(GFD-2021-8830) Menyesatkan, Video Meletusnya Gunung Semeru Pada 4 Desember 2021
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 07/12/2021
Berita
Sebuah video yang memperlihatkan gunung berapi yang meletus disusul aliran sungai lava beredar di media sosial. Video tersebut dibagikan dengan klaim meletusnya Gunung Semeru pada 4 Desember 2021.
Di Facebook, video tersebut dibagikan akun ini pada 5 Desember 2021. Akun inipun menuliskan narasi, “Vidio singkat meletusnya gunung semeru di lumajang 4-12-2021.”
Hingga artikel ini dimuat, video tersebut telah disaksikan lebih dari 25 ribu kali dan mendapat 37 komentar. Apa benar ini video meletusnya Gunung Semeru pada 4 Desember 2021?
Tangkapan layar unggahan video yang diklaim sebagai momen meletusnya gunung Semeru 4 Desember 2021
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran fakta Tempo, video tersebut merupakan cuplikan dari beberapa peristiwa letusan gunung berapi yang berbeda.
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim CekFakta Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut dengan menggunakan tool InVid. Selanjutnya, gambar-gambar hasil ragmentasi ditelusuri jejak digitalnya dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex.
Pada bagian awal video yang memperlihatkan ledakan gunung identik dengan video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal VolcanoDiscovery pada 21 Oktober 2018 dengan judul, “Krakatoa volcano explodes: spectacular huge eruption two months before 2018 tsunami.”
Menurut kanal tersebut, Gunung Anak Krakatau meletus dalam letusan besar yang spektakuler dengan ledakan lateral kecil pada 17 Okt 2018. Tempat yang ditunjukkan dalam video ini tidak ada lagi: pada 22 Des 2018, kerucut puncak pulau Anak Krakatau, terlihat di sini meletus, runtuh ke laut di tanah longsor besar, memicu tsunami dahsyat yang menewaskan ratusan orang.
Video diambil selama ekspedisi VolcanoDiscovery ke Krakatau dari 13-20 Oktober 2018. Pada sore hari tanggal 17 Oktober, ledakan yang sangat dahsyat terjadi sebagai ledakan lateral yang menggali lubang kawah di bawah tutup selatan kawah, di lokasi yang sama September aliran lava telah tumpah dari kawah. Pada 19 Oktober, lubang baru ini telah bergabung dengan kawah utama, memperbesarnya.
Selanjutnya, video di atas memperlihatkan aliran lava yang mengalir dari kawah. Pada bagian ini, yakni pada menit 0:19 hingga menit ke 1:25, identik dengan video yang telah diunggah ke Youtube oleh kanal VIVA.CO.ID pada 12 Oktober 2021 dengan judul, ”Muntahkan Batu Lava Sebesar Rumah 3 Lantai, "Neraka" La Palma Semakin Mengerikan.”
“Sudah 3 minggu, erupsi gunung api di Pulau La Palma tak kunjung berhenti semburkan lava panas. Dalam video terbaru, terlihat sebongkah batu lava super besar menggelinding dengan kecepatan tinggi, berpotensi menimbulkan kerusakan baru,” bunyi keterangan video tersebut.
Dikutip dari Reuters, pihak berwenang di pulau La Palma, Spanyol, pada hari Rabu mencabut kebijakan lockdown di tiga kota pantai karena asap beracun dari lava yang mengalir ke laut sebagian menghilang, tetapi letusan gunung berapi Cumbre Vieja tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Batuan cair panas merah terus menyembur di sepanjang sisi barat gunung berapi, yang telah meletus sejak 19 September, dan kecepatan getaran bumi harian belum melambat.
Cuplikan selanjutnya identik dengan video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal T N pada 13 November 2019 dengan judul, “Explosive eruption of Sakurajima on November 12, 2019.”
Menurut keterangan video, “ini adalah ledakan Sakurajima yang terjadi pada malam yang diterangi cahaya bulan pada pukul 23:07, 12 November 2019. Petir vulkanik terjadi di kolom erupsi.”
Cuplikan video selanjutnya memperlihatkan suasana kepanikan warga saat gunung Semeru erupsi pada 4 Desember 2021. Video yang identik pernah diunggah kanal CNN Indonesia pada 4 Desember 2021 dengan judul, “Kepanikan Warga Saat Gunung Semeru Meletus.”
Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi disertai memuntahkan awan panas guguran pada Sabtu, 4 Desember 2021 pukul 15 Waktu Indonesia Barat.
Pada bagian akhir terlihat tubuh seseorang yang mengenakan celana berwarna hijau terjebak dalam lumpur. Cuplikan video ini identik dengan video yang pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Dafa Prasetya dengan judul, “ Bocah ngapa(k) ya ”.
Dalam video ini terlihat seorang bocah dengan sengaja salto dalam kubangan lumpur. Sempat terbenam pada bagian kepala beberapa saat, ia kemudian ditarik oleh seseorang.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, video berdurasi 3 menit 23 detik yang diklaim sebagai meletusnya gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, pada 4 Desember 2021menyesatkan. Gunung Semeru memang meletus pada 4 Desember 2021, namun video tersebut telah disunting dengan cara menambahkan beberapa cuplikan video dari peristiwa letusan gunung yang berbeda. Seseorang yang terjebak lumpur pada bagian akhir video juga bukanlah korban letusan gunung Semeru, melainkan bocah yang sengaja salto dalam kubangan lumpur.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- https://perma.cc/ZLA8-DRTN
- https://www.youtube.com/watch?v=NLhjNzQHphQ
- https://www.youtube.com/watch?v=EUXXDgAiaxM
- https://www.reuters.com/world/lockdown-lifted-spains-la-palma-volcanic-eruption-keeps-airport-shut-2021-11-24/
- https://www.youtube.com/watch?v=wqxnJQcQXss
- https://www.youtube.com/watch?v=8Scv0aAtl7Q
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=hYwRGVFfrak
(GFD-2021-8829) Keliru, Video Keluarnya Lava dari Gunung Semeru
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 06/12/2021
Berita
Sebuah video yang diklaim keluarnya lava dari Gunung Semeru, beredar di Twitter pada 5 Desember 2021. Video ini beredar saat Gunung Semeru erupsi pada Sabtu sore, (4/12/2021) sekitar pukul 14:50 WIB.
Video yang beredar di Twitter itu berdurasi 18 detik. Tampak dalam video itu, aliran lava berwarna merah mengalir cukup besar, disusul dengan asap pekat di sekitarnya.
Pengunggah video itu menuliskan keterangan, “Nature is scary but beautiful..
Mancuring Semeru's lava..”
Unggahan tersebut telah dibagikan 228 kali dan disukai 664 akun.
Tangkapan layar unggahan video yang diklaim sebagai video keluarnya lava dari Gunung Semeru
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video tersebut adalah keluarnya lava dari Gunung Kilauea, Hawaii, antara akhir Januari hingga Februari 2017.
Dengan menggunakan reverse image tool milik Yandex, Tempo menemukan petunjuk dari foto yang identik dengan video tersebut. Foto itu berasal dari The United States Geological Survey (USGS) yang dimuat oleh commons.wikimedia.org, yang menulis tentang aliran lava Gunung Kilauea, Hawaii, yang diambil pada 27 Januari 2017.
Wikipedia memberikan keterangan, bahwa aliran lava terbuka terus mengalir dari tabung lava di tebing laut kemudian masuk ke laut. Aliran lava tersebut menghasilkan ledakan litoral yang melemparkan percikan air ke tebing laut.
Melalui petunjuk tersebut, Tempo mencari perbandingan berupa video pemberitaan di Youtube. Kanal Associated Press (AP) pada 2 Februari 2017, mempublikasikan video milik Shane Turpin yang mengelola Tour Lava Ocean untuk mengajak wisatawan melihat aliran lava tersebut dari laut.
“Aliran lava yang dramatis dan berbahaya dari Gunung Kilauea mengalir keluar dari tebing laut di Pulau Hawaii, memercik ke Samudra Pasifik di bawahnya dan meledak saat terjadi benturan.” tulis Associated Press.
Dari video AP tersebut terlihat jelas lava merah yang keluar dari tabung di tebing yang curam, lalu mengalir ke laut, seperti dalam video yang beredar di Twitter.
Dikutip dari The Seattle Time, aliran besar lava Kilauea itu berasal dari tabung lava di pintu masuk laut Kamokuna, di sisi tenggara Big Island. Lava menyembur dari tabung yang tersingkap ketika delta lava seluas 26 hektar runtuh ke laut di lokasi pada 31 Desember 2016. Runtuhnya daratan yang baru terbentuk memicu ledakan besar dan gelombang raksasa di daerah tersebut.
Ketika lahar cair menghantam air laut yang dingin, ia bereaksi, menyebabkan ledakan yang dapat melemparkan bongkahan besar batu panas dan puing-puing ke daratan, tempat orang mendaki untuk melihat lahar, dan menuju laut, tempat perahu wisata berlayar di garis pantai.
Kilauea telah meletus terus menerus sejak tahun 1983, dan aliran ventilasi terbaru yang mencapai laut telah berlangsung sejak musim panas lalu.
Kesimpulan
Dari hasil pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan, video yang diklaim keluarnya lava dari Gunung Semeru, adalah keliru. Video tersebut terjadi di Gunung Kilauea, Hawaii, antara akhir Januari hingga Februari 2017.
Tim Cek Fakta Tempo
(GFD-2021-8828) Keliru, Tabel Jadwal Peluncuran Varian Omicron dari WHO, John Hopkin University dan World Economic Forum
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 03/12/2021
Berita
Narasi munculnya varian virus baru Omicron yang telah dijadwalkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), John Hopkin University dan World Economic Forum beredar di Facebook, 29 November 2021.
Unggahan di Facebook oleh salah satu akun, berisi daftar tabel nama varian dalam alfabet Yunani dan tabel berisi jadwal dalam bahasa Spanyol. Sebuah tanda biru diarahkan pada tabel abjad Omicron dengan keterangan tanggal May 2022.
Dokumen tersebut juga memuat logo WHO, John Hopkin University dan World Economic Forum. Pengunggah dokumen itu menulis, “Plandemi, #masih percaya?”
Tangkapan layar unggahan tabel jadwal peluncuran varian Omicron dari WHO, John Hopkin University dan World Economic Forum
Hasil Cek Fakta
Unggahan ini telah beredar di media sosial pada Juli 2020, ketika varian virus Delta menyerang dan menyebabkan kenaikan jumlah kasus dan angka kematian di berbagai negara.
Akan tetapi dokumen yang diklaim jadwal peluncuran varian baru Covid-19 tersebut adalah dokumen yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Dikutip dari Reuters edisi 2 Agustus 2021, juru bicara World Economic Forum dan WHO membantah bahwa dokumen itu tidak terkait dengan organisasi mereka.
“Ini adalah dokumen palsu dan tidak ada hubungannya dengan Forum Ekonomi Dunia,” kata Peter Vanham, Kepala Komunikasi di Kantor Ketua Forum Ekonomi Dunia, mengatakan kepada Reuters melalui email.
Seorang juru bicara WHO juga mengkonfirmasi: “ini bukan dokumen WHO.”
Tempo juga telah membantah klaim ini sebelumnya dalam konteks penyebaran varian Delta.
Alfabet Yunani seperti Delta dan Omicron digunakan oleh WHO sejak 31 Mei 2021 sebagai nama varian virus Covid-19. Cara ini dipilih untuk menghilangkan stigma dari penyebutan yang melekatkan dengan nama negara tertentu seperti varian India.
Selain itu, penamaan dengan alfabet Yunani lebih mudah digunakan dibandingkan dengan nama asli sainsnya.
Varian virus baru bukan hasil ciptaan manusia. WHO dalam laporannya pada 25 Januari 2021, menjelaskan, evolusi pada virus merupakan sesuatu yang wajar terjadi sehingga memunculkan varian baru dari virus awalnya. Mutasi tersebut dapat mengakibatkan virus menjadi lebih cepat menular, meningkatkan keparahan penyakit atau mempengaruhi kemanjuran diagnostik, terapeutik atau vaksin.
Selain itu, Tempo menemukan tanggal ditemukannya varian baru virus Corona dalam tabel tidak akurat. Varian Delta misalnya, yang tertulis diluncurkan pada Juni 2021. Padahal varian ini ditemukan pertama kali di India pada Oktober 2020, menurut laporan Deutsche Welle (DW), Jerman.
Kemudian varian Kappa, menurut Pusat Pencegahan dan Penanganan Penyakit ( CDC ) Amerika Serikat, virus ini pertama kali teridentifikasi di India pada Desember 2020. Sementara dalam unggahan, tertulis Desember 2021.
Varian Omicron sendiri tertulis Mei 2022, padahal varian ini telah diidentifikasi di Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Kesimpulan
Dari pemeriksaan fakta di atas, klaim bahwa varian virus baru Omicron yang telah dijadwalkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), John Hopkin University dan World Economic Forum adalah keliru. Dokumen itu disebut palsu oleh juru bicara World Economic Forum dan dibantah oleh WHO.
Penggunaan alfabet Yunani untuk nama varian virus Covid-19 bukan berarti varian tersebut diciptakan oleh manusia. Menurut WHO, evolusi pada virus merupakan sesuatu yang wajar terjadi sehingga memunculkan varian baru dari virus awalnya
Tim Cek Fakta Tempo
(GFD-2021-8827) Keliru, Poster Film The Omicron Variant yang Ditayangkan Tahun 1963
Sumber: cekfakta.tempo.coTanggal publish: 03/12/2021
Berita
Sebuah poster film berjudul The Omicron Variant yang diklaim telh ditayangkan pada tahun 1963 beredar di media sosial. Poster tersebut dibagikan seiring munculnya Covid-19 varian Omicron.
Poster film tersebut memperlihatkan potongan tangan dengan seekor serangga serta sepasang pria dan wanita dengan posisi wajah menengadah.
Di Facebook, poster tersebut dibagikan akun ini pada 2 Desember 2021. Berikut narasi lengkapnya:
“Tidak ada sesuatu yang KEBETULAN di dunia ini. Film th.1963 "The Omicron Variant. DELTAOMICRON = MEDIACONTROL. Percaya atau tidak...itu terserah anda!”
Hingga artikel ini dimuat, poster tersebut telah mendapat 17 komentar dan dibagikan sebanyak 41 kali. Apa benar ini poster film berjudul The Omicron Variant yang telah ditayangkan pada 1963?
Tangkapan layar unggahan dengan klaim Poster Film The Omicron Variant yang Ditayangkan Tahun 1963
Hasil Cek Fakta
Untuk memverifikasi klaim di atas, Tim Cek Fakta Tempo menelusuri jejak digital poster tersebut dengan menggunakan reverse image tools Google dan Yandex. Hasilnya, poster tersebut merupakan suntingan poster film berbeda.
Poster yang identik pernh dimuat situs Dcine.org dengan judul, ”Sucesos En La Cuarta Fase”. Keterangan poster menyebutkan bahwa ini merupkan poster resmi dari film berjudul “Sucesos En La IV Fase".
Poster berbeda dari film Sucesos En La IV Fase juga muncul dalam versi yang menonjolkan gambar telapak tangan dengan serangga yang menempel pada bercak darah.
Dilansir dari filmin.es, Sucesos En La IV Fase menceritakan bagaimana semut akan menjadi penguasa dunia jika mereka memiliki dasar intelektual yang sama dengan manusia.
Film yang disutradarai oleh Saul Bass,mengisahkan fenomena astronomi yang aneh, para insinyur, mistikus, dan astronom dari seluruh dunia mulai mempelajari konsekuensinya. Tetapi efeknya tidak diperhatikan kecuali oleh seorang ahli biologi Inggris bernama Ernest D. Hobbs, seorang profesor di institut Colorado.
Pengamatan di lembah Arizona menunjukkan bhwa permusuhan antara dua spesies semut telah berhenti, mereka mulai mengatur dan tiba-tiba pemangsa mereka menghilang dari lingkungan. Situasi itu dapat menyebabkan peningkatan populasi semut yang tak terhindarkan. Untuk alasan ini, ia menyarankan untuk membangun stasiun percobaan di tempat di mana peristiwa telah diamati.
Reverse image juga menampilkan jejak digital sebuah poster film berjudul "Omicron” (bukan The Omicron Variant) dengan keterangan waktu 1963.
Poster film Omicron sendiri juga muncul dalam setidaknya dua versi.
Poster pertama beredar dengn gambar tiga wajah pria. Di poster tercantum nama pemeran utama yakni aktor berkebangsaan Italia bernama Renato Salvatori.
Poster versi berbeda dari film Omicron pernah dimuat situs Cristaldifilm.com dengan judul yng sama. Bedanya, poster ini hanya menampilkan satu wajah tokoh dalam film tersebut.
Film ini berkisah tentang seorang alien bernama Omicron yang mengambil alih jasad seorang pekerja pabrik bernama Trabucco. Omicron sendiri adalah alien penghuni planet Ultra yang tak terlihat, yang penghuninya berniat untuk menyerang Bumi.
Omicron berhasil membuat otot, mata, telinga, kelenjar air mata dan pernapasan bekerja. Ia belum mampu mengurai bahasa manusia karena belum berhasil membangkitkan pengetahuan, namun sementara itu, karena kemampuan otomatisnya yang luar biasa, ia diringkas di pabrik tempatnya bekerja.
Ketika dia menyadari dia mencintai Lucia dia mulai sadar kembali: sekarang Omicron ingin kembali ke planetnya tapi dia tidak bisa melakukannya sampai Trabucco terbunuh saat mendesak para pekerja untuk menyerang. Invasi ke bumi kini telah dimulai.
Kesimpulan
Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, poster yang diklaim sebagai poster film The Omicron Variant yang telah ditayangkan pada 1963,keliru. Poster tersebut merupakan hasil suntingan dari poster film Sucesos En La IV Fase. Judul film yang asli dihilangkan dan diganti dengan judul The Omicron Variant.
Film berjudul Omicron sendiri memang pernah beredar pada 1963, namun film tersebut bukan berkisah mengenai virus, melainkan seorang alien yang mengambil alih jasad seorang pekerja pabrik.
TIM CEK FAKTA TEMPO
Rujukan
- httptempo.co/tag/omicron
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=660945458398695&set=a.125224011970845&type=3
- https:/www.dcine.org/sucesos-en-la-cuarta-fase
- https://www.filmin.es/pelicula/sucesos-en-la-cuarta-fase
- https://www.themoviedb.org/movie/47356-omicron
- https://www.cristaldifilm.com/film/157/omicron.php
Halaman: 5198/6822



