“ini info dari group WA terlepas betul atau tidaknya informasi ini atau sekedar nakut nakutin tapi tetap harus waspada”
Dalam postingan tersebut disertakan sebuah tangkapan layar dari pesan WhatsApp dengan narasi:
“Assalamu’alaikum, tolong samapaikan kepada seluruh sahabat seperjuangan untuk mengecek nomor imei di hp mereka masing2 dengan cara ketik *#06# kalau muncul nmor imei disertai garis miring angka 1 (sebagai contoh 12345678/1) berarti anda sedang dipantau atau di awasi tim cyber mabes polri klw sudah pake /2 anda sudah masuk target penyergapan, waspada, , kurangi aktifitas di fb dgn memposting atw berkomentar miring atau kritik terhadap rezim, , tolong sampaikan pada teman2 semua ini info dari rekan di MCA ( Muslim Cyber Army )”
Polisi sadap whatsapp
Polisi keliling whatsapp
(GFD-2020-5231) [SALAH] Ponsel Bisa Disadap Polisi Lewat Nomor IMEI
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/10/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar kembali informasi lama tentang ponsel dapat disadap polisi melalui nomor IMEI. Informasi tersebut menunjukkan bahwa pengguna ponsel sedang disadap kepolisian apabila IMEI ponsel memiliki angka /1 maka pengguna ponsel sedang dalam pantauan, dan apabila dengan angka /2 maka pengguna ponsel dalam target penyergapan.
Faktanya, informasi tersebut telah diklarifikasi oleh Kemenkominfo pada tahun 2018, diketahui merupakan hoaks daur ulang. Dalam keterangan yang disampaikan Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Noor Iza pada Jumat (25/5/2018) menegaskan informasi tersebut hoaks.
“Menanggapi informasi beredar terkait nomor IMEI yang dikaitkan dengan penyadapan oleh Polri, saya pastikan informasi yang viral tersebut adalah hoax,” ujar Noor Iza dalam keterangan resmi Kemenkominfo, Jumat (25/5/2018).
IMEI sendiri adalah International Mobile Equipment Identity, yakni berupa kode unik yang terdiri dari 15 digit angka yang dimiliki oleh setiap transceiver (perangkat pengirim dan penerima sinyal). IMEI dikodekan ke dalam perangkat keras, menjadikannya hampir tidak mungkin untuk mengubah tanpa merusak perangkat keras itu sendiri.
IMEI ponsel bisa diketahui cukup mudah yaitu dengan cara menekan *#06# pada teleponnya. Namun ada vendor tertentu yang menampilkan nomor IMEI dengan SV pada format lengkap dan dipisah garis miring.
Di tahun 2018, informasi dengan topik serupa pernah dibahas oleh Turn Back Hoax dengan judul “[SALAH] Nomor IMEI di Ponsel Bisa Disadap Polisi” namun terdapat perbedaan di bagian narasi.
Dengan demikian, informasi penyadapan ponsel melalui nomor IMEI oleh kepolisian adalah palsu. Dua digit terakhir yang dilambangkan /01 atau /02 adalah nomor versi perangkat lunak, bukan tandanya sedang disadap.
Faktanya, informasi tersebut telah diklarifikasi oleh Kemenkominfo pada tahun 2018, diketahui merupakan hoaks daur ulang. Dalam keterangan yang disampaikan Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Noor Iza pada Jumat (25/5/2018) menegaskan informasi tersebut hoaks.
“Menanggapi informasi beredar terkait nomor IMEI yang dikaitkan dengan penyadapan oleh Polri, saya pastikan informasi yang viral tersebut adalah hoax,” ujar Noor Iza dalam keterangan resmi Kemenkominfo, Jumat (25/5/2018).
IMEI sendiri adalah International Mobile Equipment Identity, yakni berupa kode unik yang terdiri dari 15 digit angka yang dimiliki oleh setiap transceiver (perangkat pengirim dan penerima sinyal). IMEI dikodekan ke dalam perangkat keras, menjadikannya hampir tidak mungkin untuk mengubah tanpa merusak perangkat keras itu sendiri.
IMEI ponsel bisa diketahui cukup mudah yaitu dengan cara menekan *#06# pada teleponnya. Namun ada vendor tertentu yang menampilkan nomor IMEI dengan SV pada format lengkap dan dipisah garis miring.
Di tahun 2018, informasi dengan topik serupa pernah dibahas oleh Turn Back Hoax dengan judul “[SALAH] Nomor IMEI di Ponsel Bisa Disadap Polisi” namun terdapat perbedaan di bagian narasi.
Dengan demikian, informasi penyadapan ponsel melalui nomor IMEI oleh kepolisian adalah palsu. Dua digit terakhir yang dilambangkan /01 atau /02 adalah nomor versi perangkat lunak, bukan tandanya sedang disadap.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta
Informasi Palsu. IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity) dengan dua digit terakhir yang dilambangkan /01 atau /02 adalah versi perangkat lunak dan bukan tanda sedang disadap.
Informasi Palsu. IMEI (Internasional Mobile Equipment Identity) dengan dua digit terakhir yang dilambangkan /01 atau /02 adalah versi perangkat lunak dan bukan tanda sedang disadap.
Rujukan
(GFD-2020-5230) [SALAH] Pemimpin Masyarakat Adat Asli Amerika Dikorbankan Sebagai Persembahan Selama Epidemi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/10/2020
Berita
“In many civilizations of the original indigenous peoples of the Americas, when epidemics occurred, the leaders were sacrificed as an offering to the gods.
Just Sayin’…”
“Di banyak peradaban masyarakat adat asli Amerika, ketika wabah terjadi, para pemimpinnya dikorbankan sebagai persembahan kepada para dewa.
Hanya mengatakan …”
Just Sayin’…”
“Di banyak peradaban masyarakat adat asli Amerika, ketika wabah terjadi, para pemimpinnya dikorbankan sebagai persembahan kepada para dewa.
Hanya mengatakan …”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Linda Hutchison mengunggah gambar yang di dalamnya terdapat narasi tentang para pemimpin masyarakat adat asli Amerika yang dikorbankan sebagai persembahan ketika wabah terjadi. Unggahan yang diunggah di grup Facebook Eden Cafe ~ Anunnaki, Atlantis, Egypt, Archaeology, Visionary Art, History~ pada 25 September 2020 telah mendapat respon sebanyak 430 reaksi, 77 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 224 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi dalam gambar unggahan tersebut tidak tepat. Mengutip dari AFP Fact Check, Profesor Antropologi Mesoamerika Universitas Alabama, Richard Diehl mengatakan, tidak ada bukti yang mendukung klaim pada unggahan Facebook itu.
“Faktanya adalah bahwa epidemi tidak pernah ada di Amerika pra-Columbus. Nenek moyang penduduk asli Amerika meninggalkan Dunia Lama jauh sebelum “penyakit menular ” seperti itu muncul dan karenanya itu tidak pernah ada di Amerika sampai diimpor oleh orang Eropa dan budak Afrika pada akhir 1400-an dan awal 1500-an. Jadi tidak, mereka tidak mengorbankan pemimpin mereka,” ujarnya.
Camilla Townsend, Profesor Sejarah Amerika Latin dari Universitas Rutgers juga mengatakan bahwa penduduk asli Amerika kuno tidak mengorbankan pemimpin mereka saat epidemi. Pada saat itu, sejumlah budaya penduduk asli terkadang mengorbankan tawanan perang. Mereka percaya bahwa hadiah utama untuk para dewa adalah hadiah kehidupan manusia dan untuk menunjukan sisi politik kepada musuh mereka.
Adapun gambar pada unggahan tersebut diambil dari bagian Codex Laud. Mengutip dari FAMSI, Codex Laud adalah buku panduan agama yang berisi sebelas bagian yang salah satu bagiannya berhubungan dengan perjalanan manusia melalui kehidupan. Codex Laud ini diyakini berasal dari Meksiko selama kekaisaran Aztec.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Linda Hutchison pada grup Facebook Eden Cafe ~ Anunnaki, Atlantis, Egypt, Archaeology, Visionary Art, History~ dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan karena wabah menular tidak pernah ada di Amerika pada masa sebelum Columbus dan penduduk asli Amerika kuno tidak mengorbankan pemimpin mereka saat wabah menular terjadi.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi dalam gambar unggahan tersebut tidak tepat. Mengutip dari AFP Fact Check, Profesor Antropologi Mesoamerika Universitas Alabama, Richard Diehl mengatakan, tidak ada bukti yang mendukung klaim pada unggahan Facebook itu.
“Faktanya adalah bahwa epidemi tidak pernah ada di Amerika pra-Columbus. Nenek moyang penduduk asli Amerika meninggalkan Dunia Lama jauh sebelum “penyakit menular ” seperti itu muncul dan karenanya itu tidak pernah ada di Amerika sampai diimpor oleh orang Eropa dan budak Afrika pada akhir 1400-an dan awal 1500-an. Jadi tidak, mereka tidak mengorbankan pemimpin mereka,” ujarnya.
Camilla Townsend, Profesor Sejarah Amerika Latin dari Universitas Rutgers juga mengatakan bahwa penduduk asli Amerika kuno tidak mengorbankan pemimpin mereka saat epidemi. Pada saat itu, sejumlah budaya penduduk asli terkadang mengorbankan tawanan perang. Mereka percaya bahwa hadiah utama untuk para dewa adalah hadiah kehidupan manusia dan untuk menunjukan sisi politik kepada musuh mereka.
Adapun gambar pada unggahan tersebut diambil dari bagian Codex Laud. Mengutip dari FAMSI, Codex Laud adalah buku panduan agama yang berisi sebelas bagian yang salah satu bagiannya berhubungan dengan perjalanan manusia melalui kehidupan. Codex Laud ini diyakini berasal dari Meksiko selama kekaisaran Aztec.
Dengan demikian, unggahan akun Facebook Linda Hutchison pada grup Facebook Eden Cafe ~ Anunnaki, Atlantis, Egypt, Archaeology, Visionary Art, History~ dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan karena wabah menular tidak pernah ada di Amerika pada masa sebelum Columbus dan penduduk asli Amerika kuno tidak mengorbankan pemimpin mereka saat wabah menular terjadi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Narasi yang salah. Faktanya, wabah menular tidak pernah terjadi di Amerika pada masa sebelum Columbus dan penduduk asli Amerika kuno tidak mengorbankan pemimpin mereka saat wabah menular.
Narasi yang salah. Faktanya, wabah menular tidak pernah terjadi di Amerika pada masa sebelum Columbus dan penduduk asli Amerika kuno tidak mengorbankan pemimpin mereka saat wabah menular.
Rujukan
(GFD-2020-5229) [SALAH] “Persiapan Untuk Menghalau Demo ga Jelas Kelompok Perusuh Besok…”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/10/2020
Berita
“Persiapan untuk menghalau demo ga jelas kelompok perusuh besok…”
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Dilla Raya mengunggah video dengan durasi 2.20 pada 12 Oktober 2020. Video tersebut memperlihatkan pasukan Brimob sedang menampilkan yel-yel dari masing-masing batalyon, dan pada unggahan tersebut juga disertai keterangan “Persiapan untuk menghalau demo ga jelas kelompok perusuh besok…”. Unggahan tersebut ramai mendapat tanggapan dan telah dibagikan sebanyak 347 kali oleh pengguna Facebook lainnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, video serupa ditemukan pada channel Youtube Feri Septian yang berjudul “Yel-yel brimob acara hut bhayangkara ke 71 monas” yang diunggah pada 23 Juli 2017. Diketahui bahwa video tersebut merupakan acara Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-71 yang digelar di Lapangan Silang Monas pada 10 Juli 2017.
Dengan demikian, unggahan Dilla Raya dengan klaim “Persiapan untuk menghalau demo ga jelas kelompok perusuh besok…” diketahui tidak ada keterkaitan dengan persiapan untuk menghalau demo dan masuk dalam konten yang salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, video serupa ditemukan pada channel Youtube Feri Septian yang berjudul “Yel-yel brimob acara hut bhayangkara ke 71 monas” yang diunggah pada 23 Juli 2017. Diketahui bahwa video tersebut merupakan acara Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-71 yang digelar di Lapangan Silang Monas pada 10 Juli 2017.
Dengan demikian, unggahan Dilla Raya dengan klaim “Persiapan untuk menghalau demo ga jelas kelompok perusuh besok…” diketahui tidak ada keterkaitan dengan persiapan untuk menghalau demo dan masuk dalam konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, video serupa ditemukan pada channel Youtube Feri Septian yang berjudul “Yel-yel brimob acara hut bhayangkara ke 71 monas” yang diunggah pada 23 Juli 2017. Video tersebut merupakan HUT Bhayangkara ke-71 yang digelar di Lapangan Silang Monas pada 10 Juli 2017, sehingga tidak ada keterkaitan dengan persiapan untuk menghalau demo.
= = =
Informasi tersebut tidak benar. Faktanya, video serupa ditemukan pada channel Youtube Feri Septian yang berjudul “Yel-yel brimob acara hut bhayangkara ke 71 monas” yang diunggah pada 23 Juli 2017. Video tersebut merupakan HUT Bhayangkara ke-71 yang digelar di Lapangan Silang Monas pada 10 Juli 2017, sehingga tidak ada keterkaitan dengan persiapan untuk menghalau demo.
= = =
Rujukan
(GFD-2020-5228) [SALAH] “Situs Mesin EDC truemoney.simdif[dot]com”
Sumber: situsTanggal publish: 13/10/2020
Berita
Beredar situs yang mengatasnamakan TrueMoney Indonesia dengan klaim bahwa situs tersebut adalah mesin EDC truemoney dan untuk pengajuan EDC bisa login melalui situs tersebut.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya situs truemoney.simdif[dot]com yang diklaim sebagai mesin EDC truemoney adalah klaim yang salah.
Faktanya, situs itu adalah situs palsu. TrueMoney Indonesia melalui akun media sosialnya menyatakan situs tersebut adalah penipuan yang mengatasnamakan TrueMoney Indonesia.
Berikut klarifikasi yang disampaikan oleh TrueMoney Indonesia melalui akun media sosialnya:
“Kepada AGEN TrueMoney Indonesia, Yth.
Waspadalah atas penipuan yang mengatasnamakan TrueMoney Indonesia @truemoneyid
Agen TrueMoney tidak lagi menggunakan mesin EDC, abaikan usaha penipuan atau permintaan utk pengajuan mesin EDC. Silakan mengunduh aplikasi TrueMoney Indonesia dari Playstore (Android) jika Anda berminat menjadi Agen TrueMoney.
Token, OTP dan PIN pengguna TrueMoney bersifat rahasia. Staff/perwakilan TrueMoney tidak pernah meminta token/PIN kepada Agen atau Member.
Memberikan token, PIN, OTP, nomor HP kepada pihak lain, baik melalui telepon, email, sms, dll dapat mengakibatkan pencurian saldo Anda.
Jika Anda membutuhkan bantuan, silakan menghubungi customer care TrueMoney melalui telepon dan website resmi TrueMoney Indonesia
Call center : 0804 1000 100
WhatsApp Chat : +62813 8003 3868
WhatsApp Call : +62878 7600 0969*
*Khusus untuk layanan Pengiriman Uang
Email : info@truemoney.co.id
Jam 08.00 – 17.00 Setiap Hari
Social Media TrueMoney Indonesia
Website : www.truemoney.co.id
1. Facebook : TrueMoney Indonesia
2. Instagram : @truemoneyid
3. Twitter : truemoneyid”
Faktanya, situs itu adalah situs palsu. TrueMoney Indonesia melalui akun media sosialnya menyatakan situs tersebut adalah penipuan yang mengatasnamakan TrueMoney Indonesia.
Berikut klarifikasi yang disampaikan oleh TrueMoney Indonesia melalui akun media sosialnya:
“Kepada AGEN TrueMoney Indonesia, Yth.
Waspadalah atas penipuan yang mengatasnamakan TrueMoney Indonesia @truemoneyid
Agen TrueMoney tidak lagi menggunakan mesin EDC, abaikan usaha penipuan atau permintaan utk pengajuan mesin EDC. Silakan mengunduh aplikasi TrueMoney Indonesia dari Playstore (Android) jika Anda berminat menjadi Agen TrueMoney.
Token, OTP dan PIN pengguna TrueMoney bersifat rahasia. Staff/perwakilan TrueMoney tidak pernah meminta token/PIN kepada Agen atau Member.
Memberikan token, PIN, OTP, nomor HP kepada pihak lain, baik melalui telepon, email, sms, dll dapat mengakibatkan pencurian saldo Anda.
Jika Anda membutuhkan bantuan, silakan menghubungi customer care TrueMoney melalui telepon dan website resmi TrueMoney Indonesia
Call center : 0804 1000 100
WhatsApp Chat : +62813 8003 3868
WhatsApp Call : +62878 7600 0969*
*Khusus untuk layanan Pengiriman Uang
Email : info@truemoney.co.id
Jam 08.00 – 17.00 Setiap Hari
Social Media TrueMoney Indonesia
Website : www.truemoney.co.id
1. Facebook : TrueMoney Indonesia
2. Instagram : @truemoneyid
3. Twitter : truemoneyid”
Kesimpulan
Situs palsu. TrueMoney Indonesia melalui akun media sosialnya menyatakan situs tersebut adalah penipuan yang mengatasnamakan TrueMoney Indonesia.
Rujukan
Halaman: 4871/5616