Kabar tentang Myriam Bourla istri dari CEO Pfizer Albert Bourla, meninggal dunia akibat komplikasi vaksin COVID-19 beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 12 November 2021.
Akun tersebut mengunggah narasi yang menyebut bahwa Myriam Bourla istri dari CEO Pfizer Albert Bourla meninggal dunia karena komplikasi vaksin COVID-19.
"Cause of death ....complications from c19 jab. When will people wake up?!
WIFE OF PFIZER'S CEO DIES after complications on November 10, 2021
Myriam Bourla – the wife of Pfizer CEO Albert Bourla – has died from COMPLICATIONS FROM the COVID-19 VACCINE early Wednesday, according to her doctor. She passed away in the emergency room at New York-Presbyterian Lawrence Hospital after being brought in by paramedics. The cause of death has been listed as complications from the Pfizer vaccine," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah tiga kali direspons warganet.
(GFD-2021-7881) [SALAH] Istri CEO Pfizer Albert Bourla Tewas Akibat Komplikasi Vaksin COVID-19
Sumber: FacebookTanggal publish: 22/11/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar Myriam Bourla istri dari CEO Pfizer Albert Bourla meninggal dunia karena komplikasi vaksin COVID-19. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "wife of ceo pfizer die" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Pfizer CEO’s wife did not die or experience ‘vaccine complications’" yang dimuat situs apnews.com pada 17 November 2021.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kabar tersebut pertama kali disebarkan sebuah blog bernama The Conservative Beaver. Blog tersebut memuat artikel berisi klaim istri Albert Bourla telah meninggal dan penyebab kematiannya terdaftar sebagai komplikasi dari vaksin Pfizer.
Namun tidak ada informasi valid mengenai pernyataan tersebut. Juru bicara Pfizer Amy Rose menuding, penulis artikel itu berusaha menyebabkan tekanan emosional pada keluarga Bourla.
"Istri CEO kami masih hidup dan sehat, bertentangan dengan apa yang dikatakan di Internet," tulis Rose dalam email ke AP.
"Tidak masuk akal bahwa seseorang yang menyamar sebagai jurnalis akan menyebarkan kebohongan seperti itu tentang CEO kami dan keluarganya dengan tujuan merusak kepercayaan pada vaksin yang telah diberikan kepada ratusan juta orang di seluruh dunia," tambah dia.
The Conservative Beaver, tidak memberikan bukti apa pun atas klaimnya dan mengaitkan beberapa informasi dengan dokter yang tidak disebutkan namanya. Artikel tersebut telah dibagikan secara luas di media sosial di antara orang-orang yang tampaknya percaya bahwa itu benar.
Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah kabar tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Pfizer CEO’s wife did not die or experience ‘vaccine complications’" yang dimuat situs apnews.com pada 17 November 2021.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa kabar tersebut pertama kali disebarkan sebuah blog bernama The Conservative Beaver. Blog tersebut memuat artikel berisi klaim istri Albert Bourla telah meninggal dan penyebab kematiannya terdaftar sebagai komplikasi dari vaksin Pfizer.
Namun tidak ada informasi valid mengenai pernyataan tersebut. Juru bicara Pfizer Amy Rose menuding, penulis artikel itu berusaha menyebabkan tekanan emosional pada keluarga Bourla.
"Istri CEO kami masih hidup dan sehat, bertentangan dengan apa yang dikatakan di Internet," tulis Rose dalam email ke AP.
"Tidak masuk akal bahwa seseorang yang menyamar sebagai jurnalis akan menyebarkan kebohongan seperti itu tentang CEO kami dan keluarganya dengan tujuan merusak kepercayaan pada vaksin yang telah diberikan kepada ratusan juta orang di seluruh dunia," tambah dia.
The Conservative Beaver, tidak memberikan bukti apa pun atas klaimnya dan mengaitkan beberapa informasi dengan dokter yang tidak disebutkan namanya. Artikel tersebut telah dibagikan secara luas di media sosial di antara orang-orang yang tampaknya percaya bahwa itu benar.
Kesimpulan
Kabar tentang Myriam Bourla, istri dari CEO Pfizer Albert Bourla meninggal dunia karena komplikasi vaksin COVID-19 ternyata tidak benar. Tidak ada informasi valid mengenai kabar tersebut.
Rujukan
(GFD-2021-7880) [SALAH] BPJS Berikan Bantuan Cek Rp 100 Juta
Sumber: FacebookTanggal publish: 22/11/2021
Berita
Beredar kembali di aplikasi percakapan dan media sosial pesan singkat berisi bantuan dana dari BPJS. Pesan singkat itu ramai lagi sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu yang membagikannya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 20 November 2021.
Dalam unggahannya terdapat narasi sebagai berikut:
"NASABAH Ythbpk/ibuKami dri BPJS Menyampaikan bahwa Anda terpilih mndptkan BANTUAN cek Rp 100jt untuk info WhatsApp 082397118699bit.ly/PENERIMA-BANTUAN2021"
Selain itu terdapat juga unggahan lain di Facebook berisi narasi yang menjanjikan bantuan dengan nominal berbeda.
Salah satu yang membagikannya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 20 November 2021.
Dalam unggahannya terdapat narasi sebagai berikut:
"NASABAH Ythbpk/ibuKami dri BPJS Menyampaikan bahwa Anda terpilih mndptkan BANTUAN cek Rp 100jt untuk info WhatsApp 082397118699bit.ly/PENERIMA-BANTUAN2021"
Selain itu terdapat juga unggahan lain di Facebook berisi narasi yang menjanjikan bantuan dengan nominal berbeda.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan pernah menulis artikel bantahan pada 8 Juni 2021 lalu. Artikel tersebut berjudul "Cek Fakta: Hoaks BPJS Kesehatan Bagikan Dana Bantuan Rp 37 Juta untuk Masyarakat" yang tayang di Liputan6.com.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D., AAK.
"BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam sms atau chat WA tersebut. Informasi seputar BPJS Kesehatan bisa Anda akses di website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti di Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan Tiktok, atau aplikasi mobile JKN," ujar Ali Ghufron.
"Anda juga bisa menghubungi BPJS Kesehatan care center di 1500-400 jika membutuhkan informasi, melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang Anda terima. Berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan," katanya menambahkan.
Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, Ph.D., AAK.
"BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana apapun seperti yang tertulis dalam sms atau chat WA tersebut. Informasi seputar BPJS Kesehatan bisa Anda akses di website dan media sosial resmi BPJS Kesehatan seperti di Facebook, Twitter, Instagram, Youtube dan Tiktok, atau aplikasi mobile JKN," ujar Ali Ghufron.
"Anda juga bisa menghubungi BPJS Kesehatan care center di 1500-400 jika membutuhkan informasi, melakukan pengaduan atau bahkan mengecek kebenaran informasi yang Anda terima. Berhati-hatilah terhadap berbagai macam modus penipuan," katanya menambahkan.
Kesimpulan
Pesan singkat yang mengklaim BPJS memberikan cek bantuan Rp 100 juta adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2021-7879) [SALAH] Jokowi Resmi Tunjuk Ahok Sebagai PLT Gubernur DKI Jakarta
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 22/11/2021
Berita
“BERITA TERBARU– Dipilih Langsung Oleh Jokowi !! Ahok Resmi Jadi PLT Gubernur DKI”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah video dengan judul, “Dipilih Langsung Oleh Jokowi !! Ahok Resmi Jadi PLT Gubernur DKI”. Video ini menampilkan hasil wawancara Presiden Joko Widodo yang membicarakan terkait calon gubernur ibukota. Akun Youtube RODA POLITIK ini berhasil mendapatkan sebanyak 10 ribu lebih penonton dan komentar dari masyarakat.
Namun setelah dilakukan penelusuran terkait kebenaran klaim dalam judul yang ditampilkan, ternyata ditemukan adanya kekeliruan. Presiden Jokowi ternyata tidak pernah menunjuk Ahok menjadi gubernur PLT DKI Jakarta.
Walaupun ada menyebutkan nama Ahok sebagai gubernur, ternyata hasil wawancara ini bukan membahas tentang PLT Gubernur DKI Jakarta, namun membahas tentang calon kepala otoritas ibukota negara baru.
“Untuk Badan Otoritas Ibu Kota Negara, ini memang kami akan segara tandatangani perpres di mana nanti ada CEO-nya. Sampai sekarang belum diputuskan. Akan diputuskan dalam minggu ini,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Melansir dari media Tribun Banjarmasin Post, dalam wawancara yang dilakukan pada Maret 2020 tersebut, Jokowi memberikan 4 nama yang akan menduduki jabatan kepala otoritas ibukota negara baru di Kalimantan. Nama-nama tersebut yaitu:
Basuki Tjahaja Purnama
Azwar Anas
Bambang Brodjonegoro
Tumiyana
Di dalam video juga tidak ada memperlihatkan pernyataan resmi dari pihak manapun terkait PLT Gubernur DKI Jakarta. Jadi dapat disimpulkan bahwa video dengan judul yang mengklaim Ahok telah ditunjuk sebagai Gubernur PLT DKI Jakarta merupakan informasi hoaks kategori manipulated content atau konten tang dimanipulasi.
Namun setelah dilakukan penelusuran terkait kebenaran klaim dalam judul yang ditampilkan, ternyata ditemukan adanya kekeliruan. Presiden Jokowi ternyata tidak pernah menunjuk Ahok menjadi gubernur PLT DKI Jakarta.
Walaupun ada menyebutkan nama Ahok sebagai gubernur, ternyata hasil wawancara ini bukan membahas tentang PLT Gubernur DKI Jakarta, namun membahas tentang calon kepala otoritas ibukota negara baru.
“Untuk Badan Otoritas Ibu Kota Negara, ini memang kami akan segara tandatangani perpres di mana nanti ada CEO-nya. Sampai sekarang belum diputuskan. Akan diputuskan dalam minggu ini,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Melansir dari media Tribun Banjarmasin Post, dalam wawancara yang dilakukan pada Maret 2020 tersebut, Jokowi memberikan 4 nama yang akan menduduki jabatan kepala otoritas ibukota negara baru di Kalimantan. Nama-nama tersebut yaitu:
Basuki Tjahaja Purnama
Azwar Anas
Bambang Brodjonegoro
Tumiyana
Di dalam video juga tidak ada memperlihatkan pernyataan resmi dari pihak manapun terkait PLT Gubernur DKI Jakarta. Jadi dapat disimpulkan bahwa video dengan judul yang mengklaim Ahok telah ditunjuk sebagai Gubernur PLT DKI Jakarta merupakan informasi hoaks kategori manipulated content atau konten tang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli (Universitas Sumatera Utara)
Klaim judul di dalam video adalah keliru. Tidak ada berita atau informasi resmi yang mengabarkan bahwa Jokowi menunjuk Ahok sebagai Gubernur PLT DKI Jakarta.
Klaim judul di dalam video adalah keliru. Tidak ada berita atau informasi resmi yang mengabarkan bahwa Jokowi menunjuk Ahok sebagai Gubernur PLT DKI Jakarta.
Rujukan
(GFD-2021-7878) [SALAH] Akun Telegram Bank Indonesia Menawarkan Investasi
Sumber: Telegram.comTanggal publish: 22/11/2021
Berita
“Info Investasi Titip Modal
🏠 Cara Baru Investasi
💰 Investasi Modal Kecil Terjangkau
📜 Kepemilikan Dalam Bentuk Saham
⚖️ Berizin dan Diawasi oleh OJK..Keamanan Asset
100% Terjamin
UNDIAN BERHADIAH JECKPOT
UANG TUNAI PULUHAN JUTA
@Hanafiabdulqori”
🏠 Cara Baru Investasi
💰 Investasi Modal Kecil Terjangkau
📜 Kepemilikan Dalam Bentuk Saham
⚖️ Berizin dan Diawasi oleh OJK..Keamanan Asset
100% Terjamin
UNDIAN BERHADIAH JECKPOT
UANG TUNAI PULUHAN JUTA
@Hanafiabdulqori”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah akun Telegram dengan nama pengguna “INVESTOR | BANK INDONESIA” (https://t.me/jhghjkkjhg). Akun tersebut menggunakan logo Bank Indonesia sebagai foto profil dan menawarkan investasi kepada para anggotanya. Akun tersebut telah memiliki 61.823 orang anggota.
Melansir dari situs resmi Bank Indonesia, bi.go.id, pihak Bank Indonesia menegaskan bahwa Bank Indonesia tidak pernah menawarkan kegiatan investasi online dalam bentuk apapun dan melalui media sosial apapun. Segala informasi resmi terkait Bank Indonesia dapat didapatkan melalui nomor Pusat Layanan 131, situs resmi Bank Indonesia bi.go.id, Twitter (https://twitter.com/bank_indonesia), Facebook (https://www.facebook.com/BankIndonesiaOfficial), serta Instagram (https://www.instagram.com/bank_indonesia/)
Dengan demikian, akun Telegram dengan nama pengguna “INVESTOR | BANK INDONESIA” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Melansir dari situs resmi Bank Indonesia, bi.go.id, pihak Bank Indonesia menegaskan bahwa Bank Indonesia tidak pernah menawarkan kegiatan investasi online dalam bentuk apapun dan melalui media sosial apapun. Segala informasi resmi terkait Bank Indonesia dapat didapatkan melalui nomor Pusat Layanan 131, situs resmi Bank Indonesia bi.go.id, Twitter (https://twitter.com/bank_indonesia), Facebook (https://www.facebook.com/BankIndonesiaOfficial), serta Instagram (https://www.instagram.com/bank_indonesia/)
Dengan demikian, akun Telegram dengan nama pengguna “INVESTOR | BANK INDONESIA” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.
Bukan akun Telegram resmi milik Bank Indonesia. Bank Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menawarkan kegiatan investasi online.
Bukan akun Telegram resmi milik Bank Indonesia. Bank Indonesia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menawarkan kegiatan investasi online.
Rujukan
Halaman: 5255/6642