• (GFD-2020-5168) [SALAH] “HARUS ADA YANG BERGELAR FX LAGI YANG MEMIMPIN SOLO”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Beredar di Facebook gambar calon Wakil Walikota Solo FX Supardjo (Bajo) pada gambar tersebut dituliskan “Harus ada yang bergelar FX lagi yang memimpin solo “. Gambar yang beredar sama dengan gambar di gatra.com yang memperlihatkan saat pasangan nomer urut 2 ini menyerahkan berkas syarat dukungan ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo. Hanya saja pada gambar yang beredar sudah dipotong dan ditambahi kata kata.

    Hasil Cek Fakta

    Dalam peraturan UU tidak disebutkan seorang pemimpin Solo / Walikota Solo harus memiliki gelar FX (Fransiskus Xaverius). Menurut Ketua KPU Kota Surakarta Nurul Sutarti yang dilansir m.antaranews.com mengumumkan bakal calon walikota jalur perseorangan di Pilkada Surakarta 2020 sudah diatur dalam Pasal 41 ayat 2 huruf C UU Nomor 10/2016 tentang Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Setiap calon perseorangan harus didukung paling sedikit sekitar 8,5 persen dari total penduduk yang sudah terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT).

    Jumlah dukungan untuk calon perseorangan tersebut harus tersebar di tiga kecamatan di Kota Solo, atau sekitar 50 persen jumlah kecamatan di Solo. Dengan demikian, informasi tersebut masuk kategori Misleading Content. Dalam peraturan UU tidak disebutkan seorang pemimpin Solo harus memiliki gelar FX (Fransiskus Xaverius).

    Rujukan

  • (GFD-2020-5167) [SALAH] Akun Instagram Birds & Bees (@birdsnbeessbaby)

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 09/10/2020

    Berita

    Akun Instagram @birdsnbeessbaby menggunakan logo toko peralatan bayi Birds & Bees. Akun tersebut diikuti oleh 483 pengikut dan mengikuti 2.364 akun.

    Narasi pada profil akun tersebut:

    “birdsnbeesbaby
    🌎Indonesia's BEST Baby
    Mon-Fri 08.30-17.30
    📲Whatsapp : 081384422575
    api.whatsapp.com/send?phone=6281384422575&text=Hallo..Admin..BirdsNbees..S”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa akun tersebut bukan milik Birds & Bees. Adapun, pihak Birds & Bees sudah memberikan klarifikasinya di akunt @birdsnbeesbaby. Berikut kutipan klarifikasinya:

    […] “Hallo moms & dads!
    Tolong diperhatikan ya, dimasa pandemic saat ini sangat banyak penipuan terutama untuk transaksi belanja online.
    Terdapat beberapa fake account BIRDS&BEES .

    Salah satunya birdsnbeessbaby perhatikan perbedaannya dengan official account kami, di account tersebut melebihkan huruf S pada kalimat "BEESS" .

    Account tersebut juga memiliki transaksi via OVO dan CIMB mengatas namakan BIRDS&BEEES.
    .
    PERHATIAN!
    Transaksi Birds&Bees via online website dan whatsapp atau
    #shopfromhome dari toko atas nama rekening kami hanya
    PT. NANA TREND LESTARI .
    Kami tidak ada rekening atas nama BIRDS AND BEES. […]

    Kesimpulan

    Akun tersebut bukan milik Birds & Bees. Akun Instagram Birds & Bees asli bernama @birdsnbeesbaby.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5166) [SALAH] “Corona itu adanya di China bukan di sini. Di sini Cuma di ada adakan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 07/10/2020

    Berita

    Akun Facebook Leyan Leyan mengunggah postingan dengan narasi yang menyebutkan Corona adanya di China. Dalam postingan tersebut tertulis juga bahwa Corona hanya penyakit biasa.

    Berikut kutipan narasinya:

    “CORONA itu adanya di CHINA

    bukan di sini,
    di sini Cuma di ada adakan
    lagian CORONA hanya penyakit
    biasa,
    bukan wabah di zaman NABI,

    jadi, shouf di masjid-masjid
    wajib di rapatkan kembali,

    agar tdk mengundang murka ALLAH SWT”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim pada postingan tersebut menyesatkan. Sebab, dilansir dari liputan6.com, virus Corona diketahui menyebabkan infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

    Lalu Covid-19 sendiri adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus korona yang paling baru ditemukan. Virus dan penyakit baru ini tidak diketahui sebelum wabah dimulai di Wuhan, Cina, pada Desember 2019.

    WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Pasalnya penyebaran virus itu sangat cepat dan luas hingga ke seluruh dunia.

    Diketahui bahwa hingga saat ini ada 214 negara yang melaporkan kasus virus corona covid-19 di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

    Dilansir dari who.int, per 7 Oktober 2020, jumlah kasus Covid-19 secara global sebanyak 35.537.491 dan kasus meninggal mencapai 1.042.798.

    Khusus di Indonesia, jumlah kasus mencapai 315.714 dan menewaskan 11.472 orang. Pasien sembuh sendiri mencapai 240.291 orang.

    Berdasar data pada awal September lalu, tingkat kematian covid-19 di Indonesia mencapai 4,1 persen. Angka ini melebihi tingkat kematian global yakni 3,26 persen.

    Dilansir dari covid19.go.id, disebutkan bahwa jumlah kasus Covid-19 di Indonesia sejumlah 315.714, kasus aktif berjumlah 63.951, kasus sembuh 240.291, dan kasus meninggal berjumlah 11.472.

    Kesimpulan

    Klaim konten postingan menyesatkan. Di Indonesia, per 7 Oktober 2020, terkait virus Corona atau Covid-19, jumlah kasus mencapai 315.714 dan menewaskan 11.472 orang. Pasien sembuh sendiri mencapai 240.291 orang.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5164) [SALAH] “Oleskan beberapa kali kunyit di kukumu Lalu coba bersihkan! Jika hilang warna kuningnya dari kukumu berarti pencernaanmu bermasalah.”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 02/10/2020

    Berita

    Akun Enny Yuliffah (fb.com/enny.yuliffah) mengunggah sebuah gambar yang berisi narasi sebagai berikut:

    “Cek Pencernaanmu Sehat/tidak? Oleskan beberapa kali kunyit di kukumu Lalu coba bersihkan! Jika hilang warna kuningnya dari kukumu berarti pencernaanmu bermasalah. Jika tetap kuning kukumu setelah dibersihkan, insyaAllah pencernaanmu sehat @zaidulakbar@la_frella2005“

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6, klaim bahwa mengoleskan kunyit di kuku dan jika warna kuningnya hilang dari kuku berarti pencernaan bermasalah adalah klaim yang salah.

    Faktanya, kuku menguning karena kunyit tidak menandakan permasalahan pencernaan. Dokter spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menyatakan informasi itu hoaks.

    Dilansir dari Liputan6, Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu mengungkapkan, kuku menguning karena kunyit tidak menandakan permasalahan pencernaan.

    “Itu kabar hoaks,” tutur dr Ari kepada Liputan6.com, Jumat (2/10/2020).

    Selain itu, dikutip dari artikel berjudul “Coba Cek Kukumu, Kalau Ada Perubahan Ini Tandanya Ada yang Nggak Beres” yang dimuat di situs Detik.com pada Kamis, 26 Jul 2018, biasanya kuku bisa berubah menjadi warna kuning, tapi bukan karena kunyit bisa jadi merupakan indikasi adanya infeksi atau reaksi pada produk yang digunakan, misalnya cat kuku.

    Kesimpulan

    Kuku menguning karena kunyit tidak menandakan permasalahan pencernaan. Dokter spesialis penyakit dalam, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP menyatakan informasi itu hoaks.

    Rujukan