• (GFD-2019-2431) [SALAH] Video dan Foto Korban Tawuran di Jembatan Siak IV, Pekanbaru

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/05/2019

    Berita

    Video dan foto yang diklaim sebagai korban tawuran di Jembatan Siak IV, Pekanbaru menyebar di media sosial dan digunakan oleh sebuah media daring lokal sebagai foto artikel. Ada beberapa foto yang menampilkan korban dengan luka bacokan hingga tangan terputus. Sedangkan, videonya berisikan seorang lelaki dengan luka menganga di bagian punggung.

    Berikut beberapa narasinya:

    1) Ya allah kasihan, kurang kerjaan lha pulak ko kawan,,,

    #korban tawuran jembatan siak lV pekanbaru

    2) tawuran di pekanbaru

    3) Salah seorang korban tawuran di Jembatan Siak IV Pekanbaru yang tangannya putus kena sabetan samurai. (Foto: istimewa)

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran pemberitaan, diketahui bahwa foto dan video tersebut tidak terkait dengan peristiwa tawuran di Jembatan Siak IV, Pekanbaru. Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto menyatakan bahwa foto dan video yang tersebar tersebut tidak benar atau hoaks. “Tak ada korban yang putus tangan seperti foto-foto yang beredar saat ini, dan juga tidak ada korban dengan sejumlah luka si bagian belakangnya seperti dalam video. Itu semua hoaks,” kata Sunarto.

    Sunarto menjelaskan, pada peristiwa tawuran di Jembatan Siak IV memang ada empat korban. Namun, mereka tidak mengalami luka seperti yang ada di video sadis yang viral tersebut.

    “Yang ada di lapangan, ada empat korban yaitu korban berinisial RA mengalami luka sayatan di bagian pergelangan tangan kanan, A di bagian kepala dirawat di RS Ibnu Sina, dan dua lainnya luka-luka dirawat di RSUD Arifin Ahmad,” ujar Sunarto.

    Atas beredarnya video dan foto tersebut, Sunarto mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membagikannya kembali di media sosial pribadi. “Kita imbau kepada masyarakat pengguna medsos untuk tidak menge-share foto-foto dan video tersebut, sebab hal ini akan memperuncing persoalan yang sebenarnya tidak sedemikian adanya,” pinta Sunarto.

    Perihal awal mula peristiwa itu, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Susanto menjelaskan, terjadi karena adanya salah paham antara dua kelompok pemuda. “Awalnya ada kesalahpahaman antara dua kelompok pemuda ketika berbuka puasa, yang menimbulkan miskomunikasi dan akhirnya terjadi keributan,” ungkapnya.

    Dampak dari keributan tersebut, lanjut dia, berdampak luas yang berujung kelompok A membawa rekan-rekannya, begitu juga dengan kelompok B.

    Keributan pun tak terhindarkan. Di mana, kedua kubu saling serang menggunakan senjata tajam dan juga kayu di pangkal Jembatan Siak IV. Polisi yang mendapat informasi langsung ke tempat kejadian menenangkan massa.

    Rujukan

  • (GFD-2019-2428) Foto Pose Panglima TNI & Kapolri Bersama Koalisi 01

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/05/2019

    Berita

    Beredar foto yang menampilkan Menko PMK Puan Maharani yang sedang berswafoto dengan Pangliman TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Ketua DPR Bambang Soesatyo dan beberapa orang yang diklaim sebagai "Pose Panglima TNI & Kapolri Bersama Koalisi 01"

    Salah satu sumber yang membagikan foto dengan klaim tersebut adalah situs portal-islam[dot]id, yang tautan artikelnya sempat dibagikan oleh akun twitter @mas_piyuuu, namun saat ini baik artikel maupun tweet tersebut sudah tidak bisa diakses.

    Sumber lain adalah akun Billy Rozy Back Reborn V ( facebook.com/billy.v.98 ) dengan menuliskan narasi :
    "Wayahe
    Wayahe....
    Haha asekkkk GoyangJEMPOL NETRALITAS APARAT PeA"

    Sumber : http://archive.fo/Sjcse - Sudah dibagikan 799 kali saat tangkapan layar diambil.

    Sumber lain:
    http://archive.fo/2JOza - Akun twitter @kospirasiglobal
    http://archive.fo/Gc3gE

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelurusan, foto tersebut ternyata sudah ada sejak tahun 2018. Tepatnya ketika Panglima TNI dan Kapolri bersama pejabat negara meninjau Pos Polisi Cikopo, Purwakarta, Minggu 10 Juni 2018.

    Ikut dalam rombongan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menpupera Basuki Hadimuljono, Menkes Nila F Moeloek, Menko PMK Puan Maharani hingga Ketua DPR Bambang Soesatyo.

    Salah satu media yang memuat foto tersebut adalah detik.com yang menampilakn foto tersebut di berita dengan judul: "Laporan Jalur Mudik Ketua DPR dan Usul Jalan Tol 'Joko Widodo'" yang diunggah pada Rabu 13 Juni 2018, 11:22 WIB

    Mereka bertolak dari Jakarta, Minggu (10/6/2018) sekitar pukul 08.00 WIB, lalu melaksanakan pemantauan dari udara menggunakan helikopter.
    Total ada empat helikopter yang digunakan. Titik pertama yang dikunjungi, Pos Polisi Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat. Di sana rombongan meninjau dan menerima paparan dari Kapolda Jawa Barat terkait pantauan arus mudik di wilayah Jawa Barat. Rombongan kemudian berlanjut ke titik kedua, yaitu Gerbang Tol Kertasari.
    Di sana, rombongan kembali melakukan meninjau serta menerima paparan dari Kapolda Jawa Tengah terkait pantauan arus mudik di wilayah Jawa Tengah.
    Lalu, titik terakhir yang dikunjungi adalah di rest area 575 Ngawi, Jawa Timur.

    Rujukan

  • (GFD-2019-2427) Polisi Bantah Terkait Pesan WhatsApp Tentang Penyerangan Warga Jakarta Utara Ke Matraman Jakarta Timur

    Sumber: WhatsApp.com
    Tanggal publish: 15/05/2019

    Berita

    Debunk ini berisi klarifikasi dari pihak kepolisian mengenai informasi akan terjadi penyerangan di Matraman, yang menrupakan ajang balas dendam buntut pembacokan warga priuk yang meninggal di taman genjing. Kapolsek Matraman Kompol Warsito menyatakan, tidak ada tawuran sebagaimana yang dinarasikan dalam pesan yang beredar luas lewat WhatsApp tersebut. "Belum (ada informasi soal itu). Semoga tidak masuk wilayah Matraman, masyarakat dan petugas tetap waspada," kata Warsito saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (13/5/2019).

    Hasil Cek Fakta

    Belum lama ini, beredar informasi melalui pesan berantai WhatsApp terkait himbauan bagi warga Matraman Jakarta Timur agar tidak keliar rumah dan mewaspadai aksi balas dendam yan akan dilakukan warga Jakarta Utara, pasca peristiwa pembacokan yang menewaskan warga Priuk di taman genjing pada selasa lalu.

    Dilansir dari kompas.com Polisi menyebut, pesan yang memberitakan tawuran akibat balas dendam di kawasan Matraman, Jakarta Timur, merupakan kabar bohong atau hoaks.

    Kapolsek Matraman Kompol Warsito menyatakan, tidak ada tawuran sebagaimana yang dinarasikan dalam pesan yang beredar luas lewat WhatsApp tersebut.

    "Belum (ada informasi soal itu). Semoga tidak masuk wilayah Matraman, masyarakat dan petugas tetap waspada," kata Warsito saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (13/5/2019).

    Kendati demikian, kata Warsito, pihaknya tetap mewaspadai aksi-aksi tawuran yang biasa muncul saat Ramadhan.

    Menurut dia, setiap malamnya, ada anggota kepolisian yang berpatroli untuk mencegah tawuran di wilayah Matraman.

    "Tetap kita respons segala info dari masyarakat sebagai bentuk kewaspadaan masyarakat dan kesiapan jajaran, mencegah lebih baik daripada kejadian," ujar dia.

    Rujukan

  • (GFD-2019-2415) [SALAH] AM Hendropriyono Dirawat di Singapur

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/05/2019

    Berita

    Postingan tentang AM Hendropriyono, Mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) dilarikan ke rumah sakit lantaran penyakit punggungnya. Pada narasi, disebutkan bahwa sakitnya Hendropriyono lantaran lantaran “Mubahalah” dari Habib RS (dugaan singkatan dari Rizieq Shihab) dan disertai fotonya terbaring di rumah sakit. Berikut kutipan narasinya:

    MUBAHALAH HABIB RS MANJUR !!
    AM HENDROPRIYONO ATIT !!
    KINI DIRAWAT DI SINGAPORE.
    OPERASI TULANG BELAKANG YG TAK KUNJUNG SEMBUH.

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran, kabar mengenai sakitnya Hendropriyono merupakan peristiwa yang sudah lama. Pada tahun 2014, tepatnya di bulan September, Hendropriyono pernah dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto lantaran terjadi pembengkakan bekas operasi tulang punggungnya. Berikut kutipan pemberitaannya:

    [….] Bengkak Habis Operasi, Hendropriyono Membaik

    TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi kesehatan Abdullah Makhmud Hendropriyono dikabarkan mulai membaik, meskipun belum sepenuhnya normal. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara kelahiran Yogyakarta, 7 Mei 1945, itu mulai dirawat di RSPAD sejak tiga hari lalu karena mengalami pembengkakan di sekitar tulang belakangnya.

    "Tiga hari yang lalu memang terjadi pembengkakan, sehingga harus dibawa ke RSPAD Gatot Subroto," ujar menantu Hendro, Andika Perkasa, yang dihubungi via telepon, Ahad, 21 September 2014.

    Menurut Andika, yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI AD berpangkat brigadir jenderal, kondisi fisik Hendro memang belum sepenuhnya pulih setelah dua minggu lalu menjalani operasi tulang belakang di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. "Dia terlalu banyak bergerak," ujarnya. (Baca: Jokowi Ramai Dikecam karena Pilih Hendro)

    Andika tak tahu persis aktivitas Hendropriyono sepulang dari Singapura sehingga mengalami pembengkakan. "Kurang tahu aktivitasnya apa," katanya. Namun Andika mengatakan tidak perlu ada kekhawatiran berlebih ihwal penyakit Hendropriyono. "Tapi belum pada kondisi yang normal juga."

    Saat ini, ujar Andika, pembengkakan tulang belakang sudah mulai mengempis. "Membaik kondisinya," katanya. Dengan demikian, kata Andika, mulai Ahad ini, Hendropriyono sudah bisa pulang ke kediamannya. "Hari ini sudah mulai siap-siap pulang."

    Hendropriyono, yang kini menjadi anggota Dewan Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK, banyak disebut masuk bursa calon menteri. Kabar lain menyebutkan ia menyodorkan nama untuk menempati posisi Kepala BIN dan bersaing dengan tokoh lain yang juga menyorongkan nama, yakni Jenderal (Purnawirawan) Luhut Binsar Panjaitan. Hendro selama ini dikenal sebagai tokoh yang dekat dengan Megawati Soekarnoputri. Adapun Luhut dikenal dekat sejak lama dengan Joko Widodo. […]

    Selain berita itu, ada lagi berita lainnya yang mengabarkan tentang Hendropriyono yang sempat dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Berikut kutipan beritanya:

    […] Tiga Hari di RSPAD, Hendropriyono Mulai Pulih

    TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi kesehatan anggota Dewan Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK, Abdullah Makhmud Hendropriyono, dipastikan mulai sehat. "Sekarang sudah pulih di rumah," ujar Diaz Hendropriyono, salah satu putra mantan Kepala Badan Intelijen Negara ini kepada Tempo, di rumah Tim Transisi Jokowi-JK, Menteng, Senin, 22 September 2014.

    Menurut Dias, sejak awal bulan ini kondisi jenderal kelahiran Yogyakarta, 7 Mei 1945, itu menurun drastis akibat padatnya kegiatan yang dilakoninya selaku penasihat presiden terpilih Jokowi. Akibatnya, Hendro mengalami pembengkakan di sekitar pinggang yang mengharuskannya dirawat di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura.

    Sepulang dari operasi di Singapura, pembengkakan kembali terjadi sehingga ia terpaksa dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. "Sekarang kondisinya lebih baik," katanya. "Hanya tiga hari di RSPAD." (Baca: Bengkak Habis Operasi, Hendropriyono Membaik)

    Saat ini Hendro lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk pemulihan kesehatan secara total. "Bapak sudah kembali sehat. Kondisinya sudah jauh lebih baik," ujar Diaz, yang ikut memantau keseharian ayahnya. (Baca: Ditolak dalam Tim Transisi, Hendropriyono Santai)

    Sambil memulihkan kondisinya, Diaz menegaskan, Hendro terus memantau perkembangan dan siap menjalani sejumlah aktivitasnya sebagai penasihat Tim Transisi Jokowi-JK. […]

    Selain itu, Hendropriyono juga sempat memberikan pernyataan pada bulan Oktober 2014 tentang sakitnya dirinya. Berikut kutipan beritanya:

    […] Hendropriyono Terharu Ditawari Bantuan Jokowi untuk Pengobatan

    Jakarta -
    Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Hendropriyono mengaku tengah sakit. Dia baru saja menjalani operasi. Saat bertemu Presiden Jokowi, Hendro pun sempat ditawari bantuan pengobatan.

    "Beliau menanyakan kesehatan saya, karena saya kan baru dioperasi tulang punggung dan kebetulan ada kelainan, bekas infensi, padahal saya nggak bisa terima antibiotik, setiap antibiotik, membuat saya alergi," kata Hendro usai bertemu Jokowi, Selasa (21/10/2014).

    Jokowi dalam pertemuan itu menanyakan kesehatan Hendro. Jokowi juga menawarkan bantuan. "Jadi karena itu beliau tanya apa yang bisa dibantu untuk kesehatan, saya sangat terharu, beliau sangat baik," imbuh Hendro yang lahir pada tahun 1945 ini.

    Hendro menegaskan, dirinya kini tengah menjalani pengobatan yang dilakukan di Indonesia. "Dan saya kira saya akan bertahan di Indonesia, mudah-mudahan saya bisa cepat sembuh, saya minta doa kalian semua," tutup Hendro. […]

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran itu, maka dapat dikatakan bahwa AM Hendropriyono memang pernah dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, namun peristiwa itu terjadi tahun 2014, bukan terjadi sekarang atau di tahun 2019. Oleh sebab itu, postingan yang menyatakan Hendropriyono dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto itu masuk kategori False Connection atau koneksi yang salah.

    Rujukan