• (GFD-2018-141) PNS dan Guru Dilaporkan Terbanyak Sebar Hoaks di Medsos

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/06/2018

    Hasil Cek Fakta

    Badan Kepegawaian Negara (BKN) menerima pengaduan soal Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga guru karena diduga menyebarkan ujaran kebencian dan berita palsu di media sosial macam Facebook dan Twitter.

    Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menuturkan berdasarkan data yang dihimpun Lapor-BKN, ada 14 aduan yang melibatkan ASN pusat dan daerah terkait dengan ujaran kebencian dan hoaks.

    "Terlapor terbanyak berprofesi sebagai dosen ASN, kemudian diikuti oleh PNS Pemerintah Pusat, PNS Pemerintah Daerah dan guru," kata Ridwan dalam situs Sekretariat Kabinet, Jumat (8/6).

    Dia menuturkan pengaduan yang bermuatan hoaks dan ujaran kebencian itu disertai dengan lampiran unggahan di media sosial macam Facebook dan Twitter. Selain itu, ada pula yang diduga menjadi simpatisan organisasi yang dilarang pemerintah.

    Sebelumnya, BKN mengeluarkan Surat Kepala BKN Nomor K.26 30/V.72-2/99 kepada Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Instansi Pusat dan Daerah perihal Pencegahan Potensi Gangguan Ketertiban dalam Pelaksanaan Tugas dan Fungsi PNS.

    Hal itu adalah untuk meneruskan dari Surat Edaran Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 137 Tahun 2018 tentang Penyebarluasan Informasi Melalui Media Sosial Bagi ASN.

    Rujukan

  • (GFD-2018-140) Disinformasi Power Bank Meledak

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 10/06/2018

    Berita

    Beredar postingan di Facebook, video seseorang yang terbakar disertai narasi:
    "Power Bank meletup dalam saku.
    Keadaan lagi cash hp...
    Hati2..... yah semua."

    Hasil Cek Fakta

    Video tersebut adalah kejadian di negara Maroko di sebuah supermarket pada 4 Juni 2018 lalu.
    Seorang pria (30 tahun) membakar dirinya sendiri. Setelah kejadian tersebut, pria itu dibawa ke RS setempat dan mengalami luka bakar stadium 2 sampai 3.
    Pria tersebut juga diketahui mempunyai catatan kriminal.
    Pada sebeluk kejadian, pria itu mencoba melakukan aksi pencurian di TKP.

    Rujukan

  • (GFD-2018-139) Penipuan Donasi Untuk Anak Kanker Tulang

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/06/2018

    Berita

    Beredar sebuah postingan di Facebook, yang meminta donasi atas seorang anak yang mengidap kanker tulang.
    Sudah dibagikan sebanyak 9.661 kali pada saat tangkapan layar.
    Juga disertakan nomor rekening pada komentar pertama untuk tujuan donasi.

    Hasil Cek Fakta

    Anak yang dimaksudkan sebenarnya sudah Meninggal pada tahun November 2016 lalu.
    Almarhum bernama Kadek Kartika Yasa (13), siswa SMP asal Gianyar, Bali.
    Anak semata wayang dari Bapak Ni Wayan Sanu (44).

    Rujukan

  • (GFD-2018-138) [KLARIFIKASI] Penjelasan Djarot atas Informasi yang Sebut Dirinya Menyuap Sejumlah Kepala Desa di Kabupaten Asahan

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/06/2018

    Berita

    beredar di media sosial menyebutkan bahwa Djarot tertangkap tangan tengah menyuap sejumlah kepala desa di Asahan.

    Disebut pertemuan itu bersama ketua-ketua Apdesi Simpang Kawat, Asahan.

    Pada informasi itu, menyebut Djarot sempat dilarikan ke kantor polisi dan Bawaslu namun dilepas, serta beberapa bukti termasuk keterangan warga yang melihat sudah sebahagian didapat, termasuk sobekan kertas pengikat uang dari bank berjumlah Rp10 juta.

    Hasil Cek Fakta

    Djarot menjelaskan tentang kampanye hitam yang menimpanya kepada ratusan pendukung Djarot - Sihar pada acara Dialog Publik bertajuk Lebih Dekat dengan Mas Djarot yang diselenggarakan Cendekia Kawan DJOSS, di Hotel Candi Medan, Kamis malam (7/6/2018).

    “Gila kalau ada yang percaya berita tak benar itu," tegasnya.

    Terang Djarot, saat itu (5/6/2018), dia dan rombongan tengah dalam perjalanan pulang dari Tanjung Balai menuju Medan. Ketika melintas di Asahan para kepala desa yang tengah mengadakan rapat di kantor APDESI memintanya singgah. Dia pun turun dan bergabung dengan mereka. Duduk dengan cara lesehan, bersilaturahmi.
    Sejumlah persoalan, dijelaskan Djarot, disampaikan para kepada desa itu kepadanya. Di antaranya pembuatan kartu keluarga dan kartu tanda penduduk yang sering kali memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun.
    "Ada pihak yang panik mungkin yang mengetahui acara itu sehingga disebarkan berita bohong. Tidak ada kampanye di situ," jelas Djarot.

    Rujukan