Akun TikTok dengan nama pengguna “chikacentil_2551” mengunggah sebuah video yang berisi narasi bahwa Presiden Jokowi dipilih oleh PBB menjadi pemimpin satgas penanganan krisis global. Video tersebut merupakan cuplikan dari video berjudul “Roby Muhamad: KENAPA JOKOWI YANG DIDAULAT IKUT BERESIN KRISIS DUNIA ? (Filosofi Roby #38)” yang diunggah oleh kanal YouTube “2045 TV” pada 14 Juli 2022.
NARASI:
“Kepemimpinan Presiden Jokowi dinilai mampu membawa Indonesia tahan menghadapi krisis global, sehingga didaulat menjadi salah satu pemimpin satgas khusus PBB dalam penanganan krisis global❗️Selengkapnya: https://youtu[dot]be/qNKedDLNmP4”
= = = = =
(GFD-2022-10133) [SALAH] “DUNIA DILANDA KRISIS, PRESIDEN JOKOWI DIPILIH PBB JADI PEMIMPIN SATGAS PENANGANAN KRISIS GLOBAL!”
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 21/07/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, Jokowi tidak dipilih sebagai pemimpin satgas penanganan krisis global. Jokowi ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, untuk menjadi salah satu dari enam anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG). Adapun kelima anggota GCRG lainnya adalah Presiden Senegal, Kanselir Jerman, Perdana Menteeri Barbados, Perdana Menteri Denmark, serta Perdana Menteri Bangladesh.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “chikacentil_2551” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun TikTok dengan nama pengguna “chikacentil_2551” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan sebagai pemimpin. Faktanya, Presiden Jokowi ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk menjadi salah satu dari enam anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group.
Bukan sebagai pemimpin. Faktanya, Presiden Jokowi ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk menjadi salah satu dari enam anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group.
Rujukan
- https://kemlu.go.id/newyork-un/en/news/18407/presiden-ri-joko-widodo-dipercaya-menjadi-anggota-champions-group-pbb-guna-mendukung-upaya-atasi-krisis-pangan-energi-dan-keuangan-global
- https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6120536/jokowi-jadi-anggota-avengers-dikawal-pbb-lawan-krisis-global
(GFD-2022-10132) [SALAH] Tjahjo Kumolo meninggal karena Vaksin Covid-19
Sumber: twitter.comTanggal publish: 21/07/2022
Berita
Beredar melalui media sosial Twitter sebuah cuitan tentang ucapan bela sungkawa atas meninggalnya Tjahjo Kumolo, kemudian dilanjutkan dengan ajakan untuk segera check up kondisi pembuluh darah dan jantung bagi penerima vaksin MRNA.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, beberapa media mengabarkan bahwa Alm Tjahjo Kumolo meninggal dikarenakan komplikasi organ dalam dan ada infeksi yang menjalar ke paru-paru. Mengutip tvonenews.com Menurut keterangan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Tjahjo Kumolo menderita penyakit komplikasi, beliau menyebut ada benjolan di bagian perut. Benjolan itu kemudian menjalar ke paru-paru dan ginjal.
Detri Warmanto, menantu dari Tjahjo Kumolo membenarkan hal itu. “Ada infeksi di perut terus menjalar ke paru, ke ginjal, ke liver, dan sudah pakai bantu alat pernapasan, alat bantu pacu jantung, cuci darah, segala macam,” Tambah Detri.
Putri Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari, juga mengatakan ayahnya mengalami infeksi yang menyebar sampai ke paru-paru. Sebelum meninggal, MenPAN RB Tjahjo Kumolo menjalani perawatan intensif di RS Abdi Waluyo Jakarta Pusat. Mengutip Antara, Tjahjo menjalani perawatan intensif karena mengalami infeksi yang menyerang hinga paru-paru.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim tentang meninggalnya Tjahjo Kumolo karena vaksin Covid-19 adalah salah dan termasuk dalam konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Bukan karena vaksin Covid-19. Putri Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari, mengatakan ayahnya mengalami infeksi yang menyebar sampai ke paru-paru.
Bukan karena vaksin Covid-19. Putri Tjahjo Kumolo, Rahajeng Widyaswari, mengatakan ayahnya mengalami infeksi yang menyebar sampai ke paru-paru.
Rujukan
(GFD-2022-10131) [SALAH] Kereta Api Berhenti karena Ditilang
Sumber: twitter.comTanggal publish: 21/07/2022
Berita
Akun Twitter @ndagels memposting video berdurasi 13 detik yang memperlihatkan sebuah kereta api yang sedang berhenti di tengah jalur kereta api. Nampak seseorang laki-laki berpakaian seperti polisi di samping kereta. Video tersebut bernarasi kereta tersebut ditilang.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri saat dikonfirmasi oleh Kompas, Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (KAI Daop) 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan bahwa laki-laki tersebut bukan seorang polisi namun petugas keamanan (security) dari stasiun. Kereta tersebut bukan ditilang namun kereta tersebut berhenti karena tertahan sinyal berupa Semboyan 7 (S7) saat hendak masuk ke wilayah stasiun.
“Kondisi tersebut bisa terjadi karena jalur yang menuju stasiun belum dinyatakan aman dikarenakan sesuatu hal, atau adanya gangguan pada persinyalan,” penjelasan Kuswardoyo.
Dalam kejadian yang terekam tersebut kemungkinan terdapat gangguan sinyal, sehingga Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) memberikan bentuk melanggar sinyal (MS). MS sendiri merupakan izin dari PPKA kepada masinis yang menyatakan bahwa emplasemen dalam keadaan aman, tetapi sinyal tidak dapat ditarik aman karena ada gangguan pada sistem persinyalan tersebut. Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Ciawi-Rajapolah.
“Pada video itu juga tampak ada petugas security dari stasiun yang menyerahkan bentuk MS kepada masinis,” ujar Kuswardoyo.
Dengan demikian klaim bahwa kereta api dalam video tersebut ditilang tidak benar. Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan kereta api tersebut berhenti karena tertahan sinyal berupa semboyan 7 (S7) saat hendak masuk ke wilayah stasiun, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konteks yang salah.
“Kondisi tersebut bisa terjadi karena jalur yang menuju stasiun belum dinyatakan aman dikarenakan sesuatu hal, atau adanya gangguan pada persinyalan,” penjelasan Kuswardoyo.
Dalam kejadian yang terekam tersebut kemungkinan terdapat gangguan sinyal, sehingga Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) memberikan bentuk melanggar sinyal (MS). MS sendiri merupakan izin dari PPKA kepada masinis yang menyatakan bahwa emplasemen dalam keadaan aman, tetapi sinyal tidak dapat ditarik aman karena ada gangguan pada sistem persinyalan tersebut. Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Ciawi-Rajapolah.
“Pada video itu juga tampak ada petugas security dari stasiun yang menyerahkan bentuk MS kepada masinis,” ujar Kuswardoyo.
Dengan demikian klaim bahwa kereta api dalam video tersebut ditilang tidak benar. Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan kereta api tersebut berhenti karena tertahan sinyal berupa semboyan 7 (S7) saat hendak masuk ke wilayah stasiun, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konteks yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah OJ (UIN Raden Mas Said Surakarta).
Klaim tersebut tidak benar. Faktanya, Manager humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan kereta api tersebut berhenti karena tertahan sinyal berupa semboyan 7 (S7) saat hendak masuk ke wilayah stasiun.
Klaim tersebut tidak benar. Faktanya, Manager humas PT KAI Daop 2 Bandung, Kuswardoyo menjelaskan kereta api tersebut berhenti karena tertahan sinyal berupa semboyan 7 (S7) saat hendak masuk ke wilayah stasiun.
Rujukan
(GFD-2022-10130) [SALAH] Robert Malone, vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke anak mengakibatkan spike protein beracun
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 20/07/2022
Berita
“Penemu cairan ekperimen terapi genetika mRNA yg kemudian dikoar2kan sebagai vaksin covid bicara dengan gamblang.
SaveOurChildren
StopPaksaAnakVaksinC19″
Pernyataan Robert Malone dalam video
“Yang pertama adalah bahwa gen virus akan disuntikan ke dalam sel anak anda. Gen ini memaksa tubuh anak anda untuk membuat protein lonjakan beracun. Protein ini sering menyebabkan kerusakan permanen pada organ penting anak-anak, termasuk otak dan sistem saraf anda. Jantung, dan pembuluh darah mereka termasuk pembekuan darah, sistem reproduksi,”
SaveOurChildren
StopPaksaAnakVaksinC19″
Pernyataan Robert Malone dalam video
“Yang pertama adalah bahwa gen virus akan disuntikan ke dalam sel anak anda. Gen ini memaksa tubuh anak anda untuk membuat protein lonjakan beracun. Protein ini sering menyebabkan kerusakan permanen pada organ penting anak-anak, termasuk otak dan sistem saraf anda. Jantung, dan pembuluh darah mereka termasuk pembekuan darah, sistem reproduksi,”
Hasil Cek Fakta
Beredar kembali melalui media sosial twitter video Penemu cairan ekperimen terapi genetika mRNA yang menyampaikan 3 masalah utama jika vaksin diberikan kepada anak anak. salah satunya adalah spike protein beracun yang menyebabkan kerusakan permanen pada anak.
Setelah ditelusuri video tersebut sudah beredar sejak Desember 2021. Mengutip merdeka.com, Dokter penyakit menular dan direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia, Paul Offit, mengatakan informasi menyebut spike protein usai divaksin Covid-19 menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh anak-anak adalah klaim yang salah. Sejalan dengan itu, American Academy of Pediatrics Deborah Greenhouse, juga sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Paul Offit.
Pendapat serupa juga diberikan oleh Alexandra Yonts, seorang dokter penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Nasional Anak di Washington, DC, Yonts mengatakan bahwa spike protein dalam vaksin Covid-19 aman karena hanya bertahan di otot lengan seseorang untuk waktu yang singkat. Baik Offit dan Yonts mengatakan bahwa data menunjukkan kasus miokarditis yang jarang terjadi bukanlah akibat langsung dari spike protein itu sendiri, seperti yang dikatakan Malone.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang vaksin Covid-19 menyebabkan spike protein beracun pada anak adalah salah dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Setelah ditelusuri video tersebut sudah beredar sejak Desember 2021. Mengutip merdeka.com, Dokter penyakit menular dan direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia, Paul Offit, mengatakan informasi menyebut spike protein usai divaksin Covid-19 menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh anak-anak adalah klaim yang salah. Sejalan dengan itu, American Academy of Pediatrics Deborah Greenhouse, juga sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Paul Offit.
Pendapat serupa juga diberikan oleh Alexandra Yonts, seorang dokter penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Nasional Anak di Washington, DC, Yonts mengatakan bahwa spike protein dalam vaksin Covid-19 aman karena hanya bertahan di otot lengan seseorang untuk waktu yang singkat. Baik Offit dan Yonts mengatakan bahwa data menunjukkan kasus miokarditis yang jarang terjadi bukanlah akibat langsung dari spike protein itu sendiri, seperti yang dikatakan Malone.
Berdasarkan penjelasan di atas klaim tentang vaksin Covid-19 menyebabkan spike protein beracun pada anak adalah salah dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Riza Dwi (Anggota Tim Kalimasada)
Alexandra Yonts, seorang dokter penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Nasional Anak di Washington, DC, mengatakan bahwa spike protein dalam vaksin Covid-19 aman karena hanya bertahan di otot lengan seseorang untuk waktu yang singkat.
Alexandra Yonts, seorang dokter penyakit menular pediatrik di Rumah Sakit Nasional Anak di Washington, DC, mengatakan bahwa spike protein dalam vaksin Covid-19 aman karena hanya bertahan di otot lengan seseorang untuk waktu yang singkat.
Rujukan
Halaman: 4194/6140