• (GFD-2022-9686) Keliru, Presiden Rusia Vladimir Putin Ancam Hancurkan Israel Dalam Waktu Dekat Setelah Serangan Ke Masjid Al Aqsa

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 26/04/2022

    Berita


    Video berisi narasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ancam hancurkan Israel dalam waktu dekat, beredar di Facebook sepekan terakhir. Ancaman itu terjadi setelah Israel menyerang warga Palestina yang hendak shalat Subuh di Masjid Al Aqsa. 
    Video berdurasi 8:42 menit itu berisi gabungan video pendek yang diulang-ulang mulai dari pidato Vladimir Putin, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, dan aktivitas ibadah di Masjid Al Aqsa. 
    Pada detik ke-0:22, narator dalam video itu menyebut jika ancaman Putin untuk menghancurkan Israel itu dikutip dari kanal Youtube Pikiran Rakyat pada 14 Mei berjudul Vladimir Putin: Rusia dapat serang Israel jika dalam waktu dekat tak hentikan serangan ke Palestina. Ancaman tersebut dilontarkan Rusia, karena konflik Israel dan Palestina dapat mengancam langsung pada negara yang dipimpinnya.
    angkapan layar unggahan vidoe dengan klaim Presiden Rusia Vladimir Putin Ancam Hancurkan Israel Dalam Waktu Dekat Setelah Serangan Ke Masjid Al Aqsa
    PEMERIKSAN FAKTA 
    Presiden Rusia Vladimir Putin tidak menyatakan akan menghancurkan Israel dalam waktu dekat. Kanal Youtube Pikiran Rakyat yang dikutip dalam video itu, berasal dari unggahan 20 Mei 2021. 
    Tempo menelusuri video berjudul Vladimir Putin: Rusia dapat serang Israel jika dalam waktu dekat tak hentikan serangan ke Palestina di kanal Youtube Pikiran Rakyat. Hasilnya, unggahan tersebut berupa video grafis yang dipublikasikan Pikiran Rakyat pada 20 Mei 2021. 
    Narasi yang dibacakan dalam video yang disebarkan pada 2022 itu, identik dengan isi pada video milik Pikiran Rakyat. Berikut keterangan video dari Pikiran Rakyat:
    Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Jumat, 14 Mei 2021 mengatakan negaranya dapat menyerang Israel dalam waktu dekat bilamana mereka tidak menghentikan serangan ke Palestina.
    Vladimir Putin beranggapan bahwa konflik yang terjadi saat ini antara Palestina dan Israel dapat menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
    Dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia, Vladimir Putin menyarankan untuk membahas situasi di Yerusalem dan Jalur Gaza sebelum agenda yang disepakati.
    Tempo menelusuri pemberitaan media internasional untuk mencari konteks pernyataan Putin dalam pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia tersebut. Dikutip dari Anadolu Agency pada 14 Mei 2021, Presiden Rusia Vladimir Putin saat itu memang memperingatkan bahwa eskalasi saat itu antara Israel dan Palestina menimbulkan ancaman langsung terhadap keamanan Rusia.
    Saat itu, ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pengadilan Israel memerintahkan pengusiran keluarga Palestina, yang kemudian ditunda. Warga Palestina yang memprotes solidaritas dengan penduduk Sheikh Jarrah telah menjadi sasaran pasukan Israel.
    Eskalasi mengakibatkan serangan udara oleh Israel di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 119 orang dan 830 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
    Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 – sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
    Express juga melaporkan pernyataan itu selama pertemuan dengan Dewan Keamanan Rusia. Putin menyarankan untuk membahas situasi di Yerusalem dan Jalur Gaza sebelum agenda yang disepakati. Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur sejak pengadilan Israel memerintahkan pengusiran keluarga Palestina, yang kemudian ditunda.
    Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendorong upaya internasional untuk meredakan konflik, menyerukan pertemuan antara Rusia, AS, PBB dan Uni Eropa. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Vershinin juga mendesak Israel untuk "segera" menghentikan semua kegiatan pemukiman di wilayah Palestina.
    Dari dua pemberitaan tersebut, Tempo tidak menemukan pernyataan bahwa Putin akan menghancurkan Israel dalam waktu dekat.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan, narasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ancam hancurkan Israel dalam waktu dekat setelah penyerangan di Masjid Al-Aqsa adalah keliru.
    Narasi dalam video itu mengutip informasi dari salah satu kanal media yang terbit pada 20 Mei 2021, setelah serangan udara Israel di Gaza yang menewaskan 119 orang dan 830 lainnya luka-luka. Namun dari pemberitaan media internasional, tidak ada pernyataan Putin saat itu yang secara spesifik menyebutkan akan menghancurkan Israel. 
    Tim Cek Fakta Tempo

    Rujukan

  • (GFD-2022-9685) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar Artikel “Ma’ruf Amin: ajak orang berharta bantu negara hilangkan bahaya kemiskinan tapi jangan musingin pemerintah”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/04/2022

    Berita

    “Ma’ruf Amin: ajak orang berharta bantu negara hilangkan bahaya kemiskinan tapi jangan musingin pemerintah”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Lalu Hardana pada 22 April 2022 pukul 22.48 memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel. Artikel tersebut berjudul “Ma’ruf Amin: ajak orang berharta bantu negara hilangkan bahaya kemiskinan tapi jangan musingin pemerintah”.

    Setelah ditelusuri melalui website Tribunnews.com dengan mengacu pada keterangan tanggal yaitu 22 April 2022 pukul 16.31 WIB ditemukan artikel asli berjudul “Dapat Kuota 100.051 Jemaah, Wapres Ma’ruf Amin: Antrian Haji Indonesia Makin Panjang”. Terdapat kesamaan antara postingan Facebook dengan artikel asli yang terletak di gambar artikel kemudian terdapat keterangan nama penulis dan editor yaitu Fahdi Fahlevi dan Adi Suhendi. Jika dilihat judul pada postingan Facebook dan artikel asli berbeda.

    Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Tribunnews.com telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Dapat Kuota 100.051 Jemaah, Wapres Ma’ruf Amin: Antrian Haji Indonesia Makin Panjang” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut berasal dari artikel milik Tribunnews.com berjudul “Dapat Kuota 100.051 Jemaah, Wapres Ma’ruf Amin: Antrian Haji Indonesia Makin Panjang”.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9684) [SALAH] Gambar Tangkapan Layar Artikel Kompas.com “Ma’ruf Amin diusulkan jadi bapak pendeta”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 26/04/2022

    Berita

    “Ma’ruf Amin diusulkan jadi bapak pendeta”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Raga Anima pada 23 April 2022 memposting sebuah gambar tangkapan layar artikel milik Kompas.com. Artikel tersebut berjudul “Ma’ruf Amin diusulkan jadi bapak pendeta”.

    Setelah ditelusuri melalui website Kompas.com dengan mengacu pada keterangan tanggal yaitu 20 April 2022 pukul 16.27 WIB ditemukan artikel asli berjudul “Harta Kekayaan Ma’ruf Amin pada 2021 Menurun, Ini Perinciannya”. Terdapat kesamaan antara postingan Facebook dengan artikel asli yang terletak di gambar artikel kemudian terdapat keterangan Kompas.com/News/Nasional pada atas judul. Jika dilihat judul pada postingan Facebook dan artikel asli berbeda.

    Dengan demikian gambar tangkapan layar artikel Kompas.com telah disunting pada bagian judul. Judul artikel yang asli adalah “Harta Kekayaan Ma’ruf Amin pada 2021 Menurun, Ini Perinciannya” sehingga masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).

    Gambar tersebut telah disunting pada bagian judul. Faktanya, judul artikel yang asli adalah “Harta Kekayaan Ma’ruf Amin pada 2021 Menurun, Ini Perinciannya”.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9683) [SALAH] Video Megawati Ingin Merombak Pancasila

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 25/04/2022

    Berita

    “Inilah contoh anak yang durhaka sama orang tuanya”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Susilo Bagas menyebarluaskan video yang membandingkan pidato Soekarno dengan Megawati. Pada video tersebut, terlihat bahwa Megawati berkata “Pancasila itu apa? Tidak ada artinya. Kita harus rombak. Kita harus dirikan”.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan hasil edit. Metro TV News telah mengunggah video lengkap pidato Megawati di Kongres V PDIP 2019 di Bali tersebut, dan Megawati tidak mengatakan bahwa beliau ingin merombak Pancasila. Justru sebaliknya, Megawati berulang kali menyerukan bahwa jangan sekali-kali mengubah atau merombak dasar Negara Indonesia.

    Lebih lanjut, hoaks serupa pernah dibahas sebelumnya oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Video “Ini bukti megawati ingin merubah pancasila” dan dikategorikan sebagai konten yang dimanipulasi.

    Dengan demikian, informasi yang disebarkan oleh Susilo Bagas merupakan konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra.

    Hoaks berulang sejak 2021. Video pidato yang dilampirkan merupakan hasil edit. Pada versi video asli, Megawati justru mengatakan bahwa Pancasila tidak boleh dirombak.

    Rujukan