• (GFD-2020-4835) [SALAH] APD dari China Dibeli dengan Uang Pribadi Prabowo

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/03/2020

    Berita

    “APD yg baru datang dari China di angkut dengan Pesawat TNI itu..Ternyata Atas Inisiatif dan Di Beli pakai Uang Pribadi Pak Prabowo..,” unggah akun Facebook Bambang Irawan Al Akbar atau @bambang.irawanalakbar.5, Selasa (24/3).

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Bambang Irawan Al Akbar atau @bambang.irawanalakbar.5 mengunggah gambar Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto bersama beberapa orang seperti Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto, Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahyanto dan Anggota DPR, Meutya Hafid. Dalam gambar itu tertuliskan narasi sebagai berikut:
    “APD yg baru datang dari China di angkut dengan Pesawat TNI itu..Ternyata Atas Inisiatif dan Di Beli pakai Uang Pribadi Pak Prabowo..,” unggah akun Facebook Bambang Irawan Al Akbar atau @bambang.irawanalakbar.5, Selasa (24/3).

    Selain itu, akun Facebook @bambang.irawanalakbar.5 juga menambahkan narasi yang berbunyi, “Menteri Pertahanan Repoblik Indonesia itu Top Markotop ….!Rehab Kantor Uang Sendiri , Mobil Dinas Pakai Mobil Sendiri . Beli Peralatan Dan Obat Virus Corona Juga Pakai Uang Sendiri . Gaji Di Santuni Utk Pakir Miskin . Ada 5 Mentri Di NKRI ini . Wow Mantap & HEBAT,” tulis akun Facebook @bambang.irawanalakbar.5, Selasa (24/3).

    Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui unggahan akun Facebook @bambang.irawanalakbar.5 adalah tidak benar atau keliru.

    Gambar atau foto yang diunggah adalah benar. Foto tersebut adalah foto saat Menhan Prabowo menyambut pesawat C-130B Hercules milik TNI Angkatan Udara yang membawa alat – alat kesehatan dari China untuk menangani virus Corona atau COVID-19 di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 23 Maret 2020. Foto tersebut dapat dilihat pada akun Instagram Juru Bicara Menhan Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak atau @dahnil_anzar_simanjuntak.

    Namun klaim akun Facebook @bambang.irawanalakbar.5 yang mengatakan Alat Pelindung Diri (APD) dari Tiongkok dibeli dengan uang pribadi, Prabowo adalah salah atau keliru.

    Diketahui dari situs kemhan.go.id dengan artikel berjudul “Menhan Prabowo Subianto Serahkan Bantuan Alkes dari Tiongkok Untuk Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19,” dijelaskan bahwa “Kementerian Pertahanan (Kemhan) bersama Mabes TNI sukses menggelar operasi Bantuan Kemanusiaan (Humanitarian Aid) guna membawa alat-alat kesehatan dari Tiongkok untuk membantu Indonesia melawan penyebaran Virus Corona (COVID-19) di Tanah Air. Operasi Humanitarian aid yang digagas oleh Prabowo Subianto ini dilakukan oleh Kemhan dan Mabes TNI atas bantuan Kementrian Pertahanan (Kemhan) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) serta dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia”.

    Masih dalam artikel tersebut, Menhan Prabowo juga mengatakan dalam menghadapi ancaman Covid-19, Menhan mengajak semua pihak dan komponen bangsa saling bekerjasama yang baik dengan saling mendukung dan saling membantu. “Ini saatnya kita bersatu ini, saatnya kita bahu-membahu menghadapi ini, karena seluruh dunia dalam ancaman”, tegasnya.

    Kesimpulan

    Pada situs kemhan.go.id dalam artikel berjudul “Menhan Prabowo Subianto Serahkan Bantuan Alkes dari Tiongkok Untuk Rumah Sakit Rujukan Penanganan Covid-19,” dituliskan bahwa “Operasi Humanitarian aid yang digagas oleh Prabowo Subianto ini dilakukan oleh Kemhan dan Mabes TNI atas bantuan Kementrian Pertahanan (Kemhan) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) serta dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan Tiongkok yang berinvestasi di Indonesia”.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4834) [SALAH] Video “Penerbangan dari Italia ke ethiopia. Semua penumpang dinyatakan positif”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/03/2020

    Berita

    Akun Rose Zhang (fb.com/rosenyroseny) mengunggah sebuah video dengan narasi :

    “Penerbangan dari Italia ke ethiopia. Semua penumpang dinyatakan positif. Polisi berusaha menangkap, Menembak mereka yang mencoba melarikan diri..”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa video itu adalah penerbangan dari Italia ke Ethiopia dan semua penumpang dinyatakan positif adalah klaim yang salah.

    Video itu BUKAN di Ethiopia dan TIDAK terkait dengan wabah virus corona COVID-19. Video itu adalah bagian dari ‘Simulasi Darurat Teroris’ di Bandara Internasional Blaise Diagne, Senegal pada November 2019.

    Sesuai laporan ‘Dakaractu Tv’, pelatihan di Bandara Internasional Blaise Diagne dilakukan untuk mengevaluasi kapasitas para pejabat untuk menanggapi berbagai krisis yang mungkin timbul selama operasi di bandara.

    Dalam video tersebut, penyelenggara latihan, Xavier Mary, Direktur Jenderal LAS (Limak-Aibd-Summa), mengucapkan terima kasih kepada Air Senegal atas penyediaan pesawat untuk ‘Latihan Darurat’.

    “Kita sedang dalam proses kemajuan dalam hal manajemen krisis, dan latihan pagi ini benar-benar sukses” tambah Xavier Mary.

    Sementara itu, Direktur Jenderal ANACIM menjelaskan bahwa ini sejalan dengan kepatuhan terhadap peraturan penerbangan sipil internasional.

    “Ini adalah cara bagi semua pemangku kepentingan untuk berlatih menguji perangkat rencana darurat bandara dari sudut pandang teknis dan sumber daya manusia,” katanya.

    Kesimpulan

    BUKAN di Ethiopia dan TIDAK terkait COVID-19. Video itu adalah ‘Simulasi Darurat Teroris’ di Bandara Internasional Blaise Diagne, Senegal pada November 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4833) [SALAH] Peta Zona Merah Virus Corona Wilayah Purwokerto

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/03/2020

    Berita

    ZONA MERAH corona daerah purwokerto

    Covid purwokerto

    Hasil Cek Fakta

    Masyarakat Purwokerto dikejutkan dengan kemunculan informasi berupa tangkapan layar dengan klaim peta zona merah daerah terdampak virus corona atau Covid-19 di Purwokerto. Informasi yang beredar dalam beberapa waktu terakhir itu tersebar melalui media sosial Facebook dan juga pesan berantai Whatsapp.

    Jika melihat dari tangkapan layar yang beredar, dalam gambar peta menujukkan wilayah zona merah dengan dikelilingi garis berwarna merah. Terlihat dalam gambar, beberapa wilayah yang dikelilingi garis zona merah antara lain Jalan dr Suharso, Jalan dr Angka dan Jalan Soeparno Selatan. Guna meluruskan informasi yang tidak sesusai dengan fakta, Bupati Banyumas pun angkat bicara.

    Melansir dari kompas.com, Bupati Banyumas Achmad Husein yang sekaligus adalah Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banyumas menyatakan bahwa tangkapan layar peta zona merah tersebut adalah tidak benar alias hoaks. Husein juga turus menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dalam mencerna informasi.

    “Kami tidak mengeluarkan itu. Saya mengingatkan kepada seluruh masyarakat Banyumas agar tidak termakan berita hoaks,” tegas Husein.

    Hoaks peta zona merah wilayah Purwokerto semakin diperkuat dengan pernyataan terkait dengan lima Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang masuk ke dalam zona merah Covid-19. Melansir dari idntimes.com, lima Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang masuk ke dalam zona merah Covid-19 adalah Kota Semarang, Kota Surakarta (Solo), Kabupaten Magelang, Kabupaten Banyumas dan Kota Pekalongan. Dapat disimpulkan bahwa, tangkapan layar zona merah wilayah Purwokerto adalah tidak benar alias hoaks. Unggahan tersebut mengacu kepada konten yang menyesatkan atau biasa disebut dengan misleading content.

    Kesimpulan

    Melalui media sosial Facebook dan pesan berantai Whatsapp, beredar unggahan yang disertai dengan tangkapan layar berupa peta yang diklaim merupakan daerah zona merah wilayah Purwokerto yang terdampak virus corona atau Covid-19. Dari unggahan tersebut, rupanya banyak masyarakat yang percaya dan mengunggahnya kembali di media sosial Facebook mereka. Menanggapi hal tersebut, Bupati Banyumas yang sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Banyumas menyatakan bahwa peta zona merah terdampak Covid-19 di Purwokerto adalah tidak benar alias hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4832) [SALAH] Warga Dihimbau Tak Melintas di Depan Toko Spectra Dikarenakan Adanya ODP Akibat Virus Corona

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 24/03/2020

    Berita

    Utk sementara jngan lewat depan *Toko Spectra* pangarangan.. karena cina depan toko spectra yg jual elektronik udah *odp corona* dia habis dating dr *singapura* karena berobat…..dan dtetapkan odp oleh *Dinkes Sumenep* utk menghindari kejadian bs terjangkitnya penyakit corona mending jngn lewat sana dulu, info A1 dr *Kalebun pangarangan*.

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah pesan berantai beradar di kalangan masyarakat dengan himbauan untuk masyarakat agar tidak melintas di depan toko spectra Pangarangan. Menurut si pembuat pesan, larangan tersebut ia sebarkan lantaran pemilik toko yang tokonya berada tepat di depan toko spectra ODP virus corona. Masyarakat kian resah pasca pembuat pesan menyematkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep.

    Namun pasca dilakukan penelusuran lebih lanjut, belakangan diketahui bahwa informasi tersebut adalah palsu alias hoaks. Informasi tersebut diketahui setelah si pembuat pesan diamankan oleh pihak kepolisian akibat membuat informasi palsu alias hoaks. Melansir dari Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S dengan tegas menyatakan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

    “itu tidak benar, hoaks, pungkasnya.

    Pasca dilakukan penangkapan oleh pihak berwajib, pembuat hoaks tersebut yang belakangan diketahui adalah seorang perempuan meminta maaf kepada public. Ia juga meminta maaf kepada pemilik toko yang namanya ia catut dalam pesan tersebut. informasi tersebut mengacu kepada konten yang menyesatkan atau biasa disebut dengan misleading content.

    Kesimpulan

    Sebuah pesan berantai beredar di kalangan masyarakat, dalam pesan disebutkan bahwa untuk warga Pangarangan agar tidak melintas di depan toko spectra. Hal itu dilakukan agar masyarakat terhindar dari virus corona, akibat pemilik toko yang tokonya tepat berada di depan toko spectra ditetapkan ODP virus corona atau COVID-19 oleh Dinkes Sumenep. Tak lama informasi tersebut beredar, pembuat pesan langsung diamankan oleh pihak kepolisian lantaran membuat informasi yang tidak berdasar atau hoaks.

    Rujukan