“Siti Rahmiati binti Rachim, itu namaku. Usiaku sudah sembilan belas tahun. Malam itu betul-betul malam tak terlupakan dalam hidupku.
Bapak dan ibu sedang menerima tamu, tampaknya orang penting. Tak lama ibu masuk ke kamarku.
“Ada tamu, Bu? Siapa?” Tanyaku.
“Bung Karno.” Ucap ibu pendek.
Aku pun terlonjak. “Bung Karno, presiden?” Tanyaku mengulang.
Ibu mengangguk. “Ya, Bung Karno presiden, beliau datang untuk melamarkan kamu, Rahmi.”
Aku nyaris terpelanting dari kursi karena begitu kaget. “Pemuda sinting mana yang mau menikah denganku?” Ucapku sambil tertawa. Aku menganggap perkataan ibu hanya candaan saja.
“Dia bukan pemuda biasa, dia Mohammad Hatta.” Tukas ibu tegas.”
(GFD-2020-4197) [SALAH] Pelintiran Konteks Tulisan “Orang Ketiga Itu Bernama Aidit!”
Sumber: portal beritaTanggal publish: 29/06/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan tulisan dengan TIDAK menyebutkan sumber dan TIDAK menyertakan informasi bahwa genre tulisan adalah FIKSI, sehingga dapat menimbulkan kesimpulan yang keliru.
Klarifikasi dari yang berkaitan, Komunitas Literasi NAD: “Assalamualaikum wr.wb.
Terhitung sejak tanggal 1 Juni, hingga 30 Juni mendatang, komunitas Literasi NAD (Nulis Aja Dulu) telah, dan masih akan menyelenggarakan perlombaan menulis, yang kami sebut sebagai “30 Hari Menulis 2020”. Setiap hari, seluruh peserta lomba harus menulis dengan tema yang sudah ditentukan. Sekadar informasi, dari 30 tema tulisan, hanya 5 diantaranya yang nonfiksi.
Pada tanggal 18 Juni, tema yang kami berikan kepada para peserta adalah “Menulislah seolah kau adalah salah satu tokoh dalam sejarah.” Artinya para peserta akan menulis FIKSI, dengan tokoh nyata sejarah, yang mereka ‘pinjam’. Kisah fiksinya adalah penggabungan dari fakta sejarah dan imajinasi mereka sendiri.
Pada 27 Juni malam, kami sebagai admin NAD baru mendapat kabar bahwa salah satu tulisan peserta pada event kami, yaitu Mbak Winarni Mulyono (foto terlampir) telah di-copas (jiplak) secara tak bertanggungjawab, tanpa menyebutkan sumber, oleh ribuan akun (kurang lebih 10 ribu share), dan tiga media online, yaitu Eramuslim.com. Sabili.co, Konfrontasi.com, sejarahone.id. Ini belum termasuk media-media lainnya yang ikut menyebarkan.”
Klarifikasi dari yang berkaitan, Komunitas Literasi NAD: “Assalamualaikum wr.wb.
Terhitung sejak tanggal 1 Juni, hingga 30 Juni mendatang, komunitas Literasi NAD (Nulis Aja Dulu) telah, dan masih akan menyelenggarakan perlombaan menulis, yang kami sebut sebagai “30 Hari Menulis 2020”. Setiap hari, seluruh peserta lomba harus menulis dengan tema yang sudah ditentukan. Sekadar informasi, dari 30 tema tulisan, hanya 5 diantaranya yang nonfiksi.
Pada tanggal 18 Juni, tema yang kami berikan kepada para peserta adalah “Menulislah seolah kau adalah salah satu tokoh dalam sejarah.” Artinya para peserta akan menulis FIKSI, dengan tokoh nyata sejarah, yang mereka ‘pinjam’. Kisah fiksinya adalah penggabungan dari fakta sejarah dan imajinasi mereka sendiri.
Pada 27 Juni malam, kami sebagai admin NAD baru mendapat kabar bahwa salah satu tulisan peserta pada event kami, yaitu Mbak Winarni Mulyono (foto terlampir) telah di-copas (jiplak) secara tak bertanggungjawab, tanpa menyebutkan sumber, oleh ribuan akun (kurang lebih 10 ribu share), dan tiga media online, yaitu Eramuslim.com. Sabili.co, Konfrontasi.com, sejarahone.id. Ini belum termasuk media-media lainnya yang ikut menyebarkan.”
Kesimpulan
Selain TIDAK menyebutkan sumber, dibagikan tanpa menyertakan informasi bahwa genre tulisan adalah FIKSI.
Rujukan
(GFD-2020-4196) [SALAH] Video “ini demo di Amerika. saat ini di masa pandemik #COVIDー19”
Sumber: FACEBOOK.COMTanggal publish: 29/06/2020
Berita
“ini demo di Amerika. saat ini di masa pandemik #COVIDー19
Jika dalam 1 minggu mayat berglimpangan di amerika berarti benar virus corona itu ganas dan nyata. tapi apabila tdak terjadi apa2 brarti silahkan pikirkan sendri..??
*hikmah demo usa dalam covid19*
Jika dalam 1 minggu mayat berglimpangan di amerika berarti benar virus corona itu ganas dan nyata. tapi apabila tdak terjadi apa2 brarti silahkan pikirkan sendri..??
*hikmah demo usa dalam covid19*
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, klaim bahwa video pemandangan udara orang-orang berkumpul di jalanan yang diunggah sumber klaim adalah demo di Amerika Serikat adalah klaim yang salah.
Peristiwa di video itu bukan demo di Amerika Serikat. Video itu adalah rekaman ribuan orang di Iran yang menghadiri prosesi pemakaman pemimpin militer Qasem Soleimani di bulan Januari 2020.
Video yang sama diunggah pada tanggal 5 Januari 2020 di sini di saluran YouTube situs berita berbahasa Inggris Al-Masdar News – dengan rotasi 90 derajat.
Keterangan video itu jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berbunyi: “Ribuan orang berduyun-duyun ke jalan-jalan di kota Ahvaz, Iran pada hari Minggu untuk memberikan penghormatan kepada komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam, Mayor Jenderal Qassem Soleimani.”
Video yang sama, dengan rotasi yang sama dengan video di sumber klaim juga diunggah di Twitter pada tanggal 5 Januari 2020. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, kicauan itu berbunyi: “Video udara pemakaman Soleimani di Ahvaz, Jutaan pelayat membanjiri jalan-jalan untuk memberi penghormatan kepada komandan militer Iran Qassem Soleimani.”
Seperti dilansir AFP, pada tanggal 5 Januari 2020 – dua hari setelah Soleimani dibunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS – ribuan pelayat berkerumun di jalan-jalan kota Ahvaz untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenderal top Iran itu.
Peristiwa di video itu bukan demo di Amerika Serikat. Video itu adalah rekaman ribuan orang di Iran yang menghadiri prosesi pemakaman pemimpin militer Qasem Soleimani di bulan Januari 2020.
Video yang sama diunggah pada tanggal 5 Januari 2020 di sini di saluran YouTube situs berita berbahasa Inggris Al-Masdar News – dengan rotasi 90 derajat.
Keterangan video itu jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia berbunyi: “Ribuan orang berduyun-duyun ke jalan-jalan di kota Ahvaz, Iran pada hari Minggu untuk memberikan penghormatan kepada komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam, Mayor Jenderal Qassem Soleimani.”
Video yang sama, dengan rotasi yang sama dengan video di sumber klaim juga diunggah di Twitter pada tanggal 5 Januari 2020. Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia, kicauan itu berbunyi: “Video udara pemakaman Soleimani di Ahvaz, Jutaan pelayat membanjiri jalan-jalan untuk memberi penghormatan kepada komandan militer Iran Qassem Soleimani.”
Seperti dilansir AFP, pada tanggal 5 Januari 2020 – dua hari setelah Soleimani dibunuh oleh serangan pesawat tak berawak AS – ribuan pelayat berkerumun di jalan-jalan kota Ahvaz untuk memberikan penghormatan terakhir kepada jenderal top Iran itu.
Kesimpulan
Bukan demo di Amerika Serikat. Video itu adalah rekaman ribuan orang di Iran yang menghadiri prosesi pemakaman pemimpin militer Qasem Soleimani di bulan Januari 2020.
Rujukan
- https://periksafakta.afp.com/video-ini-telah-beredar-di-laporan-tentang-prosesi-pemakaman-komandan-militer-di-iran-di-bulan
- https://www.youtube.com/watch?v=gP3WN3W9rPo
- https://twitter.com/SiffatZahra/status/1213774864286441475
- https://www.straitstimes.com/world/body-of-iranian-military-commander-qassem-soleimani-returned-to-iran
- https://www.aljazeera.com/news/2020/01/tens-thousands-mourn-soleimani-body-returns-iran-200105053330653.html
(GFD-2020-4195) [SALAH] “PILPRES 2024 DIBATALKAN, ditunda sampai 2029”
Sumber: FACEBOOK.COMTanggal publish: 29/06/2020
Berita
“PILPRES 2024 DIBATALKAN, ditunda sampai 2029”
Jika ini Terjadi Tamparan Telak Buat Yg Niat Memanzulkan Presiden
Pemilu 2024 di tunda
KPU tunda
pemilu di tunda
Jika ini Terjadi Tamparan Telak Buat Yg Niat Memanzulkan Presiden
Pemilu 2024 di tunda
KPU tunda
pemilu di tunda
Hasil Cek Fakta
Melalui media sosial Facebook, akun @Yahoot mengunggah narasi beserta foto yang di dalamnya berisi tulisan “PILPRES 2024 DIBATALKAN, ditunda sampai 2029”. Foto tersebut diunggah pada 23 Juni 2020 dengan disertai keterangan “Jika ini Terjadi Tamparan Telak Buat Yg Niat Memanzulkan Presiden”.
Unggahan tersebut tentu sangat tidak berdasar. Melansir dari jawapos.com, Komisioner KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menegaskan bahwa informasi terkait penundaan pilpres selama lima tahun tersebut adalah palsu dan tidak berdasar. Lebih lanjut Dewa Kade menjelaskan bahwa ketentuan tentang pilpres masih diatur dalam UU Pemilu yang menyebut bahwa pemilihan dilaksanakan lima tahun sekali.
“Selama UU Pemilu daan UUD belum diubah, ya itu akan menjadi pegangan kita,” tegasnya.
Masih mengutip pemberitaan milik jawapos.com, Wakil Ketua Komisi II DPR, Arwani Thomafi menerangan bahwa DPR sedang menggodok RUU Pemilu. Namun, dalam pembahasan tersebut sama sekali tidak terdapat rencana penundaan Pilpres 2024. Yang mungkin dimundurkan adalah pilkada 2024, untuk menata konsep keserentakan pemilu nasional dan juga daerah.
“Tapi, kalau untuk pilpres, pilegnya itu DPR, DPD, tetap di 2024,” pungkas Arwani.
Sementara itu melansir dari dpr.go.id, pada kolom JDIH tentang UUD 1945 BAB III pasal 7 terkait kekuasaan pemerintah, jelas disebutkan bahwa “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun,dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
Informasi yang menyebut Pilpres 2024 ditunda hingga 2029 adalah menyesatkan. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori misleading content. Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Unggahan tersebut tentu sangat tidak berdasar. Melansir dari jawapos.com, Komisioner KPU RI, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menegaskan bahwa informasi terkait penundaan pilpres selama lima tahun tersebut adalah palsu dan tidak berdasar. Lebih lanjut Dewa Kade menjelaskan bahwa ketentuan tentang pilpres masih diatur dalam UU Pemilu yang menyebut bahwa pemilihan dilaksanakan lima tahun sekali.
“Selama UU Pemilu daan UUD belum diubah, ya itu akan menjadi pegangan kita,” tegasnya.
Masih mengutip pemberitaan milik jawapos.com, Wakil Ketua Komisi II DPR, Arwani Thomafi menerangan bahwa DPR sedang menggodok RUU Pemilu. Namun, dalam pembahasan tersebut sama sekali tidak terdapat rencana penundaan Pilpres 2024. Yang mungkin dimundurkan adalah pilkada 2024, untuk menata konsep keserentakan pemilu nasional dan juga daerah.
“Tapi, kalau untuk pilpres, pilegnya itu DPR, DPD, tetap di 2024,” pungkas Arwani.
Sementara itu melansir dari dpr.go.id, pada kolom JDIH tentang UUD 1945 BAB III pasal 7 terkait kekuasaan pemerintah, jelas disebutkan bahwa “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatan selama lima tahun,dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
Informasi yang menyebut Pilpres 2024 ditunda hingga 2029 adalah menyesatkan. Unggahan tersebut masuk ke dalam kategori misleading content. Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok. Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.
Kesimpulan
Informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan. Sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid terkait perubahan jadwal ditundanya pilpres 2024 menjadi 2029. Berdasar pada UUD 1945, jelas disebutkan bahwa masa jabatan seorang presiden adalah selama lima tahun dan sesudahnya dapat dilakukan pemilihan kembali. Komisioner KPU turut menegaskan bahwa informasi terkait penundaan pelaksanaan Pilpres 2024 ke 2029 adalah palsu.
Rujukan
(GFD-2020-4194) [SALAH] Pesta Homo Seksual di Italia Sebelum Covid-19 Mewabah
Sumber: facebook.comTanggal publish: 28/06/2020
Berita
“SANGAT MENGERIKAN DAN MENJIJIKAN
Inilah Pesta terakhir yang dibuat di Italy.
Kenapa wabah Corona menyerang Italy dengan begitu dahsyat ?
Kenapa Allah terbalikkan bumi dizaman nabi Luth ?”
Inilah Pesta terakhir yang dibuat di Italy.
Kenapa wabah Corona menyerang Italy dengan begitu dahsyat ?
Kenapa Allah terbalikkan bumi dizaman nabi Luth ?”
Hasil Cek Fakta
Akun facebook bernama Dara Puspita mengunggah sebuah video berdurasi sekitar 1 menit dengan narasi yang menyebutkan bahwa dalam video tersebut merupakan pesta terakhir yang dibuat Italy sebelum wabah corona menghantan negara itu dengan dahsyat. video itu pun dikaitkan dengan zaman nabi luth dimana video tersebut diklaim festival homo seksual.
Berdasarkan penelusuran, dilansir dari factcheck.afp.com AFP melakukan pencarian gambar terbalik menggunakan tool InVid-WeVerify. Kemudian menemukan cuitan di bulan Februari 2020 yang mengklaim video itu menunjukkan Karnaval Bahia, karnaval tahunan yang diselenggarakan di negara bagian Bahia di Brazil.
Biro AFP di Rio de Janeiro mengonfirmasi bahwa musik yang terdengar di video itu adalah lagu karnaval yang populer di Brazil, yakni “Minha pequena Eva,” yang artinya “Eva saya yang kecil”.
Melalui zooming pada versi video dengan kualitas yang lebih tinggi, terlihat tulisan “Crocodilo” di bagian belakang rompi warna-warni yang dikenakan banyak dari para pengunjung acara itu.
AFP memasukkan kata kunci “carnaval bahia crocodilo” di Google dan menemukan “Bloco Crocodilo”. Hal itu merupakan salah satu dari puluhan pesta jalanan yang diselenggarakan dalam acara tahunan Karnaval Bahia, yang juga dikenal sebagai Carnaval de Salvador mengikuti nama ibukota negara bagian itu.
“Tahun ini adalah tahun Piala Dunia, ini adalah karnaval!” ujar wanita yang berbicara pada pengunjung pada detik ke-19 di video.
AFP memasukkan kata kunci “carnaval bahia crocodilo” di Google dan menemukan “Bloco Crocodilo”.
AFP juga melakukan penelusuran lebih lanjut di Twitter dengan kata kunci “bloco crocodilo” dengan rentang waktu dari 2018 tahun Piala Dunia paling akhir dan menemukan cuitan yang diunggah oleh seorang reporter lokal bernama Alan Alves pada tanggal 11 Februari 2018.
“Kerumunan orang di Bloco Crocodilo, yang dipimpin oleh Daniela Mercury, sedang bersiap-siap untuk pembukaan parade di Barra,” kata keterangan itu. disamping itu, rompi “Crocodilo” yang terlihat dalam setelan 2018 identik dengan rompi yang sama dalam video yang beredar luas.
Berdasarkan penelusuran, dilansir dari factcheck.afp.com AFP melakukan pencarian gambar terbalik menggunakan tool InVid-WeVerify. Kemudian menemukan cuitan di bulan Februari 2020 yang mengklaim video itu menunjukkan Karnaval Bahia, karnaval tahunan yang diselenggarakan di negara bagian Bahia di Brazil.
Biro AFP di Rio de Janeiro mengonfirmasi bahwa musik yang terdengar di video itu adalah lagu karnaval yang populer di Brazil, yakni “Minha pequena Eva,” yang artinya “Eva saya yang kecil”.
Melalui zooming pada versi video dengan kualitas yang lebih tinggi, terlihat tulisan “Crocodilo” di bagian belakang rompi warna-warni yang dikenakan banyak dari para pengunjung acara itu.
AFP memasukkan kata kunci “carnaval bahia crocodilo” di Google dan menemukan “Bloco Crocodilo”. Hal itu merupakan salah satu dari puluhan pesta jalanan yang diselenggarakan dalam acara tahunan Karnaval Bahia, yang juga dikenal sebagai Carnaval de Salvador mengikuti nama ibukota negara bagian itu.
“Tahun ini adalah tahun Piala Dunia, ini adalah karnaval!” ujar wanita yang berbicara pada pengunjung pada detik ke-19 di video.
AFP memasukkan kata kunci “carnaval bahia crocodilo” di Google dan menemukan “Bloco Crocodilo”.
AFP juga melakukan penelusuran lebih lanjut di Twitter dengan kata kunci “bloco crocodilo” dengan rentang waktu dari 2018 tahun Piala Dunia paling akhir dan menemukan cuitan yang diunggah oleh seorang reporter lokal bernama Alan Alves pada tanggal 11 Februari 2018.
“Kerumunan orang di Bloco Crocodilo, yang dipimpin oleh Daniela Mercury, sedang bersiap-siap untuk pembukaan parade di Barra,” kata keterangan itu. disamping itu, rompi “Crocodilo” yang terlihat dalam setelan 2018 identik dengan rompi yang sama dalam video yang beredar luas.
Kesimpulan
Bukan di Italia. Festival tersebut adalah acara karnaval yang diselenggarakan di Brazil pada bulan Februari 2018, sekitar dua tahun sebelum Italia mencatat kasus COVID-19 pertama.
Rujukan
Halaman: 5033/5547