• (GFD-2019-1176) [BENAR] Klaim Prabowo Terkait Operasional Pelabuhan Indonesia Diberikan Pihak Asing

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/02/2019

    Berita

    Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam debat Capres kedua yang digelar hari ini, Minggu (17/2) disegmen tanya jawab mengatakan, prihatin dengan pelabuhan di Indonesia operasionalnya diberikan kepada pihak asing.

    "Strategi kita berbeda, prihatin dengan pelabuhan kita di Indonesia operasionalnya di berikan kepada asing," kata Prabowo Subianto dalam Debat Capres kedua, Minggu (17/2).

    Hasil Cek Fakta

    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tak memungkiri keinginan pemerintah agar bandara dan pelabuhan dikelola oleh pihak asing. Dimana Menhub RI, Budi Karya Sumadi tak ingin pandang bulu.

    Salah satu negara investor potensial tersebut yaitu India. Hubungan baik kedua negara yang telah berlangsung lama ingin terus ditingkatkan melalui bentuk investasi.

    Menhub Budi mengatakan, pada dasarnya, Indonesia menghendaki foreign investor bisa mengelola pelabuhan, airport, oleh karenanya saya akan mengadakan one on one meeting dengan beberapa perusahaan, khususnya perusahaan-perusahaan yang memiliki pengalaman mengelola airport dan pelabuhan. Hal itu dikatakan Menhub Budi di Hotel The Ritz-Carlton, Jakarta, Senin 19 Maret 2018.

    Khusus bandara dan pelabuhan, Budi menjelaskan ada beberapa yang bisa ditawarkan, salah satunya Bandar Kualanamu di Medan dan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman di Balikpapan.

    Budi Karya menambahkan, penyerahan pengelolaan sejumlah pelabuhan diselesaikan pada akhir tahun 2017. Namun demikian, kepemilikan aset pelabuhan dan bandara yang diserahkan ke swasta tetap di tangan pemerintah. Adapun 20 pelabuhan yang akan diserahkan diantaranya, Pelabuhan Probolinggo, Sintete, Bima, Waingapu, Tanjung Wangi, Badas, Kalabahi, Tenau Kupang, Ende, Lembar, Manokwari, Bitung, Ternate, Pantoloan, Parepare, Kendari, Biak, Fakfak, Sorong, dan Merauke.

    Kesimpulan

    Klaim Prabowo terkait operasional Pelabuhan Indonesia yang diberikan Pihak Asing Benar

    Rujukan

  • (GFD-2019-1175) Dalam dua tahun pemerintah sudah membagikan 5 juta sertifikat tanah

    Sumber: Debat Capres
    Tanggal publish: 17/02/2019

    Berita

    Dalam arena debat calon presiden kedua, di Hotel Sultan, 17 Februari 2019, Presiden Joko Widodo menyatakan, "Dalam dua tahun kami membagikan 5 juta sertifikat kepada rakyat.”

    Hasil Cek Fakta

    Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil mengatakan, realisasi pemberian sertifikat tanah sudah mencapai 5,3 juta sertifikat hingga November 2018. Kegiatan pembagian sertifikat hak tanah itu merupakan program khusus pemerintah dalam bentuk Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

    Pemerintah sejak awal menargetkan 7 juta sertifikat tanah pada 2018. Target ini merupakan target tanah yang masuk di program Pendaftaran Tanah Sertifikasi Lengkap (PTSL) yang terdiri dari tanah K1, K2, K3 dan K4.

    Tanah K2 yakni tanah yang masih berstatus sengketa dan K3 adalah tanah yang statusnya belum memenuhi syarat sehingga hanya dicatat di daftar tanah. Sementara, K4 adalah tanah yang sudah memiliki sertifikat tapi perlu diperbaiki. Namun, realisasi target tersebut diprediksi akan terkendala akibat banyaknya tanah sengketa.

    Menurut peneliti Auriga, Iqbal Damanik, realisasi pembagian sertifikat tanah itu masih rendah dari yang dialokasikan. Hingga Juni 2018, program TORA hanya memberikan 994 ribu ha untuk masyarakat jika dibandingkan alokasinya yang seluas 4,9 juta hektar. Selain persoalan realisasinya, kata Iqbal, kebijakan itu juga belum mencoba mengkoreksi kepemilikan tanah yang berlebihan yang telah terjadi sebelumnya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1174) Prabowo Sebut Kekayaan RI Banyak Berada di Luar Negeri

    Sumber: Debat Capres
    Tanggal publish: 17/02/2019

    Berita

    Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut banyak kekayaan Indonesia tidak berada di dalam negeri, melainkan mengalir ke luar negeri.

    Pernyataan itu disampaikan Prabowo ketika mengikuti debat calon presiden kedua, di Jakarta, Minggu (17/2/2019).

    "Kita akan mengamankan semua sumber-sumber ekonomi bangsa Indonesia. Kita akan menjaga pundi-pundi bangsa Indonesia supaya kekayaan kita tidak mengalir ke luar negeri. Masalah pokok bangsa kita adalah bahwa kekayaan kita tidak tinggal di republik kita," kata Prabowo.

    Prabowo tidak menjelaskan maksud kekayaan itu apakah kekayaan sumber daya alam banyak mengalir ke luar negeri, atau dari potensi pajak warga Indonesia yang banyak berada di luar negeri.

    Hasil Cek Fakta

    Manajer Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggara (FITRA), Ervyn Kaffah menilai Presiden Jokowi memiliki agenda yang jelas mengenai hal ini.

    Selain kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty), sekarang ini ada penandatanganan mutual legal assistance (MLA) dengan Swiss.

    Pada 4 febuari 2019 pemerintah indonesia membuat MLA dengan pemerintah Swiss untuk mengembalikan harta kekayaan orang Indonesia yang di simpan di Swiss.

    Peneliti FITRA, Gunardi mencatat berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) berhasil merepatriasi Rp147 trilun dari total deklarasi luar negeri sebesar Rp1.031 triliun.

    Catatan juga disampaikan peneliti AURIGA, Iqbal Damanik. Iqbal mengutip data Bank Indonesia (BI) bahwa baru 93 persen devisa hasil ekspor Indonesia yang balik ke dalam negeri dan baru 15 persen yang sudah dikonversi menjadi Rupiah.

    Pemerintah sudah mengeluarkan peraturan mengenai Devisa Hasil Ekspor (DHE). Ada tiga hal yang diatur yaitu, (1) DHE SDA harus masuk ke dalam Sistem Keuangan Indonesia, (2) pemberian insentif terhadap PPh Final bagi DHE SDA yang masuk ke SKI, dan (3) sanksi administratif bagi yang melanggar

    Rujukan

  • (GFD-2019-1173) Jokowi: 4 Tahun Ini Impor Jagung Turun Hingga 3,3 Juta Ton

    Sumber: Debat Capres
    Tanggal publish: 17/02/2019

    Berita

    Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih kepada para petani jagung di tanah air.

    Ucapan terima kasih itu disampaikan terkait turunnya impor jagung dalam empat tahun terakhir.

    "Kita ingat, di 2014 kita masih impor 3,5 juta ton jagung. Tahun 2018 kita hanya impor 180 ribu ton jagung. Artinya, ada produksi 3,3 juta ton yang telah dilakukan petani," kata Jokowi.

    Klaim itu disampaikan Jokowi ketika mengikuti Debat Calon Presiden edisi kedua di Jakarta, Minggu (17/2/2019).

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Kementerian Pertanian, produksi jagung dalam lima tahun terakhir meningkat rata-rata 12,49 persen per tahun.

    "Itu artinya, 2018 produksi jagung diperkirakan mencapai 30 juta ton pipilan kering (PK). Hal ini juga didukung oleh data luas panen per tahun yang rata-rata meningkat 11,06 persen, dan produktivitas rata-rata meningkat 1,42 persen," kata Gurnadi, peneliti LSM Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mengutip data BPS,2018.

    Pada 2014, menurut data BPS, produksi jagung Indonesia sebesar 104,36 juta ton dengan volume impor mencapai 3,2 juta ton. Sementara menurut Kementerian Pertanian, impor jagung pada tahun itu sebesar 3,1 juta ton.

    Sedangkan pada 2015, menurut BPS, produksi jagung mencapai 108,22 juta ton dengan sebesar impor jagung mencapai 3,27 juta ton.

    Pada 2016, produksi jagung mencapai 128,65 juta ton dengan impor sebesar 900 ribu ton.

    Data itu tidak jauh beda dari data Kementerian Pertanian, dimana pada 2015, produksi jagung pipilan kering Indonesia sebesar 19,6 juta ton dan impor sebesar 3,2 juta ton. Sedangkan pada 2016 produksinya naik menjadi 24 juta ton dengan impor turun menjadi 2,8 juta ton.

    Pada tahun 2017, produksi jagung naik mencapai 156,92 juta ton dengan total impor 290 ribu ton untuk bahan pemanis buatan.

    Pada 2018, menurut data BPS, impor jagung sebesar 730 ribu ton untuk bahan baku makanan dan minuman. Namun, menurut Kementerian Pertanian, impor jagung sebesar 182 ribu ton.

    Rujukan