• (GFD-2020-5932) [SALAH]: Link Untuk Mengecek Daftar KK Penerima Bansos Rp300 Ribu DKI Jakarta Per Januari 2021

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    “Cek KK disini, untuk penerima Bansos dalam bentuk Uang Tunai 300ribu/sebulan selama 6 bulan mulai januari 2021..👇
    https://corona.jakarta.go.id/id/informasi-bantuan-sosial”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai melalui aplikasi whatsapp berisi informasi berupa link website untuk mengecek daftar Kartu Keluarga (KK) penerima bansos DKI Jakarta dalam bentu tunai sebesar 300 ribu rupiah selama 6 bulan dan dimulai per januari 2021.

    Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari akun instagram JalaHoaks, hasil koordinasi Tim JalaHoaks dengan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta (22/12/2020), diperoleh klarifikasi bahwa informasi yang beredar tersebut adalah tidak benar atau hoaks.

    Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta menjelaskan bahwa link yang dicantumkan dalam pesan adalah link informasi penerima Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahap 2 yang telah disalurkan pada tanggal 14 sampai dengan 22 Mei 2020 lalu.

    Kesimpulan

    FAKTANYA, Link yang dicantumkan dalam pesan berantai tersebut adalah link informasi penerima Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahap 2 yang telah disalurkan pada tanggal 14 s/d 22 Mei 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5931) [SALAH] Video “Wahai aparat polisi lihatlah anak ini yang merindukan kasih sayang bapaknya. 6 Syuhada yang di makamkan di Mega Mendung”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    Akun Fendy Gucy (fb.com/fendy.gucy.1) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Wahai aparat polisi lihatlah anak ini yang merindukan kasih sayang bapaknya. 6 Syuhada yang di makamkan di Mega Mendung…”

    Dalam video yang berasal dari akun TikTok wem_pyat (tiktok.com/@wem_pyat) yang diunggah pada tanggal 23 Desember 2020 itu, menampilkan seorang anak balita di sebuah pusara dengan memanggil-manggil ayahnya dan terdapat sosok pria memberikan penjelasan sebagai berikut;

    “Buat aparat kalian lihat anak ini kehilangan orang tua. Karma pasti berlaku. Kalian begitu arogan menembak membunuh tanpa adanya pengadilan, mudah-mudahan semua itu kalian semua alami”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video anak salah satu laskar FPI sedang memanggil ayahnya yang dimakamkan di Megamendung adalah klaim yang salah.

    Faktanya, tidak terkait dengan dengan 5 laskar FPI yang dimakamkan di Megamendung, Bogor. Video itu sudah beredar pada 7 Desember 2020 di aplikasi TikTok, sementara 6 laskar FPI dimakamkan pada 9 Desember 2020.

    Dilansir dari Medcom, Video yang identik diunggah oleh akun TikTok bernama shahniajk (tiktok.com/@shahniajk) pada 7 Desember 2020. Video ini telah ditonton oleh kurang lebih 1,4 juta orang, disukai 167,9 ribu orang, serta 17,2 ribu kali dibagikan ulang pada saat artikel ini ditulis.

    Sementara itu, dilansir dari detikcom, jenazah enam anggota laskar khusus Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam insiden yang disebut baku tembak dengan aparat kepolisian telah dimakamkan pada Rabu, 9 Desember 2020.

    “Sudah dimakamkan tadi pagi. Lima orang dimakamkan di Megamendung dan 1 orang di Jakarta,” ujar Wakil Sekretaris Umum FPI Aziz Yanuar.

    Lima jenazah yang dimakamkan di Megamendung, Kabupaten Bogor, adalah Andi Oktiawan (33), Faiz Ahmad Syukur (22), Ahmad Sofiyan alias Ambon (26), Muhammad Suci Khadavi (21), dan Reza (20). Sedangkan jenazah Luthfil Hakim (25) dimakamkan di Cengkareng, Jakarta Barat.

    Kesimpulan

    TIDAK TERKAIT dengan 5 laskar FPI yang dimakamkan di Megamendung, Bogor. Video itu sudah beredar pada 7 Desember 2020 di aplikasi TikTok, sementara 6 laskar FPI dimakamkan pada 9 Desember 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5930) [SALAH] Foto Pangdam Jaya Dudung bersama Bandar China

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    “BUKAN INSTITUSI TNI Tetapi OKNUM TNI

    SI DUDUNG BALIHO Bersama BANDAR CHINA

    Melalui rekam jejak digital ini semoga kita bisa memahami siapa dibalik semua kekacauan dinegeri ini.”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Kuncorok Kuncorok mengunggah sebuah gambar yang memperlihatkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sedang memegang sebuah cendera mata bersama seseorang lainnya dengan klaim Mayjen Dudung bersama dengan Bandar China. Postingan yang diunggah pada 22 November ini telah mendapat tanggapan sebanyak 29 komentar dan telah dibagikan sebanyak 196 kali oleh pengguna Facebook lain.

    Setelah ditelusuri, dilansir dari Medcom.id, gambar ini juga pernah tersebar di grup WhatsApp dengan klaim gambar bahwa Mayjen Dudung menerima penghargaan dari komunis Tiongkok. Faktanya, foto itu terkait kunjungan Dudung ke sebuah perusahaan di Jakarta Barat. Foto itu diabadikan pada Jumat 28 Agustus 2020. Kala itu, Dudung bersama rombongan berkunjung ke PT Kawan Lama Sejahtera di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

    Dalam pertemuan itu, Kuncoro mendonasikan 500 unit alat pengukur suhu tubuh kepada Kodam Jaya. Dudung selaku Pangdam Jaya mengucapkan terima kasih kepada Kawan Lama yang dipimpin Kuncoro atas kontribusi dan kerjasama selama ini.

    Perusahaan Kawan Lama Group yang berlokasi di Meruya, Kembangan, Jakarta Barat ini telah berdiri sejak tahun 1955 dan sampai saat ini memiliki beberapa bidang usaha yang bergerak dalam sektor Retail, Industrial, Food and Beverage, Service, Properti dan E-commerce.

    Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari Pangdam Jaya kepada Bapak Kuncoro Wibowo selaku pemilik PT Kawan Lama Sejahtera dan dilanjutkan penyerahan donasi 500 unit alat pengukur suhu tubuh dari PT Kawan Lama Sejahtera kepada Kodam Jaya, yang diserahkan langsung oleh Bapak Kuncoro Wibowo dan diterima oleh Pangdam Jaya.

    Dengan demikian, klaim gambar Mayjen Dudung bersama dengan Bandar China yang diunggah oleh akun Facebook Kuncorok Kuncorok adalah salah karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Klaim gambar yang salah. Faktanya, foto itu terkait kunjungan Dudung ke sebuah perusahaan di Jakarta Barat. Foto itu diabadikan pada Jumat 28 Agustus 2020. Kala itu, Dudung bersama rombongan berkunjung ke PT Kawan Lama Sejahtera di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5929) [SALAH] Kata ‘Avatar’ dalam Bahasa Yunani Berarti ‘Aku Yahudi’

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/12/2020

    Berita

    “Liat status temen di FB barusan lngsng sy izin share
    “Alamaaakkk…
    Aku baru tau..
    AVATAR
    Dalam bahasa Yunani
    AV= aku
    VATAR = Yahudi
    Naudzubillahiminzalik
    A’udzubillahiminasyaithonirrojim
    Yuuk lebih bijak lg teman2
    Jngn asal ikut2an yg yg tren, sementara kita gak tau arti dan maksudnya.
    Ingat hadist Nabi Muhammad SAW
    Barang siapa menyerupai suatu kaum
    Maka ia termasuk kaum itu sendiri
    Allahu’alam bishowab”

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Facebook Agesti Nova Sari mengunggah sebuah informasi (8/9) yang menyatakan bahwa kata ‘avatar’ dalam Bahasa Yunani berarti ‘aku Yahudi’, di mana kata ‘av’ memiliki arti ‘aku’ dan ‘vatar’ memiliki arti ‘Yahudi’.

    Berdasarkan hasil penelusuran, kata ‘avatar’ sendiri berasal dari Bahasa Sanskerta ‘avatra’, yang berarti ‘titisan dewa’. Julukan ini umumnya ditujukan pada titisan Dewa Wisnu. Lebih lanjut, melansir dari KBBI, kata ‘avatar’ memiliki dua arti, yaitu ‘titisan dewa dalam konsep Hindu atau awatara’ serta ‘gambar tiga dimensi yang digunakan untuk menggambarkan seseorang dalam dunia maya’.

    Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Facebook Agesti Nova Sari tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Faktanya, kata ‘avatar’ sendiri berasal dari Bahasa Sanskerta ‘avatra’, yang berarti ‘titisan dewa’ dan umumnya ditujukan kepada titisan Dewa Wisnu.

    Rujukan