Akun KABAR WARAS (fb.com/kabarwarasnusantara) membagikan sebuah video Youtube berjudul “BERITA TERKINI ~ RITUAL WALKOT RISMA UNTUK MELENGGANG KE DKI ? | BERITA TERBARU HARI INI” dengan narasi sebagai berikut:
“RISMA DIBAPTIS DI GEREJA … ? Innalillahi Wainnailahi Rojiun”
(GFD-2020-4813) [SALAH] “RISMA DIBAPTIS DI GEREJA … ? Innalillahi Wainnailahi Rojiun”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 31/08/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini dibaptis di gereja adalah klaim yang salah.
Faktanya, bukan dibaptis. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menegaskan pada acara beberapa hari lalu itu, Risma cuma didoakan oleh para rohaniawan bukan dibaptis seperti yang dituding di media sosial.
Febriadhitya Prajatara mengonfirmasi kegiatan Risma yang disangka sebagian warganet sebagai video ‘baptis’ itu adalah kegiatan silaturahmi Risma dengan para rohaniawan se-Surabaya.
“Jadi, kami pastikan bahwa dalam acara tersebut Bu Wali didoakan supaya selalu sehat dan selalu dilindungi Tuhan. Tidak ada acara lain selain itu,” ujarnya dikutip dari Duta, Minggu 30 Agustus 2020.
Febri menegaskan dalam pertemuan itu, Wali Kota Risma menyampaikan komitmen untuk menjadi pelayan semua warga Surabaya tanpa membedakan identitas dan ingin berbuat seadil mungkin bagi warganya. Segala pelayanan dan fasilitas pembangunan yang dilakukan, Febri mengatakan, Risma berkomitmen untuk warga Surabaya bersama, tanpa membeda-bedakan. Risma mengaku bekerja dari pagi sampai larut malam untuk menjaga Surabaya.
Di depan para rohaniawan, Risma mengaku berusaha senantiasa menjaga Kota Surabaya dari berbagai masalah. Dalam pertemuan itu, dia menyinggung insiden bom gereja beberapa tahun lalu, yang mengoyak rasa kemanusiaan warga Surabaya khususnya.
“Saat itu Bu Wali juga menyampaikan bahwa harus bersikap seperti itu, karena memang beliau adalah Wali Kota Surabaya, pelayan bagi semua warga Surabaya tanpa terkecuali,” jelasnya.
Dalam video dikelilingi rohaniawan yang beredar, Risma didoakan agar sehat selalu dalam memimpin Surabaya. Rohaniawan juga mendoakan Risma bakal terus menjadi pemimpin selepas purna tuga menjadi wali kota, salah satu rohaniawan berdoa Risma bisa menjadi pemimpin Indonesia, karena dia terbukti telah menjaga persatuan warga Surabaya.
“Semoga hari-hari ke depan untuk Ibu Risma, ditempatkan oleh Tuhan nantinya bukan hanya untuk Surabaya, tapi kita berdoa agar Indonesia, Tuhan kerjakan lewat pribadi beliau. Kita tundukkan kepala kita, arahkan tangan kita bersama ke Ibu Risma , dihadapan hadiratmu Ibu Wali Kota kami bawa Wali Kota Surabaya, Tuhanlah yang mengangkat beliau wali kota. Kepadamu pula kami serahkan jikalau pada suatu di mana tanggung jawab pada Surabaya berakhir, tapi Surabaya tetap akan diberkati Tuhan. Lewat Ibu Risma, Tuhan akan berkhidmat untuk siapa yang menjadi pelanjutnya, untuk membina kota ini masyarakat Surabaya sehingga kami terus dalam satu kesatuan tak bedakan satu sama lain, karena kami percaya pada satu kesatuan ada kekuatan dashyat yang terjadi pada kota ini, sehingga kota ini sungguh jadi teladan bagi kota lain,” doa Rohaniawan. Selanjutnya dalam doa rohaniawan meminta keteguhan hati untuk mendapatkan wali kota yang kualitasnya sama dengan Risma.
“Sehingga kami tinggal lanjutkan saja, karena itu Tuhan walikota selanjutnya kami serahkan kepada Tuhan sesuai petunjuk beliau kami akan taat. Sehingga kami percaya Surabaya akan terpelihara dengan baik, maka kami berkati Ibu Risma, saat ini di dalam anak dan roh kudus di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, berkah Allah turun atasnya,” demikian doa Rohaniawan.
Faktanya, bukan dibaptis. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menegaskan pada acara beberapa hari lalu itu, Risma cuma didoakan oleh para rohaniawan bukan dibaptis seperti yang dituding di media sosial.
Febriadhitya Prajatara mengonfirmasi kegiatan Risma yang disangka sebagian warganet sebagai video ‘baptis’ itu adalah kegiatan silaturahmi Risma dengan para rohaniawan se-Surabaya.
“Jadi, kami pastikan bahwa dalam acara tersebut Bu Wali didoakan supaya selalu sehat dan selalu dilindungi Tuhan. Tidak ada acara lain selain itu,” ujarnya dikutip dari Duta, Minggu 30 Agustus 2020.
Febri menegaskan dalam pertemuan itu, Wali Kota Risma menyampaikan komitmen untuk menjadi pelayan semua warga Surabaya tanpa membedakan identitas dan ingin berbuat seadil mungkin bagi warganya. Segala pelayanan dan fasilitas pembangunan yang dilakukan, Febri mengatakan, Risma berkomitmen untuk warga Surabaya bersama, tanpa membeda-bedakan. Risma mengaku bekerja dari pagi sampai larut malam untuk menjaga Surabaya.
Di depan para rohaniawan, Risma mengaku berusaha senantiasa menjaga Kota Surabaya dari berbagai masalah. Dalam pertemuan itu, dia menyinggung insiden bom gereja beberapa tahun lalu, yang mengoyak rasa kemanusiaan warga Surabaya khususnya.
“Saat itu Bu Wali juga menyampaikan bahwa harus bersikap seperti itu, karena memang beliau adalah Wali Kota Surabaya, pelayan bagi semua warga Surabaya tanpa terkecuali,” jelasnya.
Dalam video dikelilingi rohaniawan yang beredar, Risma didoakan agar sehat selalu dalam memimpin Surabaya. Rohaniawan juga mendoakan Risma bakal terus menjadi pemimpin selepas purna tuga menjadi wali kota, salah satu rohaniawan berdoa Risma bisa menjadi pemimpin Indonesia, karena dia terbukti telah menjaga persatuan warga Surabaya.
“Semoga hari-hari ke depan untuk Ibu Risma, ditempatkan oleh Tuhan nantinya bukan hanya untuk Surabaya, tapi kita berdoa agar Indonesia, Tuhan kerjakan lewat pribadi beliau. Kita tundukkan kepala kita, arahkan tangan kita bersama ke Ibu Risma , dihadapan hadiratmu Ibu Wali Kota kami bawa Wali Kota Surabaya, Tuhanlah yang mengangkat beliau wali kota. Kepadamu pula kami serahkan jikalau pada suatu di mana tanggung jawab pada Surabaya berakhir, tapi Surabaya tetap akan diberkati Tuhan. Lewat Ibu Risma, Tuhan akan berkhidmat untuk siapa yang menjadi pelanjutnya, untuk membina kota ini masyarakat Surabaya sehingga kami terus dalam satu kesatuan tak bedakan satu sama lain, karena kami percaya pada satu kesatuan ada kekuatan dashyat yang terjadi pada kota ini, sehingga kota ini sungguh jadi teladan bagi kota lain,” doa Rohaniawan. Selanjutnya dalam doa rohaniawan meminta keteguhan hati untuk mendapatkan wali kota yang kualitasnya sama dengan Risma.
“Sehingga kami tinggal lanjutkan saja, karena itu Tuhan walikota selanjutnya kami serahkan kepada Tuhan sesuai petunjuk beliau kami akan taat. Sehingga kami percaya Surabaya akan terpelihara dengan baik, maka kami berkati Ibu Risma, saat ini di dalam anak dan roh kudus di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, berkah Allah turun atasnya,” demikian doa Rohaniawan.
Kesimpulan
Bukan dibaptis. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menegaskan pada acara beberapa hari lalu itu, Risma cuma didoakan oleh para rohaniawan bukan dibaptis seperti yang dituding di media sosial.
Rujukan
(GFD-2020-4812) [SALAH] Bantuan Covid-19 oleh BRI Melalui BRIVA
Sumber: media sosialTanggal publish: 31/08/2020
Berita
PENGUMUMAN
Bapal/ibu nasabah yang terhormat, Dalam rangka Pemberian bantuan covid-19 ke seluruh masyarakat yg terkena dampak maka dari itu PT.BANK RAKYAT INDOONESIA membagikan uang bantuan dengan otomatis di tabungann nasabah BRI dengan nominal sesuai dengan 7 digit angka terakhir kartu Tanpa Penduduk (KTP) Nasabah BRI
Bantuan BRI
Bapal/ibu nasabah yang terhormat, Dalam rangka Pemberian bantuan covid-19 ke seluruh masyarakat yg terkena dampak maka dari itu PT.BANK RAKYAT INDOONESIA membagikan uang bantuan dengan otomatis di tabungann nasabah BRI dengan nominal sesuai dengan 7 digit angka terakhir kartu Tanpa Penduduk (KTP) Nasabah BRI
Bantuan BRI
Hasil Cek Fakta
Beredar tangkapan layar yang berisi “PENGUMUMAN” jika Bank Rakyat Indonesia (BRI) memberikan sejumlah bantuan di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Bagi masyarakat yang ingin memperoleh bantuan tersebut wajib mengikuti persyaratan yang sudah ditentukan.
Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, pihak BRI menyatakan bahwa “PENGUMUMAN” bantuan Covid-19 tersebut adalah palsu alias hoaks. BRI mengimbau masyarakat untuk waspada, dikarenakan adanya indikasi modus penipuan.
Berikut klarifikasi lengkap dari BRI:
Sobat BRI. Waspada terhadap penipuan dengan modus bantuan Covid-19 dengan cara pencairan melalui BRIVA. Jangan melakukan transaksi apapun sebelum memastikan kebenaran informasi tersebut melalui Contact BRI. Selalu berhati-hati dan sehat selalu ya.
Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, pihak BRI menyatakan bahwa “PENGUMUMAN” bantuan Covid-19 tersebut adalah palsu alias hoaks. BRI mengimbau masyarakat untuk waspada, dikarenakan adanya indikasi modus penipuan.
Berikut klarifikasi lengkap dari BRI:
Sobat BRI. Waspada terhadap penipuan dengan modus bantuan Covid-19 dengan cara pencairan melalui BRIVA. Jangan melakukan transaksi apapun sebelum memastikan kebenaran informasi tersebut melalui Contact BRI. Selalu berhati-hati dan sehat selalu ya.
Kesimpulan
Informasi palsu. BRI melalui media sosial resminya menyatakan jika “PENGUMUMAN” bantuan Covid-19 tersebut tidak benar alias hoaks. Masyarakat diimbau tidak melakukan transaksi apapun sebelum melakukan konfirmasi ke pihak resmi yakni BRI.
Rujukan
(GFD-2020-4811) [SALAH] Akibat Pandemi COVID-19, Keluarga Beberapa Hari Tidak Makan
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 28/04/2020
Berita
Beredar unggahan video melalui akun Instagram @medanheadlines.news. yang menyebutkan bahwa keluarga yang tinggal di jl. Rawa Cangkuk III Medan Denai terdiri dari sepasang suami istri dengan lima orang anak tidak mampu membayar uang sewa kontrakan diusir dan tidak makan selama berhari hari. Disebutkan dalam video, hal tersebut terjadi dikarenakan sang suami kehilangan mata pencarianya akibat pandemi COVID-19 . Sementara itu, sang istri juga pergi mencari kerja. Lima anak mereka sudah dua hari tidak makan sebelum akhirnya dibelikan nasi bungkus oleh warga.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, faktanya klaim tersebut salah. Dikutip melalui laman kumparan.com pihak kelurahan bersama Bhabinkamtibmas, Babinsa, Kepling, tokoh pemuda dan masyarakat langsung melakukan penelusuran terkait kabar tersebut.
Ternyata informasi satu keluarga yang tidak makan berhari-hari tersebut tidak benar. Hal ini diketahui setelah Camat Medan Denai Ali Sipahutar bertemu langsung dengan pihak keluarga, Sabtu malam (25/4).
“Informasi satu keluarga tidak makan dan viral di media sosial itu tidak benar. Mereka masih bisa makan. Mereka memang keluarga tidak mampu dan diusir karena belum membayar uang kontrakan,” katanya, Minggu (26/4).
Menurut Camat Medan Denai Ali Sipahutar, cerita dalam posting-an viral di media sosial itu tidak benar. Ali juga mengatakan Junaidi dan keluarganya merasa kurang nyaman karena didatangi banyak orang setelah cerita soal mereka viral.
Ditemukan juga pengakuan sang istri terkait postingan viral tersebut yang dikutip melalui laman detik.com, Istri Junaidi, Evianti Ritonga, juga sempat membantah cerita yang mengatakan mereka sudah berhari-hari tidak makan. Dia mengatakan pihak keluarga juga telah membantu mereka.
“Tidak benar kalau kami dibilang sudah berhari-hari tidak makan. Saya beserta suami saya sebagai orang tua mereka masih mampu untuk membiayai anak-anak kami, termasuk makan. Apalagi saya dan suami punya keluarga dan mereka selalu membantu kami. Yang benar kami belum membayar uang kontrakan. Jadi apa yang diberitakan itu sama sekali tidak benar,” ujarnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten yang beredar di Instagram ini dapat masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang salah.
Ternyata informasi satu keluarga yang tidak makan berhari-hari tersebut tidak benar. Hal ini diketahui setelah Camat Medan Denai Ali Sipahutar bertemu langsung dengan pihak keluarga, Sabtu malam (25/4).
“Informasi satu keluarga tidak makan dan viral di media sosial itu tidak benar. Mereka masih bisa makan. Mereka memang keluarga tidak mampu dan diusir karena belum membayar uang kontrakan,” katanya, Minggu (26/4).
Menurut Camat Medan Denai Ali Sipahutar, cerita dalam posting-an viral di media sosial itu tidak benar. Ali juga mengatakan Junaidi dan keluarganya merasa kurang nyaman karena didatangi banyak orang setelah cerita soal mereka viral.
Ditemukan juga pengakuan sang istri terkait postingan viral tersebut yang dikutip melalui laman detik.com, Istri Junaidi, Evianti Ritonga, juga sempat membantah cerita yang mengatakan mereka sudah berhari-hari tidak makan. Dia mengatakan pihak keluarga juga telah membantu mereka.
“Tidak benar kalau kami dibilang sudah berhari-hari tidak makan. Saya beserta suami saya sebagai orang tua mereka masih mampu untuk membiayai anak-anak kami, termasuk makan. Apalagi saya dan suami punya keluarga dan mereka selalu membantu kami. Yang benar kami belum membayar uang kontrakan. Jadi apa yang diberitakan itu sama sekali tidak benar,” ujarnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka konten yang beredar di Instagram ini dapat masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Dimas Aryalasa Nugroho (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pancasila)
Faktanya klaim tersebut salah. Keluarga tersebut memang diusir dari kontrakan namun tidak benar jika keluarga tersebut tidak makan selama berhari-hari.
Faktanya klaim tersebut salah. Keluarga tersebut memang diusir dari kontrakan namun tidak benar jika keluarga tersebut tidak makan selama berhari-hari.
Rujukan
- https://news.detik.com/berita/d-4991803/viral-keluarga-tak-makan-diusir-dari-kontrakan-pemko-medan-beri-penjelasan
- https://kumparan.com/kumparannews/pengakuan-istri-keluarga-yang-viral-karena-disebut-kelaparan-di-medan-1tIbQLow5wE/full
- https://kumparan.com/sumutnews/satu-keluarga-di-medan-tak-makan-berhari-hari-viral-di-medsos-ini-faktanya-1tIYmzohk7A/full
(GFD-2020-4810) [SALAH] Biaya Tilang Terbaru di Indonesia
Sumber: facebook.comTanggal publish: 31/08/2020
Berita
BIAYA tilang terbaru di Indonesia: Kapolri baru mantap
1. Tidak ada STNK
Rp. 50,000
2. Tdk bawa SIM
Rp. 25,000
3. Tdk pakai Helm
Rp. 25,000
4. Penumpang tdk Helm
Rp. 10,000
5. Tdk pake sabuk
Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin
– Mobil Rp. 20,000
– Motor Rp. 10.000
7. Tdk pasang isyarat mogok
Rp. 50,000
8. Pintu terbuka saat jalan
Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil
Rp. 20,000
10. Melanggar TNBK
Rp. 50,000
11. Menggunakan HP/SMS
Rp. 70,000
12. Tdk miliki spion, klakson
– Motor Rp. 50,000
– Mobil Rp. 50,000
13. Melanggar rambu lalin
Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes Polri
Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!
🚫 🚷 🚸
⛔⚠🚥🚦
🚓🚧🎫💰
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, “JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP”
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan “Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan”
Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
“Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun”
(Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
WASPADALAH
“Semoga bermanfaat”
🚓💨💨💨💨
BIAYA tilang terbaru di indonesia: Kapolri baru mantap
1. Tidak ada STNK
Rp. 50,000
2. Tdk bawa SIM
Rp. 25,000
3. Tdk pakai Helm
Rp. 25,000
4. Penumpang tdk Helm
Rp. 10,000
5. Tdk pake sabuk
Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin
- Mobil Rp. 20,000
- Motor Rp. 10.000
7. Tdk pasang isyarat mogok
Rp. 50,000
8. Pintu terbuka saat jalan
Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil
Rp. 20,000
10. Melanggar TNBK
Rp. 50,000
11. Menggunakan HP/SMS
Rp. 70,000
12. Tdk miliki spion, klakson
- Motor Rp. 50,000
- Mobil Rp. 50,000
13. Melanggar rambu lalin
Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes Polri
Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!
🚫 🚷 🚸
⛔⚠🚥🚦
🚓🚧🎫💰
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan"
Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
WASPADALAH
"Semoga bermanfaat"
Request for fact check about
BIAYA tilang terbaru di indonesia:
KAPOLRI BARU MANTAB
Sebagai berikut :
1. Tidak ada STNK
Rp. 50, 000
2. Tdk bawa SIM
Rp. 25,000
3. Tdk pakai Helm
Rp. 25,000
4. Penumpang tdk Helm
Rp. 10,000
5. Tdk pake sabuk
Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin
- Mobil Rp. 20,000
- Motor Rp. 10.000
7. Tdk pasang isyarat mogok
Rp. 50,000
8. Pintu terbuka saat jalan
Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil
Rp. 20,000
10. Melanggar TNBK
Rp. 50,000
11. Menggunakan HP/SMS
Rp. 70,000
12. Tdk miliki spion, klakson
- Motor Rp. 50,000
- Mobil Rp. 50,000
13. Melanggar rambu lalin
Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes Polri
Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!
🚫 🚷 🚸
⛔⚠🚥🚦
🚓🚧🎫💰
JANGAN MINTA DAMAI.
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan"
Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
"Semoga manfaat"
🚓🌹👍
IAYA tilang terbaru di indonesia:
KAPOLRI BARU MANTAB
Sebagai berikut :
1. Tidak ada STNK
Rp. 50, 000
2. Tdk bawa SIM
Rp. 25,000
3. Tdk pakai Helm
Rp. 25,000
4. Penumpang tdk Helm
Rp. 10,000
5. Tdk pake sabuk
Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin
- Mobil Rp. 20,000
- Motor Rp. 10.000
7. Tdk pasang isyarat mogok
Rp. 50,000
8. Pintu terbuka saat jalan
Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil
Rp. 20,000
10. Melanggar TNBK
Rp. 50,000
11. Menggunakan HP/SMS
Rp. 70,000
12. Tdk miliki spion, klakson
- Motor Rp. 50,000
- Mobil Rp. 50,000
13. Melanggar rambu lalin
Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes Polri
Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!
🚫 🚷 🚸
⛔⚠🚥🚦
🚓🚧🎫💰
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan"
Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
"Semoga bermanfaat"
🚓💨💨💨💨
1. Tidak ada STNK
Rp. 50,000
2. Tdk bawa SIM
Rp. 25,000
3. Tdk pakai Helm
Rp. 25,000
4. Penumpang tdk Helm
Rp. 10,000
5. Tdk pake sabuk
Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin
– Mobil Rp. 20,000
– Motor Rp. 10.000
7. Tdk pasang isyarat mogok
Rp. 50,000
8. Pintu terbuka saat jalan
Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil
Rp. 20,000
10. Melanggar TNBK
Rp. 50,000
11. Menggunakan HP/SMS
Rp. 70,000
12. Tdk miliki spion, klakson
– Motor Rp. 50,000
– Mobil Rp. 50,000
13. Melanggar rambu lalin
Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes Polri
Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!
🚫 🚷 🚸
⛔⚠🚥🚦
🚓🚧🎫💰
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, “JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP”
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan “Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan”
Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
“Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun”
(Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
WASPADALAH
“Semoga bermanfaat”
🚓💨💨💨💨
BIAYA tilang terbaru di indonesia: Kapolri baru mantap
1. Tidak ada STNK
Rp. 50,000
2. Tdk bawa SIM
Rp. 25,000
3. Tdk pakai Helm
Rp. 25,000
4. Penumpang tdk Helm
Rp. 10,000
5. Tdk pake sabuk
Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin
- Mobil Rp. 20,000
- Motor Rp. 10.000
7. Tdk pasang isyarat mogok
Rp. 50,000
8. Pintu terbuka saat jalan
Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil
Rp. 20,000
10. Melanggar TNBK
Rp. 50,000
11. Menggunakan HP/SMS
Rp. 70,000
12. Tdk miliki spion, klakson
- Motor Rp. 50,000
- Mobil Rp. 50,000
13. Melanggar rambu lalin
Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes Polri
Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!
🚫 🚷 🚸
⛔⚠🚥🚦
🚓🚧🎫💰
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan"
Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
WASPADALAH
"Semoga bermanfaat"
Request for fact check about
BIAYA tilang terbaru di indonesia:
KAPOLRI BARU MANTAB
Sebagai berikut :
1. Tidak ada STNK
Rp. 50, 000
2. Tdk bawa SIM
Rp. 25,000
3. Tdk pakai Helm
Rp. 25,000
4. Penumpang tdk Helm
Rp. 10,000
5. Tdk pake sabuk
Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin
- Mobil Rp. 20,000
- Motor Rp. 10.000
7. Tdk pasang isyarat mogok
Rp. 50,000
8. Pintu terbuka saat jalan
Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil
Rp. 20,000
10. Melanggar TNBK
Rp. 50,000
11. Menggunakan HP/SMS
Rp. 70,000
12. Tdk miliki spion, klakson
- Motor Rp. 50,000
- Mobil Rp. 50,000
13. Melanggar rambu lalin
Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes Polri
Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!
🚫 🚷 🚸
⛔⚠🚥🚦
🚓🚧🎫💰
JANGAN MINTA DAMAI.
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan"
Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
"Semoga manfaat"
🚓🌹👍
IAYA tilang terbaru di indonesia:
KAPOLRI BARU MANTAB
Sebagai berikut :
1. Tidak ada STNK
Rp. 50, 000
2. Tdk bawa SIM
Rp. 25,000
3. Tdk pakai Helm
Rp. 25,000
4. Penumpang tdk Helm
Rp. 10,000
5. Tdk pake sabuk
Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin
- Mobil Rp. 20,000
- Motor Rp. 10.000
7. Tdk pasang isyarat mogok
Rp. 50,000
8. Pintu terbuka saat jalan
Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil
Rp. 20,000
10. Melanggar TNBK
Rp. 50,000
11. Menggunakan HP/SMS
Rp. 70,000
12. Tdk miliki spion, klakson
- Motor Rp. 50,000
- Mobil Rp. 50,000
13. Melanggar rambu lalin
Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes Polri
Informasi yg hrs dipublikasikan & mungkin bermanfaat !!!
🚫 🚷 🚸
⛔⚠🚥🚦
🚓🚧🎫💰
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor / mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan"
Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yg menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10jt /1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar kan daripada uang damai yg hanya 50 ribu s/d 100 rb, jelas aja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tsb diatas banyak yg tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yg kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yg anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
"Semoga bermanfaat"
🚓💨💨💨💨
Hasil Cek Fakta
Melalui media sosial Facebook dan pesan berantai Whatsapp, beredar informasi terkait biaya tilang terbaru di Indonesia. Dengan narasi yang cukup panjang, disebutkan sejumlah biaya tilang yang harus dibayarkan oleh para pelanggar lalu lintas. Pasca ditelusuri lebih lanjut, diketahui jika pesan serupa pernah tersebar di tahun-tahun sebelumnya.
Menanggapi hal tersebut, pihak Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya dengan tegas menyatakan tidak benar alias hoaks. Melalui media sosial resmi Instagram @tmcpoldametro meminta masyarakat untuk pintar dan bijak menggunakan media sosial.
Klarifikasi serupa juga dituturkan oleh Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa. Melansir dari liputan6.com, Royke menyatakan tidak pernah memberikan instruksi seperti halnya yang tengah beredar.
“Tulisan orang iseng tidak punya kerjaan. Tidak pernah ada instruksi itu,” ujar Royke.
Menanggapi hal tersebut, pihak Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya dengan tegas menyatakan tidak benar alias hoaks. Melalui media sosial resmi Instagram @tmcpoldametro meminta masyarakat untuk pintar dan bijak menggunakan media sosial.
Klarifikasi serupa juga dituturkan oleh Kepala Korps Lalu Lintas Polri Irjen Royke Lumowa. Melansir dari liputan6.com, Royke menyatakan tidak pernah memberikan instruksi seperti halnya yang tengah beredar.
“Tulisan orang iseng tidak punya kerjaan. Tidak pernah ada instruksi itu,” ujar Royke.
Kesimpulan
Informasi tersebut palsu. Narasi yang sama pernah beredar di tahun 2018 dan 2019. Pihak kepolisian menyatakan bahwa informasi biaya tilang tersebut adalah palsu alias hoaks.
Rujukan
Halaman: 4935/5578