• (GFD-2020-3706) [SALAH] Donald Trump Umumkan Roche Medical Company akan Meluncurkan Vaksin Covid19 Jutaan Dosis Minggu Depan

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 19/03/2020

    Berita

    Hasil Periksa Fakta Riski Maulana (Anggota Komisariat MAFINDO BSI)

    Tersebar videoklip pidato kepresidenan AS berdurasi 37 detik yang diklaim sebagai pengumuman Amerika sudah menemukan vaksin coronavirus, namun jika pidatonya didengarkan sebenarnya adalah kesiapan perusahaan roche untuk memasarkan paket uji coronavirus

    NARASI :

    Twitter:
    “Corona Game Over? Trump mengumumkan bahwa Roche Medical Company akan meluncurkan vaksin Covid19 next week dan jutaan dosis ready!”

    Facebook:
    “VAKSIN VIRUS CORONA:
    Saat ini, Trump mengumumkan bahwa Roche Medical Company akan meluncurkan vaksin dari minggu depan, dan jutaan dosis sudah siap!

    Permainan selesai
    Now, direct announced that Roche Medical Company will launch the vaccine next Sunday, and millions of doses are ready from it !!!

    -the end of the play”

    =====
    Kabar baik
    Vaksin virus corona siap. Mampu menyembuhkan pasien dalam waktu 3 jam setelah injeksi. Angkat topi untuk ilmuwan AS. Saat ini Trump mengumumkan bahwa Roche Medical Company akan meluncurkan vaksin Minggu depan dan jutaan dosis sudah siap

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN:

    Melalui Facebook dan Twitter tersebar sebuah potongan video dengan durasi 37 detik yang diikuti narasi Trump yang mengumumkan bahwa vaksin virus corona akan diluncurkan minggu depan oleh Roche Medical Company.

    Setelah ditelusuri, potongan video yang beredar tersebut merupakan Konferensi Pers yang ditayangkan oleh stasiun TV Amerika NBC dengan durasi 1 jam 19 menit. Konferensi pers tersebut diunggah ke channel youtube resmi NBC News dengan judul “Trump Holds News Conference On Coronavirus Pandemic | NBC News (Live Stream Recording)” yang tayang pada tanggal 13 Maret 2020.

    Pada bagian penjelasan tertulis “President Donald Trump holds a news conference on the coronavirus pandemic which is spreading across the United States. The president is expected to declare a national emergency.”

    Yang jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia “Presiden Donald Trump mengadakan konferensi pers tentang pandemi coronavirus yang menyebar di seluruh Amerika Serikat. Presiden mengumumkan keadaan darurat nasional,”

    Dalam konferensi persnya Trump tidak menyebutkan bahwa vaksin virus corona ditemukan oleh oleh Roche Medical Company dan akan diluncurkan minggu depan, adapun dalam potongan video terebut Trump mempersilahkan CEO Roche Diagnostics North America, Matt Sause untuk bicara, Saus megaku berterimakasih kepada Badan Pengawas dan Makanan atas persetujuan yang diberikan kepada Roche untuk melakukan tes uji coba terkait virus corona.

    Dalam video aslinya Matt mengatakan – ‘‘Thank you, Mr. President. So, from Roche, we want to thank the FDA for their rapid approval of our coronavirus test. We really appreciate the partnership with the CDC and the FDA to get that to market as fast as possible because it’s critical for us to make that available to help patients in need, and working with laboratories to get it up and going in the near future, which will bring hundreds of thousands of tests available to patients in need in the United States. So, thank you”.
    After Matt’s speech, the clip ends with Trump saying- “And you can do it. You can do it. A great company”

    Yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia “Terima kasih, Tuan Presiden. Jadi, dari Roche, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada FDA atas persetujuan mereka yang cepat terhadap uji coronavirus kami. Kami sangat menghargai kemitraan dengan CDC dan FDA untuk memasarkannya secepat mungkin karena sangat penting bagi kami untuk membuat itu tersedia untuk membantu pasien yang membutuhkan, dan bekerja dengan laboratorium untuk membangunnya dan bergerak dalam waktu dekat, yang akan membawa ratusan ribu tes tersedia untuk pasien yang membutuhkan di Amerika Serikat. Jadi terima kasih. Setelah pidato Matt, klip berakhir dengan Trump berkata- ‘Dan Anda bisa melakukannya. Kamu bisa melakukannya. Perusahaan yang hebat ’’.

    Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa narasi yang diikuti dengan potongan video yang tidak sesuai dengan pernyataan Presiden Trump dan Matt Saus yang beredar melalui Twitter dan Instagram termasuk ke dalam kategori Koneksi yang Salah. Informasi ini pun ikut dibantah oleh portal media asing

    =====

    Rujukan

  • (GFD-2020-3705) [SALAH] Himbauan Penutupan TPU Akibat Virus Corona, Jenazah Diminta Diletakkan Terlebih Dahulu di Rumah

    Sumber: www.whatsapp.com
    Tanggal publish: 19/03/2020

    Berita

    Hasil Periksa Fakta oleh Annisya Chintya Putri Ariswandi (Anggota Komisariat Mafindo BSI)

    Beredar informasi bahwa TPU Tanah Kusir ditutup dan dianjurkan untuk menunda pemakaman dan menaruh sementara jenazahnya dirumah pihak keluarga. Setelah ditelusuri, keterangan yang dimaksud dalam kata tutup bukanlah terkait dengan larangan pemakaman jenazah melainkan hanya tutup dalam hal pelayanan seperti halnya administrasi dan pembuatan izin.

    Narasi:
    “Kepada Masyarakat diberitahukan, tolong disampaikan kepada masyarakat sekitar agar : Dapat menunda dulu saatnya untuk meninggal dunia , karena Tempat Pemakaman Umum ditutup mulai tanggal 16 Maret 2020 s/d 30 Maret 2020. Dan bagi yang sudah meninggal, mohon jenazahnya taruh dulu di rumah karena pemakamannya baru dapat dilaksanakan besok tanggal 31 Maret 2020. Ini asli dan bukan hoax ~> tidak percaya *lihat ini…..????????????”

    "Kepada Masyarakat diberitahukan, tolong disampaikan kepada masyarakat sekitar agar : *Dapat menunda dulu saatnya untuk meninggal dunia* , karena *Tempat Pemakaman Umum* ditutup mulai tanggal 16 Maret 2020 s/d 30 Maret 2020.
    Dan bagi yang sudah meninggal, mohon jenazahnya taruh dulu di rumah karena pemakamannya baru dapat dilaksanakan besok tanggal 31 Maret 2020.

    Ini asli dan bukan hoax ~> tidak percaya *lihat ini*...👇..."

    Hasil Cek Fakta

    Penjelasan:

    Beredar kabar melalui pesan berantai Whatsapp bahwa TPU Tanah Kusir ditutup dan dianjurkan untuk menunda pemakaman, yakni dengan menaruh sementara jenazahnya di rumah pihak keluarga. Setelah ditelusuri lebih lanjut, memang benar adanya bahwa penutupan sementara TPU dilakukan hingga tanggal yang tertera pada poster, namun hanya untuk pelayanan ziarah dan administrasinya saja bukan berkaitan dengan pelayanan menguburkan jenazah.

    Melansir dari Sindonews.com, pengawas TPU Tanah Kusir, Sobari menjelaskan bahwa terdapat kesalahpahaman pada papan petunjuk informasi tersebut.
    “Pemakaman jenazah masih bisa dilakukan, yang boleh dikebumikan di wilayah TPU DKI Jakarta yakni mereka yang berdomisili di Ibu Kota ataupun seseorang yang meninggal dunia di Jakarta. Kemudian pihak keluarga harus melampirkan ketentuan yang berlaku. Pelayanan yang ditutup hanya pelayanan administrasi dan ziarahnya saja” ujarnya.

    Akibat wabah virus corona yang menjadi pandemi global setidaknya membuat seluruh aktivitas di ruang publik yang berkaitan dengan pelayanan terpaksa ditutup sementara. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir penularan virus Corona sebagaimana Ingub Nomor Nomor 16 tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Resiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease atau Covid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3704) [SALAH] “Novel Terbitan 1981 Ini Sudah Prediksi Kemunculan Corona di Wuhan”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 19/03/2020

    Berita

    Meski ada tulisan Wuhan, tidak ada kesamaan lain antara Wuhan-400 dengan Virus Corona Covid-19. Periode inkubasi, tingkat kematian, dan sebagainya, sangat berbeda dengan pandemi yang terjadi saat ini.

    Beredar artikel berjudul “Novel Terbitan 1981 Ini Sudah Prediksi Kemunculan Corona di Wuhan” yang dimuat di situs bukamatanews[dot]id pada Selasa, 17 Maret 2020 08:32.

    Dalam artikel ini ditulis :

    “Sebuah karya sastra novel, sudah memprediksi adanya serangan virus corona di Wuhan pada 2020. Novel itu berjudul “The Eyes of Darkness”. Ditulis Dean Koontz.
    Novel yang diterbitkan pada 1981 itu, juga pernah diterbitkan The New York Times. Penulisnya, termasuk penulis best seller. Pada halaman 181 novel itu, sudah disebutkan tentang kemunculan senuah virus dari Wuhan. Dalam novel itu, virus tersebut tidak dinamakan corona. Melainkan Wuhan-400. Dibuat ilmuwan China bernama Li Chen.
    Virus itu disebutkan sebagai senjata biologi yang sangat berbahaya dalam satu dekade. Virus itu akan berkembang biak dalam tubuh manusia, dan tidak akan tahan lama jika berada di luar tubuh. Di halaman lainnya disebutkan, pada tahun 2020, virus itu akan mewabah dari Lab Biologi di kota Wuhan. Dinyatakan juga kalau virus itu akan cepat hilang, tapi akan muncul kembali 10 tahun kemudian, lalu lenyap seterusnya.”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6 dan Tempo, klaim bahwa novel “The Eye of Darkness” telah memprediksi kemunculan virus Corona Covid-2019 sebagai senjata biologis dari Wuhan, Cina, adalah klaim yang salah.

    Hanya terdapat satu kesamaan mengenai virus dalam novel ini dengan virus Corona Covid-19, yakni nama Wuhan, di mana virus Corona Covid-19 pertama kali dilaporkan di Wuhan, Cina dan nama virus ‘Wuhan-400’ di novel itu.

    Selebihnya, mengenai periode inkubasi, tingkat kematian, dan sebagainya, sangat berbeda dengan pandemi yang terjadi saat ini.

    Dilansir dari situs media asing CNN, dalam edisi pertama novel “The Eyes of Darkness” yang terbit pada 1981, senjata biologis tersebut diberi nama Gorki-400 dan diciptakan oleh Rusia.

    Saat itu, seperti dikutip dari South China Morning Post, buku tersebut diterbitkan dengan nama samaran Dean Koontz, Leigh Nichols. Nama senjata biologis itu diubah menjadi Wuhan-400 ketika buku itu dirilis kembali pada 1989 dengan nama asli Koontz. Tahun rilis ulang buku ini bersamaan dengan berakhirnya Perang Dingin dan runtuhnya Uni Soviet.

    Perubahan dari Gorki-400 menjadi Wuhan-400 dalam buku itu pun benar-benar hanya “cut-and-paste”. Namun, tidak diketahui apakah Koontz sendiri yang meminta perubahan itu atau penerbitnya yang membuatnya. Surat elektronik yang dikirim oleh South China Morning Post ke Koontz, agen sastra, maupun penerbit novel “The Eye of Darkness” tidak dijawab.

    Menurut laporan CNN, gagasan bahwa virus Corona Covid-19 dibuat di sebuah laboratorium di Wuhan hanyalah teori konspirasi yang telah dibantah oleh ilmuwan, baik dari Cina maupun dari Barat. Hingga kini, ahli masih mencari tahu sumber pasti virus itu. Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa virus itu kemungkinan berasal dari kelelawar dan ditransmisikan ke hewan perantara sebelum melompat ke manusia.

    Selain itu, novel “The Eye of Darkness” menyebut bahwa seseorang bisa terinfeksi virus Wuhan-400 hanya dalam waktu empat jam. Hal ini sangat berbeda dengan virus Corona Covid-19. Menurut penelitian, seseorang yang terinfeksi virus Corona Covid-19 cenderung menunjukkan gejala setelah sekitar lima hari terpapar, atau dalam waktu dua minggu.

    Novel tersebut juga menyatakan bahwa virus Wuhan-400 memiliki tingkat kematian hingga 100 persen. Untuk virus Corona Covid-19, tingkat kematiannya jauh dari angka 100 persen. Para pejabat memperkirakan tingkat kematian virus Corona Covid-19 sekitar 3-4 persen secara global, yang kemungkinan akan turun.

    Wuhan-400 disebut hanya menginfeksi manusia, tidak ada makhluk hidup lain yang bisa membawanya.

    Juga disebut, seperti halnya sifilis, Wuhan-400 tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia hidup selama lebih dari satu menit, yang berarti tidak dapat mencemari objek secara permanen atau seluruh tempat seperti anthrax dan mikroorganisme ganas lainnya.

    Sifat ketiga adalah, ketika manusia yang menjadi inang (host) meninggal, Wuhan-400 dalam dirinya lenyap tak lama kemudian, begitu suhu jasad turun di bawah 86 derajat Fahrenheit.

    Organisasi cek fakta AS, Snopes, juga telah membantah klaim bahwa novel “The Eye of Darkness” telah memprediksi kemunculan virus Corona Covid-2019 sebagai senjata biologis dari Wuhan. Menurut Snopes, tingkat kematian virus Corona Covid-19 adalah 2 persen, sangat berbeda dengan isi novel itu yang menyebut bahwa virus Wuhan-400 memiliki tingkat kematian hingga 100 persen.

    Sifat-sifat Wuhan-400 tak cocok dengan definisi virus corona yang disampaikan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

    Novel itu pun tergolong sebagai karya fiksi thriller yang ditulis jauh sebelum munculnya virus Corona Covid-19. Knootz telah melahirkan 105 novel bergenre thriller, horor, fantasi, fiksi sains, misteri, dan satire.

    Teori konspirasi
    Sebelum spekulasi mengenai novel “The Eye of Darkness” beredar, tuduhan bahwa virus Corona Covid-19 adalah senjata biologis Cina juga pernah muncul. Tuduhan itu bermula dari berita di The Washington Times, surat kabar terbit di Washington DC, AS, yang kerap memuat konten propaganda. Media inilah yang pertama kali menurunkan wawancara dengan Dany Shoham, ahli perang biologis Israel, terkait konspirasi di balik virus Corona.

    Wawancara itu dimuat pada 24 Januari 2020 dalam artikel yang berjudul “Virus-hit Wuhan has two laboratories linked to Chinese bio-warfare program”. Berita ini kemudian ditulis ulang oleh sejumlah situs dan media. Dalam wawancara itu, Shoham menjelaskan bahwa virus Corona kemungkinan berasal dari Institut Virologi Wuhan yang terkait dengan program senjata biologis rahasia Cina.

    Tim CekFakta Tempo telah memverifikasi konspirasi itu dan membantahnya. Kami mengirimkan pertanyaan kepada Shoham terkait virus Corona sebagai senjata biologis Cina itu. Namun, Shoham menyatakan tidak memiliki bukti atau indikasi terjadinya infiltrasi virus Corona dari laboratorium di Wuhan. “So far, there is no evidence or indication for such incident,” katanya dalam surat elektronik pada 27 Januari 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3703) [SALAH] “Corona sudah masuk ke TB telaga Bestari , pramugari lion air sdh terinfeksi dan saat ini di rawat di RS Annisa”

    Sumber: Media Online
    Tanggal publish: 19/03/2020

    Berita

    Pihak Lion Air dan RS AN-NISA Tangerang sudah membantah kabar tersebut. Tidak ada Pramugari Lion Air terinfeksi virus corona atau Covid-19 sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Annisa.

    Akun Bella Sikin (fb.com/bella.sopiah.1) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar percakapan Whatsapp dengan narasi :

    “Dapet info dari suami,trus nga jadi ke tangerang nya karna ada virus corona semoga cepet mereda wabah virus corona nya”

    Di gambar itu terdapat narasi:
    “Info terbaru…Corona sudah masuk ke TB telaga Bestari , pramugari lion air sdh terinfeksi dan saat ini di rawat di RS Annisa Di himbau untuk tdk jln2 ke TB dan juga Citra raya Udh masuk tangerang”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6, klaim bahwa ada Pramugari Lion Air terinfeksi virus corona atau Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Annisa adalah salah.

    Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro menyatakan, tidak ada Pramugari Lion Air yang terkonfirmasi positif Covid-19. Dia pun membantah kabar seorang Pramugari Lion Air terkonfirmasi positif Covid-19 sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Annisa.

    “Lion Air menyatakan tidak benar adanya info yang menyatakan pramugari terkena virus,” kata Danang, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (17/3/2020).

    Menurut Danang, Lion Air sudah mengimbau seluruh pegawainya untuk tetap menjaga kesehatan, lingkungan, makan teratur dan memberikan rekomendasi lainnya. Tujuannya, agar terhindar dari Covid-19.

    “Dalam upaya menjaga kesehatan, yang bertujuan untuk keselamatan dan keamanan penerbangan,” tuturnya.

    Manajemen Rumah Sakit AN-Nisa Tangerang pun telah membantah kabar sedang merawat pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Informasi bantahan tersebut melalui akun resmi Instagram rsannisatangerang.

    Berikut isinya:
    “Manajemen RS AN-NISA TANGERANG menghimbau bahwa sampai saat ini kami tidak merawat pasien positif COVID-19. Dan tidak ada tenaga kesehatan kami yang diduga maupun positif COVID-19. Saat ini kami juga memiliki tim COVID RS AN-NISA yang merupakan tim kesiapsiagaan mencegah penularan COVID-19 yang intens melakukan pemeriksaan terhadap setiap pengunjung dan komunikasi serta koordinasi dengan
    Dinkes Tangerang dan Rumah Sakit Rujukan.

    Jika ada indikasi pasien dengan gejala mengarah kepada COVID-19, maka akan segera dirujuk ke rumah sakit rujukan yang telah ditentukan Kementrian Kesehatan RI untuk menangani pasien sesuai prosedur yang berlaku.

    Segala pemberitaan yang bukan berasal dari Manajemen RS AN-NISA TANGERANG adalah diluar tanggung jawab kami. Demikian himbauan ini disampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

    update : Sabtu, 14 Maret 2020 MANAJEMEN RS AN-NISA TANGERANG”

    Rujukan