• (GFD-2020-5344) [SALAH] Peluncuran IPhone 12 bagi bagi 3.000 Ponsel Gratis

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 23/10/2020

    Berita

    Beredar informasi melalui Whatsapp peluncuran iPhone 12 bagi- bagi 3.000 ponsel gratis ini atas kesuksesannya.

    Hp i pHone

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran dari pihak cek fakta medcom.id, klaim adanya peluncuran iPhone 12 dengan membagikan 3.000 ponsel gratis tidak benar. Faktanya bahwa situs tersebut merupakan sebuah modus penipuan dengan upaya phising atau peretasan yang dapat berawal dari link tersebut jika di klik oleh penerima pesan.

    Melansir dari medcom.id, apple resmi meluncurkan rangkain iPhone terbarunya, iPhone 12 dalam acara virtual bertajuk Hi, speed. Gelaran acara itu selaras dengan rumor yang sebelumnya beredar, dengan mengumumkan kehadiran iPhone 12 dalam empat model.

    “Kita sudah sampai di era baru. Hari ini, kami memboyong dukungan 5G untuk pertama kalinya ke jajaran iPhone,” ujar CEO Apple, Tim Cook.

    Dengan demikian, informasi yang beredar melalui pesan Whatsapp, peluncuran iPhone 12 bagi- bagi 3.000 ponsel gratis adalah salah dan termasuk dalam konten palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5343) [SALAH] “Pendataan Imunisasi Covid-19 untuk Tenaga Medis dan Non Medis oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 23/10/2020

    Berita

    Telah beredar pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang menginformasikan adanya formulir yang harus diisi paling lambat pada hari Rabu, 21 Oktober 2020 pukul 23.00. Formulir tersebut diklaim untuk digunakan pendataan Imunisasi Covid-19 kepada Tenaga Medis dan Non Medis oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

    Pasca imunisasi

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan pernyataan resmi dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta yang telah melakukan penelusuran fakta bersama tim Jalahoaks, menyatakan bahwa formulir tersebut PALSU.

    Melalui akun resmi di Instagram, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menyatakan tidak pernah mengadakan Pendataan Imunisasi Covid-19 untuk Tenaga Medis dan Non Medis melalui pesan di WhatsApp.

    Adapun pendataan resmi yang dilakukan oleh Dinkes Provinsi DKI Jakarta adalah melalui mekanisme pengiriman surat permohonan resmi yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan ditujukan kepada seluruh fasilitas kesehatan di Provinsi DKI Jakarta. Format pendataan disesuaikan dengan lampiran surat dan kemudian dikumpulkan melalui Puskesmas sesuai dengan alamat dari setiap fasilitas kesehatan.

    Dinkes Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan, pihaknya tidak bertanggung jawab atas data yang telah terimput ke dalam formulir yang beredar. Lebih lanjut, Dinkes Provinsi DKI menghimbau masyarakat agar berhati-hati terhadap pesan serupa, karena data pribadi yang terekam dalam formulir palsu dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Sehingga, berdasarkan data yang kami temukan serta konfirmasi dari sumber tepercaya, formulir Pendataan Imunisasi Covid-19 untuk Tenaga Medis dan Non Medis oleh Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, yang beredar di WhatsApp adalah HOAX dan termasuk kategori KONTEN PALSU.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5342) [SALAH] Gambar Seorang WNA akan Voting Jokowi 10 Periode Jika Tidak Diberi 1 Dollar

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/10/2020

    Berita

    Akun facebook yang bernama Tokoh Nasional Indonesia membuat postingan disertai dengan gambar, pada tanggal 19 Oktober 2020 pukul 14.47. Postingan tersebut mendapat Like sebanyak 97 dan 13 kali dibagikan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah dilakukan penulusuran dengan teknik padanan gambar melalui Google Images, tulisan tersebut telah diedit. Tulisan yang asli berbunyi “Give Me 1 Dollar or I’m Voting Trump”.

    Bersumber dari kanal YouTube akun berita CNN, tulisan yang sama persis telah viral sejak tahun 2016. Berdasarkan penelusuran fakta yang juga dilakukan medcom.id, foto serupa telah beredar setidaknya sejak 11 Oktober 2016.

    Sampai saat ini gambar tersebut digunakan sebagai bahan lelucon atau meme oleh warganet di dunia maya.

    Sehingga dari data-data yang kami temukan, postingan gambar yang dengan tulisan “GIVE ME 1 DOLLAR OR IM VOTING JOKOWI 10 PERIODE” termasuk dalam kategori KONTEN SATIRE/PARODY.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5341) [SALAH] Populasi Muslim di India Mencapai 30%

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 23/10/2020

    Berita

    Akun Twitter @TapasNiyama (No Country For Sadhus), yang diunggah pada 19 Oktober 2020, dengan mengunggah foto umat Muslim yang sedang beribadah bersama, menyebarluaskan informasi bahwa foto itu diambil di India dan mengindikasikan bahwa umat Muslim di India mencapai 30% total populasi di India. Unggahan tersebut telah dibagikan ulang sebanyak 287 kali. Selain itu, terdapat 458 orang menyukai, diikuti dengan 18 orang yang memberikan komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelurusan lebih lanjut, dilansir dari website World Population Review tahun 2020, menunjukkan bahwa populasi Muslim di India berjumlah 195,000,000 orang dari total penduduk India yang berjumlah 1,380,004,385 orang. Angka tersebut menunjukkan bahwa presentase Muslim di India pada tahun 2020 hanya sebesar 14.2%. Terlebih lagi, menurut artikel yang dilansir dari portal berita Mint menyatakan bahwa dibutuhkan setidaknya hingga tahun 2091 di mana umat Muslim di India bisa melebihi umat Hindu. Penelitian yang serupa juga diterbitkan oleh Pew Research Center pada April 2015 yang mencantumkan informasi bahwa hingga 2050, populasi Muslim di India hanya akan mencapai 18.4%, meskipun Muslim di India memang mengalami pertumbuhan yang pesat.

    Selain itu, gambar yang diunggah oleh @TapasNiyama bukanlah gambar umat Muslim yang sedang beribadah di India, melainkan gambar yang diambil di Bangladesh saat sholat Jumat. Gambar tersebut merupakan hasil tangkapan fotografer yang menyerahkan fotonya ke National Geographic dan diunggah pada situs Business Insider India.

    Dengan demikian, pernyataan yang ditulis oleh @TapasNiyama tersebut dapat dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan, sebab akun tersebut telah memberikan narasi yang salah terhadap foto umat Muslim di Bangladesh.

    Rujukan