Pada 20 Desember 2020, akun Facebook atas nama The Anonymous Chef mengunggah sebuah video yang memperlihatkan cuplikan berita dari situs berita BBC News. Di video itu terlihat petugas medis memegang jarum suntik untuk vaksinasi kepada seorang pria.
Perhatian The Anonymous Chef tertuju pada jarum suntik yang digunakan untuk vaksin. Jarum itu terlihat menghilang saat hendak disuntik ke tubuh pria.
Akun The Anonymous Chef pun menyebut petugas medis menggunakan jarum palsu. Begini narasi yang ada di akun Facebook tersebut:
"Sudah diketahui bahwa mereka menggunakan jarum suntik palsu untuk orang yang disuntik. Tapi, tolong jangan terlalu kelihatan di TV.
Mereka menunjukkannya, bahkan lebih dari sekali? Hampir seperti mereka ingin kau melihat ini... oh..."
(GFD-2020-5941) [SALAH] Video Petugas Medis Pakai Jarum Palsu Saat Vaksinasi
Sumber: FacebookTanggal publish: 29/12/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya menggunakan mesin pencari, Google dengan kata kunci: "BBC Covid vaccine needles". Hasil penelusuran mengarahkan ke situs BBC dalam artikel berjudul: "Covid vaccine: 'Disappearing' needles and other rumours debunked".
Pada artikel yang dipublikasikan pada 20 Desember 2020 itu, BBC memastikan kalau video yang viral itu merupakan salah satu produksi mereka. BBC juga menyebut video itu dibagikan oleh juru kampanye anti-vaksin dengan klaim jarum suntik palsu dengan jarum yang menghilang saat digunakan.
Dalam video itu, BBC menjelaskan, petugas medis tersebut menggunakan safety syringe. Jarum ini akan masuk ke perangkat secara otomatis setelah digunakan.
Masih dalam penjelasan BBC, safety syringe sudah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade. Alat ini berfungsi untuk melindungi staf medis dan pasien dari cedera hingga infeksi.
Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs AP News dengan artikel berjudul: "BBC footage shows COVID-19 vaccination with retractable needle". Artikel ini mengambil penjelasan dari Direktur Kesehatan Global di Emergency Medicine di New York-Presbyterian/Columbia University Medical Center, Dr. Craig Spencer.
Spencer menjelaskan dalam artikel tersebut, petugas medis yang berada dalam pemberitaan BBC menggunakan alat suntik yang canggih. "Apa yang Anda lihat di video itu adalah jarum suntik yang bisa ditarik (retractable needles)," katanya.
Lebih lanjut, Spencer mengatakan, seseorang harus belajar tentang vaksinasi dari situs yang terpercaya. Dia meminta untuk tidak percaya dengan klaim menyesatkan yang bertebaran di media sosial.
"Yang terpenting, orang perlu belajar tentang vaksinasi dari sumber kesehatan terpercaya, seperti CDC, bukan Facebook bibi Anda atau tweet yang viral," ujar Spencer.
Pada artikel yang dipublikasikan pada 20 Desember 2020 itu, BBC memastikan kalau video yang viral itu merupakan salah satu produksi mereka. BBC juga menyebut video itu dibagikan oleh juru kampanye anti-vaksin dengan klaim jarum suntik palsu dengan jarum yang menghilang saat digunakan.
Dalam video itu, BBC menjelaskan, petugas medis tersebut menggunakan safety syringe. Jarum ini akan masuk ke perangkat secara otomatis setelah digunakan.
Masih dalam penjelasan BBC, safety syringe sudah digunakan secara luas selama lebih dari satu dekade. Alat ini berfungsi untuk melindungi staf medis dan pasien dari cedera hingga infeksi.
Hasil penelusuran Google juga mengarahkan ke situs AP News dengan artikel berjudul: "BBC footage shows COVID-19 vaccination with retractable needle". Artikel ini mengambil penjelasan dari Direktur Kesehatan Global di Emergency Medicine di New York-Presbyterian/Columbia University Medical Center, Dr. Craig Spencer.
Spencer menjelaskan dalam artikel tersebut, petugas medis yang berada dalam pemberitaan BBC menggunakan alat suntik yang canggih. "Apa yang Anda lihat di video itu adalah jarum suntik yang bisa ditarik (retractable needles)," katanya.
Lebih lanjut, Spencer mengatakan, seseorang harus belajar tentang vaksinasi dari situs yang terpercaya. Dia meminta untuk tidak percaya dengan klaim menyesatkan yang bertebaran di media sosial.
"Yang terpenting, orang perlu belajar tentang vaksinasi dari sumber kesehatan terpercaya, seperti CDC, bukan Facebook bibi Anda atau tweet yang viral," ujar Spencer.
Kesimpulan
Klaim jarum palsu dalam pemberitaan video di situs BBC News adalah tidak benar. Faktanya, itu merupakan jarum suntik yang bisa ditarik (retractable needles).
Rujukan
(GFD-2020-5940) [SALAH] “peristiwa bom bunuh diri di Nashville Amerika tak ada satupun media yang memberitakan”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/12/2020
Berita
Akun Muaz Hd (fb.com/muaz.hd) mengunggah kolase foto dengan narasi sebagai berikut:
“Terjadi peristiwa bom bunuh diri di Nashville Amerika. Aksi terorisme ini terjadi tepat dihari natal kemarin.
Tapi sepi dari pemberitaan. Bahkan tak ada satupun media yang memberitakan. Mungkin karena pelakunya bukan Ahmad, Abdul atau Umar. Sebab pelakunya bernama Anthony Quinn Warner, pria kulit putih.
Bayangkan jika pelakunya seorang Muslim..
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55450933“
“Terjadi peristiwa bom bunuh diri di Nashville Amerika. Aksi terorisme ini terjadi tepat dihari natal kemarin.
Tapi sepi dari pemberitaan. Bahkan tak ada satupun media yang memberitakan. Mungkin karena pelakunya bukan Ahmad, Abdul atau Umar. Sebab pelakunya bernama Anthony Quinn Warner, pria kulit putih.
Bayangkan jika pelakunya seorang Muslim..
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55450933“
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa aksi yang diduga bom bunuh diri di Nashville, Amerika Serikat pada Jumat pagi (25/12/2020) sepi dari pemberitaan bahkan tak ada satupun media yang memberitakan adalah klaim yang keliru.
Faktanya, tautan BBC yang dicantumkan sumber klaim adalah fakta bahwa sejumlah media arus utama memberitakan aksi yang diduga bom bunuh diri tersebut. Hasil pencarian terhadap kata “bom bunuh diri Nashville” dan “Anthony Quinn Warner” di Google juga ditemukan sejumlah pemberitaan media dalam dan luar negeri terkait aksi tersebut.
Dilansir dari artikel berjudul “Ledakan di Nashville, AS diduga ‘bom bunuh diri’, Polisi tetapkan tersangka sebagai pelaku tunggal” yang tautannya dicantumkankan oleh sumber klaim tersebut, BBC melaporkan bahwa polisi yang menyelidiki ledakan mobil van yang melukai tiga orang di Nashville, AS, pada Hari Natal, telah menetapkan seorang tersangka, setelah mengumpulkan DNA dari lokasi.
Pejabat di negara bagian Tennessee mengatakan, DNA tersebut cocok dengan Anthony Quinn Warner, 63 tahun. FBI mengatakan tidak ada indikasi penambahan tersangka lainnya, dan terlalu dini untuk menyimpulkan motif dari tersangka.
British Broadcasting Corporation (BBC) sendiri adalah lembaga penyiaran umum Britania Raya. Berkantor pusat di Broadcasting House di Westminster, London, BBC adalah penyiar nasional tertua di dunia (dibentuk tahun 1927), dan penyiar dengan jumlah karyawan terbesar di dunia.
Selain itu, beberapa media arus utama dalam negeri seperti Kompas, Liputan6, CNN Indonesia, MetroTV News, Medcom dan beberapa media lain juga memberitakan aksi tersebut.
Faktanya, tautan BBC yang dicantumkan sumber klaim adalah fakta bahwa sejumlah media arus utama memberitakan aksi yang diduga bom bunuh diri tersebut. Hasil pencarian terhadap kata “bom bunuh diri Nashville” dan “Anthony Quinn Warner” di Google juga ditemukan sejumlah pemberitaan media dalam dan luar negeri terkait aksi tersebut.
Dilansir dari artikel berjudul “Ledakan di Nashville, AS diduga ‘bom bunuh diri’, Polisi tetapkan tersangka sebagai pelaku tunggal” yang tautannya dicantumkankan oleh sumber klaim tersebut, BBC melaporkan bahwa polisi yang menyelidiki ledakan mobil van yang melukai tiga orang di Nashville, AS, pada Hari Natal, telah menetapkan seorang tersangka, setelah mengumpulkan DNA dari lokasi.
Pejabat di negara bagian Tennessee mengatakan, DNA tersebut cocok dengan Anthony Quinn Warner, 63 tahun. FBI mengatakan tidak ada indikasi penambahan tersangka lainnya, dan terlalu dini untuk menyimpulkan motif dari tersangka.
British Broadcasting Corporation (BBC) sendiri adalah lembaga penyiaran umum Britania Raya. Berkantor pusat di Broadcasting House di Westminster, London, BBC adalah penyiar nasional tertua di dunia (dibentuk tahun 1927), dan penyiar dengan jumlah karyawan terbesar di dunia.
Selain itu, beberapa media arus utama dalam negeri seperti Kompas, Liputan6, CNN Indonesia, MetroTV News, Medcom dan beberapa media lain juga memberitakan aksi tersebut.
Kesimpulan
Tautan BBC yang dicantumkan sumber klaim adalah fakta bahwa sejumlah media arus utama memberitakan aksi yang diduga bom bunuh diri tersebut. Hasil pencarian terhadap kata “bom bunuh diri Nashville” dan “Anthony Quinn Warner” di Google juga ditemukan sejumlah pemberitaan media dalam dan luar negeri terkait aksi tersebut.
Rujukan
- https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55450933
- https://id.wikipedia.org/wiki/BBC
- http://bit.ly/37TmgG4 (Pencarian kata “bom bunuh diri di Nashville”)
- http://bit.ly/38JKCBm (Pencarian kata “Anthony Quinn Warner”)
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/aNrXvl6k-tak-ada-satupun-media-memberitakan-aksi-terorisme-di-hari-natal-amerika-ini-faktanya
(GFD-2020-5939) [SALAH] Artikel “Gawat! Mensos Risma Akan Hapus Semua BLT Untuk Kedepannya”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/12/2020
Berita
Beredar artikel berjudul “Gawat! Mensos Risma Akan Hapus Semua BLT Untuk Kedepannya” yang tayang pada situs Batasindo[dot]com pada 25 Desember 2020.
Salah satu yang membagikan tautan artikel tersebut adalah akun Firda Firda Firda (fb.com/firda.firdawg) ke grup HALO OGAN ILIR pada 25 Desember 2020.
Salah satu yang membagikan tautan artikel tersebut adalah akun Firda Firda Firda (fb.com/firda.firdawg) ke grup HALO OGAN ILIR pada 25 Desember 2020.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa Menteri Sosial Tri Rismaharini akan menghapus semua Bantuan Langsung Tunai (BLT) adalah klaim yang keliru.
Faktanya, BLT tidak dihapus, melainkan diubah skemanya menjadi elektronik sebagai upaya menghindari penyelewengan. Judul artikel yang digunakan oleh Batasindo[dot]com tersebut tidak mencerminkan isi artikel secara keseluruhan sehingga berpotensi menyesatkan pembaca.
Dilansir dari Tempo.co, artikel tersebut tidak berisi informasi bahwa Risma akan menghapus semua BLT, melainkan informasi bahwa Risma akan mengganti skema bansos yang disalurkan secara tunai menjadi secara elektronik.
Penjelasan terkait ini terdapat pada paragraf kedua yang berbunyi: “Namun menurut Mensos Tri Rismaharini atau Risma akan digantikan secara elektronik, sebagai upaya menghindari penyelewengan.” Menurut berita itu, pernyataan Risma disampaikan setelah melakukan serah terima jabatan dari Plt Mensos, Muhadjir Effendy, di Jakarta pada 23 Desember 2020.
Tempo kemudian mencocokkan isi artikel itu dengan pemberitaan di media lain terkait informasi tersebut yang dimuat pada tanggal yang sama. Dikutip dari CNN Indonesia, Mensos Risma mengatakan akan memberikan bansos secara elektronik (cashless) pada 2021 demi efektifitas. Risma juga berjanji bakal lekas memperbaiki data penerima bansos agar bisa segera diterima oleh semua pihak yang membutuhkan di tengah pandemi Covid-19.
“Kami akan lakukan semua transaksi secara elektronik. Dan juga ada masukan dari daerah, kami gunakan dengan elektronik yang cepat sehingga perbaikan data bisa segera kami dilakukan. Dengan demikian, efektivitas bisa tercapai,” kata Risma seperti dikutip oleh CNN Indonesia dari video konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden pada 23 Desember 2020.
Video konferensi pers yang berisi penjelasan dari Risma itu bisa disaksikan di tautan ini. Video tersebut juga berisi keterangan pers dari para menteri baru Kabinet Indonesia Maju yang dilantik bersama Risma.
Pernyataan Risma terdapat pada menit 3:36. Dia menyatakan akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam hal data kependudukan untuk pembaruan data penerima bantuan. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa seluruh proses akan dijamin transparansinya. “Kami juga akan gunakan elektronik, semua secara elektronik. Masukan-masukan dari daerah, akan gunakan elektronik yang cepat sehingga perbaikan-perbaikan data bisa kami lakukan. Dengan demikian, efektivitas akan tercapai,” ujar Risma.
Faktanya, BLT tidak dihapus, melainkan diubah skemanya menjadi elektronik sebagai upaya menghindari penyelewengan. Judul artikel yang digunakan oleh Batasindo[dot]com tersebut tidak mencerminkan isi artikel secara keseluruhan sehingga berpotensi menyesatkan pembaca.
Dilansir dari Tempo.co, artikel tersebut tidak berisi informasi bahwa Risma akan menghapus semua BLT, melainkan informasi bahwa Risma akan mengganti skema bansos yang disalurkan secara tunai menjadi secara elektronik.
Penjelasan terkait ini terdapat pada paragraf kedua yang berbunyi: “Namun menurut Mensos Tri Rismaharini atau Risma akan digantikan secara elektronik, sebagai upaya menghindari penyelewengan.” Menurut berita itu, pernyataan Risma disampaikan setelah melakukan serah terima jabatan dari Plt Mensos, Muhadjir Effendy, di Jakarta pada 23 Desember 2020.
Tempo kemudian mencocokkan isi artikel itu dengan pemberitaan di media lain terkait informasi tersebut yang dimuat pada tanggal yang sama. Dikutip dari CNN Indonesia, Mensos Risma mengatakan akan memberikan bansos secara elektronik (cashless) pada 2021 demi efektifitas. Risma juga berjanji bakal lekas memperbaiki data penerima bansos agar bisa segera diterima oleh semua pihak yang membutuhkan di tengah pandemi Covid-19.
“Kami akan lakukan semua transaksi secara elektronik. Dan juga ada masukan dari daerah, kami gunakan dengan elektronik yang cepat sehingga perbaikan data bisa segera kami dilakukan. Dengan demikian, efektivitas bisa tercapai,” kata Risma seperti dikutip oleh CNN Indonesia dari video konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden pada 23 Desember 2020.
Video konferensi pers yang berisi penjelasan dari Risma itu bisa disaksikan di tautan ini. Video tersebut juga berisi keterangan pers dari para menteri baru Kabinet Indonesia Maju yang dilantik bersama Risma.
Pernyataan Risma terdapat pada menit 3:36. Dia menyatakan akan bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dalam hal data kependudukan untuk pembaruan data penerima bantuan. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa seluruh proses akan dijamin transparansinya. “Kami juga akan gunakan elektronik, semua secara elektronik. Masukan-masukan dari daerah, akan gunakan elektronik yang cepat sehingga perbaikan-perbaikan data bisa kami lakukan. Dengan demikian, efektivitas akan tercapai,” ujar Risma.
Kesimpulan
BLT TIDAK DIHAPUS, melainkan diubah skemanya menjadi elektronik sebagai upaya menghindari penyelewengan. Judul artikel yang digunakan oleh Batasindo[dot]com tersebut tidak mencerminkan isi artikel secara keseluruhan sehingga berpotensi menyesatkan pembaca.
Rujukan
(GFD-2020-5938) [SALAH] “Haikal Hassan Dijemput Allah Petinggi FPI Berkurang Lagi”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/12/2020
Berita
(thumbnail video)
“Masya Allah..!!! INNALILLAHI WA INNA ILAHI ROJIUN ! TANGIS KELUARGA HAIKAL TAK TERBENDUNG”
Video berdurasi 10 menit 4 detik, judul video:
“HAIKAL HASAN DI JEMPUT ALLAH PETINGGI FPI BERKURANG LAGI”
“Masya Allah..!!! INNALILLAHI WA INNA ILAHI ROJIUN ! TANGIS KELUARGA HAIKAL TAK TERBENDUNG”
Video berdurasi 10 menit 4 detik, judul video:
“HAIKAL HASAN DI JEMPUT ALLAH PETINGGI FPI BERKURANG LAGI”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook bernama Surti membagikan postingan berupa link Youtube di grup “AHOK BTP Friends”. Link video yang telah disebarkan sebanyak 7 kali dan mendapat 89 likes ini berjudul “HAIKAL HASAN DI JEMPUT ALLAH PETINGGI FPI BERKURANG LAGI”. Disertai dengan thumbnail “Masya Allah..!!! INNALILLAHI WA INNA ILAHI ROJIUN ! TANGIS KELUARGA HAIKAL TAK TERBENDUNG”.
Hasil pemutaran video yang berdurasi 10 menit 4 detik di Youtube tidak ditemukan narasi yang menyatakan Haikal Hassan “dijemput Allah”. Namun narator di sepanjang video hanya menjelaskan bahwa Haikal Hassan menjalani tes kesehatan sebelum dirinya memenuhi panggilan polisi untuk klarifikasi terkait pernyataan “mimpi bertemu Rasullah”.
Pemeriksaan tersebut ditunda sementara setelah Haikal Hassan menjalani rapid tes antibodi dan dinyatakan reaktif COVID-19. Kemudian pemeriksaan dapat dilanjutkan setelah mendapat hasil negatif pada tes Swab PCR, Kamis 24 Desember 2020.
Hasil pencarian fakta menemukan bahwa narasi yang diungkapkan sepanjang video berasal dari 3 artikel berita yang berbeda, diantaranya:
Pertama, artikel berita berjudul “Rapid Test Reaktif, Haikal Hassan Dibawa Ambulans dari Polda Metro”, dilansir dari laman metro.tempo.co, pertama kali tayang pada 23 Desember 2020. Seluruh narasi dalam artikel tersebut dapat ditemukan persis pada video di menit ke- 00:02:13 hingga 00:04:00.
Kedua, artikel berita berjudul “Gus Sahal: Haikal Hassan Pecicilan, Dia Berdusta Atas Nama Nabi”, dilansir dari laman berita suara.com, pertama kali tayang pada 11 Desember 2020. Seluruh narasi dalam artikel berita tersebut diungkapkan oleh narator video di menit ke- 00:04:01 hingga 00:06:32.
Ketiga, artikel berita berjudul “Polda Metro Jaya Akan Panggil Munarman hingga Pelapornya”, dilansir dari laman berita tribunnews.com, pertama kali tayang pada 22 Desember 2020. Keseluruhan narasi dalam berita dengan sedikit modifikasi diungkapkan oleh narator video, persis di menit ke- 00:06:33 hingga 00:09:41.
Dari keseluruhan isi artikel berita yang asli dan video, tidak ada informasi bahwa Haikal Hassan meninggal dunia.
Diberitakan oleh cnnindonesia.com, dalam artikelnya berjudul “Haikal Ditanya Polisi Bukti Bertemu Rasul: Saya Gak Bawa HP”. Haikal Hassan pada hari ini selesai diperiksa di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (28/12), dan dicecar 20 pertanyaan.
Berdasarkan seluruh referensi, dapat disimpulkan bahwa judul yang diberikan oleh akun Youtube Surti yakni “Haikal Hassan Dijemput Allah Petinggi FPI Berkurang Lagi” diketahui tidak sesuai dengan isi video, sehingga unggahan tersebut masuk ke dalam kategori KONTEN MENYESATKAN.
Hasil pemutaran video yang berdurasi 10 menit 4 detik di Youtube tidak ditemukan narasi yang menyatakan Haikal Hassan “dijemput Allah”. Namun narator di sepanjang video hanya menjelaskan bahwa Haikal Hassan menjalani tes kesehatan sebelum dirinya memenuhi panggilan polisi untuk klarifikasi terkait pernyataan “mimpi bertemu Rasullah”.
Pemeriksaan tersebut ditunda sementara setelah Haikal Hassan menjalani rapid tes antibodi dan dinyatakan reaktif COVID-19. Kemudian pemeriksaan dapat dilanjutkan setelah mendapat hasil negatif pada tes Swab PCR, Kamis 24 Desember 2020.
Hasil pencarian fakta menemukan bahwa narasi yang diungkapkan sepanjang video berasal dari 3 artikel berita yang berbeda, diantaranya:
Pertama, artikel berita berjudul “Rapid Test Reaktif, Haikal Hassan Dibawa Ambulans dari Polda Metro”, dilansir dari laman metro.tempo.co, pertama kali tayang pada 23 Desember 2020. Seluruh narasi dalam artikel tersebut dapat ditemukan persis pada video di menit ke- 00:02:13 hingga 00:04:00.
Kedua, artikel berita berjudul “Gus Sahal: Haikal Hassan Pecicilan, Dia Berdusta Atas Nama Nabi”, dilansir dari laman berita suara.com, pertama kali tayang pada 11 Desember 2020. Seluruh narasi dalam artikel berita tersebut diungkapkan oleh narator video di menit ke- 00:04:01 hingga 00:06:32.
Ketiga, artikel berita berjudul “Polda Metro Jaya Akan Panggil Munarman hingga Pelapornya”, dilansir dari laman berita tribunnews.com, pertama kali tayang pada 22 Desember 2020. Keseluruhan narasi dalam berita dengan sedikit modifikasi diungkapkan oleh narator video, persis di menit ke- 00:06:33 hingga 00:09:41.
Dari keseluruhan isi artikel berita yang asli dan video, tidak ada informasi bahwa Haikal Hassan meninggal dunia.
Diberitakan oleh cnnindonesia.com, dalam artikelnya berjudul “Haikal Ditanya Polisi Bukti Bertemu Rasul: Saya Gak Bawa HP”. Haikal Hassan pada hari ini selesai diperiksa di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Senin (28/12), dan dicecar 20 pertanyaan.
Berdasarkan seluruh referensi, dapat disimpulkan bahwa judul yang diberikan oleh akun Youtube Surti yakni “Haikal Hassan Dijemput Allah Petinggi FPI Berkurang Lagi” diketahui tidak sesuai dengan isi video, sehingga unggahan tersebut masuk ke dalam kategori KONTEN MENYESATKAN.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).
Judul video tidak sesuai dengan yang dibahas. Faktanya, tidak ada sama sekali informasi yang menyatakan Haikal Hassan meninggal dunia. Namun, pembahasan di video menjelaskan bahwa Haikal Hassan reaktif COVID-19 setelah melalui rapid tes antibodi, kemudian hasil tes Swab PCR menyatakan ia non-reaktif. Tes kesehatan dilakukan sebelum Haikal Hassan menjalani pemeriksaan terkait pernyataan “mimpi bertemu Rasulullah”.
Judul video tidak sesuai dengan yang dibahas. Faktanya, tidak ada sama sekali informasi yang menyatakan Haikal Hassan meninggal dunia. Namun, pembahasan di video menjelaskan bahwa Haikal Hassan reaktif COVID-19 setelah melalui rapid tes antibodi, kemudian hasil tes Swab PCR menyatakan ia non-reaktif. Tes kesehatan dilakukan sebelum Haikal Hassan menjalani pemeriksaan terkait pernyataan “mimpi bertemu Rasulullah”.
Rujukan
- https://metro.tempo.co/read/1417034/rapid-test-reaktif-haikal-hassan-dibawa-ambulans-dari-polda-metro
- https://www.suara.com/news/2020/12/11/084327/gus-sahal-haikal-hassan-pecicilan-dia-berdusta-atas-nama-nabi?page=all
- https://www.tribunnews.com/nasional/2020/12/22/polda-metro-jaya-akan-panggil-munarman-hingga-pelapornya?page=all
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20201228175144-12-587112/haikal-ditanya-polisi-bukti-bertemu-rasul-saya-gak-bawa-hp
Halaman: 5387/6305