Beredar akun Whatsapp Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf bernomor “+628123316***”. Akun tersebut memakai nama dan foto profil Muhammad Yusuf serta mengirimkan pesan kepada pihak sekolah untuk meminta donasi.

Faktanya dilansir dari pringantimurnews.pikiran-rakyat.com, Wali Kota Tasikmalaya mengklarifikasi bahwa akun yang beredar bukan miliknya. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat dan seluruh OPD termasuk lembaga pendidikan jangan mudah percaya jika ada yang mengatasnamakan dirinya ataupun pejabat lainnya.

Berdasarkan informasi di atas akun Whatsapp Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf “+628123316***” adalah hoaks dan masuk kategori konten tiruan.

hasil periksa fakta Rahmah an.

Akun palsu. Wali Kota Tasikmalaya memastikan bahwa akun Whatsapp tersebut bukan miliknya.

Beredar akun Whatsapp Bupati Mesuji Sulpakar dengan nomor “+6289636247958”. Akun tersebut memakai nama dan foto profil Sulpakar memakai pakaian dinas.

Melalui akun Instagram resmi Kominfo Mesuji @kominfomesuji, menginformasi bahwa akun yang beredar bukan milik Sulpakar. Dalam postingannya pihak Kominfo juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak ditanggapi jika mendapatkan pesan yang mengatasnamakan Bupati Mesuji.

Berdasarkan informasi di atas akun Whatsapp Bupati Mesuji Sulpakar “+6289636247958” adalah hoaks dan masuk kategori konten tiruan.

hasil periksa fakta Rahmah an.

Akun palsu. Kominfo Mesuji mengonfirmasi bahwa akun Whatsapp yang beredar bukan milik Bapak Sulpakar.

Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video dengan foto yang diklaim sebagai penjemputan paksa Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono oleh pasukan Brimob merupakan konten yang dimanipulasi.

Faktanya, foto di video itu merupakan foto editan. Foto asli di awal video itu adalah foto ketika Subden Gegana Satbrimob Polda Jatim mengadakan pelatihan kemampuan Crisis Response Team (CRT) yang dilaksanakan pada Oktober 2010.

Foto yang asli dimuat di artikel berjudul “PELATIHAN KEMAMPUAN CRISIS RESPONSE TEAM (CRT) DI MARKAS DETASEMEN GEGANA SATBRIMOB POLDA JATIM” yang terbit di situs gegana-jatim.blogspot.com pada Jumat, 15 Oktober 2010.

Foto editan. Foto asli di awal video itu adalah foto ketika Subden Gegana Satbrimob Polda Jatim mengadakan pelatihan kemampuan Crisis Response Team (CRT) yang dilaksanakan pada Oktober 2010.

Sebuah akun Youtube mengunggah potongan gambar yang mengklaim bahwa serial kartun The Simpsons sudah memprediksi kematian Ratu Elizabeth pada tahun 2022. Potongan gambar tersebut memperlihatkan sosok Ratu Elizabeth II dalam wujud kartun gaya Simpsons terbaring di peti jenazah dengan penanda “Elizabeth II 1926-2022” di sampingnya.

Berdasarkan hasil penelusuran, The Simpsons tidak pernah memprediksi bahwa Ratu Elizabeth II akan meninggal dunia pada September 2022. Dilansir dari Misbar.com, ditemukan bahwa gambar yang diklaim memperlihatkan The Simpsons memprediksi kematian Ratu Elizabeth II adalah hasil rekayasa digital.

Menggunakan penelusuran gambar di Yandex, ditemukan gambar tersebut merupakan versi digital dari gambar lama, yang juga merupakan gambar palsu. Gambar itu adalah versi editan dari gambar hoaks yang dimaksudkan untuk membuktikan bahwa The Simpsons memprediksi kematian mantan Presiden AS Donald Trump.

Menurut The Simpsons Fandom Wiki, sebuah situs web yang merangkum semua episode serial tersebut, Ratu Elizabeth II muncul dalam 6 episode, dan disebutkan atau disinggung dalam 3 episode lainnya.

Tim Misbar dengan teliti membaca sinopsis setiap episode dan menemukan bahwa tidak ada episode yang memprediksi kematian Ratu Elizabeth II.

Konten editan atau suntingan. Serial The Simpsons tidak pernah memprediksi kematian Ratu Elizabeth II. Gambar tersebut merupakan hasil editan dari gambar hoaks yang pernah beredar, dan diklaim memprediksi kematian mantan Presiden AS Donald Trump.