• (GFD-2020-4809) [SALAH] Razia Masker Serentak Dengan Denda Rp250.000 di Wilayah Kabupaten dan Kota Bandung

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 31/08/2020

    Berita

    Beredar melalui pesan berantai Whatsapp informasi berasal dari Polda Jawa Barat yang menyebutkan akan diadakan razia masker serentak di wilayah Kabupaten dan Kota Bandung. Dalam pesan berantai tersebut disebutkan bahwa bagi yang tidak mengenakan masker akan didenda sebesar Rp250.000.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Assalamualaikum..
    Just info! Dari lantas Polda jabar
    besok ada razia Masker serentak di wilayah kabupaten dan kota bandung, dan melibatkan langsung turun lapangan dari semua lintas sektor dan dari kejaksaan, polisi dll...dan kalau ada yg TDK pakai masker langsung di tindak bayar ditempat 250.000...tolong infokan ke keluarga,tetangga dan teman semua ya
    Jangan sampai kena denda
    Wasalam.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, informasi tersebut diketahui tidak berasal dari Polda Jawa Barat. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimurlan Chaniago, mengatakan kabar tentang razia masker di wilayah kabupaten dan kota Bandung dengan denda Rp250.000 tidak benar. "Tindakan seperti itu tidak ada. Kami tidak pernah melakukan hal tersebut," ujarnya. Senada dengan Kombes Pol Erdi, Kepala Bagian Operasi Dirlantas Polda Jawa Barat AKBP Agung Reza juga menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

    Kesimpulan

    Pesan berantai Whatsapp tersebut tidak benar. Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Erdi Adrimurlan Chaniago, mengatakan kabar tentang razia masker di wilayah kabupaten dan kota Bandung dengan denda Rp250.000 tidak benar. "Tindakan seperti itu tidak ada. Kami tidak pernah melakukan hal tersebut," ujarnya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4808) [SALAH] “Corona Merebak, Gibran Salahkan Rakyat Tak Patuhi Aturan Pemerintah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/08/2020

    Berita

    Beredar unggahan Facebook yang membagikan tautan artikel laman daring mengenai Gibran yang menyalahkan rakyat karena tidak patuhi aturan pemerintah menyebabkan virus Corona menyebar..
    Dengan Narasi :
    1. “mohon di maafkan kesalahan Kami ya mas.. hingga menyebabkan “Turis” Asal RRC terus berdatangan ke Indonesia, Ekonomi Nyungsep sebelum Virus Corona Merebak pun Kesalahan Kami, Menghilangnya Harun Masiku, Kasus Korupsi Jiwasraya, Asabri, bahkan Dollar Meroket pun kesalahan Kami sebagai Rakyat juga Mas..

    tapi Kesalahan Kami paling Fatal adalah di tunda’nya Pilkada serentak, hingga membuat anda gagal berkuasa di Kota Solo sebagai Walikota. sekali lagi Kami memohon maaf, agar tidak ada Dendam di Anatara Kita ya mas..”

    2. “Banyaknya warga yang terkena virus corona baru (Covid-19) karena tidak mengikuti aturan pemerintah seperti menghindari kerumunan, tidak mudik lebih dulu.

    “Apabila kita semua patuh dengan berbagai anjuran pemerintah dan tenaga ahli, Insya Allah wabah ini segera usai dan aktivitas akan normal kembali,” kata Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka dalam sebuah video di Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/4/2020).

    Kata Gibran, untuk menghindari tersebarnya virus corona, meminta warga yang ada di perantauan tidak mudik dulu.

    “Bagi teman-teman yang sedang berada di perantauan mohon menahan diri untuk tidak mudik terlebih dahulu. Karena kita tak tahu, jangan-jangan kita adalah OTG (Orang Tanpa Gejala),” ungkapnya.

    Begitu juga apabila mengalami gejala corona, Gibran mengimbau mereka jujur saat diperiksa.

    “Maka dari itu, di bulan suci Ramadhan ini mari kita tekan ego masing-masing untuk ikhlas menjalani berbagai imbauan untuk kebaikan bersama,” sambung suami Selvi Ananda.

    Di sisi lain, Gibran mengungkapkan, ibadah puasa Ramadhan 1441 H/2020 M sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya.

    Sebab, ibadah puasa tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi wabah virus corona.

    Dia menilai wabah virus corona tersebut adalah ujian bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

    “Namun, esensi dari puasa bukan sekadar menahan haus dan lapar. Tapi kita harus memupuk rasa gotong royong dan kepeduluan terhadap sesama terlebih pada saat ini,” ucap Gibran.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, laman daring yang dikutip dari unggahan Facebook merupakan artikel yang disadur dari berita kompas.com yang berjudul “Gibran: Bila Patuh Anjuran Pemerintah, Wabah Corona Segera Usai” tayang pada 24 April 2020.

    Artikel pada laman suaranasional menyalin isi artikel kompas.com namun judul diubah menjadi “Corona Merebak, Gibran Salahkan Rakyat Tak Patuhi Aturan Pemerintah”. Selain itu gambar dalam laman suaranasional diubah mengambil dari detik.com pada artikel yang berjudul “NasDem Ungkap Syarat Usung Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution” tayang pada 31 Desember 2019.

    Dalam laman suaranasional, tidak ada satu pun pernyataan yang mengatakan bahwa Gibran menyalahkan rakyat karena tidak patuhi aturan pemerintah.

    Artikel berisi tentang imbauan Gibran untuk patuh pada aturan pemerintah agar tidak menularkan virus Corona. “Apabila kita semua patuh dengan berbagai anjuran pemerintah dan tenaga ahli, Insya Allah wabah ini segera usai dan aktivitas akan normal kembali,” kata Gibran.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, tidak benar informasi tentang Gibran menyalahkan rakyat karena tidak patuhi aturan pemerintah. Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk dalam Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Auliyaa Muhammad Hesa (Anggota Komisariat MAFINDO UI & FC UI)

    Pada artikel sumber tidak ditemukan Gibran menyalahkan rakyat. Diketahui, artikel sebenarnya berasal dari kompas.com yang berjudul “Gibran: Bila Patuh Anjuran Pemerintah, Wabah Corona Segera Usai” tayang pada 24 April 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4807) [SALAH] Italia Meminta Dibacakan Al-Qur’an Dan Doa Untuk Melawan Wabah Corona

    Sumber: artikel
    Tanggal publish: 28/04/2020

    Berita

    Beredar sebuah artikel yang menyebutkan jika Pemerintah Italia meminta untuk dibacakan Al-Qur’an dan doa untuk melawan wabah virus Corona. Dengan narasi :
    Laman daring: “Italia dan dunia tengah berjuang melawan wabah virus corona atau Covid-19 di muka Bumi.

    Di balik hilangnya satu nyawa warga italia, semangat perlawanan terus membara. Negeri Pizza mulai berbenah.

    Italia menjadi Negara urutan ke 3 dengan jumlah penderita covid-19 tertinggi di dunia. Urutan pertama Amerika, kedua Spanyol.

    Hingga per hari ini, Jumat (17,04,2020), jumlah penderita corona di italia mencapai 168.941 orang, dimana 22.170 orang meninggal dunia, dan 40.164 yang sembuh.

    Namun ada kabar baik dimana secara tren terjadi penuruna. Korban meninggal dunia pada rabu (15/4/2020) mengalami penurunan dari sebelumnya 602 menjadi 578.

    Adapun kasus baru juga turun menjadi 2.667 dari sebelumnya 2.972, sesuai tren penurunan saat ini.

    Di tengah wabah dunia ini ada hikmah di Italia. Dimana pemerintah Italia meminta pembacaan ayat-ayat Al-Quran dan do’a untuk melawan wabah corona.

    Ayat yang dibaca Suat Al-Fatihah dan Surat Ali Imran Ayat 190-193.

    Berikut videonya:”

    Twitter: “İtalya’nın Carpi şehri Belediye Başkanı Alberto Bellelli Kur’an-ı Kerim okuttu”

    Terjemahan : “Walikota Carpi, Italia, Alberto Bellelli mengajarkan Quran”

    Youtube: “Italia menjadi negara urutan ke-3 dengan jumlah penderita covid-19 tertinggi di dunia. Urutan pertama Amerika, kedua Spanyol. Hingga per hari ini, Jumat (17/4/2020), jumlah penderita corona di Italia mencapai 168.941 orang, dimana 22.170 meninggal dunia, dan 40.164 yang sembuh. Namun ada kabar baik dimana secara tren terjadi penurunan. Korban meninggal dunia pada Rabu (15/4/2020) mengalami penurunan dari sebelumnya 602 menjadi 578. Adapun kasus baru juga turun menjadi 2.667 dari sebelumnya 2.972, sesuai tren penurunan saat ini. Ditengah wabah dunia ini, ada hikmah di Italia. Dimana pemerintah Italia meminta pembacaan ayat-ayat Al-Quran dan do’a untuk melawan wabah corona.”

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah melakukan penelusuran, video tersebut telah dipotong dari video asli yang diunggah oleh NOTIZIE Settimanale della Diocesi di Carpi di akun youtubenya. Dalam caption video yang diunggah pada 13 April 2020 tersebut menyebutkan, jika video tersebut merupakan pertemuan antar agama dan multikultural untuk mengenang para korban Covid-19. Acara tersebut dilaksanakan pada Senin 13 April 2020, pukul 12 siang di Piazza Martiri melalui stasiun TRC dan TvQui.

    Acara tersebut diselenggarakan oleh Keuskupan Carpi dan Pemerintah Kota, sebagai momen kenangan untuk mengenang korban meninggal dari Covid-19. Selain itu acara tersebut juga dihadiri oleh Walikota Alberto Bellelli untuk Administrasi Kotamadya; Vicar Jenderal Monsignor Ermenegildo Manikur untuk Keuskupan; Rabbi Benjamin Goldstein untuk Komunitas Yahudi Modena dan Reggio; Imam Mourad Selmi untuk Asosiasi Komunitas Muslim; Florin Chihaia untuk Gereja Ortodoks Autocephalic Rumania; Archprete Arcadie Porcescu untuk Gereja Ortodoks Moldova St. Spiridione dari Trimithonte; Elisa Yang untuk orang Kristen Injili Tionghoa dan Manroob Sing untuk komunitas Sikh.

    Selain acara untuk mengenang para korban Covid-19 yang meninggal, pada saat yang bersamaan sebagai acara doa bagi orang yang sakit dan untuk meminta keberanian serta kekuatan dalam melawan pandemi Covid-19. Dalam acara tersebut masing-masing perwakilan juga membacakan doa sesuai dengan agama serta organisasi yang dipegangnya.

    Berdasarkan penjelasan mengenai potongan video yang beredar, maka artikel di atas masuk ke dalam kategori Konten Yang Dimanipulasi atau Manipulated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Indri Pramesti Widyaningrum (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Gunadarma)

    Bukan pertemuan untuk meminta dibacakan Al-Qur’an dan doa melawan wabah virus Corona, tetapi pertemuan antar agama dan multikultural untuk mengenang para korban COVID-19 yang diadakan pada 13 April 2020 di Piazza Martiri, Napoli, Italia.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4806) [SALAH] Foto “Ka’bah sepi dari yang Thawaf karena Virus Corona”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/03/2020

    Berita

    Akun Arumi Falen Putri (fb.com/rmieajj) mengunggah sebuah foto dengan narasi:

    “Astaghfirullah haladzhim.
    Salah satu tanda kiamat adalah bila sudah tidak ada lagi yg Thawaf mengelilingi Ka’bah. Dulu kita mungkin pernah berpikir, “masa sih, Ka’bah sepi dari yang Thawaf.” Tapi kini, seiring waktu, kejadian demi kejadian, akhirnya kita bisa mengerti dan memahami, bahwa hanya dengan satu kasus saja yaitu: virus corona yang berasal dari Wuhan-China, pemerintah Arab Saudi menutup pintu masuk bandaranya untuk seluruh negara yang terinfeksi dengan virus corona, termasuk pada jamaah yang akan malaksanakan ibadah umroh.Pertanyaannya bagaimana jika kasus tersebut terjadi di sana? Apa yang akan terjadi, tentu tidak ada orang yang berani keluar rumah? Dan ahirnya mungkin tak ada yang Thawaf lagi, hal ini mebuktikan bahwa kiamat memang sudah dekat saudara2 ku, dan fenomena Allah akan mengangkat Al quran sehingga huruf huruf nya sudah tidak ada lagi yg bisa kita baca ..
    karena itu mari kita bertaubat dan perbanyak
    1. Istighfar dengan تبوا توبة نصوحا
    2.Sholawat
    3.Dzikrullah…
    #copas
    umi dinar tazkia.semoga masih di beri waktu untuk memperbaiki diri & bertobat.semoga Orang orang Islam selalu Allah jaga dari segala musibah”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, faktanya foto itu tidak terkait dengan isu kebijakan Arab Saudi soal virus Corona. Foto telah beredar di internet sejak September 2018 jauh sebelum wabah Virus Corona Covid-19 pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 lalu.

    Lewat penelusuran dengan reverse image tool TinEye, Tim CekFakta Tempo menempukan jejak digital dari foto yang diunggah oleh akun Arumi Falen Putri. Foto tersebut diunggah dalam tiga rentang waktu yang berbeda. Pertama, diunggah situs Olx.uz pada 30 September 2018. Kedua, diunggah situs yang sama pada 1 Oktober 2018. Dan ketiga, diunggah situs Instahats.com pada 5 April 2019.

    Jejak digital foto tersebut juga ditemukan lewat penelusuran dengan reverse image tool Yandex maupun Google. Foto tersebut merupakan jepretan seorang fotografer yang bernama Emad Alhusayni. Foto itu dimuat di situs pribadinya, Emadphoto.com. Namun, di situs tersebut, tidak dicantumkan keterangan terkait foto itu.

    Dengan demikian, foto tersebut bukan foto yang diambil setelah wabah virus Corona karena telah beredar di internet sejak September 2018. Virus Corona Covid-19 pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 lalu. Saat itu, pemerintah Arab Saudi belum memberlakukan kebijakan penghentian sementara penerimaan jamaah umrah.

    Kesimpulan

    Foto itu tidak terkait dengan isu kebijakan Arab Saudi soal virus Corona. Foto telah beredar di internet sejak September 2018 jauh sebelum wabah Virus Corona Covid-19 pertama kali dilaporkan pada akhir Desember 2019 lalu.

    Rujukan