominfo.go.id dan liputan6.com, akun yang memposting tulisan tersebut adalah akun palsu yang mencatut nama Neno Warisman. Neno sendiri langsung memberikan klarifikasi terkait postingan tersebut melalui akun Facebook pendukung Prabowo-Sandiaga Uno bernama Rekat Indonesia.
Dalam video tersebut Neno Warisman menjelaskan bahwa akun yang memposting merupakan akun palsu dan sama sekali tidak benar, Neno menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bermain atau aktif di media sosial.
Neno Warisman menyebut jika dirinya tidak memiliki media sosial apapun sudah sejak lama. Sehingga dipastikan, apapun dalam media sosial yang mengatasnamakan dirinya adalah hoaks.
Setelah ditelusuri akun tersebut terakhir aktif pada tanggal 29 Agustus 2018 akun tersebut mengunggah foto Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang disandingkan dengan tiga wanita mabuk dan tidak ada postingan seperti yang tersebar menyebutkan Prabowo adalah Rasul Allah.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuruan yang ada postingan yang mengatasnamakan Neno Warisman adalah akun palsu. Neno Warisman sendiri mengakui dirinya tidak pernah aktif di media sosial.Sehingga, jika ada akun-akun yang mengatasnamakan Neno Warisman, bukanlah milik Neno Warisman asli.
Rujukan
- https://www.kominfo.go.id/content/detail/18124/hoaks-postingan-neno-warisman-menyebutkan-prabowo-adalah-rasul-allah/0/laporan_isu_hoaks
- https://www.suara.com/news/2019/04/19/185304/cek-fakta-neno-warisman-sebut-prabowo-adalah-rasul-allah-benarkah
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/3948083/cek-fakta-hoaks-akun-neno-warisman-sebut-prabowo-subianto-rasul-allah
- https://www.youtube.com/watch?v=TdZaGQhRtyY
(GFD-2019-1915) “GEGERKAN Publik Tanah Air! Media Luar Negeri Tulis “Pembohongan & Penipuan” Jokowi”
Sumber:Tanggal publish: 24/04/2019
Berita
GEGERKAN Publik Tanah Air! Media Luar Negeri Tulis “Pembohongan & Penipuan” Jokowi
Hasil Cek Fakta
Artikel asiatimes.com tersebut sudah tidak bisa diakses
Rujukan
(GFD-2019-1913) [SALAH] Akan ada aksi sweeping dari ormas Forum Betawi Rempug (FBR)
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 24/04/2019
Berita
Sebuah informasi pesan berantai sampai tersebar luas di grup WhatsApp (WA). Informasi itu berbunyi, akan ada aksi sweeping dari ormas Forum Betawi Rempug (FBR) yang 1 anggotanya tewas akibat terkena bacok di wilayah Jakarta Barat. Pesan tersebut berbunyi ;
“Forward dari teman. jakarta barat rusuh ambon vs FBR ..2 anggota fbr meninggal hindari jkt barat pesing.grogol,jembatan 3 jelambar.lg ada swiping dari ke 2 pihak,” tulis pesan berantai tersebut.
Ada juga yang bernarasi : “jjakarta barat ambon vs FBR ..2 anggota fbr meninggal hindari jkt barat pesing.grogol,jembatan 3 jelambar.lg ada swiping dari ke 2 pihak
Info terkini
Mhn tetap berjaga2″
“Forward dari teman. jakarta barat rusuh ambon vs FBR ..2 anggota fbr meninggal hindari jkt barat pesing.grogol,jembatan 3 jelambar.lg ada swiping dari ke 2 pihak,” tulis pesan berantai tersebut.
Ada juga yang bernarasi : “jjakarta barat ambon vs FBR ..2 anggota fbr meninggal hindari jkt barat pesing.grogol,jembatan 3 jelambar.lg ada swiping dari ke 2 pihak
Info terkini
Mhn tetap berjaga2″
Hasil Cek Fakta
Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi menegaskan sekaligus memastikan, bahwa pesan berantai itu adalah hoaks. Hengki mengatakan, pihakya telah berkordinasi dengan FBR bahwa tidak ada aksi sweeping tersebut.
“Tidak benar ya. Itu kabar hoaks. Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak FBR, bahwa tidak ada aksi sweepig atau main hakim sendiri. Percayakan, kami akan proses dan tangkap pelakunya (Pembacokan),” tegas Kombes Pol Hengki Haryadi kepada pmjnews.com, Rabu (24/3/2019).
“Yang pasti informasi (Sweeping) itu hoaks dan tidak benar. Entah siapa itu yang bikin,” sambung Hengki.
Hengki juga menegaskan, polisi tidak akan membiarkan adanya aksi-aksi sweeping atau main hakim sendiri atau sekelompok orang dan juga ormas. Terkait kasus pembacokan dan korban tewas anggota FBR, polisi akan bekerja keras untuk menangkap pelakunya.
“Kami akan tangkap pelakunya. Ini menjadi komitmen kami kepolisian untuk menuntaskan setiap kasus yang ada,” jelas Hengki.
“Tidak benar ya. Itu kabar hoaks. Kami sudah melakukan komunikasi dengan pihak FBR, bahwa tidak ada aksi sweepig atau main hakim sendiri. Percayakan, kami akan proses dan tangkap pelakunya (Pembacokan),” tegas Kombes Pol Hengki Haryadi kepada pmjnews.com, Rabu (24/3/2019).
“Yang pasti informasi (Sweeping) itu hoaks dan tidak benar. Entah siapa itu yang bikin,” sambung Hengki.
Hengki juga menegaskan, polisi tidak akan membiarkan adanya aksi-aksi sweeping atau main hakim sendiri atau sekelompok orang dan juga ormas. Terkait kasus pembacokan dan korban tewas anggota FBR, polisi akan bekerja keras untuk menangkap pelakunya.
“Kami akan tangkap pelakunya. Ini menjadi komitmen kami kepolisian untuk menuntaskan setiap kasus yang ada,” jelas Hengki.
Rujukan
Halaman: 5499/5731