• (GFD-2021-7379) [SALAH] Covid-19 Bermutasi Menjadi Virus Baru yang Lebih Berbahaya dan Vaksinasi Timbulkan Virus Lain Dari Covid-19

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 08/08/2021

    Berita

    setiap orang harus terus bertahan hingga beberapa tahun kedepan karena pandemi akan terus berlangsung akibat Covid-19 yang sifatnya mutan atau melakukan mutasi menjadi varian baru yang semakin berbahaya. Selain itu juga di video disebutkan bahwa kedepan bukan hanya virus Covid-19 yang akan bermutasi, namun akan muncul virus-virus jenis baru yang bermunculan akibat vaksin.

    Vaksin tidak aman
    Mutasi covid

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah video di kanal Youtube Bossman Mardigu yang berisi laporan informasi terkait Covid-19. Video ini secara keseluruhan membahas mengenai dampak Covid-19 terhadap keadaan ekonomi masyarakat di Indonesia yang akhirnya harus berubah. Namun di menit 2:47, terdapat pernyataan yang menyatakan bahwa setiap orang harus terus bertahan hingga beberapa tahun kedepan karena pandemi akan terus berlangsung akibat Covid-19 yang sifatnya mutan atau melakukan mutasi menjadi varian baru yang semakin berbahaya. Selain itu juga di video disebutkan bahwa kedepan bukan hanya virus Covid-19 yang akan bermutasi, namun akan muncul virus-virus jenis baru yang bermunculan akibat vaksin.

    Setelah melakukan penelusuran terkait pernyataan ini, ditemukan sebuah fakta bahwa Covid-19 adalah virus yang dapat bermutasi menjadi varian baru, namun dengan sifatnya yang sama dan tidak semakin ganas. Melansir dari artikel Liputan6.com, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Amin Soebandrio mengatakan bahwa walaupun sudah ada mutasi Covid-19 menjadi berbagai varian baru, namun sampai saat ini belum ada terjadi perubahan struktur virus sehingga pengobatan dan vaksin saat ini masih tetap efektif.

    Selain itu pernyataan mengenai vaksin yang dapat menyebabkan munculnya berkembangnya Covid-19 menjadi varian baru adalah tidak benar. Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, membantah kabar soal vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona. Dia menyampaikan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menegaskan vaksinasi tidak dapat membuat virus corona bermutasi menjadi varian baru.

    Dalam penjelasannya, World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa faktor yang menyebabkan COVID-19 bermutasi adalah karena karena virus Corona tersebut menyebar secara luas dalam populasi yang besar serta menginfeksi banyak orang. Ketika virus menyebar luas dalam suatu populasi dan menjangkiti banyak orang, kemungkinan besar akan bermutasi.

    “Semakin banyak peluang yang dimiliki virus untuk menyebar, semakin banyak ia bereplikasi, dan semakin banyak peluang untuk mengalami perubahan,” sebut WHO.

    Spesialis penyakit menular dari The Johns Hopkins University School of Medicine, Amerika Serikat, Dr. Robert Bollinger, juga menjelaskan bahwa orang yang sudah divaksin akan cenderung kebal terhadap infeksi virus Corona varian baru dan tidak berpotensi menyebarkan varian pula. Orang yang tidak mendapatkan vaksin justru akan lebih rentan terpapar virus COVID-19 varian baru ketimbang mereka yang sudah menerima vaksinasi. Dari orang terinfeksi tersebut akan menyebarkan lagi ke orang-orang yang tidak divaksin. Penyebaran dalam tingkat tinggi itulah yang kemudian menciptakan mutasi baru virus COVID-19 hingga menjadi varian baru. Lebih dari 99,9% dari semua varian virus Corona berasal dari dan menyebar ke orang yang tidak divaksin.

    Jadi dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mutasi virus Covid-19 menjadi varian baru yang lebih berbahaya serta vaksinasi yang sebabkan munculnya berbagai varian Covid-19 adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya virus Covid-19 tidak melakukan mutasi menjadi jenis baru yang berbahaya. Selain itu vaksinasi juga tidak menimbulkan varian virus corona baru.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7378) [SALAH] Akun Facebook Kapolresta Malang “Budi Hermanto”

    Sumber: Screenshot Postingan Facebook
    Tanggal publish: 08/08/2021

    Berita

    Beredar akun Facebook Kapolresta Malang Budi Hermanto dibuat pada 18 Juli 2021. Akun tersebut memakai foto profil AKBP Budi Hermanto memakai baju dinas dan mengunggah postingan ajakan untuk mengikuti event pelelangan barang sitaan bea cukai negara di kantor KPKNL, serta membuat grup Facebook bernama Lelang Bea dan Cukai Negara di Kantor KPKNL.

    Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari tribunnews.com, akun tersebut adalah palsu. Budi Hermanto tidak memiliki akun media sosial. Humas Polresta Malang Kota juga menginformasikan bahwa akun tersebut hoaks.

    “Kami mengimbau masyarakat tidak mudah percaya. Kami berharap tidak ada yang menjadi korban penipuan tersebut,” jelas Kasi Humas Polresta MalanG Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni.

    Ia mengimbau untuk jangan mudah percaya dan perlu dicek lebih lanjut atas akun yang mengatasnamakn pejabat di Polresta Malang Kota yang menawarkan lelang atau hal lain, agar tidak mudah menjadi korban penipuan.

    Dengan demikian, akun Facebook Kapolresta Malang Kota Budi Hermanto dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar akun Facebook Kapolresta Malang Budi Hermanto dibuat pada 18 Juli 2021. Akun tersebut memakai foto profil AKBP Budi Hermanto memakai baju dinas dan mengunggah postingan ajakan untuk mengikuti event pelelangan barang sitaan bea cukai negara di kantor KPKNL, serta membuat grup Facebook bernama Lelang Bea dan Cukai Negara di Kantor KPKNL.

    Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari tribunnews.com, akun tersebut adalah palsu. Budi Hermanto tidak memiliki akun media sosial. Humas Polresta Malang Kota juga menginformasikan bahwa akun tersebut hoaks.

    “Kami mengimbau masyarakat tidak mudah percaya. Kami berharap tidak ada yang menjadi korban penipuan tersebut,” jelas Kasi Humas Polresta MalanG Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni.

    Ia mengimbau untuk jangan mudah percaya dan perlu dicek lebih lanjut atas akun yang mengatasnamakn pejabat di Polresta Malang Kota yang menawarkan lelang atau hal lain, agar tidak mudah menjadi korban penipuan.

    Dengan demikian, akun Facebook Kapolresta Malang Kota Budi Hermanto dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    hasil periksa fakta Rahmah an nisaa (UIN Sunan Ampel Surabaya).

    Faktanya, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Iptu Ni Made Seruni Marhaeni mengonfirmasi bahwa akun tersebut hoaks. Kapolresta Malang Kota Budi Hermanto tidak memilik akun media sosial.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7377) [SALAH] Dokumen Bank Dunia Tetapkan Covid-19 Sampai Tahun 2025

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/08/2021

    Berita

    “BANYAK ORANG PIKIRKAN COVID-19 BERAKHIR 2021. DOKUMEN BANK DUNIA MENGATAKAN COVID-19 BERAKHIR 2025.
    ADA ALASAN NEGARA ORDER BOOSTER SAMPAI 2024
    BAIK ORANG PEMBERONTAK DAN INI AKAN BERJALAN SAMPAI 2025 DAN KITA AKAN DIPERCAYA
    .
    Dokumen Bank Dunia”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan bahwa Bank Dunia telah merancangkan pandemi Covid-19 sampai tahun 2025. Kabar ini didukung dengan penyertaan gambar dari Document of World Economic Plan yang dipublikasikan oleh Bank Dunia pada tahun 2020 lalu.

    Namun setelah dilakukan penelusuran, kabar yang menyatakan bahwa Bank Dunia telah merencanakan pandemi Covid-19 sampai tahun 2025 adalah bentuk kesalahpahaman. Tanggal dimulai dan berakhir dalam dokumen tersebut adalah tanggal awal dan berakhir sebuah rencana yang disusun oleh Bank Dunia untuk merespon dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19 di berbagai negara.

    Dokumen Bank Dunia dibuat pada 2 April 2020, dan terdiri dari strategi dan sumber daya yang disusun dalam menanggapi ancaman yang ditimbulkan oleh COVID-19. Ini menyoroti kebutuhan untuk mendukung dan memastikan sumber daya yang memadai dan untuk mendanai tanggap darurat yang cepat di 25 negara. Seluruh dokumen menyebutkan dampak terhadap ekonomi, investasi yang dibutuhkan dari pemerintah dan bisnis, dan langkah-langkah lainnya. Proyek yang dijadwalkan ini diharapkan dapat berjalan hingga tahun 2025.

    Bank Dunia belum memberikan tanggal akhir pandemi pada titik mana pun. Sudah diketahui bahwa pandemi telah berdampak pada bisnis dan ekonomi, dan bahkan setelah kehidupan publik dibuka kembali, perlu beberapa tahun untuk pulih. Berdasarkan pertimbangan inilah maka Bank Dunia menetapkan tahun 2025 sebagai tahun berakhirnya proyek ini.

    Melansir dari Reuters, unggahan seperti ini telah muncul pada tahun 2020. Di luar negeri sendiri haoks ini telah beredar bahkan lebih terkenal. Pengguna Shore Shanidze yang memublikasikan postingan Nino Bregadze di profilnya tentang penetapan Bank Dunia bahwa Covid-19 akan berakhir di 2025 dan semua manusia ditipu akan itu. Namun setelah ditelusuri, diketahui ternyata klaim tersebut adalah terjemahan Georgia dari teori konspirasi Rusia.

    Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan yang menyatakan bahwa Bank Dunia telah menetapkan waktu berakhir Covid-19 di tahun 2025 adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya adalah dokumen bank dunia itu bukan memprediksi kapan waktu Covid-19, tapi melakukan persiapan rencana ekonomi untuk jangka waktu sampai 2025 mendatang.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7376) [SALAH] Tautan Pendaftaran Bantuan Sosial Sebesar Rp500.000 dari Kementerian Sosial

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 07/08/2021

    Berita

    “Kementerian Sosial

    kondisi:

    Pekerja yang bekerja atau menganggur
    Bukan TKI
    Anda harus warga negara Indonesia
    Klik di sini untuk berpartisipasi 👇
    https://w-jvip(dot)xyz/i/Nationalday/?show=1

    bantuan kementerian sosial

    tenggat waktu:2021-9-8”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp yang berisi tautan untuk pendaftaran penerima bantuan sosial sebesar Rp500.000 dari Kementerian Sosial. Ketika tautan tersebut diakses, muncul beberapa pertanyaan terkait data diri yang harus diisi. Dalam pesan tersebut juga dicantumkan batas akhir pendaftaran adalah pada 8 September 2021.

    Berdasarkan hasil penelusuran, tautan tersebut bukan merupakan tautan resmi dari Kemensos. Pendaftaran dan pengecekan penerima bantuan sosial hanya dilakukan melalui situs resmi Kemensos, cekbansos.kemensos.go.id. Lebih lanjut, melansir dari Tempo, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan bahwa bantuan sosial yang diberikan oleh Kemensos adalah berupa bantuan sembako senilai Rp200.000 selama 6 bulan, yaitu sejak Juli hingga Desember 2021.

    Narasi serupa juga pernah beberapa kali beredar sebelumnya dengan nominal bantuan sebesar Rp300.000 hingga Rp600.000. Artikel dengan topik serupa telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.

    Dengan demikian, pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Bukan tautan resmi dari Kementerian Sosial. Pendaftaran dan pengecekan penerima bantuan sosial hanya dilakukan melalui situs resmi Kemensos, cekbansos.kemensos.go.id.

    Rujukan