• (GFD-2019-1146) [BERITA] Viral Permintaan Maaf, Subkhan Petani Bawang Bantah Bikin Surat.

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/02/2019

    Hasil Cek Fakta

    Muhammad Subkhan, petani bawang yang curhat kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno, membantah membuat surat permohonan maaf kepada publik dan masyarakat Brebes. Subkhan menyatakan tak pernah membuat dan menandatangani surat tersebut.

    Baca: Soal Sandiwara Sandiaga, Subkhan: Demi Allah itu Bukan Rekayasa

    “Saya tidak pernah menandatangani surat tersebut,” kata Subkan saat dikonfirmasi soal surat tersebut, Rabu, 13 Februari 2019.

    Dalam surat yang viral tersebut, tertulis permohonan maaf Subkhan di atas materai Rp 6.000 disertai tanda tangan. Surat itu berisi permohonan maaf Subkhan karena merasa bersalah telah melakukan kebohongan saat kampanye Sandiaga di Brebes. “Apa yang saya lakukan hanya menjalankan skenario sesuai arahan tim sukses,” tertulis di surat tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1145) [BENAR] KLARIFIKASI PETANI KULONPROGO YANG SEMPROT MATI LAHAN CABAI

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/02/2019

    Hasil Cek Fakta

    Petani cabai, Sukarman: “Memang ada pemakaian semacam herbisida, tetapi itu saya lakukan semata mata untuk menghemat ongkos tenaga kerja. Jadi bukan karena saya dan para petani disini putus asa dengan harga murah, tapi skema pola tanamnya memang harus beralih dengan komuditas lain,”.

    Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Moh Ismail Wahab: “Tanaman cabai yang disemprot dengan pembasmi gulma memang sudah melewati masa produktif,”.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1144) [SALAH] TERJADI AKSI BEGAL DI WILAYAH LIMUNJAN BERAU

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/02/2019

    Berita

    Waspada cuy di berau udh ada begal tdi mlm ada yg di begal di limunjan hati hati kawan kawan klw ketmu begal kita kroyok barengan bro

    Hasil Cek Fakta

    Melansir dari prokal.co, Kapolsek Sambaliung, Iptu Dedik dengan tegas menyatakan bahwa apa yang beredar melalui media sosial mengenai terjadinya pembegalan di Wilayah Limunjan adalah tidak benar adanya. Dedik menjelaskan bahwa peristiwa itu merupakan kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh pria berinisial SO.

    “Diduga korban berkendara dalam kondisi mabuk, sehingga Out of Control dan dia beserta sepeda motornya masuk parit. Saat hendak ditolong oleh warga sekitar, korban lari, mungkin karena takut soal jam 4 subuh,” jelas Dedik.

    Diduga panik, korban pun meninggalkan kendaraan serta handphone miliknya. Sepeda motor dan ponsel milik korban pun diamankan oleh warga hingga menunggu pihak keamanan datang. Jajaran polsek Sambaliung pun menyatakan telah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga korban guna menjelaskan bahwa kejadian tersebut bukanlah kasus begal melainkan peristiwa Lakalantas.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1143) [SALAH] SMS Dukungan Buat Jokowi di Pilpres 2019

    Sumber: SMS
    Tanggal publish: 12/02/2019

    Berita

    Beredar pesan singkat (sms) di wilayah Medan, Sumatera Utara, yang isinya ajakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019, Senin (11/2).

    Pesan itu dikirim dari nomor handphone 08116656010 secara acak ke masyarakat. Namun saat dihubungi, nomor tersebut tidak aktif.

    Saat dihubungi, nomor handphone Kartu Halo itu tidak dapat dihubungi. Mesin operator malah meminta penelepon memeriksa kembali nomor tujuan.

    Hasil Cek Fakta

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut dan MUI Medan membantah mengirimkan pesan itu. Mereka menyatakan tetap netral.

    Sekretaris MUI Sumut, Ardiansyah, mengatakan, secara kelembagaan pihaknya tidak ada mengeluarkan instruksi apa pun untuk mendukung pasangan calon atau partai politik (parpol) berkaitan dengan Pilpres dan Pileg.

    “Ini disampaikan secara resmi oleh Sekjend MUI Pusat melalui rapat resmi dan pesan Whatsapp ke seluruh pengurus MUI yang harus diikuti oleh MUI se-Indonesia, bahwa sampai hari ini saya pastikan tidak ada memberi dukungan pada siapa pun dan wajib untuk netral,” tegas Ardiansyah, Selasa (12/2).

    Meski demikian, MUI tidak melarang masing-masing individu untuk memberikan dukungan. “Isi pesan yang menyebar ke warga itu bukan dari MUI,” tegasnya.

    Jika ada umat Islam yang mendapatkan pesan berantai seperti itu, bisa klarifikasi terlebih dahulu. “Tidak langsung mempercayai berita yang masuk apakah itu berbentuk tulisan, foto atau potongan video, dan harus ditanyakan ke pihak yang tepat serta memiliki pengetahuan tentang hal tersebut,” ungkapnya.

    Terpisah, Ketua Umum MUI Kota Medan M Hatta juga berkomentar serupa. Dia menyatakan, MUI tidak pernah memberi instruksi atau ajakan untuk mendukung calon manapun yang berkaitan dengan Pemilu 2019. “Itu hoax, berita bohong. MUI tetap bersikap independen. Tidak ada instruksi mengatasnamakan lembaga,” tukasnya.

    Rujukan