Akun Twitter @SemestaTIMELINE pada 16 Mei 2022 mengunggah kolase foto yang memperlihatkan anggota militer yang berjalan di belakang seorang tentara Rusia yang mengenakan rompi dengan huruf “Z” dengan narasi sebagai berikut:
“Laksamana AS Eric Olson (Komandan operasi khusus yang sangat dihormati) lahir di #Tacoma , Wa USA ditangkap di #Azovstal #Mariupol #BREAKING”
(GFD-2022-9923) [SALAH] “Laksamana AS Eric Olson ditangkap di #Azovstal#Mariupol“
Sumber: twitter.comTanggal publish: 05/06/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Periksa Fakta AFP, adanya kolase foto yang memperlihatkan anggota militer yang berjalan di belakang seorang tentara Rusia yang mengenakan rompi dengan huruf “Z” yang diklaim sebagai Laksamana AS Eric Olson ditangkap oleh Rusia merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya Laksamana (Purn) Eric Olson mengonfirmasi kepada AFP bahwa dia tidak berada di Ukraina. Foto tersebut dipublikasikan media Rusia sebulan sebelum pasukan Ukraina di Azovstal menyerah di bulan Mei 2022.
Dilansir dari AFP, saat dihubungi AFP via LinkedIn, ia mengonfirmasi pada tanggal 24 Mei 2022 bahwa ia tidak ditangkap oleh Rusia.
“Saya pikir ini sudah sepenuhnya dibantah, tetapi sekarang, dengan menerima pesan ini, Anda tahu pasti kalau saya tidak ditangkap oleh Rusia di Ukraina, berarti sinyal ponsel di sel penjara Rusia saya sangat baik,” kata Olson sambil berseloroh. Dia menambahkan: “Tolong terima pesan ini sebagai bukti yang cukup bahwa saya tidak berada dalam tahanan Rusia.”
Terkait foto, menggunakan pencarian gambar terbalik, AFP menemukan foto pertama diterbitkan oleh Sputnik, media yang dikendalikan pemerintah Rusia, pada tanggal 14 April 2022, lebih dari satu bulan sebelum tentara Ukraina di Azovstal, Mariupol menyerah. Diterjemahkan dari bahasa Inggris, keterangan foto itu berbunyi: “Tawanan perang Ukraina menghadiri acara untuk mengenang mereka yang terbunuh di Republik Rakyat Luhansk akibat penembakan pada tahun 2014, di Luhansk, LPR.”
Sementara itu foto kedua berdasarkan hasil pencarian gambar terbalik dan kata kunci menemukan foto kedua muncul dalam tulisan wawancara National Defense University Press (NDU Press) dengan Olson yang terbit di tahun 2010. Angkatan Laut AS dinyatakan sebagai sumber foto tersebut. Foto yang sama juga dipakai dalam laman biografi Olson di University of Notre Dame, di AS.
Faktanya Laksamana (Purn) Eric Olson mengonfirmasi kepada AFP bahwa dia tidak berada di Ukraina. Foto tersebut dipublikasikan media Rusia sebulan sebelum pasukan Ukraina di Azovstal menyerah di bulan Mei 2022.
Dilansir dari AFP, saat dihubungi AFP via LinkedIn, ia mengonfirmasi pada tanggal 24 Mei 2022 bahwa ia tidak ditangkap oleh Rusia.
“Saya pikir ini sudah sepenuhnya dibantah, tetapi sekarang, dengan menerima pesan ini, Anda tahu pasti kalau saya tidak ditangkap oleh Rusia di Ukraina, berarti sinyal ponsel di sel penjara Rusia saya sangat baik,” kata Olson sambil berseloroh. Dia menambahkan: “Tolong terima pesan ini sebagai bukti yang cukup bahwa saya tidak berada dalam tahanan Rusia.”
Terkait foto, menggunakan pencarian gambar terbalik, AFP menemukan foto pertama diterbitkan oleh Sputnik, media yang dikendalikan pemerintah Rusia, pada tanggal 14 April 2022, lebih dari satu bulan sebelum tentara Ukraina di Azovstal, Mariupol menyerah. Diterjemahkan dari bahasa Inggris, keterangan foto itu berbunyi: “Tawanan perang Ukraina menghadiri acara untuk mengenang mereka yang terbunuh di Republik Rakyat Luhansk akibat penembakan pada tahun 2014, di Luhansk, LPR.”
Sementara itu foto kedua berdasarkan hasil pencarian gambar terbalik dan kata kunci menemukan foto kedua muncul dalam tulisan wawancara National Defense University Press (NDU Press) dengan Olson yang terbit di tahun 2010. Angkatan Laut AS dinyatakan sebagai sumber foto tersebut. Foto yang sama juga dipakai dalam laman biografi Olson di University of Notre Dame, di AS.
Kesimpulan
Laksamana (Purn) Eric Olson mengonfirmasi kepada AFP bahwa dia tidak berada di Ukraina. Foto tersebut dipublikasikan media Rusia sebulan sebelum pasukan Ukraina di Azovstal menyerah di bulan Mei 2022.
Rujukan
(GFD-2022-9922) [SALAH] Foto “Detik-detik Polisi Maritim Swiss Menemukan Eril Kamil Di Sungai Aare Swiss”
Sumber: artikel onlineTanggal publish: 05/06/2022
Berita
Beredar artikel berjudul “Detik-detik Polisi Maritim Swiss Menemukan Eril Kamil Di Sungai Aare Swiss” yang terbit di situs suara-tribun[dot]my[dot]id pada 31 Mei 2022. Artikel ini juga memuat kolase foto yang memperlihatkan dua orang petugas mengevakuasi mayat yang mengambang di sebuah sungai. Foto lainnya memperlihatkan dua orang petugas berdiri disamping kereta dorong berisi jenazah yang terbungkus kain putih.
Eril ditemukan
Eril ditemukan
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, adanya kolase foto dengan klaim detik-detik polisi maritim Swiss menemukan Eril di Sungai Aare merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya kolase foto tersebut sama sekali tidak terkait dengan Emmeril Khan Mumtadz (Eril) yang dinyatakan hilang di Sungai Aare, melainkan penemuan mayat di sungai Msunduzi, Afrika Selatan, pada Agustus 2014 serta penemuan mayat wanita Kenya yang tinggal di AS pada 2018.
Dilansir dari Tempo, foto yang memperlihatkan dua orang petugas mengevakuasi jenazah yang mengambang di sebuah sungai telah beredar di internet sejak 2014. Foto yang identik pernah dimuat situs capitalnewspaper.co.za pada 12 Agustus 2014 dengan judul “Body found floating in the Msunduzi river” dengan keterangan “Sersan Fred Brand dan Warrant Officer Michael Bennett memulihkan jenazah dari sungai Msunduzi.”
Sementara itu foto lainnya yang memperlihatkan dua orang petugas berdiri disamping kereta dorong berisi jenazah yang terbungkus kain putih pernah dimuat situs kenyans.co.ke pada 25 September 2018 dengan judul, “Kenyan Woman in US Found Dead After Missing for 1 Month.” Menurut situs tersebut, seorang wanita Kenya yang tinggal di AS ditemukan tewas setelah keluarganya melaporkan dia hilang satu bulan lalu.
Faktanya kolase foto tersebut sama sekali tidak terkait dengan Emmeril Khan Mumtadz (Eril) yang dinyatakan hilang di Sungai Aare, melainkan penemuan mayat di sungai Msunduzi, Afrika Selatan, pada Agustus 2014 serta penemuan mayat wanita Kenya yang tinggal di AS pada 2018.
Dilansir dari Tempo, foto yang memperlihatkan dua orang petugas mengevakuasi jenazah yang mengambang di sebuah sungai telah beredar di internet sejak 2014. Foto yang identik pernah dimuat situs capitalnewspaper.co.za pada 12 Agustus 2014 dengan judul “Body found floating in the Msunduzi river” dengan keterangan “Sersan Fred Brand dan Warrant Officer Michael Bennett memulihkan jenazah dari sungai Msunduzi.”
Sementara itu foto lainnya yang memperlihatkan dua orang petugas berdiri disamping kereta dorong berisi jenazah yang terbungkus kain putih pernah dimuat situs kenyans.co.ke pada 25 September 2018 dengan judul, “Kenyan Woman in US Found Dead After Missing for 1 Month.” Menurut situs tersebut, seorang wanita Kenya yang tinggal di AS ditemukan tewas setelah keluarganya melaporkan dia hilang satu bulan lalu.
Kesimpulan
Foto tersebut sama sekali tidak terkait dengan Emmeril Khan Mumtadz (Eril) yang dinyatakan hilang di Sungai Aare, melainkan penemuan mayat di sungai Msunduzi, Afrika Selatan, pada Agustus 2014 serta penemuan mayat wanita Kenya yang tinggal di AS pada 2018.
Rujukan
(GFD-2022-9921) [SALAH] Kutipan Ucapan Stalin tentang Pemilu
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 05/06/2022
Berita
Akun TikTok dengan nama pengguna “faktaduniakini_” mengunggah sebuah foto mantan pemimpin Rusia, Joseph Stalin. Foto tersebut juga disertai dengan sebuah narasi terkait pemilu yang dinyatakan sebagai kutipan dari ucapan Stalin.
NARASI:
“Joseph Stalin pernah mengatakan “Orang orang yang memberikan vote (suara) tidak menentukan hasil dari pemilu. Namun orang-orang yg menghitung vote itulah yang menentukan hasil dari pemilu”
NARASI:
“Joseph Stalin pernah mengatakan “Orang orang yang memberikan vote (suara) tidak menentukan hasil dari pemilu. Namun orang-orang yg menghitung vote itulah yang menentukan hasil dari pemilu”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada bukti kredibel bahwa kutipan tersebut merupakan ucapan Joseph Stalin. Pencarian yang dilakukan di “Stalin Digital Archive” yang merupakan database arsip digital Stalin yang dikelola oleh Lembaga Arsip Rusia dan Universitas Yale juga tidak membuahkan hasil. Lebih lanjut, melansir dari Politifact, kutipan tersebut telah beredar dalam beberapa versi, dan tidak ada bukti kredibel terkait seluruh versi kutipan yang telah beredar.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “faktaduniakini_” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “faktaduniakini_” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Tidak ada bukti kredibel bahwa kutipan tersebut merupakan ucapan Joseph Stalin. Kutipan tersebut tidak ditemukan di database arsip digital Stalin yang dikelola oleh Lembaga Arsip Rusia dan Universitas Yale.
Tidak ada bukti kredibel bahwa kutipan tersebut merupakan ucapan Joseph Stalin. Kutipan tersebut tidak ditemukan di database arsip digital Stalin yang dikelola oleh Lembaga Arsip Rusia dan Universitas Yale.
Rujukan
(GFD-2022-9920) [SALAH] Nomor WhatsApp BRI +1(210)6002003 Menyebarkan Surat Edaran Kenaikan Biaya Transaksi
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 05/06/2022
Berita
Beredar akun WhatsApp BRI dengan nomor +1(210)6002003 yang menyebarkan surat edaran berisi informasi terkait perubahan biaya transaksi. Adapun perubahan yang dilakukan adalah peningkatan biaya yang semula sebesar Rp6.500 per transaksi menjadi Rp150.000 per transaksi.
Kenaikan tarif BRI
Perubahan tarif BRI.
Tarif bri.
Tarif baru BRI.
Perubahan tarif bank bri
Kenaikan tarif BRI
Perubahan tarif BRI.
Tarif bri.
Tarif baru BRI.
Perubahan tarif bank bri
Hasil Cek Fakta
Melansir dari Tempo, Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto telah menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat edaran tersebut. Adapun nomor WhatsApp resmi milik BRI dapat diakses dengan nomor +628121214017.
Narasi dengan topik serupa juga pernah beredar pada Maret 2022 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Akun Whatsapp Mengatasnamakan BRI Guna Melakukan Perubahan Tarif Transfer” yang diunggah pada 11 Maret 2022.
Dengan demikian, akun WhatsApp BRI dengan nomor +1(210)6002003 tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Narasi dengan topik serupa juga pernah beredar pada Maret 2022 lalu. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Akun Whatsapp Mengatasnamakan BRI Guna Melakukan Perubahan Tarif Transfer” yang diunggah pada 11 Maret 2022.
Dengan demikian, akun WhatsApp BRI dengan nomor +1(210)6002003 tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Kesimpulan
Bukan nomor WhatsApp resmi milik BRI. Faktanya, perwakilan BRI telah menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan surat edaran tersebut. Adapun nomor WhatsApp resmi milik BRI dapat diakses dengan nomor +628121214017.
Rujukan
Halaman: 4912/6807



