• (GFD-2019-2769) [BERITA] Bulog Madura Beri Penjelasan Terkait Isu Rastra Berkutu

    Sumber:
    Tanggal publish: 27/06/2019

    Berita

    Mengenai informasi yang mengatakan bahwa Beras Sejahtera (Rastra) berkutu di Gudang Sumenep Madura, pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) Madura pun memberikan klarifikasinya.

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Perusahaan Umum (Perum) Bulog Sub Divisi Regional Madura, Ari Hardiono menegaskan bahwa informasi itu tidak benar.

    Menurutnya, hal yang disaksikan oleh para wartawan di gudang bulog bukanlah kutu, melainkan hama skunder jenis gurem. “Berita di media yang menyebutkan bahwa telah ditemukan beras berkutu di gudang Sumenep oleh beberapa rekan-rekan wartawan dapat kami luruskan bahwa rastra yang sebenarnya dilihat di gudang itu bukan kutu, tetapi gurem,” kata Ari.

    Ia pun menjelaskan, gurem adalah hama minor atau sejenis hama yang sifatnya tidak merusak komoditas beras Rastra yang tersimpan di gudang. Sehingga untuk membasmi gurem tersebut cukup menggunakan fumigasi maupun dengan cara ‘spray’ atau penyemprotan yang memang rutin dilakukan.

    “Dengan adanya hama gurem (hama minor/ringan) menandakan bahwa beras bulog tidak menggunakan bahan pengawet/kimia yang berbahaya, sehingga aman untuk dikonsumsi,” ungkapnya.

    Ari menjelaskan, fumigasi/spraying dilakukan untuk membasmi gurem, juga sudah sesuai dengan aturan internal perusahaan yaitu standar operasional Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT) yang dilakukan rutin setiap sebulan dua kali. Sementara setiap (tiga) bulan sekali dilaksanakan fumigasi/spraying dapat juga dilakukan dan bersifat insidentil tergantung dari serangan hamanya.

    “Sekali lagi kami ingin meluruskan informasi yang beredar bahwa yang ditemukan di gudang bulog Sumenep bukanlah kutu, tetapi hama gurem yang bersifat minor dan tidak mengganggu kualitas beras Rastra,” tegas Ari.

    Ari menjamin, pihaknya berkomitmen untuk menyalurkan beras dalam kondisi baik dan layak konsumsi. “Selain itu, kami juga tetap berkomitmen bahwa bulog hanya menyalurkan beras dengan kondisi baik dan layak konsumsi ke Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” sambungnya.

    Lebih lanjut, Ari kembali menegaskan, beras yang di gudang tersebut tidak akan disalurkan jika ditemukan kualitasnya menurun atau terindikasi terserang hama. Beras yang keluar dari seluruh gudang bulog di wilayah Madura yang akan disalurkan ke masyarakat penerima manfaat kondisinya baik dan layak.

    “Kami menjamin beras sejahtera yang didistribusikan adalah beras baik, karena sebelum didistribusikan Bulog melakukan penyortiran atau disaring agar beras yang keluar benar-benar dalam kondisi baik dan layak. Namun apabila ada komplain dari penerima manfaat, dapat segera melapor dalam kurun waktu 2×24 jam dan kami akan ganti,” kata Ari.

    Rujukan

  • (GFD-2019-2768) [BERITA] Penjelasan Pengelola KBS Soal Video Petugas Aniaya Orangutan

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/06/2019

    Berita

    Atas beredarnya video yang diklaim sebagai video pemukulan petugas Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS) kepada satwa orangutan, pihak pengelola pun angkat bicara memberikan klarifikasi.

    Hasil Cek Fakta

    Humas PDTS KBS Wini Hustiani menegaskan bahwa keterangan dalam video viral soal pemukulan atau penyiksaan orangutan di KBS itu tidak benar.

    “Menanggapi video yang sedang viral di sosial media tersebut, memang benar lokasi orang utan yang dimaksud berada di kandang peraga primata KBS, (tapi) berita mengenai salah satu orang utan yang dipukul hingga terkapar itu yang tidak benar,” ujarnya.

    Wini mengatakan, saat ini ada dua orang utan Kalimantan (pongo pygmaeus) di dalam satu kandang peraga. Mereka merupakan kakak beradik bernama Rizky (6) dan Damai (8). Mereka, kata Wini bertingkah layaknya anak-anak.

    Ia pun menceritakan, setiap sore keduanya harus dimasukkan masuk ke kandang tidur. Biasanya Rizky masuk terlebih dahulu. Namun saat kejadian, justru si Damai yang masuk lebih dulu ke kandang.

    “Sepertinya Rizky sedang tidak mood sehingga dia kesal, kemudian dia menggigit kaki Damai. Keeper yang saat itu sedang berjaga, berusaha memisahkan mereka agar tidak terjadi perkelahian yang lebih jauh supaya tidak ada yang terluka,” kata Wini.

    Ketika memisahkan kedua orangutan tersebut, Wini menjelaskan, keeper menggunakan potongan selang yang dipukulkan ke lantai hanya untuk menakut-nakuti, sambil menarik tangan Rizky agar melepaskan gigitannya pada Damai.

    “Sehingga yang terdengar adalah suara pukulan selang ke lantai dan bukan ke tubuh orang utan tersebut. Hingga saat ini kedua orang utan tersebut dalam kondisi sangat baik,” ujar Wini.

    Selain Wini, Keeper PDTS KBS pun angkat bicara. Jafar, salah satu Keeper PDTS KBS yang keseharian menangani Rizky dan Damai, menegaskan kabar yang tersebar di media sosial tidaklah sama dengan yang dia kerjakan.

    “Apa yang diberitakan menggunakan kayu itu tidak benar. Kami pakai selang air itu, kami pukulkan ke tembok di depan pintu sama lantai, agar gigitan Rizky ke Damai bisa dilepaskan,” ujar Jafar.

    Dia memastikan, jika yang diviralkan itu saat dirinya menghalau kedua orangutan yang sedang berkelahi. Dan alat untuk menghalau kedua satwa bukanlah kayu, melainkan menggunakan selang air.

    “Penanganannya tidak sama seperti yang diberitakan di instragramnya itu. Tidak seperti itu,” kata Jafar.

    Jafar memastikan di antara kedua orangutan itu tidak pernah bertengkar, entah kenapa waktu itu, keduanya saling berebut masuk. Sebab biasanya, Rizky masuk duluan kemudian Damai. Rizky jealous kemudian marah.

    “Biasa Rizky dulu masuk, kemarin Damai dulu. Kemudian Rizky mengamuk lalu saya lerai dengan suara selang air yang kami pukulkan ke tembok dan lantai itu bisa terlepas gigitan itu,” ungkap Jafar.

    Rujukan

  • (GFD-2019-2767) [SALAH] Khanzarof : Hasil Cloning Dokter Hewan Amerika dan Rusia yang berasal dari Campuran Kambing dan Babi

    Sumber: www.twitter.com
    Tanggal publish: 26/06/2019

    Berita

    Allah mnciptakan Mahluk Di Dunia,ttpi mereka Cloning Astaghfirullah HASIL CLONING DOKTER2 HEWAN AMERIKA DAN RUSIA BERHASIL MENCIPTAKAN BINATANG BARU YG DIBERINAMA
    KHANZAROF Campuran KAMBING +BABI MENGHASILKAN BINATANG YG NAMANYA *KHANZAROF* DINYATAKAN HARAM BAGI MUSLIM

    Hasil Cek Fakta

    Menurut penelusuran melalui google image, hewan yang terdapat dalam klaim adalah Domba Beltex yang telah dicukur bulunya, bukan KHANZAROF seperti klaim pada video, dan domba beltex bukan hasil cloning Amerika dan Rusia, tetapi berasal dari Selandia Baru.

    Ciri-ciri Domba Beltex
    Berikut ini ciri-ciri domba beltex:

    Domba beltex memiliki kualitas daging dan bulu yang bagus;
    Domba beltex memiliki bobot dewasa domba beltex 90 kg dan betina 70 kg;
    Bulu domba beltex mampu tumbuh mencapai 60 cm saat dewasa;
    Domba beltex memiliki tubuh yang bulat dan gempal serta memiliki otot-oto yang padat.


    Berdasarkan penelusuran Trubus.id domba beltex ditemukan di Selandia Baru dengan bagian punggung yang lebih besar dan kualitas daging premium. Jenis baru ini diberi nama domba Beltex, karena mendapat suntikan otot ganda texel dari Belgia.

    Domba Beltex dibawa ke Selandia Baru pertama kalinya oleh Mantan Kepala Invermay Jock Allison, peternak Mt. Somers Blair Gallagher, dan penasihat peternakan John Tavendale.
    “Jenis domba baru ini punya bagian punggung dan otot mata yang lebih besar,” kata Jock. Keputusan Kementerian Pertanian untuk impor embrio domba dari Eropa memberi kesempatan pada Jock, Blair, dan John untuk menghasilkan spesies baru dalam industri domba di Selandia Baru.
    Blair menyatakan, jenis domba baru ini masuk karena punya kontribusi yang potensial terhadap kesesuaian daging premium. Harapannya, domba Beltex bisa meningkatkan nilai ekonomi lewat daging premium yang dimilikinya.
    Beltex akan memberikan peningkatan hasil daging terutama di wilayah otot mata dan kaki yang lebih besar, menurut Blair seperti yang dikutip dari Stuff NZ. Blair telah menghubungi Jock sejak 12 tahun lalu untuk kolaborasi menghasilkan jenis domba baru jenis Beltex.
    Berdasarkan penilaian risiko, embrio yang diimpor dari Eropa tergolong aman dan dapat langsung dibawa masuk ke Selandia Baru. Domba Beltex memang sedang dikembangkan di Belgia, karena punya kualitas daging premium dan nilai ekonomi tinggi. Embrio domba Beltex telah masuk ke Selandia Baru sejak Februari 2017, masuk ke peternakan domba Maret 2017, dan lahir Agustus 2017. 

    Rujukan

  • (GFD-2019-2765) [SALAH] Imigrasi Bali Menolak dan Mendenda Mantan Miss Universe Asal Australia

    Sumber: news.com.au
    Tanggal publish: 25/06/2019

    Berita

    Portal media news.com.au memberitakan Mantan Miss Universe asal Australia, Tegan Martin (26), mendapat penolakan dan denda dari pihak Imigrasi Bali. Dalam pemberitaan itu, disertakan beberapa contoh kasus yang menimpa warga Australia selama berada di Bali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, pemberitaan itu tidak benar dan mendapatkan bantahan dari pihak Imigrasi Bali. Kepala Kantor Imigrasi kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Amran Aris menegaskan bahwa berita itu fitnah.

    “Berita itu menjadi heboh dan saya tidak mengerti. Tapi nyata-nyata saya katakan itu fitnah karena pada tanggal 16 Juni 2019, tidak ada atas nama Tegan Martin melalui data lintas kita. Karena sistem yang sudah cukup bagus yang masuk ke Indonesia akan terekam oleh data lintas kita,” kata Amran.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh pihak Imigrasi Bali, lanjut Amran, pada 16 Juni 2019 Tegan Martin berencana berangkat dari Bandara Sydney menuju Bali dengan menggunakan maskapai Jetstar. Saat Tegan cek in di bandara Sydney, dia sudah disarankan menunda keberangkatan lantaran kondisi paspor rusak yakni sobek di ujung kanan dan basah. Amran melanjutkan, Tegan berangkat ke Bali pada 17 Juni 2019 setelah paspor barunya keluar.

    “Itu menurut pengakuan dari GM (General Manager) Jetstar di sini (Bali). Jadi yang bersangkutan (Tegan) menunda keberangkatan dan dimohon Paspor yang baru. Tepatnya paspor (baru) itu keluar tanggal 17 Juni 2019. Kemudian berangkat ke (Bali) dan diterima dengan normal,” jelas Amran.

    Selain itu, Amran juga membantah informasi yang menyebutkan Tegan didenda USD 5.000 lantaran kerusakan paspor. Menurutnya, itu tidak benar.

    Amran menceritakan, Tegan Martin pulang ke Australia pada Minggu (24/6). Pihak Imigrasi sempat bermaksud menanyakan maksud Tegan Martin menyebarkan informasi tidak benar. Namun, kata dia, Tegan tidak mau dipublikasikan.

    “Selanjutnya tadi malam (24/6) pukul 21.00 WITA, yang bersangkutan pulang ke negaranya. Dia (Tegan) tidak mau untuk dipublikasikan dan tidak mau direkam dan difoto,” tutupnya.

    Bantahan senada pun disampaikan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Ronny F Sompie. Ia membantah adanya denda USD 5.000 terhadap paspor basah mantan Miss Universe asal Australia. Menurut Ronny, kabar denda tersebut merupakan upaya penggiringan opini negatif pelayanan imigrasi di Bali.

    “Sehubungan dengan adanya dugaan pengenaan denda USD5000 dapat dipastikan tidak benar adanya. Jadi kemungkinan adalah upaya membangun opini negatif terhadap pelayanan imigrasi di Bali,” terang Ronny dalam keterangan tertulisnya kepada media.

    Ronny pun mengatakan, Tegan Martin tidak atau belum dilakukan pemeriksaan terhadap Imigrasi di Ngurah Rai, Bali. Berdasarkan data pelintasan imigrasi, Tegan masuk wilayah Indonesia pada 17 Juni 2019, pukul 21.43 WITA.

    “Bahwa kami tidak atau belum melakukan pemeriksaan keimigrasian terhadap yang bersangkutan pada saat akan keluar wilayah indonesia, sehingga dapat dipastikan tidak terjadi penolakan atau penundaan keberangkatan oleh petugas imigrasi di TPI (Tempat Pemeriksaan Imigrasi),” kata Ronny.

    Adapun, Ronny menjelaskan, kasus penolakan terhadap paspor rusak memang pernah dialami warga negara Australia bernama Alexis Diamond Karakostas pada 10 Januari 2019. Ketika itu terjadi penolakan pendaratan Alexis oleh petugas TPI Ngurah Rai. Penolakan itu terjadi lantaran paspornya rusak signifikan.

    “Adapun terkait Penolakan pendaratan oleh petugas TPI Ngurah rai pada tgl 10 januari 2019 terhadap warga negara Australia atas nama Alexis Diamond Karakostas dikarenakan terdapat kerusakan signifikan pada paspor yang bersangkutan,” tutur Ronny.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hal tersebut, maka pemberitaan news.com.au tersebut masuk kategori misleading content. Sebab, ada pelintiran dan framing informasi.

    Rujukan