• (GFD-2018-62) [KLARIFIKASI] GUNUNG GONGGANG DI SAGARANTEN SUKABUMI DIKABARKAN AKAN MELETUS

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/04/2018

    Berita

    Beredar isu Gunung Gonggang di Sukabumi akan segera meletus. Pasca merebaknya isu tersebut, BMKG akhirnya mengkonfirmasi jika Gunung Gonggang bukanlah Gunung Api Aktif. Ditambahkan pula, jika gempa yang belakangan ini sering terjadi diwilayah setempat, merupakan gempa tektonik. Gempa tektonik sendiri diakibatkan dari adanya pergeseran lempeng bumi, yang berarti gempa tersebut tidak disebabkan oleh aktifitas Gunung Api seperti halnya Gempa Vulkanik.

    Hasil Cek Fakta

    Gunung Gonggang yang memiliki ketinggian 691 mdpl, di Sagaranten, Sukabumi berdasarkan data Badan Geologi adalah bukan merupakan Gunung Api Aktif.

    Rujukan

  • (GFD-2018-61) [KLARIFIKASI] "PT. Dirgantara Indonesia Tak Dijual ke Pihak Asing"

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/05/2018

    Berita

    Setelah dilakukan penelusuran berita, faktanya pada tahun 2017, Manager Hukum dan Humas PTDI, Irfan Budiman pernah menyatakan isu penjualan PTDI yang tersebar di Whatsapp dan media sosial adalah tidak benar atau hoaks.

    Hasil Cek Fakta

    PT. Dirgantara Indonesia (PTDI) melalui akun media sosial resmi Twitternya @officialptdi membantah kabar yang mengatakan PTDI dijual ke pihak asing. Menurut PTDI, kabar tersebut bohong atau hoaks yang sudah pernah terjadi di tahun 2017.

    Rujukan

  • (GFD-2018-59) HOAX: Ahok Resmi Dihukum Pancung

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/04/2018

    Berita

    Sebuah akun Facebook dengan nama ‘Agus Sugianto Agus’ memposting gambar ke grup Facebook ‘Boikot Metro TV Krn Melakukan Pembodohan Publik’, yang menyerupai hasil capture siaran berita dari sebuah stasiun TV swasta Indonesia. Di dalam gambar tersebut ada baris yang bertuliskan ‘AHOK RESMI DI HUKUM PANCUNG’. Dan gambar itu juga disertai sebuah kalimat:
    ‘jangan lupa jasad nya langsung buang ke laut aja’.

    Hasil Cek Fakta

    Gambar hoax berasal dari capture siaran berita stasiun Metro TV pada tahun 2014 silam yang diedit. Gambar yang asli bisa didapatkan dengan memutar rekaman siaran tersebut yang ada di YouTube (tautannya ada di bawah) maju hingga menit ke 10:48 dan hasilnya seperti berikut:

    Rujukan

  • (GFD-2018-58) (HOAX): Ibu Iriana Dapat Kalung dari Raja Salman dan Diserahkan ke KPK

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 29/04/2018

    Berita

    Berbarengan dengan kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia, muncul isu mengenai pemberian cendera mata untuk Ibu Negara Iriana Jokowi.



    Kemunculan isu ini bermula dari sebuah posting video di YouTube berjudul ‘Ini Kalung2 Berlian Pemberian Raja Salman ke Ibu Iriana Jokowi yang Diserahkan ke KPK, Benarkah?’. Video berdurasi 1 menit 8 detik itu menggambarkan kotak-kotak berisi kalung perhiasan. Kamera yang bergerak di dalam video itu juga menunjukkan penampakan karung-karung berwarna putih.

    Hasil Cek Fakta

    Meski menyertakan tanda tanya di dalam judul, video ini ramai diperbincangkan. Artikel sebuah situs yang merujuk pada video tersebut juga kemudian ramai di-share melalui media sosial.
    Pada video yang telah ditonton lebih 11.000 kali itu, tampak berbagai macam perhiasan berbentuk kalung berlian, beragam bungkusan yang ditutup kain keemasan, botol-botol kristal dan belasan panci yang sudah dililit pita. Terdengar ramai pula pembicaraan dalam bahasa yang bukan Bahasa Indonesia.
    Menanggapi informasi tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah kabar istri Presiden Joko Widodo, Iriana, telah menerima hadiah kalung dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud. Ia mengatakan tidak ada pemberian seperti itu.
    “Saya kebetulan mengikuti semua acara (Raja Salman) yang berlangsung. Tidak ada itu (pemberian kalung ke Iriana). Tidak pernah ada,” ujar Pramono saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 6 Maret 2017, menjawab kabar yang marak di media sosial mengenai Raja Salman telah memberikan hadiah kalung berlian kepada Iriana Jokowi.
    Pramono sudah mendengar mengenai isu pemberian cendera mata itu. Bahkan, menurut Pramono, ada isu serupa yang berembus sebelum Raja Salman tiba di Indonesia pada 1 Maret 2017.
    “Hal itu sudah beredar sebelum Raja mendarat. Jadi kami tidak tahu itu. Tapi yang jelas bahwa ketika semua acara yang berlangsung kebetulan semua saya mengikuti, tidak ada itu. Tidak pernah ada. Memang Presiden Jokowi tidak pernah mentradisikan hal tersebut,” ungkap Pramono.
    Hal senada disampaikan Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Ia menyatakan tidak ada pertukaran hadiah bernilai besar antara Presiden Joko Widodo dan Raja Salman. Yang ada, kata Pratikno, hanyalah pemberian cendera mata dari Presiden Joko Widodo kepada Raja Salman berupa foto.

    Rujukan