• (GFD-2019-2559) [SALAH] “Sinyal Internet Untuk Di Berhentikan Di Seluruh Indonesia”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 24/05/2019

    Berita

    Pesan berantai berisikan upaya mematikan internet oleh pemerintah beredar sedari tanggal 18 Mei 2019. Dalam isi pesan tersebut dikatakan bahwa pemberhentian internet itu dilakukan pada pukul 18.00 hingga 20.00 WIB. Selain itu, dalam narasinya disebutkan pula bahwa segala kegiatan media sosial dipantau.

    Berikut kutipan narasinya:

    Mohon ijin sekedar info, menginformasikan bahwa sinyal internet untuk di berhentikan di seluruh Indonesia mulai pukul 18 00 sampai pukul 20 00.

    Just info buat kawan" ku semua.

    Semua WA EROR karena ada pemasangan CC REKAM WA , FB , IG , TWITTER , LINE yaa berbasis SOSMED .
    Jadi harap berhati" dalam berucap dan berketik di SOSMED..

    Semua aktifitas HP dll....terpantau 100%
    Mulai besok sudah berlaku :*
    Semua panggilan dicatat.
    Semua rekaman panggilan telepon tersimpan.
    WhatsApp dipantau,
    Twitter dipantau,
    Facebook dipantau,
    Semua....media sosial..... dan forum dimonitor,
    Informasikan kepada mereka yang tidak tahu.
    Perangkat Anda terhubung ke sistem pelayanan.
    Berhati-hatilah mengirimkan pesan yg tidak perlu.
    Beritahu anak-anak Anda, Kerabat dan teman tentang berita ini
    Jangan teruskan tulisan atau video dll, bila Anda menerima postingan mengenai situasi politik/masalah Pemerintahan sekarang / PM, dll
    Pihak berwajib telah mengeluarkan pemberitahuan yang disebut .. Kejahatan Cargo ... dan tindakan akan dilakukan, bila perlu hapus saja postingan yang masuk kalau akan merugikan anda.
    Menulis atau meneruskan pesan apapun pada setiap perdebatan politik dan agama sekarang merupakan pelanggaran ... penangkapan tanpa surat perintah ...
    Informasikan berita ini kepada orang lain agar selalu waspada.
    Ini sangat serius, perlu diketahui semua kelompok dan anggota /individu.
    Bila anda sebagai Admin Group bisa dalam masalah besar.
    Beritahu semua orang tentang ini untuk berhati-hati.
    Tolong bagikan; Ini sangat berguna untuk Admin group, mohon berhati-hati....
    kasih tau yg lainnya...
    ????????????

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, pesan berantai itu sudah pernah muncul September 2017, Januari 2018, dan April 2019. Isu tersebut sudah pernah diperiksa faktanya di turnbackhoax.id. Perbedaannya hanya ada modifikasi pada bagian narasinya. Kemunculan narasi itu dikaitkan dengan peristiwa demonstrasi pada tanggal 20-21 Mei 2019.

    Adapun, pihak Kemenkominfo sudah memberikan klarifikasi terkait pesan berantai yang baru saja tersebar. Plt Kepala Biro Humas Kemkominfo Noor Iza menegaskan, pesan berantai itu merupakan hoaks. “Jelas hoaks itu. Tulisan tersebut adalah hoaks,” ujar Noor Iza.

    Noor pun menjelaskan, pemerintah telah memiliki aturan tersendiri soal penyampaian informasi melalui media sosial. Aturan tersebut terdapat pada UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik).

    “Kalau konten negatif sudah ada aturan. Perbuatan yang dilarang Pasal 27 sampai dengan Pasal 37 UU Nomor 1 Tahun 2008 tentang ITE,” jelasnya.

    Kemenkominfo, lanjut Noor, meminta kepada masyarakat agar selalu melakukan cek dan ricek terhadap sebaran informasi yang tidak jelas ataupun meragukan. “Selalu saring sebelum sharing sebagai bagian dari upaya mendukung pencegahan hoaks yang dapat merugikan banyak pihak,” ujar dia.

    Kesimpulan

    Hoaks berulang yang sudah sering dicek faktanya. Pernah muncul di bulan September 2017, Januari 2018, dan April 2019. Hanya ada perbedaan narasi sedikit dengan mengaitkan pada peristiwa demonstrasi tanggal 20-21 Mei 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2019-2558) [Cek Fakta] Tidak Benar Ada ‘Aparat Impor’ dari China Amankan Aksi 22 Mei 2019

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/05/2019

    Berita

    Sejumlah kabar terkait aksi 22 Mei 2019 menyebar di media sosial, salah satunya menargetkan aparat keamanan, khususnya Korps Brigade Mobil (Brimob), yang sedang berjaga di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta.

    Salah satunya diungkap akun Facebook bernama Ahpg yang menuding bahwa ada aparat dari China yang diterjunkan untuk menjaga aksi. Berikut narasi yang dimuat dalam postingan tersebut:
    "Perhatikan ! Waspada !!Aparat yang diterjunkan dari CINA !!!Indonesia jangan sampai kembali di JAJAH !Saudaraku sebangsa setanah air,Saatnya Rakyat Indonesia Harus Bangkit, Bergerak dan Berjuang l. AllohuAkbar..AllohuAkbar..AllohuAkbarMERDEKA ATAU MATI !!"

    Postingan yangdimuat pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 02.50 WIB itu telah mendapat tanda suka (like) 1.500 kali, dibagikan 22.000 kali, dan menuai dua komentar.

    Akun Facebook yang sama, Ahgp, juga mengunggah postingan senada pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 01.00 WIB.

    "TENTARA CINA MENYAMAR MENJADI APARAT ?!Silahkan di analisa...Lihat pada bagian mata, kulit dan rambut...Apa kita yakin itu org indonesia?," demikian narasi yang dimuat dalam postingan yang menyertakan foto seorang yang diduga peserta aksi dengan sejumlah anggota Brimob."

    Postingan itu mendapat 223 tanda suka (like), dibagikan 782 kali, dan mendapat 12 komentar.

    Narasi yang sama juga disampaikan dalam unggahan video yang menggambarkan kerusuhan di Tanah Abang yang diunggah oleh akun Facebook Raihan Sheikh.

    "Ini lah video Brimob import sedang menembaki kerumunan masa di petamburan Jak Pus..pakai peluru tajam..viral kan sebelum dihapus untuk bukti umat islam..," tulis dia.



    narasi:
    Ini lah polisi cina yg telah disiapkan.. membantu polisi pendukung 01

    Hasil Cek Fakta

    Tidak Benar Ada 'Aparat Impor' dari China Amankan Aksi 22 Mei 2019
    Hanz Jimenez SalimHanz Jimenez Salim
    22 Mei 2019, 12:48 WIB

    437
    Liputan6.com menjadi media online yang terverifikasi
    International Fact Checking Network (IFCN) @Poynter

    Cek Fakta - Isu Brimob impor jaga Aksi 22 Mei 2019
    Cek Fakta - Isu Brimob impor jaga Aksi 22 Mei 2019
    Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar terkait aksi 22 Mei 2019 menyebar di media sosial, salah satunya menargetkan aparat keamanan, khususnya Korps Brigade Mobil (Brimob), yang sedang berjaga di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta.

    Salah satunya diungkap akun Facebook bernama Ahpg yang menuding bahwa ada aparat dari China yang diterjunkan untuk menjaga aksi. Berikut narasi yang dimuat dalam postingan tersebut:

    BACA JUGA
    [Cek Fakta] Polri: Tidak ada Polisi dan TNI yang Tembaki Masjid
    [Cek Fakta] Hoaks Foto Kumpulan Massa Sambangi Kantor KPU
    [Cek Fakta] Konvoi Warga Baduy 5 Mei 2019 Diklaim Terkait Aksi 22 Mei
    "Perhatikan ! Waspada !!Aparat yang diterjunkan dari CINA !!!Indonesia jangan sampai kembali di JAJAH !Saudaraku sebangsa setanah air,Saatnya Rakyat Indonesia Harus Bangkit, Bergerak dan Berjuang l. AllohuAkbar..AllohuAkbar..AllohuAkbarMERDEKA ATAU MATI !!"

    Postingan yangdimuat pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 02.50 WIB itu telah mendapat tanda suka (like) 1.500 kali, dibagikan 22.000 kali, dan menuai dua komentar.

    Akun Facebook yang sama, Ahgp, juga mengunggah postingan senada pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 01.00 WIB.

    "TENTARA CINA MENYAMAR MENJADI APARAT ?!Silahkan di analisa...Lihat pada bagian mata, kulit dan rambut...Apa kita yakin itu org indonesia?," demikian narasi yang dimuat dalam postingan yang menyertakan foto seorang yang diduga peserta aksi dengan sejumlah anggota Brimob."

    Postingan itu mendapat 223 tanda suka (like), dibagikan 782 kali, dan mendapat 12 komentar.

    Narasi yang sama juga disampaikan dalam unggahan video yang menggambarkan kerusuhan di Tanah Abang yang diunggah oleh akun Facebook Raihan Sheikh.

    "Ini lah video Brimob import sedang menembaki kerumunan masa di petamburan Jak Pus..pakai peluru tajam..viral kan sebelum dihapus untuk bukti umat islam..," tulis dia.

    2 dari 4 halaman
    Penelusuran Fakta
    Tidak ada satupun dari unggahan-unggahan tersebut yang menyertakan bukti kuat terkait kewarganegaraan anggota Brimob atau aparat keamanan yang terpampang dalam foto dan video.

    Dalam konferensi pers pada Selasa 22 Mei 2019, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal membantah bahwa pasukan Brimob yang diterjunkan berasal dari luar negeri.

    Hal itu dimuat dalam artikel Liputan6.com berjudul, Polri: Tak Ada Pasukan Sipit dari Negeri Seberang Amankan Massa Rusuh 22 Mei

    Polri membantah ada pasukan asing dalam penanganan massa 22 Mei 2019. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal menyatakan, personel keamanan yang disebut sebagai 'pasukan asing dengan mata sipit' adalah personel Brimob.

    "Banyak foto-foto mendiskreditkan Polri. Ada pasukan dari negeri seberang yang sipit, tidak ada. Kita bantah. Murni bahwa itu personel Brimob, warga negara Indonesia," kata Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

    Dia menyatakan, ada beberapa yang harus diklarifikasi terutama informasi di media sosial yang viral dan dimasifkan, seperti kabar penyerangan masjid.

    "Kita punya ahli siber, patroli siber 24 jam, ada akun mana yang viralkan. Kita bantah Brimob tidak pernah menyerang masjid. TNI juga tidak pernah serang masjid," kata dia.

    Iqbal juga menegaskan, sudah ada instruksi dari Panglima TNI dan Kapolri bahwa petugas pengamanan dan personel pengamanan dalam penyampian demo sejak Selasa 21 Mei 2019 hingga Rabu 22 Mei 2019 tidak dibekali peluru tajam.

    "Kami yakinkan kalau ada yang bukan peluru tajam itu bukan personel Polri, dari konteks unjuk rasa ini," kata dia.

    Rujukan

  • (GFD-2019-2557) [BERITA] Polisi Tegaskan Kabar Brimob Sipit dari China Hoaks

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/05/2019

    Berita

    Foto anggota Brimob bermata sipit viral di media sosial usai demo di depan Bawaslu kemarin. Polisi angkat bicara dan menegaskan semua anggotanya WNI.
    Dalam foto yang beredar, tampak 3 anggota polisi yang memakai penutup wajah dan seolah-olah disebut berasal dari China karena dinilai memiliki mata sipit. Di frame lain, para polisi tersebut diisukan berkomunikasi dengan bahasa China.
    Polri menepis tuduhan tersebut. Polri menegaskan, personel Brimob yang dikerahkan semuanya adalah WNI. “Banyak foto dan anggota Polri bahwa pasukan dari negeri seberang yang bermata sipit. Kalau dilihat, saya sipit juga. Ini tidak ada, kita bantah. Murni bahwa itu personel Brimob WNI,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2019-2556) [SALAH] “Di shoot tv one cuma bisa bhs cina”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 22/05/2019

    Berita

    “bukan hoak tau….ini nyata. Di shoot tv one cuma bisa bhs cina”

    Hasil Cek Fakta

    Dari sumber aslinya, suara yang terekam sebenarnya adalah bahasa Madura. Video yang dinyatakan sebagai bahasa Cina yang diunggah oleh sumber klaim adalah video berita TV One dengan kualitas suara rendah dan tidak jelas terdengar.

    Rujukan