• (GFD-2021-7979) [SALAH] Bank BNI, BRI, dan Mandiri Cairkan Dana Hingga 1,2jt Untuk Nasabah

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/12/2021

    Berita

    Beredar sebuah informasi melalui Facebook dengan klaim bahwa pemilik Bank BNI, BRI, dan Mandiri akan mendapatkan dana sebesar 600-1,2 juta pada bulan November 2021. Nasabah ketiga Bank BUMN tersebut perlu mendaftarkannya terlebih dahulu pada tautan yang dibagikan pada narasi, namun setelah dikunjungi tautan tersebut menampilkan bahwa the page doesn’t exist.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada informasi yang mendasar dan valid terkait pembagian dana bagi nasabah atau pemilik kartu Bank BNI, BRI, dan Mandiri. Mucharom, Corporate Secretary Bank BNI melalui AFP memastikan bahwa informasi tersebut tidak ada kaitannya dengan program penyaluran kredit yang dikeluarkan oleh BNI. Kemudian, melalui AFP Aestika, Corporate Secretary Bank BRI memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar, ia juga mengimbau agar masyarakat perlu berhati-hati jika mendapatkan informasi yang berasal dari sumber yang tidak bertanggung jawab.

    Selain itu, Bank Mandiri melalui Instagram @mandiriupdate menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoax dan tetap waspada terhadap informasi palsu yang mengatasnamakan Bank Mandiri.

    Dengan demikian klaim Bank BNI, BRI, dan Mandiri Cairkan Dana 600- 1,2 juta merupakan hoaks dengan kategori Konten Palsu.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

    Klaim tersebut salah. Faktanya ketiga Bank BUMN tersebut telah mengklarifikasi bahwa klaim tersebut salah. Setelah ditelusuri, informasi tersebut tidak mendasar dan tidak ada informasi yang valid terkait pernyataan tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7978) [SALAH] Keluwing Memiliki “Bisa” Yang Mematikan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 09/12/2021

    Berita

    Beredar sebuah informasi di Facebook yang menunjukkan foto seorang anak dan foto hewan yang setelah ditelusuri merupakan foto keluwing. Foto tersebut diklaim merupakan foto seorang anak yang meninggal karena mendapatkan gigitan dari keluwing tersebut. Keluwing dalam foto tersebut juga diklaim memiliki bisa yang mematikan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran, informasi tersebut salah. Faktanya, keluwing adalah jenis hewan yang termasuk dalam suku Kaki Seuja (Diplopoda) dan kelas Kaki Seribu (Myrapoda), bagian pokok hewan bertungkai ruas (Arthopoda), sering disebut lelue, titinggi, atau luwing dan tidak berbahaya.

    Dilansir dari Kompas, luwing tidak menggigit atau menyengat. Namun, luwing tetap memilki pertahanan kimia meski dalam jumlah yang sedikit. Umumnya, cairan kimia yang di keluaran luwing jika mengenai kulit manusia dapat ditangani dengan mencuci tangan secara menyeluruh menggunakan sabun.

    Selain itu, tidak ditemukan informasi pasti mengenai detail foto anak yang dilampirkan dalam unggahan tersebut. Namun, setelah ditelusuri melalui mesin pencarian, tidak ada informasi yang menjelaskan terkait seorang anak di Provinsi Pailing yang meninggal akibat gigitan hewan keluwing berbisa.

    Dengan demikian, klaim keluwing memiliki “bisa” dan membunuh melalui gigitan adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

    Informasi tersebut salah. Dilansir dari Kompas, luwing tidak menggigit atau menyengat. Luwing hanya memilki pertahanan kimia dalam jumlah yang sedikit dan jika mengenai kulit manusia tidak berbahaya dan masih bisa ditangani.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7977) [SALAH] Foto Biksu Tertua di Dunia Asal Tibet Berusia 396 Tahun

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 09/12/2021

    Berita

    Sebuah foto yang diklaim seorang biksu tertua asal Tibet berusia 396 tahun beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 4 Desember 2021.

    Dalam foto tersebut beberapa orang tengah memegang tubuh seorang biksu. Si biksu tampak terlihat kurus dan mengenakan pakaian berwarna kuning. Foto tersebut kemudian dikaitkan dengan seorang biksu tertua berusia 396 tahun asal Tibet.

    Seorang biksu tibet telah ditemukan dipegunungan nepal, ia dianggap sebagai manusia tertua didunia pada usia 396 tahun, ia ditemukan dalam keadaan kaku karena terlalu lama bermeditasi, ketika pertama kali ditemukan disebuah gua, para peneliti mengira dia adalah seorang mumi.

    namun ketika para peneliti memeriksa apa yang mereka kira adalah mumi, mereka terkejut karena ada tanda² bahwa para biarawan itu masih hidup,diantara barang yang ditemukan, peneliti menemukan selembar kertas dengan tulisan kuno yang jika diterjemahkan berarti,,

    berhentilah mempercayai segala hal aneh yang anda temukan dan anda baca difacebook.." tulis Salah satu akun Facebook.

    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 81 kali dibagikan dan mendapat 101 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim seorang biksu tertua asal Tibet. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah foto tersebut ke situs Google Images.

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Tras dos meses de muerto, este monje sigue 'sonriendo'" yang dimuat situs marcianosmx.com pada 23 Januari 2018 lalu.

    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa biksu yang ada di foto tersebut merupakan Luang Phor Pian. Dia adalah biksu dari Kamboja.

    Luang Phor Pian meninggal dunia pada 16 November 2017 pada usia 92 tahun di Bangkok, Thailand. Tubuhnya kemudian dibawa ke kuil tempat ia mengabdi sepanjang hidupnya.

    Ketika tubuh Luang Phor Pian dikeluarkan dari peti mati, para biarawan terkejut. Sebab, meski telah meninggal dunia selama beberapa bulan, tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang diharapkan.

    Jasad Luang Phor Pian terawetkan dengan sangat baik sehingga masih tampak memiliki wajah bahagia, seolah-olah sedang tersenyum.

    Menurut otoritas yang bertanggung jawab atas penggalian makam, para pengikut memberi Pian pakaian baru. Hal ini merupakan tradisi dan budaya setempat.

    Hal ini dimaksudkan agar para pengikutnya terus berdoa untuk Luang Phor Pian dan mencari pelestarian mayatnya sampai 100 hari setelah kematiannya, dan pada saat itu mereka akan menguburkannya kembali.

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim seorang biksu tertua asal Tibet berusia 396 tahun ternyata tidak benar. Faktanya, foto tersebut merupakan jasad Luang Phor Pian, seorang biksu dari Kamboja. Luang Phor Pian meninggal dunia pada 16 November 2017 pada usia 92 tahun.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7976) [SALAH] COVID-19 Varian Omicron Sudah Diprediksi Sejak Juli 2021

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 09/12/2021

    Berita

    Beredar di media sosial postingan yang menyebut virus covid-19 varian Omicron sudah diprediksi oleh WHO, John Hopkins University, dan World Economic Forum (WEF) pada Juli 2020.

    Salah satu yang mempostingnya berada di Facebook. Akun itu mengunggahnya pada 29 November 2021.

    Dalam unggahannya terdapat tabel nama-nama varian covid-19 dengan waktu kemunculannya. Dalam tabel itu juga terdapat logo WEF dan John Hopkins University.

    Postingan itu juga disertai narasi:

    "Ok gang. A little while ago, when the dreaded delta variant came out I was interested to see if these scariants were planned. I stumbled across this list of variants and dates of release from the World Economic Forum, World Health organisation and John Hopkins university. You can see the date I saved this to my camera roll (July 26). Tell me again this isn’t a plandemic"

    Atau dalam Bahasa Indonesia:

    "Oke geng. Beberapa saat yang lalu, ketika varian delta yang ditakuti keluar, saya tertarik untuk melihat apakah scarian ini direncanakan. Saya menemukan daftar varian dan tanggal rilis ini dari Forum Ekonomi Dunia, organisasi Kesehatan Dunia, dan universitas John Hopkins. Anda dapat melihat tanggal saya menyimpan ini ke rol kamera saya (26 Juli). Katakan lagi ini bukan plandemi"

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com melakukan pencarian menggunakan keyword "Fact check World Economic Forum" menggunakan mesin pencarian Google. Hasilnya berhasil mendapat artikel dari Reuters berjudul "Fact Check-World Economic Forum did not report about Omicron variant in July" yang tayang pada 28 November 2021.

    Artikel tersebut menyebutkan bahwa banyak masyarakat yang salah persepsi terkait informasi yang dilaporkan WEF tentang varian B.1.1.529 pada Juli 2021. Faktanya WEF tidak menerbitkan laporan yang merujuk varian virus corona Omicron pada bulan Juli lalu.

    Kepala Komunikasi di World Economic Forum, Peter Vanham, juga menjelaskan bahwa dokumen tersebut merupakan dokumen palsu dan tidak memiliki hubungan dengan WEF.

    Juru Bicara WHO juga mengkonfirmasi bahwa dokumen tersebut bukan postingan WHO. "Itu bukan dokumen WHO," ujarnya.

    Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan rilisan artikel yang diterbitkan oleh WHO berjudul "Classification of Omicron (B.1.1.529): SARS-CoV-2 Variant of Concern" yang diterbitkan pada 26 November 2021.

    Artikel ini menjelaskan bahwa virus Omicron baru ditemukan pertama kali pada 24 November 2021 di Afrika Selatan, dan menamainya menggunakan huruf Yunani "Omicron".

    Terkait jadwal perilisan varian ini, Cek Fakta Liputan6.com juga pernah menulis artikel bantahannya pada 30 Juli 2021 dengan judul "Cek Fakta: Hoaks Video Sebut Bocoran Jadwal Varian Covid-19 Diluncurkan"

    Kesimpulan

    Postingan yang mengklaim virus covid-19 varian Omicron telah diprediksi pada Juli 2021 oleh WEF dan John Hopkins University adalah tidak benar.

    Rujukan