• (GFD-2020-4207) [SALAH] Wapres: Ikhlaskan Saja Dana Haji Dipakai Pemerintah Agar Kalian Masuk Surga

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/06/2020

    Berita

    “Dengerin Noh Kalau Simbah Ngomong Buat Yang Punya Dana Haji Dan Ndak Bisa Berangkat Ke Tanah Suci Ikhlaskan Saja Dana Hajinya Di Pakai Pemerintah Tiket Surga Sudah Kalian Genggam Di Tangan.”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun facebook bernama Putra Inka mengunggah tangkapan layar dari artikel media Viva.co.id yang berjudul “Wapres Ikhlaskan Saja Dana Haji Dipakai Pemerintah Agar Kalian Masuk Surga”. dalam tangkapan layar terlihat artikel tersebut tayang pada jumat, 5 juni 2020 pukul 06.06 WIB.

    Hingga hasil periksa fakta ini dibuat, unggahan akun tersebut telah dibagikan sebanyak 160 kali dan direspon oleh 84 pengguna facebook lainnya.

    Berdasarkan penelusuran, foto tangkapan layar yang diunggah akun facebook Putra Inka tersebut merupakan hasil suntingan atau editan. Penelusuran melalui indeks pencarian artikel pada laman resmi Viva.co.id pada tanggal dan jam yang sama ditemukan artikel asli yang berjudul “Jokowi Pusing Tangani Corona, Ma’ruf Amin ‘Hilang Ditelan Bumi'”.

    Kesimpulan

    Judul artikel adala suntingan atau editan. Judul Asli dari artikel yang ditayangkan oleh Viva.co.id pada jumat 5 juni 2020 adalah berjudul “Jokowi Pusing Tangani Corona, Ma’ruf Amin ‘Hilang Ditelan Bumi'”.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4206) [SALAH] Video “Setelah lockdown … Maradona”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/06/2020

    Berita

    “After lockdown … Maradona” atau yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia “Setelah lockdown … Maradona”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa ada video yang memperlihatkan legenda sepakbola Diego Maradona mengalami kegemukan setelah lockdown selama wabah Virus Corona COVID-19 adalah klaim yang salah.

    Video itu adalah video tahun 2015 dan bukan Maradona. Pria dalam video yang beredar tersebut adalah aktor Argentina Roly Serrano dalam cuplikan film “Youth”, sebuah film drama komedi Italia karya sutradara Italia Paolo Sorrentino yang menggambarkan sosok ‘Maradona’ obesitas.

    Aktor Roly Serrano juga sempat memajang foto dirinya saat memerankan Maradona di akun instagramnya pada Kamis, 24 Oktober 2019.

    Roly juga menambahkan caption pada fotonya “#tbt interpretando a @maradona en la película Italiana, Juventud de @paolosorrentino_real”.

    Seperti diketahui, “tbt” adalah singkatan dari Throwback Thursday. Hashtag ini biasanya dipakai di hari Kamis, dengan mengunggah beberapa foto masa lalu.

    Kesimpulan

    Video tahun 2015 dan bukan Maradona. Pria dalam video yang beredar tersebut adalah aktor Argentina Roly Serrano dalam cuplikan film “Youth”, sebuah film drama komedi Italia karya sutradara Italia Paolo Sorrentino yang menggambarkan sosok ‘Maradona’ obesitas.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4204) [SALAH] Foto Kondisi Tenggorokan Pasien Positif Covid-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/06/2020

    Berita

    “An Exclusive picture of the patient’s Throat infected with Coronavirus Covid19 Showing the extent of inflammation and destruction that affected the Throat and entrance to the lungs, which Was Caused by the virus in the first days Of the infection .
    Taste and Severe Shortness of breath.”

    (Terjemahan)

    “Gambar Eksklusif Tenggorokan pasien yang terinfeksi Coronavirus Covid19 Menunjukkan tingkat peradangan dan kerusakan yang memengaruhi Tenggorokan dan pintu masuk ke paru-paru, yang disebabkan oleh virus pada masa-masa awal infeksi.
    Pengecapan dan pernapasan yang parah”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook Doctors Care menggunggah foto disertai narasi yang menyebutkan bahwa foto tersebut merupakan kondisi tenggorokan pasien positif Covid-19. foto yang diunggah pada 13 april 2020 tersebut telah dibagikan sebanyak 734 kali dan direspon 799 pengguna facebook.

    Berdasarkan penelusuran, foto yang diklaim kondisi pasien Covid-19 adalah hoaks. Dalam artikel Fact Check AFP berjudul “This photo does not show throat infected with novel coronavirus” pada 20 April 2020, dijelaskan bahwa foto tersebut telah beredar sejak 2018, atau sebelum pandemi Covid-19.

    AFP Fact Check melakukan pencarian foto dengan Google Reverse dan memastikan bahwa foto tersebut diposting di Reddit pada 29 Mei 2018.

    “Apakah radang tenggorokan ini terlihat normal? Banyak bintik-bintik putih pada amandel dan bahkan di belakang tenggorokan saya,” tanya pengguna yang memposting foto tersebut.

    Dr. Fernando De La Hoz, ahli epidemiologi dan direktur Departemen Kesehatan Masyarakat di Universitas Nasional Kolombia, menjelaskan tentang foto itu. Dr Fernando mengatakan kepada AFP dalam bahasa Spanyol bahwa “ini bukan tipikal dari coronavirus.”

    Virus Corona adalah infeksi virus, dan menurut De La Hoz, “lesi ini muncul karena bakteri.”

    Kemudian pengguna yang sama membagikan sebuah foto di Reddit usai mengambil tes laboratorium. Tenggorokannya didiagnosis dengan “Mersa (MRSA) di tenggorokan.”

    Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, MRSA adalah “Staphylococcus aureus yang resisten methicillin, sejenis bakteri yang resisten (kebal) terhadap beberapa antibiotik.”

    Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), nyeri tenggorokan memang salah satu gejala Covid-19.

    Berdasarkan penjelasan di atas ditemukan fakta bahwa foto tersebut bukanlah kondisi tenggorokan dari pasien positif Covid-19 melainkan kondisi tenggorokan yang didiagnosis MRSA atau sejenis bakteri yang resisten (kebal) terhadap beberapa antibiotik.

    Kesimpulan

    Bukan foto kondisi tenggorokan pasien positif covid-19. Foto tersebut merupakan kondisi tenggorokan yang didiagnosis MRSA atau sejenis bakteri yang resisten (kebal) terhadap beberapa antibiotik. Foto itu juga telah beredar sejak 2018 lalu, jauh sebelum terjadinya pandemi covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4203) [SALAH] “Hanya ada satu Dekan di satu perguruan tinggi”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/06/2020

    Berita

    “Perbandingan ijazah JOKOWI dengan ijazah Bambang Nurcahyo sama2 almamater UGM tahun yang sama tetapi Dekan yang tanda tangan ijazahnya berbeda. Berarti????.”

    Di kolom komentar, akun Navias Tanjung menulis : “Dekan itu pemegang administrasi perguruan tinggi. Hanya ada satu Dekan di satu perguruan tinggi, dan satu wakil dekan”

    Gambar ijazah yang diunggah adalah gambar ijazah atas nama “Bambang Nurcahyo Prastowo” dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM dan ijazah atas nama “Joko Widodo” dari Fakultas Kehutanan UGM.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa hanya ada satu dekan di satu perguruan tinggi terkait tanda tangan dekan yang berbeda pada 2 ijazah mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 1985 adalah klaim yang salah.

    Dekan di UGM memang berbeda tiap fakultas. Pada tahun 1985, Dekan Fakultas Kehutanan UGM adalah Prof.Dr. Soenardi Prawirohatmodjo dan Dekan Fakultas Fakultas MIPA UGM adalah Prof. Dr. Ir. Prayoto, M.Sc., serta Rektor UGM saat itu adalah Prof. Dr. Teuku Jacob.

    Nama Prof.Dr. Soenardi Prawirohatmodjo sebagai Dekan Fakultas Kehutanan ditulis pada salah satu Laporan Penelitian dengan judul “MANAJEMEN PENJARANGAN PADA HUTAN JATI” pada Mei 1987.

    Sementara nama Prof. Dr. Ir. Prayoto, M.Sc., ditulis sebagai Dekan Fakultas MIPA selama dua periode (1985-1991) di artikel berjudul “Prof. Prayoto Tutup Usia” yang diterbitkan di situs resmi UGM pada 05 Agustus 2010.

    Dekan sendiri adalah istilah untuk dosen di perguruan tinggi yang diangkat dengan tugas khusus mengajar dan mengepalai fakultas. Sementara rektor, adalah dosen yang memimpin perguruan tinggi.

    Pada 07 Oktober 2016 misalnya, sebanyak 19 dekan baru Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi dilantik. Pelantikan dilakukan secara langsung oleh Rektor UGM, Prof.Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D.

    Sementara itu, foto ijazah yang diunggah oleh sumber klaim memang benar milik Bambang Nurcahyo Prastowo dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UGM. Foto ijazah yang sama, diunggah di situs resmi milik Bambang Nurcahyo Prastowo.

    Sementara ijazah atas nama “Joko Widodo” dari Fakultas Kehutanan UGM salah satunya diunggah di artikel berjudul “Bertemu di UGM, Presiden Jokowi Cerita Galaknya Dospem Skripsi” di situs netz.id pada 19 Desember 2017 dan diberi keterangan “Fotokopi ijazah sarjana Presiden Jokowi yang dipajang di pameran Fakultas Kehutanan UGM. (NET/Sigit Pamungkas)”.

    Selain itu, UGM sendiri telah menegaskan keaslian ijazah sarjana Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

    “Pak Jokowi memang alumni UGM. Ijazah beliau asli dari UGM,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat UGM Wiwit Wijayanti melalui pesan singkat kepada Metrotvnews.com, di Yogyakarta, Jumat (5/6/2015).

    Ia menjelaskan ijazah Jokowi dikeluarkan pada 5 November 1985. Ijazah itu ditandatangani oleh Dekan UGM Prof Dr Soenardi Prawirohatmodjo M.S, M.D dan Rektor UGM Prof DR T Jacob M.S M.D.

    Kesimpulan

    Dekan di UGM memang berbeda tiap fakultas. Pada tahun 1985, Dekan Fakultas Kehutanan UGM adalah Prof.Dr. Soenardi Prawirohatmodjo dan Dekan Fakultas Fakultas MIPA UGM adalah Prof. Dr. Ir. Prayoto, M.Sc., serta Rektor UGM saat itu adalah Prof. Dr. Teuku Jacob.

    Rujukan