(GFD-2021-7134) [SALAH] Konsumsi Nigella Oil Menghilangkan Pendarahan di Tenggorokan Orang yang Terdampak Covid
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/06/2021
Berita
Beredar sebuah narasi yang diunggah oleh akun Facebook Bekam Totok Kiropraksi Paz yang mengatakan bahwa terdapat sebuah obat herbal yang menyembuhkan pendarahan pada tenggorokan orang yang terdampak Covid-19. Unggahan tersebut juga mencantumkan sebuah foto yang menunjukkan sebuah obat, yakni Nigella Oil yang diklaim dapat menghilangkan pendarahan tenggorokan dalam dua jam.
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Covid-19 tidak memiliki symptom atau gejala yang menunjukkan adanya pendarahan pada tenggorokan. Selain itu, WHO hingga saat ini mengatakan belum ada bahan herbal yang dapat menyembuhkan Covid-19. Nigella oil merupakan obat herbal yang berasal dari ekstrak jintan hitam yang memiliki beberapa khasiat, seperti meredakan alergi dan asma.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Bekam Totok Kiropraksi Paz tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Bekam Totok Kiropraksi Paz tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Covid-19 tidak memiliki symptom atau gejala pendarahan pada tenggorokan. Selain itu, WHO hingga saat ini belum menetapkan obat-obatan herbal yang diklaim merupakan obat dari Covid-19.
Hal tersebut tidak benar. Covid-19 tidak memiliki symptom atau gejala pendarahan pada tenggorokan. Selain itu, WHO hingga saat ini belum menetapkan obat-obatan herbal yang diklaim merupakan obat dari Covid-19.
Rujukan
- https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_3
- https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/question-and-answers-hub/q-a-detail/coronavirus-disease-covid-19-food-safety-and-nutrition
- https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3621644/10-manfaat-minyak-biji-jintan-hitam-untuk-kesehatan
(GFD-2021-7133) [SALAH] Gambar Artikel BBC News: “When Biden met Putin: We Support Jokowi-Iriana in Indonesian Presidential Election 2024”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 24/06/2021
Berita
Akun Facebook Joko Ngabalin (fb.com/joko.ngabalin.9) pada 22 Juni 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar ke grup Dukung Jokowi 3 Periode. Di gambar tersebut, terdapat logo BBC News dan judul artikel “When Biden met Putin: We Support Jokowi-Iriana in Indonesian Presidential Election 2024” dengan narasi sebagai berikut:
“Seluruh dunia mendukung Pack Day 3 Periode, cuma catdrone biadab yg benci Pack Day #JOKOWI3PERIODE #iribilangdrun #Salam3Periode #BanserNU”
“Seluruh dunia mendukung Pack Day 3 Periode, cuma catdrone biadab yg benci Pack Day #JOKOWI3PERIODE #iribilangdrun #Salam3Periode #BanserNU”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya gambar tangkapan layar artikel berjudul “When Biden met Putin: We Support Jokowi-Iriana in Indonesian Presidential Election 2024” yang seolah dimuat di situs BBC News merupakan konten satire atau parodi.
Faktanya, gambar itu merupakan gambar hasil editan atau suntingan. Pada situs BBC News, artikel aslinya berjudul “When Biden met Putin: Decoding the world leaders’ body language” yang terbit pada 17 Juni 2021.
Dikutip dari artikel tersebut, isi beritanya berisi tentang Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joe Biden yang bertemu untuk pertemuan puncak di Jenewa, Swiss. Meskipun kamera tidak diizinkan di dalam pembicaraan, pakar bahasa tubuh Mary Civiello menjelaskan interaksi mereka di luar ruang negosiasi, dan apa artinya bagi hubungan bilateral.
Faktanya, gambar itu merupakan gambar hasil editan atau suntingan. Pada situs BBC News, artikel aslinya berjudul “When Biden met Putin: Decoding the world leaders’ body language” yang terbit pada 17 Juni 2021.
Dikutip dari artikel tersebut, isi beritanya berisi tentang Presiden Vladimir Putin dan Presiden Joe Biden yang bertemu untuk pertemuan puncak di Jenewa, Swiss. Meskipun kamera tidak diizinkan di dalam pembicaraan, pakar bahasa tubuh Mary Civiello menjelaskan interaksi mereka di luar ruang negosiasi, dan apa artinya bagi hubungan bilateral.
Kesimpulan
Gambar EDITAN. Pada situs BBC News, artikel aslinya berjudul “When Biden met Putin: Decoding the world leaders’ body language” yang terbit pada 17 Juni 2021.
Rujukan
(GFD-2021-7132) [SALAH] Pesan Berantai “SANDIWARA CORONA” dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 23/06/2021
Berita
“SANDIWARA CORONA
Akhirnya ada yg berani bicara kebenaran, di kirimkan oleh – dr.Yusrita
Tulisan ini dari komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Tulisannya ilmiah
JANGAN TERMAKAN PEMBODOHAN BERPIKIRLAH DENGAN AKAL SEHAT AGAR SELALU SEHAT PULA SELURUH TUBUHNYA
Terus terang kami paham sebenarnya apa yang terjadi, hakekatnya udara didunia ini bersih dan sehat, tidak ada pandemi, tidak ada covid dan tidak ada virus yang berterbangan yang mematikan, semua itu adalah bentuk pengelabuan dan pembodohan global !Contoh negeri Swedia, Korea Utara, Chechnya, Tajikistan dan sebagian negeri-negeri Islam ex jajahan Soviet adalah negeri yang aman sehat semua rakyatnya tidak ada satupun yang diklaim terkena covid.
covid adalah konspirasi
Akhirnya ada yg berani bicara kebenaran, di kirimkan oleh – dr.Yusrita
Tulisan ini dari komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Tulisannya ilmiah
JANGAN TERMAKAN PEMBODOHAN BERPIKIRLAH DENGAN AKAL SEHAT AGAR SELALU SEHAT PULA SELURUH TUBUHNYA
Terus terang kami paham sebenarnya apa yang terjadi, hakekatnya udara didunia ini bersih dan sehat, tidak ada pandemi, tidak ada covid dan tidak ada virus yang berterbangan yang mematikan, semua itu adalah bentuk pengelabuan dan pembodohan global !Contoh negeri Swedia, Korea Utara, Chechnya, Tajikistan dan sebagian negeri-negeri Islam ex jajahan Soviet adalah negeri yang aman sehat semua rakyatnya tidak ada satupun yang diklaim terkena covid.
covid adalah konspirasi
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah pesan berantai di WhatsApp yang menyatakan bahwa komunitas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan sebuah pernyataan ilmiah tentang pandemi Covid-19 yang hanya merupakan sebuah sandiwara. Dalam pesan tersebut juga disebutkan bahwa beberapa negara seperti Swedia, Chechnya, dan Tajikistan sama sekali tidak memiliki kasus Covid-19 karena negara-negara tersebut telah menolak imbauan dari WHO.
Lebih lanjut, pesan berantai tersebut juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti beberapa langkah yang disarankan oleh komunitas IDI, yaitu hanya memakai masker ketika tidak sedang berbicara, tidak berlebihan membatasi pergerakan masyarakat, serta membuka kembali institusi pendidikan.
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut bukan dari IDI. Melansir dari Liputan6, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, Dr. Adib Khumaidi, SpOT menegaskan bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dimuat dalam pesan berantai tersebut.
Klaim bahwa Swedia, Chechnya, dan Tajikistan sama sekali tidak memiliki kasus Covid-19 juga tidak benar. Terhitung hingga 23 Juni 2021, Swedia telah melaporkan 1.084.636 kasus Covid-19, Chechnya telah melaporkan 12.553 kasus, dan Tajikistan telah melaporkan 13.731 kasus.
Pesan berantai serupa juga pernah beredar pada Maret 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “Tulisan ini dari kawan-kawan komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia)” yang diunggah pada 24 Maret 2021.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar di WhatsApp mengatasnamakan IDI tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Lebih lanjut, pesan berantai tersebut juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti beberapa langkah yang disarankan oleh komunitas IDI, yaitu hanya memakai masker ketika tidak sedang berbicara, tidak berlebihan membatasi pergerakan masyarakat, serta membuka kembali institusi pendidikan.
Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai tersebut bukan dari IDI. Melansir dari Liputan6, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, Dr. Adib Khumaidi, SpOT menegaskan bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dimuat dalam pesan berantai tersebut.
Klaim bahwa Swedia, Chechnya, dan Tajikistan sama sekali tidak memiliki kasus Covid-19 juga tidak benar. Terhitung hingga 23 Juni 2021, Swedia telah melaporkan 1.084.636 kasus Covid-19, Chechnya telah melaporkan 12.553 kasus, dan Tajikistan telah melaporkan 13.731 kasus.
Pesan berantai serupa juga pernah beredar pada Maret 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] “Tulisan ini dari kawan-kawan komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia)” yang diunggah pada 24 Maret 2021.
Dengan demikian, pesan berantai yang beredar di WhatsApp mengatasnamakan IDI tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Pesan berantai tersebut bukan dari IDI. Melansir dari Liputan6, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI menegaskan bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dimuat dalam pesan berantai tersebut.
Pesan berantai tersebut bukan dari IDI. Melansir dari Liputan6, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI menegaskan bahwa IDI tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang dimuat dalam pesan berantai tersebut.
Rujukan
- https://covid19.who.int/region/euro/country/se
- https://covid19.who.int/region/euro/country/tj
- https://news.google.com/covid19/map?hl=en-ID&mid=%2Fm%2F01tr1&gl=ID&ceid=ID%3Aen
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4545088/cek-fakta-tulisan-tentang-covid-19-ini-bukan-berasal-dari-idi
- https://turnbackhoax.id/2021/03/24/salah-tulisan-ini-dari-kawan-kawan-komunitas-idi-ikatan-dokter-indonesia/
(GFD-2021-7131) [SALAH] Akun Facebook Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Menawarkan Pinjaman Uang
Sumber: Screenshot chat Facebook messengerTanggal publish: 23/06/2021
Berita
Akun Palsu:
Tenor, 12bulan
Rp5000.000 : 12bulanRp = [416.667]
——————————————————
Rp416.667 -50% = [208.333]
jadi perbulan bayar angsuranRp= [208.333]selama 12 bulan.
dan itu sudah dibantu/dipotong subsidi 50%, dari pemerintah.
Korban : “Syaratnya apa pak?”
Akun Palsu:”Ibu bisa kirim data” ibu terlebih dahulu, seperti foto KTP dan KK, dan bidang usaha kalau ad, dan numer yang bisa dihubungin.
Tenor, 12bulan
Rp5000.000 : 12bulanRp = [416.667]
——————————————————
Rp416.667 -50% = [208.333]
jadi perbulan bayar angsuranRp= [208.333]selama 12 bulan.
dan itu sudah dibantu/dipotong subsidi 50%, dari pemerintah.
Korban : “Syaratnya apa pak?”
Akun Palsu:”Ibu bisa kirim data” ibu terlebih dahulu, seperti foto KTP dan KK, dan bidang usaha kalau ad, dan numer yang bisa dihubungin.
Hasil Cek Fakta
Beredar akun di Facebook yang mengatasnamakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Akun tersebut bernama “Eri” dan terlihat foto profilnya bergambar Eri Cahyadi.
Diketahui, akun “Eri” menawarkan bantuan pinjaman sebesar Rp5000.000 dan dapat diangsur selama 12 bulan. Dalam periode angsuran tersebut, peminjam akan diberikan subsidi pemerintah sebesar 50%, sehingga yang awalnya diangsur Rp416.667/bulan, peminjam hanya akan dikenai biaya angsuran Rp208.333/bulan. Selain itu, persyaratan peminjaman yakni harus mengirimkan foto KTP, KK, menginfokan jenis usaha bila ada, dan memberikan nomor HP yang dapat dihubungi.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, akun bernama “Eri” adalah AKUN PALSU.
Melalui akun Twitter resmi Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya), akun bernama “Eri” bukanlah akun resmi dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Lebih lanjut, Humas Kota Surabaya meminta masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan, dan melaporkan jika menemukan informasi yang mencurigakan kepada akun resmi Humas Kota Surabaya di Twitter (@BanggaSurabaya), atau akun Facebook dengan nama akun “Bangga Surabaya”.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa akun Facebook bernama “Eri” adalah akun palsu, dan termasuk kategori hoaks Konten Tiruan.
Diketahui, akun “Eri” menawarkan bantuan pinjaman sebesar Rp5000.000 dan dapat diangsur selama 12 bulan. Dalam periode angsuran tersebut, peminjam akan diberikan subsidi pemerintah sebesar 50%, sehingga yang awalnya diangsur Rp416.667/bulan, peminjam hanya akan dikenai biaya angsuran Rp208.333/bulan. Selain itu, persyaratan peminjaman yakni harus mengirimkan foto KTP, KK, menginfokan jenis usaha bila ada, dan memberikan nomor HP yang dapat dihubungi.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, akun bernama “Eri” adalah AKUN PALSU.
Melalui akun Twitter resmi Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya), akun bernama “Eri” bukanlah akun resmi dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Lebih lanjut, Humas Kota Surabaya meminta masyarakat untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan, dan melaporkan jika menemukan informasi yang mencurigakan kepada akun resmi Humas Kota Surabaya di Twitter (@BanggaSurabaya), atau akun Facebook dengan nama akun “Bangga Surabaya”.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa akun Facebook bernama “Eri” adalah akun palsu, dan termasuk kategori hoaks Konten Tiruan.
Kesimpulan
[SALAH] Akun Facebook Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Menawarkan Pinjaman Uang
Akun Palsu. Melalui akun Twitter resmi Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) mengonfirmasi bahwa akun Facebook tersebut palsu.
Akun Palsu. Melalui akun Twitter resmi Humas Kota Surabaya (@BanggaSurabaya) mengonfirmasi bahwa akun Facebook tersebut palsu.
Rujukan
Halaman: 4911/6114