Akun Dody Saputra (fb.com/dody.saputra.184) membagikan postingan dari akun Bee (archive.md//OTfNz) dengan narasi sebagai berikut:
“Media mainstream mana mau publish berita ini, krn klu ruu omnibus law disahkan mereka akan punya kekebalan untuk semena2 ke karyawannya. nah, mkn juga karyawannya dilarang buat liput berita ttg aksi penolakan ruu omnibus law ini.”
(GFD-2020-4719) [SALAH] “Media mainstream mana mau publish berita ttg aksi penolakan ruu omnibus law”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 27/08/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa media mainstream tidak mau memberitakan aksi tolak RUU Omnibus Law di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020 adalah klaim yang salah.
Faktanya, foto yang dibagikan berasal dari CNBC Indonesia, salah satu media massa online yang terafiliasi dengan CNBC Internasional. Selain itu, sejumlah media arus utama memberitakan aksi tolak RUU Omnibus Law di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020.
Tiga foto yang diunggah oleh akun Bee tersebut dimuat di artikel berjudul “Lautan Massa Buruh Tolak Omnibus Law Kepung DPR” yang dimuat di situs CNBC Indonesia pada 25 August 2020.
Dikutip dari Medcom.id, Medcom.id memuat artikel berjudul “KSPI ‘Ancam’ DPR Terkait RUU Ciptaker”. Di dalam artikel itu disebutkan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengancam DPR bila nekad mengesahkan RUU Omnibus Law tersebut.
Pula di sejumlah media arus utama lainnya. Jika menggunakan kata kunci “unjuk rasa omnibus law” di mesin pencari Google, maka akan terlihat pemberitaan terkait unjuk rasa tersebut dari sejumlah media arus utama.
Faktanya, foto yang dibagikan berasal dari CNBC Indonesia, salah satu media massa online yang terafiliasi dengan CNBC Internasional. Selain itu, sejumlah media arus utama memberitakan aksi tolak RUU Omnibus Law di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020.
Tiga foto yang diunggah oleh akun Bee tersebut dimuat di artikel berjudul “Lautan Massa Buruh Tolak Omnibus Law Kepung DPR” yang dimuat di situs CNBC Indonesia pada 25 August 2020.
Dikutip dari Medcom.id, Medcom.id memuat artikel berjudul “KSPI ‘Ancam’ DPR Terkait RUU Ciptaker”. Di dalam artikel itu disebutkan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mengancam DPR bila nekad mengesahkan RUU Omnibus Law tersebut.
Pula di sejumlah media arus utama lainnya. Jika menggunakan kata kunci “unjuk rasa omnibus law” di mesin pencari Google, maka akan terlihat pemberitaan terkait unjuk rasa tersebut dari sejumlah media arus utama.
Kesimpulan
Foto yang dibagikan berasal dari CNBC Indonesia, salah satu media massa online yang terafiliasi dengan CNBC Internasional. Selain itu, sejumlah media arus utama memberitakan aksi tolak RUU Omnibus Law di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/8N00QeEN-media-mainstream-ogah-muat-artikel-unjuk-rasa-penolakan-ruu-omnibus-law
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20200825111550-7-181784/lautan-massa-buruh-tolak-omnibus-law-kepung-dpr
- https://www.cnbcindonesia.com/tentang-kami
- https://www.google.com/search?q=unjuk+rasa+omnibus+law&rlz=1C1NDCM_idID874ID874&oq=unjuk+rasa+omnibus+law&aqs=chrome..69i57j0j69i60.6942j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8
(GFD-2020-4718) [SALAH] Nyawa Presiden Jokowi Terancam
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/08/2020
Berita
Sebuah akun Facebook bernama Tokoh Nasional Indonesia mengunggah foto yang memperlihatkan ketika Presiden Jokowi sedang memimpin upacara 17 Agustus lalu menggunakan baju adat khas Nusa Tenggara Timur. Di depan presiden terdapat benda yang diklaim sebagai senjata yang mengarah padanya.
Berikut kutipan narasinya:
“NYAWA PRESIDEN JOKOWI TERANCAM
Saat menjadi komandan upacara 17 Agustus 2020 kemarin, sepucuk moncong senjata mengarah ke perut beliau. Untung senjata tersebut tidak sempat menyalak atau mendadak macet, akibat kesaktian Jokowi. Begitu kata sumber yang tidak mau disebut jatidirinya.
Masih diusut siapa yang memasang benda tersebut!
🤭
#Jokowi”
Berikut kutipan narasinya:
“NYAWA PRESIDEN JOKOWI TERANCAM
Saat menjadi komandan upacara 17 Agustus 2020 kemarin, sepucuk moncong senjata mengarah ke perut beliau. Untung senjata tersebut tidak sempat menyalak atau mendadak macet, akibat kesaktian Jokowi. Begitu kata sumber yang tidak mau disebut jatidirinya.
Masih diusut siapa yang memasang benda tersebut!
🤭
#Jokowi”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan pencarian gambar di Google Search Image, foto tersebut dimuat pada laman www.presidenri.go.id yang menampilkan baju-baju yang dipakai presiden beserta jajarannya. Seperti narasi yang terlampir di laman tersebut. “Presiden Joko Widodo mengenakan busana adat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan kain tenun Berantai Kaif Nunkolo pada saat memimpin upacara Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2020 di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 17 Agustus 2020.
Sementara itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampak mengenakan busana nasional dan sejumlah pejabat yang hadir dan bertugas dalam rangkaian upacara juga mengenakan busana adat yang berbeda-beda. Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mengenakan busana adat Teluk Belangga dari Kepulauan Riau.”
Ada pun benda yang diklaim senjata tersebut merupakan ujung mimbar yang nampak moncong ke arah presiden.
Sementara itu, Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampak mengenakan busana nasional dan sejumlah pejabat yang hadir dan bertugas dalam rangkaian upacara juga mengenakan busana adat yang berbeda-beda. Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mengenakan busana adat Teluk Belangga dari Kepulauan Riau.”
Ada pun benda yang diklaim senjata tersebut merupakan ujung mimbar yang nampak moncong ke arah presiden.
Kesimpulan
Benda yang mengarah pada Presiden Jokowi saat memimpin upacara 17 Agustus lalu bukan senjata, melainkan ujung mimbar yang difoto berhadapan dengan presiden.
Rujukan
(GFD-2020-4717) [SALAH] Foto Jokowi dan Ahok di Panti Rehabilitasi Gangguan Mental
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/08/2020
Berita
Beredar status dari akun Facebook You Siy Ung dengan sebuah foto Jokowi dan Ahok berada pada tempat yang bertuliskan “PANTI REHABILITASI GANGGUAN MENTAL”. Status ini telah dikomentari sebanyak 4 kali.
Berikut kutipan narasinya:
“Masalah di NKRI ini,saling Caci,Toleransi antar umat beragama hilang,itu terjadi semenjak munculnya 2 iblis ini”
Berikut kutipan narasinya:
“Masalah di NKRI ini,saling Caci,Toleransi antar umat beragama hilang,itu terjadi semenjak munculnya 2 iblis ini”
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelurusan terhadap foto tersebut menuju sebuah artikel berita dari tribunnews.com yang berjudulkan “Mereka Yang Terbuang Dari Keluarga” yang dipublikasikan pada 22 April 2013. Pada artikel tersebut dijabarkan tentang penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia, Ceger, Ciracas, Jakarta Timur yang terbuang dari keluarganya.
Kesimpulan
Melihat dari penjelasan tersebut, foto Jokowi dan Ahok di panti rehabilitasi gangguan mental adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/08/26/salah-foto-jokowi-dan-ahok-di-panti-rehabilitasi-gangguan-mental/
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/5b2XR0dK-foto-jokowi-dan-ahok-gunakan-daster-di-panti-rehabilitasi-gangguan-mental
- https://www.tribunnews.com/metropolitan/2013/04/22/mereka-yang-terbuang-dari-keluarga
(GFD-2020-4716) [SALAH] Pertarungan Pilpres 2024 Mengerucut Dua Pasang Calon
Sumber: facebook.comTanggal publish: 26/08/2020
Berita
“Pertarungan Calon Presiden RI 2024 mendatang Mengerucut tinggal dua Nama.
Capres no 1.
Habib Rizieq Shihab-Abdul Somad.
Capres No 2.
Gangjar Pranowo-Sandal Jepit Amoh.
Anda berhak menentukan Pilihan Demokrasi diajang Pilpres mendatang. Karena Suara anda menentukan Perjalanan dan Arah Bangsa ini.
Falsafah Jawa : Ibarat Telor ingin tahu #DadarE, ibarat Keris ingin tahu Ajine, Ibarat Buah ingin tahu RasanE.
#Monggo..,” tulis akun Facebook Adib Widodo atau @adib.widodo.9 dengan mengunggah foto tokoh FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) yang disandingkan dengan Ustadz Abdul Somad dengan diberi nomor 1 dan foto Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo yang disandingkan dengan sandal japit dan diberi nomor 2 pada Jumat (14/8).
Capres no 1.
Habib Rizieq Shihab-Abdul Somad.
Capres No 2.
Gangjar Pranowo-Sandal Jepit Amoh.
Anda berhak menentukan Pilihan Demokrasi diajang Pilpres mendatang. Karena Suara anda menentukan Perjalanan dan Arah Bangsa ini.
Falsafah Jawa : Ibarat Telor ingin tahu #DadarE, ibarat Keris ingin tahu Ajine, Ibarat Buah ingin tahu RasanE.
#Monggo..,” tulis akun Facebook Adib Widodo atau @adib.widodo.9 dengan mengunggah foto tokoh FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) yang disandingkan dengan Ustadz Abdul Somad dengan diberi nomor 1 dan foto Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo yang disandingkan dengan sandal japit dan diberi nomor 2 pada Jumat (14/8).
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Adib Widodo atau @adib.widodo.9 mengunggah foto tokoh FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS) yang disandingkan dengan Ustadz Abdul Somad (UAS) dengan diberi nomor 1 dan foto Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo yang disandingkan dengan sandal japit dan diberi nomor 2 pada Jumat (14/8).
Dalam unggahan tersebut dituliskan narasi yang intinya mengatakan bahwa pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 nanti telah mengerucut dua pasang calon presiden dan wakil presiden. Pasangan calon pertama yakni HRS yang berpasangan dengan UAS dan pasangan calon kedua yakni Gubernur Ganjar dengan sandal japit.
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan akun Facebook Adib Widodo adalah salah atau keliru.
Dengan mengetikan kalimat “pilpres 2024 mengerucut dua nama” tidak ditemukan berita dari media daring seperti yang dimaksudkan oleh unggahan akun Facebook Adib Widodo. Diketahui juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan jadwal pilpres 2024 dan menetapkan pasangan calon yang akan berkompetisi di pilpres. Begitu juga partai politik, mereka belum memutuskan bakal calon yang diusung pada pilpres 2024.
Ada pun, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan HRS dan UAS punya peluang untuk maju pilpres 2024, namun tak hanya mereka tetapi juga elit-elit lainnya. “Para tokoh, baik yang di parpol ataupun ormas punya peluang maju di Pilpres 2024. Habib Rizieq dan Ustaz Abdul Somad seperti juga para ketua parpol, para menteri dan utamanya para kepala daerah yang sukses punya peluang maju Pilpres 2024,” katanya.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Adib Widodo yang menyatakan bahwa ada dua pasang calon yang mengerucut pada pilpres 2024, menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai konten yang menyesatkan dengan definisi penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.
Dalam unggahan tersebut dituliskan narasi yang intinya mengatakan bahwa pada pemilihan presiden (pilpres) 2024 nanti telah mengerucut dua pasang calon presiden dan wakil presiden. Pasangan calon pertama yakni HRS yang berpasangan dengan UAS dan pasangan calon kedua yakni Gubernur Ganjar dengan sandal japit.
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, faktanya unggahan akun Facebook Adib Widodo adalah salah atau keliru.
Dengan mengetikan kalimat “pilpres 2024 mengerucut dua nama” tidak ditemukan berita dari media daring seperti yang dimaksudkan oleh unggahan akun Facebook Adib Widodo. Diketahui juga Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum mengumumkan jadwal pilpres 2024 dan menetapkan pasangan calon yang akan berkompetisi di pilpres. Begitu juga partai politik, mereka belum memutuskan bakal calon yang diusung pada pilpres 2024.
Ada pun, Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan HRS dan UAS punya peluang untuk maju pilpres 2024, namun tak hanya mereka tetapi juga elit-elit lainnya. “Para tokoh, baik yang di parpol ataupun ormas punya peluang maju di Pilpres 2024. Habib Rizieq dan Ustaz Abdul Somad seperti juga para ketua parpol, para menteri dan utamanya para kepala daerah yang sukses punya peluang maju Pilpres 2024,” katanya.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Adib Widodo yang menyatakan bahwa ada dua pasang calon yang mengerucut pada pilpres 2024, menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai konten yang menyesatkan dengan definisi penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu.
Kesimpulan
Unggahan akun Facebook Adib Widodo adalah salah. KPU belum menentukan jadwal pilpres 2024 dan menetapkan pasangan calon. Partai politik pun diketahui belum memutuskan bakal calon yang akan diusung mereka.
Rujukan
Halaman: 4942/5562