• (GFD-2020-3719) [SALAH] “Data Tol yang Ditutup Arah DKI Jakarta”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 21/03/2020

    Berita

    Beredar postingan yang berisikan informasi data tol yang ditutup arah DKI Jakarta. Dalam postingan tersebut tertera 22 nama tol yang ditutup. Selain itu, dalam postingan itu tertera lambang Polri.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru melalui keterangannya kepada para wartawan menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.

    “Menanggapi beredarnya informasi mengenai ditutupnya sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group di wilayah Jabotabek, kami tegaskan informasi tersebut tidak benar/hoaks,” kata Heru.

    Heru menegaskan, hingga saat ini ruas jalan tol wilayah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga Group di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol JORR Non S masih beroperasi dengan normal.

    Tanggapan senada disampaikan oleh Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti. Irra menegaskan tidak ada penutupan gerbang tol, kecuali loket pengisian ulang.

    "Tidak ada. Yang saat ini ada penutupan sementara adalah lokasi top-up uang elektronik," kata Irra.

    Pihak PT Jasa Marga juga sudah mempublikasikan bantahan akan isu penutupan tol ke arah Jakarta melalui kanal-kanal media sosialnya.

    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menyebutkan bahwa informasi tersebut hoaks. Selain itu, Sambodo juga menegaskan tidak ada pemeriksaan kepada orang yang ingin masuk Jakarta dari pihak Kepolisian. "Dari kepolisian tidak ada melakukan pemeriksaan yang akan ke Jakarta," ujar Sambodo.

    Kesimpulan

    Bedasarkan penjelasan tersebut, maka konten mengenai gerbang tol arah Jakarta ditutup tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3718) [SALAH] Video “Donald Trump Ke WC Lupa Matikan Mic”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 21/03/2020

    Berita

    Beredar melalui Whatsapp video seseorang yang tengah memimpin rapat lalu meninggalkan ruangan untuk ke toilet lupa mematikan mikrofonnya. Sosok dalam video tersebut diklaim sebagai Donald Trump. Berikut kutipan narasi videonya:

    “☝Donald Trump meninggalkan ruang rapat utk buang hajat ke WC (toilet), tapi ... microphone didasi lupa dimatikan shg bunyi pelepasan kentut beraknya masuk ke speaker ruangan rapat.????????????????????”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa sosok dalam video yang lupa mematikan mikrofon bukanlah Donald Trump. Diketahui bahwa sosok dalam video itu ialah Wali Kota Texas Dale Ross.

    Adapun, kejadian dalam video itu bukanlah baru terjadi saat ini. Kejadian dalam video terjadi pada tahun 2015. Video itu merekam rapat yang dilakukan Ross pada tanggal 28 April 2015.

    Ketika rapat tengah berlangsung, Ross undur diri sejenak dari rapat untuk menuju toilet. Namun, ia lupa bahwa ada mikrofon kecil terpasang di bajunya. Suara saat ia tengah di toilet pun terdengar ke dalam ruangan rapat dan mengundang tawa para peserta rapat.

    Kejadian tersebut sempat viral di tahun 2015 di kalangan masyarakat Amerika Serikat, khususnya di Texas. Kala itu, Ross menanggapi kejadian memalukan itu dengan santai. “Saya pikir orang biasa dapat memahami hal ini, bahwa bahkan Wali Kota - ketika panggilan alam - harus pergi,” ujarnya yang dikutip dari mysantonio.com (4 Mei 2015).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim bahwa sosok dalam video tersebut adalah Donald Trump tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3717) [SALAH] “Ganja Mampu Menangkal Covid-19”

    Sumber: twitter.com, dan laman daring
    Tanggal publish: 20/03/2020

    Berita

    Beredar sebuah artikel berita yang menyatakan seorang peneliti ganja bernama Prof. Dr. Musri Masman mengatakan bahwa senyawa dalam ganja bernama CBD mampu menangkal COVID-19. “Dari beberapa sumber yang saya baca beberapa info ttg CBD. Cannabidiol (CBD) fraksi dari ekstrak kanabis dan Coronavirus (COVID-19),” katanya. Dalam artikel tersebut disebutkan juga CBD memiliki sifat anti peradangan yang sangat baik pada kasus-kasus penyakit paru-paru.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, sampai saat ini belum ada bukti bahwa kandungan CBD dapat menangkal COVID-19. Melansir dari analyticalcannabis.com pimpinan sains dalam Association for the Cannabinoid Industry, Dr Andy Yates mengatakan tidak ada bukti bahwa CBD dapat berperan untuk mencegah virus Corona atau COVID-19.

    “Saat ini sama sekali tidak ada bukti bahwa CBD dapat berperan dalam mengubah jalannya penyakit coronavirus (COVID-19) dan saya akan sangat mendesak industri CBD untuk tidak memberikan saran, betapa pun halus, bahwa hal itu terjadi,” kata Dr Andy Yates.

    Dalam artikel lain yang berjudul “Cannabis Won’t Cure Coronavirus, but It Can Help Ease Certain Flu Symptoms” tidak ada penelitian yang bisa diandalkan tentang efek dari CBD atau YHC pada COVID-19 terkait CBD yang dapat menangkal COVID-19. Namun jika penyakit itu berupa flu biasa, CBD bisa membantu untuk memperkuat sistem imun dalam penyembuhan flu.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, artikel berita tentang ganja dapat menangkal COVID-19 adalah informasi yang salah. Oleh sebab itu, artikel berita tersebut masuk dalam Misleading Content atau Konten Yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3716) [SALAH] Pasar Kodya Cirebon Ditutup Mulai 20 Maret 2020

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 20/03/2020

    Berita

    Beredar sebuah pesan melalui WhatsApp yang menyebutkan jika pasar kodya di Cirebon akan ditutup pada tanggal 20 Maret 2020. Berikut kutipan narasinya:

    “Mulai besok, jum'at 20 maret 2020 semua pasar wilayah kodya tutup serentak slama minimal 3 hari kedepan krn ada penyemprotan.

    Sumber : PD Pasar Cirebon”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil dari penelusuran, informasi tersebut tidak benar dan sudah dibantah oleh Wali Kota Cirebon sendiri, mengutip dari timesindonesia.com Nasrudin Azis selaku Wali Kota Cirebon menyebutkan jika pihaknya tidak pernah mengeluarkan instruksi untuk penutupan pasar, selain itu Nasrudin juga menjelaskan jika pasar adalah urat nadi dari perekonomian.

    "Info itu hoaks dan berita bohong. Saat ini pasar masih berjalan normal," tegasnya.

    Selain Nasrudin, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi UMK Kota Cirebon, Maharani Dewi memastikan informasi yang merebak ke tengah publik itu tidak benar.

    "Terkait isu yang beredar bahwa ada beberapa pasar yang akan tutup, itu adalah berita yang tidak benar," dikutip melalui Ayocirebon.com.

    Selain itu Dewi juga menegaskan jika pihaknya akan memberitahu terlebih dahulu mengenai operasional pasar dan penyemprotan disinfektan.

    "Kalau ada penyemprotan ke pasar-pasar, Dinkes akan memberitahu. Mohon maklum adanya berita yang kurang bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya, mengutip dari Ayocirebon.com.

    Mengutip dari jabar.idntimes.com Wali Kota Cirebon juga mewanti-wanti kepada seluruh pengurus pasar maupun pengelola mal untuk selalu melindungi diri dan mentaati peraturan tentang pencegahan penyebaran COVID-19.

    "Kami mewanti-wanti agar pengurus pasar maupun pengelola mal bisa melindungi diri bisa mencegah penyebaran virus COVID-19 ini, yaitu dengan menaati aturan-aturan pencegahan penyebaran COVID-19 yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” tegas Azis.

    Selain itu Direktur Utama PD Pasar Berintan Akhyadi menjelaskan bahwa situasi dan kondisi di pasar tradisional berjalan normal dan terkendali. Kendati demikian, instansinya berencana terus melakukan upaya antisipatif untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 di pasar-pasar tradisional. Di antaranya meminta agar antara pedagang dan penjual tidak terjadi kontak fisik, seperti berjabat tangan.

    "Sebisa mungkin pedagang dan masyarakat ini jangan sampai ada kontak langsung. Kami pun mengimbau untuk menyediakan hand sanitizer agar tidak berdampak penularan," ujarnya. Dikutip dari jabar.idntimes.com.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi yang berisikan tentang penutupan pasar kodya di Cirebon adalah tidak benar dan informasi tersebut masuk ke dalam Konten Yang Menyesatkan atau Misleading Content.

    Rujukan