• (GFD-2020-5235) [SALAH] Foto Dokter Menyatakan COVID-19 Disebarkan Melalui Vaksin

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 14/10/2020

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Media tidak memberitakan berita yang sebenarnya. Mereka mengabaikan tokoh agama dan tabib tradisional untuk ini? Astaga Tuhan, apa yang sedang terjadi?”

    NARASI DALAM GAMBAR:

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “Untuk para warga di Afrika, jangan menerima imunisasi untuk menangkal Coronavirus karena mereka menyebarkan virus tersebut melalui vaksin”

    Dokter menyatakan covid disebar lewat vaksin

    Hasil Cek Fakta

    Pengguna Instagram glamdzoli mengunggah sebuah foto (3/4) yang menunjukkan menunjukkan foto seorang dokter tengah memegang kertas yang berisi peringatan bagi warga Afrika untuk tidak menerima imunisasi, sebab COVID-19 disebarkan melalui vaksin. Beserta dengan foto tersebut juga disertakan keterangan yang menuduh media telah memberitakan berita bohong.

    Berdasarkan hasil penelusuran, kandungan antibodi dalam vaksin masuk melalui pembuluh darah manusia sebelum akhirnya disalurkan ke sel-sel tubuh. Sedangkan, virus penyebab COVID-19 ditularkan melalui percikan yang berasal dari saluran pernapasan dan keluar melalui hidung atau mulut ketika seseorang yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin, maupun berbicara. Virus ini kemudian masuk dan menginfeksi saluran pernapasan.

    Foto dokter yang digunakan dalam unggahan Instagram tersebut juga bukan merupakan foto sebenarnya. Foto asli diunggah oleh pengguna Facebook Rodney Jimenez, seorang dokter asal Filipina (18/3) sebagai usaha meminta para warga agar tetap tinggal di rumah.

    Informasi dengan topik serupa juga pernah dimuat dalam situs AFP, dengan judul artikel ‘Doctored Photo Telling Africans to Avoid COVID-19 Vaccine Circulates Online’.

    Dengan demikian, foto yang diunggah oleh pengguna Instagram glamdzoli tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Informasi yang salah. Faktanya, antibodi yang terkandung dalam vaksin masuk melalui pembuluh darah manusia, sedangkan virus penyebab COVID-19 masuk melalui saluran pernapasan dan menyebabkan infeksi. Selain itu, tulisan yang ada di dalam foto merupakan hasil suntingan dari foto seorang dokter asal Filipina yang meminta warga untuk tetap tinggal di rumah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5234) [SALAH] Layanan Gratis Rumah Sakit Citarum

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 14/10/2020

    Berita

    malam rekan2 smuadi informasikan bagi rekan2 yg mempunyai saudara,tetangga maupun rekan.yg sekiranya sakit dan tidak mempunyai BPJS maupun punya BPJS yang tdk aktif atau biaya yg di luar BPJS. Rumah sakit citarum mempunyai program pengobatan gratis. yg membutuhkan program pengobatan gratis. yg membutuhkan program tsbt bisa hub. mas sapto di nomer telpn.081226190938.nnti beliau akan menyurvai lokasi u calon pasien. atas perhatian trims… salam kemanusiaan… PSG”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar melalui broadcast WhatsApp tentang Rumah Sakit Citarum yang membuka program pengobatan gratis. Pesan tersebut berisi informasi bagi yang mempunyai saudara, tetangga, ataupun rekan yang sedang sakit dan tidak memiliki kartu BPJS maupun BPJS yang tidak aktif bahwa pada RS Citarum sedang ada program pengobatan gratis.

    Setelah ditelusuri, hal ini sudah ditanggapi oleh pihak Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum. Pada akun instagram resmi @pantiwilasa_citarum_official menyatakan informasi tersebut adalah hoax.

    “Melalui media ini RS Panti Wilkes Citarum menyatakan :

    1. Bahwa Informasi tersebut adalah hoax / tidak benar

    2. Bahwa pembuat postingan / nama dan nomor telepon yang tercantum tidak pernah berkomunikasi dengan pihak Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum

    3. Bahwa Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum sama sekali tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang ditimbulkan oleh postingan bersebut.

    Silahkan sebar luaskan informasi ini supaya tidak ada korban yang berjatuhan karena informasi Hoax ini

    Terimakasih ” (10/10/2020)

    Sebaiknya jika menemukan informasi tentang Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum bisa langsung cek kebenaran di website resmi pantiwilasa-citarum.co.id dan instagram resmi yaitu @pantiwilasa_citarum_official yang sudah pasti memuat informasi benar.

    Dengan demikian, informasi tentang program gratis untuk yang tidak mempunyai BPJS dan BPJS yang tidak aktif di RS Panti Wilasa Citarum disertai nomor dan nama pada broadcast WhatsApp tersebut tidak benar sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).

    Pesan Whatsapp tentang program RS Panti Wilasa Citarum adalah hoax, hal ini sudah dinyatakan dalam postingan instagram @pantiwilasa_citarum_official pada Sabtu, 10 Oktober 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5233) [SALAH] Video “Selasa, 13 Oktober 2020 Situasi Terkini Di Bundaran Hi Jakarta Ormas eFPi Sudah Banyak Yang Berdatangan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/10/2020

    Berita

    Akun Allea Muraya (fb.com/allea.muraya) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “SELASA, 13 OKTOBER 2020 SITUASI TERKINI DI BUNDARAN HI JAKARTA ORMAS eFPi SUDAH BANYAK YANG BERDATANGAN… ALLAHU AKBAR”

    Video yang beredar memperlihatkan sejumlah orang mengenakan peci dan baju putih mengendarai sepeda motor di area Bundaran HI, Jakarta.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya video yang memperlihatkan sejumlah orang mengenakan peci dan baju putih mengendarai sepeda motor di area Bundaran HI, Jakarta adalah situasi terkini pada Selasa, 13 Oktober 2020 adalah klaim yang salah.

    Faktanya, video itu adalah video tahun 2019. Peristiwa yang terjadi dalam video tersebut adalah ratusan pengendara motor yang bergerak menuju gedung KPU, Rabu, 22 Mei 2019. Aksi massa ini terkait penolakan hasil pilpres 2019 yang diumumkan KPU pada Selasa 21 Mei 2019 dini hari.

    Berdasarkan hasil penelusuran di Youtube menggunakan kata kunci “Konvoi Fpi Bundaran HI”, ditemukan video yang identik dengan judul “fpi sudah ready di bundaran hi 22519” yang diunggah oleh akun imron fauzi pada 22 Mei 2019.

    Berdasarkan pantauan Bisnis.com, ratusan massa itu tiba di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, pukul 10.04 WIB. Mereka terlihat beberapa kali memutari Bundaran HI sebelum menepikan kendaraan di sisi barat Bundaran HI.

    Massa yang datang terlihat seragam mengenakan pakaian serba putih, sorban hijau, dan peci putih. Tak jarang massa meneriakkan takbir dan nyanyian-nyanyian salawat. Setelah memarkirkan kendaraan, para demonstran langsung berkumpul dan menyanyikan lagu Indonesia Raya.

    Kesimpulan

    Video tahun 2019. Peristiwa yang terjadi dalam video tersebut adalah ratusan pengendara motor yang bergerak menuju gedung KPU, Rabu (22/5/2019). Aksi massa ini terkait penolakan hasil pilpres 2019 yang diumumkan KPU pada Selasa (21/5/2019) dini hari.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5232) [SALAH] Video “Polisi Asal Papua ini mau mengundurkan diri dari Polisi dan mau gabung bersama TPNPB-OPM”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/10/2020

    Berita

    Akun VIRAL PAPUA (fb.com/239224350756831) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut:

    “Viral Polisi Asal Papua ini mau mengundurkan diri dari Polisi dan mau gabung bersama TPNPB-OPM
    Polisi bernama Andi Jr ini mengajak semua TNI POLRI Asal Papua untuk gabung bersama TPNPB-OPM dan lawan Indonesia”

    Pada video, kamera tidak memperlihatkan wajah seorang pria yang mengenakan seragam Polri bernama Andy JR tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim adanya video seorang pria yang mengenakan seragam Polri bernama Andy JR yang mau mengundurkan diri dari Polisi dan mau gabung bersama TPNPB-OPM adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, video itu sudah dibantah oleh Polda Papua. Pakaian dinas milik Brigadir Polisi Satu Andi JR dalam video itu merupakan pakaian yang dipinjamkan pada 12 Agustus 2020 kepada salah satu siswa sekolah di Yahukimo, namun belum dikembalikan sampai saat ini.

    Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi Ahmad Musthofa Kamal memastikan video yang menampilkan seorang anggota polisi bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) adalah informasi bohong atau hoaks.

    “Video itu diunggah pada Kamis 8 Oktober 2020 oleh akun Facebook West Papua. Dalam video itu berisi salah satu polisi di Yahukimo yang menyatakan sikap berhenti dari (dinas aktif) Kepolisian Indonesia dan bergabung dengan TPNPB-OPM,” kata Musthofa, di Jayapura, Papua, Sabtu (10/10).

    Ia menjelaskan bahwa pakaian dinas milik Brigadir Polisi Satu Andi JR dalam video itu merupakan pakaian yang dipinjamkan pada 12 Agustus 2020 kepada salah satu siswa sekolah di Yahukimo. Sedianya pakaian itu akan digunakan untuk digunakan dalam karnaval dalam rangka HUT RI di sana, namun belum dikembalikan sampai saat ini.

    “Anggota itu sudah pernah mencari dan memeriksa ke tempat sekolah, namun murid yang meminjam sudah tidak sekolah lagi,” katanya.

    Saat ini, Polda Papua melalui Tim Siber Dit Reskrimsus Polda Papua masih melakukan penyelidikan terkait pelaku yang membuat dan menyebarkan video tersebut.

    Musthofa menuturkan Polda Papua melalui Tim Siber Dit Reskrimsus Polda Papua masih menyelidiki hal itu, termasuk identitas pelaku yang membuat dan menyebarkan video itu.

    “Terkait hal ini kami imbau kepada seluruh masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial dan tidak mudah percaya dengan unggahan atau kabar yang belum tentu sahih kebenarannya. Jika menerima informasi atau kabar agar ditelusuri sumbernya hingga tidak menjadi sumber keresahan di tengah-tengah masyarakat,” katanya.

    Kesimpulan

    Video itu sudah dibantah oleh Polda Papua. Pakaian dinas milik Brigadir Polisi Satu Andi JR dalam video itu merupakan pakaian yang dipinjamkan pada 12 Agustus 2020 kepada salah satu siswa sekolah di Yahukimo, namun belum dikembalikan sampai saat ini.

    Rujukan