Beredar informasi di media sosial yang mengklaim bahwa varian Omicron bukan virus corona, melainkan akibat dari keracunan chemtrail yang ada di udara. Dalam narasi unggahanya mengatakan bahwa akhir-akhir ini pesawat Chemtrail sering berlalu lalang di udara.

Setelah ditelusuri informasi tersebut salah. Faktanya, klaim penyebaran racun chemtrail di udara menggunakan pesawat terbang merupakan teori konspirasi yang meyakini bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia untuk menyebarkan bahan kimia beracun ke atmosfer menggunakan pesawat terbang. Melansir dari Harvard University, teori konspirasi tersebut dibantah oleh pakar di bidang penerbangan.

Jejak putih yang diklaim sebagai chemtrail adalah fenomena biasa yang disebut condensation trail. Dilansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Penerbangan TNI Angkatan Udara (Kadispen AU) Marsma TNI Indah Gilang Buldansyah mengatakan jejak atau asap putih seperti awan yang terlihat di langit setelah pesawat terbang melintas adalah hal biasa.

Fenomena tersebut merupakan hasil pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat. Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviatus cloud.

Dengan demikian, klaim Omicron merupakan akibat dari chemtrail adalah informasi yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.

Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

Informasi tersebut salah. Faktanya, klaim penyebaran racun chemtrail di udara menggunakan pesawat terbang merupakan teori konspirasi yang meyakini bahwa pemerintah atau pihak lain terlibat dalam program rahasia untuk menyebarkan bahan kimia beracun ke atmosfer menggunakan pesawat terbang.

Sebuah akun Youtube dengan nama NAK Info membagian sebuah video kejadian gempa bumi. Video tersebut diklaim sebagai video yang diambil saat kejadian gempa berkekuatan magnitudo 5,5 yang mengguncang wilayah Banten pada 4 Februari 2022. Dalam video tersebut menunjukkan seorang warga berlari keluar dari toko barang antik saat gempa mengguncang.

Setelah ditelusuri, informasi tersebut salah. Faktanya, cuplikan dalam video yang beredar bukan terjadi saat gempa mengguncang wilayah Banten pada 4 Februari 2022. Video tersebut merupakan rekaman saat terjadi gempa di Peru pada 30 Juli 2021, gempa berkekuatan magnitudo 6,1 tersebut mengguncang bagian utara Pantai Pasifik, Peru.

Cuplikan video asli dapat dilihat pada unggahan Twitter @eha_news. Dalam cuitannya, akun media online tersebut membuat narasi ” ?| #Earthquake shakes #Peru’s north Pacific coast

▪️ A magnitude 6.1 earthquake shook the north Pacific coast of Peru on Friday, sending people fleeing their homes and damaging buildings.”

Dengan demikian, video yang diklaim sebagai rekaman saat terjadi gempa di Banten pada 4 Februari 2022 merupakan informasi yang tidak benar dan termasuk ke dalam kategori konteks yang salah.

Hasil Periksa Fakta Fathia IS.

Informasi tersebut salah. Faktanya, cuplikan dalam video yang beredar bukan terjadi saat gempa mengguncang wilayah Banten pada 4 Februari 2022. Video tersebut merupakan rekaman saat terjadi gempa di Peru pada 30 Juli 2021.

Berdasarkan hasil penelusuran dengan menggunakan alat pencarian gambar Google, ditemukan foto yang identik dimuat di artikel berjudul “Thai barbershop mistaken for brothel after posting up sexy promo pictures” yang terbit di situs sea.mashable.com pada 9 Februari 2022.

Dikutip dari artikel ini, akun Facebook Real cut 4 akhirnya memberikan tanggapan terkait kesalahpahaman yang terjadi karena unggahan mereka sebelumnya.

Akun Real cut 4 menjelaskan bahwa foto tersebut murni untuk tujuan promosi dan dua wanita yang ada di foto hanya model yang merupakan adalah istri pemilik barbershop dan temannya, bukan tukang cukur. Toko tersebut hanya memiliki dua tukang cukur pria dan dua tukang cukur wanita – yang sama sekali tidak menyediakan layanan seperti yang ada di foto yang mereka unggah.

BUKAN di Bali. Barbershop dengan nama Real Cut 4 di foto itu berlokasi di Phang Khon District, Provinsi Sakon Nakhon, Thailand.

Namun setelah dilakukan penelusuran ternyata unggahan ini merupakan informasi yang salah. Melansir cnnindonesia.com, pada tahun 2018 Eiichiro Oda yang merupakan mangaka One Piece memberi kisi-kisi bahwa visi dalam cerita manga One Piece yang ia buat sudah mencapai 80 persen dan melansir dari website resmi penyedia manga One Piece Mangaplus.shueisha.co.jp, chapter One Piece terakhir baru menyentuh chapter 1039 pada 6 Februari 2022 .

Kemudian melansir Screenrant.com, mangaka One Piece Eiichiro Oda menuliskan manga One Piece sudah memasuki saga terakhir dalam sebuah iklan di majalah Weekly Shonen Jump edisi ke-35.

“Menuju saga terakhir yang akan datang,” tulis Eiichiro Oda.

Selain itu gambar pria yang terdapat dalam gambar bukanlah mangaka Eiichiro Oda, melainkan Eiji Aonuma yang merupakan produser, desainer, pengembang software The Legend of Zelda.

Jadi dapat disimpulkan bahwa unggahan Instagram ini merupakan hoaks kategori Konteks yang Salah.

Hasil Periksa Fakta Ari Dwi Prasetyo.

Klaim tersebut salah. Faktanya, mangaka Eiichiro Oda mengatakan bahwa jalan cerita manga One Piece sudah 80 persen pada tahun 2018 dan chapter terbaru dari One Piece baru menyentuh chapter 1039 pada 6 Februari 2022. Selain itu pada tahun 2020 Eiichiro Oda juga mengisyaratkan bahwa manga One Piece akan menuju saga terakhir.