• (GFD-2022-9018) [SALAH] “Manusia pertama baru saja mendarat di bulan tapi foto bumi yg diambil dari bulan sdh duluan dipajang”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/01/2022

    Berita

    NIXON TALKING TO APOLLO 11 ON A LANDLINE PHONE
    WITH A PICTURE TAKEN FROM THE MOON IN THE BACKGROUND…..TAKE YOUR TIME-

    (Terjemahan)
    Nixon berbicara kepada Apollo 11 melalui telepon rumah

    dengan gambar di belakangnya yang diambil dari bulan…. pikirkanlah
    Tahukan anda?
    Foto Bumi yg diambil dari bulan sdh terpajang lebih dulu di ruangan kantor Presiden Nixon pada saat dia menelepon Neil Armstrong bbrp saat setelah Neil menginjakkan kakinya di bulan untuk yg pertama kalinya dlm sejarah pada 20 Jul 1969.
    Pertanyaannya adalah :
    1.Manusia pertama baru saja mendarat di bulan tapi foto bumi yg diambil dari bulan sdh duluan dipajang Presiden Nixon di ruangan kerjanya? Logikanya dah ada yg duluan ke bulan atau fotonya cuma editan atau rekayasa
    2.Bagaimanakah caranya Telp kabel bisa menelpon manusia yg ada di bulan?
    3.Bagaimana caranya Apollo 11 menembus kubah langit yang bahkan tidak bisa ditembus oleh bom nuklir yg jauh lbh besar dan lbh dahsyat dari Bom atom Hiroshima dan Nagasaki?
    Apollo 11 was the spaceflight that first landed humans on the Moon. Commander Neil Armstrong and lunar module pilot Buzz Aldrin formed the American crew that landed the Apollo Lunar Module Eagle on July 20, 1969, at 20:17 UTC. Wikipedia

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Satriya Alfaruq, yang membagikan sebuah foto disertai dengan narasi bahwa Presiden Nixon berbicara dengan Astronot pesawat Apollo 11 melalui telepon rumah, dan di belakangnya terdapat foto bumi yang diambil dari bulan.

    Postingan tersebut bermaksud untuk meragukan pendaratan Astronot Apollo 11 yakni Armstrong and Aldrin, yang saat itu menjadi yang pertama kali melakukan pendaratan di bulan. Pasalnya, mereka baru saja melakukan kontak melalui telepon dengan Presiden Nixon bahwa mereka telah melakukan pendaratan di bulan, namun di belakang Nixon, sudah ada foto bumi yang diambil dari bulan.

    Selain itu, Satriya Alfaruq juga meragukan jika Nixon memakai telepon kabel untuk menelepon para Astronot yang ada di bulan.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim tersebut adalah Palsu. Foto bumi di kantor Nixon, sudah diambil dari tahun 1968 sedangkan Apollo 11 melakukan pendaratan di bulan pada tahun 1969.

    Adapun yang mengambil foto tersebut adalah Astronot dari Apollo 8, bernama William Anders. Foto tersebut diambil melalui orbital bulan. Saat itu, misi mereka adalah keluar dari orbital bumi dan mencapai orbital bulan. Akhirnya mereka berhasil mengambil foto dan kembali ke bumi tanpa melakukan pendaratan di bulan. Foto yang diambil pada 24 Desember 1968 terkenal dengan nama Earthrise.

    Pada 20 Juli 1969, Apollo 11 melakukan misi pendaratan di bulan dan berhasil mencapai misi tersebut.

    Memang benar bahwa Presiden Nixon menelepon para Astronot Apollo 11 menggunakan telepon kabel namun telepon tersebut memakai transmisi khusus telepon-radio.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan, klaim Satriya Alfaruq adalah tidak benar dan termasuk kategori Konteks yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

    Informasi Palsu. Astronot pesawat Apollo 11 menginjakkan kaki pertama kali di bulan pada tahun 1969. Sedangkan foto yang dipajang di ruangan Presiden Nixon adalah foto bumi yang diambil dari orbit lunar oleh para Astronot pesawat Apollo 8 pada tahun 1968.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9017) [SALAH] Gambar Presiden Jokowi di Headline Berita CNN “Kejar Biawak, Pria Terjebak di Gorong-gorong”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/01/2022

    Berita

    “Kasihan”
    *gambar Presiden Jokowi masuk ggorong-gotong
    Judul headline berita CNN
    “Kejar Biawak, Pria Terjebak di Gorong-gorong”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama Muhamad Ilham di grup “PLANGA PLONGO”. Postingannya menunjukkan hasil screenshot sebuah video berita dengan headline berjudul “Kejar Biawak, Pria Terjebak di Gorong-gorong”. Dalam video berita tersebut tampak pula Presiden Jokowi yang terlihat sedang memasuki gorong-gorong.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, gambar tersebut adalah hasil editan. Pencarian video di Youtube dengan judul yang sama menunjukkan video aslinya berasal dari berasal dari CNN Indonesia yang tayang pada channel REDAKSI TRANS7 OFFICIAL. Pada headline tersebut, CNN Indonesia tidak menampilkan sosok Jokowi, melainkan gambar baju berwarna merah diletakkan di dahan pohon.

    Diketahui, isi dari berita tersebut membicarakan seorang pria yang berprofesi sebagai pengamen terjebak selama lima jam di dalam gorong-gorong yang terletak di Penjaringan Jakarta Utara. Pria tersebut sebelumnya berniat menangkap biawak, namun naas ia malah terjebak.

    Adapun foto Presiden Jokowi yang memasuki gorong-gorong memang benar adanya. Foto tersebut telah beredar sejak tahun 2013, Presiden Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Gubernur DKI sedang blusukan untuk mengecek kondisi saluran air di Jalan Raya Lenteng Agung, seberang stasiun Tanjung Barat.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Muhamad Ilham adalah tidak benar dan termasuk kategori Parodi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

    Hasil Editan. Gambar aslinya dalam headline berita CNN tersebut tampak pakaian berwarna merah, milik seorang pria yang terjebak di dalam gorong-gorong saat mencari biawak.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9016) [SALAH] Telah Muncul Varian Baru Corona Bernama “Florona”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/01/2022

    Berita

    SEMAKIN_BINGUNG_EnteG Menakut2i Masyarakat Dunia

    VARIAN BARU
    FLORONA
    Katanya Om Crona adalah varian yg Sangat Berbahaya…
    Kok malah muncul varian baru lagi nih…
    Berarti masyarakat dunia sudah ngerti tipu daya kamu ya EnteG dan mereka tenang2 aja menghadapi Om Crona yaa.
    Mereka sekarang sudah ngerti apa itu Colorna dan segala macam tipu dayanya…
    Kasihan dan lucu de luu…

    #SalamAkalSehat

    #AkuDenganPilihanku

    #AyoBeraniMelawan

    #JanganMauDitakuti

    #CabutDaruratPandemi

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di Facebook oleh akun bernama “Abdul Haris Asfie” yang memposting sebuah narasi yang menyatakan bahwa telah muncul Varian baru virus Corona bernama “Florona”, ia mengklaim pula bahwa Florona ini varian yang sangat berbahaya.

    Setelah dilakukan penelusuran fakta terkait, klaim Abdul Haris Asfie adalah tidak benar. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan epidemiolog mengonfirmasi bahwa Florona bukanlah varian baru virus Corona.

    Para ilmuwan dan epidemiolog mengonfirmasi bahwa Florona bukan varian baru dan hanyalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang terinfeksi virus influenza dan corona secara bersamaan. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh epidemiolog Universitas Gadjah mada, Bayu Satria Wiratama:

    “Florona lebih ke koinfeksi alias infeksi bersamaan antara influenza dengan Covid-19. Itu sebutan buatan ilmuwan yg menemukan bukan nama resmi dan bukan varian,” jelas Bayu, saat dihubungi Kompas, Jumat.

    Melansir dari WHO, varian yang saat ini menjadi variants of concern (VOC) meliputi Alpha, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron. Sedangkan yang termasuk kategori variants of interest (VOI) yakni Lamda dan Mu. Tidak ada varian baru bernama Florona.

    Israel sebagai negara pertama yang menemukan kombinasi infeksi ini masih mendalami lebih lanjut mengenai Florona. Adapun tingkat keparahan yang ditimbulkan oleh orang yang terjangkit bergantung pada kondisi dan penyakit penyerta pasien.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim Abdul Haris Asfie tidak benar dan termasuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR

    Informasi Palsu. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan epidemiolog mengonfirmasi bahwa Florona bukanlah varian baru virus Corona.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9015) [SALAH] Atlet Tenis Dalila Jakupovic Mengalami Kesulitan Bernapas saat Babak Kualifikasi Australia Open karena Vaksin Covid-19

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/01/2022

    Berita

    (diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)

    “AUSTRALIA OPEN

    Dalila Jakupovic merasa ketakutan dan mundur dari babak kualifikasi Austalia Open setelah mengalami”batuk” tanpa henti

    Pemain asal Inggris Liam Broady yang mengalami kekalahan juga mengatakan bahwa ia merasa “sulit bernapas”.

    Pemain asal Australia Bernard Tomic
    meminta jeda istirahat dengan alasan medis karena mengalami kesulitan bernapas.

    DUNIA OLAHRAGA SEDANG DALAM KESULITAN.
    SETELAH VAKSINASI COVID SECARA MELUAS, banyak atlet yang muda dan sehat, mengalami permasalahan serius
    SATU-SATUNYA KESAMAAN YANG DIMILIKI”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook dengan nama pengguna “Ant On Ella” (https://www.facebook.com/antonella.inno.9) mengunggah sebuah video yang menunjukkan atlet tenis asal Slovenia, Dalila Jakupovic mengalami kesulitan bernapas di tengah pertandingan. Unggahan tersebut juga disertai narasi yang menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada saat babak kualifikasi Australia Open dan disebabkan oleh vaksin Covid-19 yang telah diterima oleh Jakupovic.

    Berdasarkan hasil penelusuran, insiden tersebut tidak terjadi pada saat Australia Open yang disebabkan karena vaksin Covid-19, melainkan karena kualitas udara di Australia yang buruk sebagai dampak dari kebakaran hutan besar yang melanda Australia pada bulan Juni 2019 hingga Mei 2020. Insiden tersebut terjadi pada acara Australian Open 2020 lalu. Video serupa telah diunggah oleh kanal YouTube “Guardian Sport” pada 14 Januari 2020 lalu dengan judul video “Australian Open player collapses on court as bushfire smoke covers Melbourne”.

    Melansir dari CBS Sports, selama pelaksanaan babak kualifikasi Australia Open 2020, Otoritas Perlindungan Lingkungan Victoria mengklasifikasikan kualitas udara di Melbourne sebagai “berbahaya” dan mengimbau masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Ant On Ella” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini.

    Bukan insiden yang disebabkan karena vaksin Covid-19, melainkan karena kualitas udara di Australia yang buruk sebagai dampak dari kebakaran hutan besar yang melanda Australia pada bulan Juni 2019 hingga Mei 2020.

    Rujukan