• (GFD-2019-1181) Jokowi Sebut 488 Kapal Ilegal Telah Ditenggelamkan

    Sumber: Debat Capres
    Tanggal publish: 17/02/2019

    Berita

    Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo mengklaim, selama kepemimpinannya terdapat 488 kapal ilegal fishing yang dibakar dan ditenggelamkan.

    Demikian dikatakan Joko Widodo dalam debat calon presiden putaran kedua, Minggu (17/2/2019).

    Hasil Cek Fakta

    Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), jumlah kapal pelaku illegal fishing yang telah ditenggelamkan sejak Oktober 2014 adalah 488 kapal, dengan rincian Vietnam 276 kapal, Filipina 90 kapal, Thailand 50 kapal, Malaysia 41 kapal, Indonesia 26 kapal, Papua Nugini 2 kapal, Tiongkok 1 kapal, Belize 1 kapal dan tanpa negara 1 kapal.

    Peneliti AURIGA, Iqbal Damanik menyatakan sejak 2014-2018 terdapat 825 kasus penindakan terhadap illegal fishing, dan yang telah inkracht sebanyak 479 kasus. Untuk jumlah kasusnya pada tahun 2014 (58), 2015 (198), 2016 (237), 2017 (197) dan 2018 (135).

    “Jika dibandingkan sektor SDA, lainnya penegakan hukum di sektor kelautan dan perikanan memang jauh lebih baik. Utamanya di sektor pertambangan dan perkebunan, berbagai pelanggaran-pelanggaran hukum yang terjadi belum banyak diselesaikan,” katanya.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1180) Benarkah selama puluhan tahun banyak perusahaan besar meninggalkan limbah dan tidak membayar pajak?

    Sumber: Debat Capres
    Tanggal publish: 17/02/2019

    Berita

    Dalam arena debat calon presiden kedua, di Hotel Sultan, 17 Februari 2019, calon presiden Prabowo Subianto menyatakan, "Selama puluhan tahun perusahaan besar meninggalkan limbah dan tidak membayar pajak.”

    Hasil Cek Fakta

    Menurut Peneliti yayasan lingkungan hidup Auriga, Iqbal Damanik, tingkat kepatuhan Wajib Pajak (WP) Badan di sektor perkebunan sawit masih rendah. “Hasil evaluasi Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam oleh Komisi Pemberantas Korupsi pada 2018,tingkat kepatuhan Wajib Pajak (WP) Badan di sektor perkebunan sawit hanya 46,3 persen,” kata Iqbal di Kantor Google, Jakarta Selatan pada Ahad, 17 Februari 2019.

    Penerimaan pajak di sektor tersebut hanya Rp 18,13 triliun. Padahal, ada potensi penerimaan pajak yang mencapai Rp 40 triliun. Artinya ada potensi sebesar Rp 21,87 triliun potensi pajak yang hilang.

    Mengutip dari Deutsche Welle, sejumlah perusahaan perkebunan yang divonis bersalah karena terbukti membakar hutan sejak 2009 hingga kini belum membayar uang denda bernilai trilyunan Rupiah. Padahal, dana itu akan digunakan untuk membiayai restorasi.

    Perusahaan sawit dan kertas di Indonesia berhutang senilai USD 220 juta atau sekitar Rp. 3,1 trilyun kepada pemerintah. Jumlah tersebut membengkak menjadi USD 1,3 milyar atau setara dengan Rp. 18 trilyun jika ditambahkan dengan vonis denda dalam kasus pembalakan liar.

    Dalam berbagai kasus dugaan pembakaran hutan antara tahun 2009 hingga 2012, perusahaan sawit Kallista Alam mengajukan banding terhadap hukuman denda senilai Rp. 336 milyar hingga ke Mahkamah Agung. Perusahaan itu sebelumnya terbukti membakar dan mengeringkan ladang gambut di Kuala Tripa dan membunuh satwa liar, antara lain orangutan, lewat kabut asap yang tercipta.

    Kawasan yang dibakar PT. Kallista Alam termasuk wilayah Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh, habitat terakhir di Bumi yang dihuni oleh harimau, gajah dan badak sumatera yang kian langka. Ketika MA menolak pengkajian ulang, perusahaan beralih ke Pengadilan Negeri Meulaboh yang membebaskan Kallista Alam dari semua tuduhan. Putusan PN Meulaboh lalu dibatalkan Pengadilan Tinggi Banda Aceh Oktober 2018 silam.

    Namun, hingga kini belum ada kejelasan mengenai pembayaran denda. PT. Kallista Alam sendiri tidak bisa dihubungi lantaran nomer telepon yang ditampilkan perusahaan dalam profilnya tidak lagi aktif.

    KesimpulanPernyataan Prabowo bahwa masih banyak perusahaan besar yang tidak membayar pajak adalah benar.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1179) [DISINFORMASI] Prabowo Klaim Indonesia Tidak Memiliki Pertumbuhan Ekonomi Menurut Bank Dunia

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/02/2019

    Berita

    Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto dalam debat Capres kedua yang dipandu oleh moderator Tommy Tjokro dan Anisha Dasuki yang digelar hari ini, Minggu (17/2) mengklaim Bank Dunia mengatakan tidak adanya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Prabowo menyampaikan dalam segmen 2 debat capres saat merespon calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo dengan menyebutkan pembangunan Indonesia tidak memiliki pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan masyarakat.

    "kalau kita pelajari dan kalau kita lihat sekarang dalam laporan-laporan bank dunia yang terakhir-terakhir, justru mengatakan bahwa hampir tidak kelihatan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi kita secara real daripada pembangunan infrastruktur ," kata Prabowo saat segmen 2 berlangsung di Debat kedua, Minggu (17/2).

    Hasil Cek Fakta

    Memasuki awal tahun, Bank Dunia tiba-tiba mengeluarkan keterangan resmi pada Selasa (1/1) berupa klarifikasi atas laporan terkait proses perencanaan dan penganggaran infrastruktur di Indonesia. Bank Dunia menyebut laporan yang menjadi bahan diskusi di media sosial dan beberapa media itu sudah kedaluwarsa karena disusun pada 2014 lalu. 

    Dalam waktu yang tak jauh berbeda,CNNIndonesia.com mendapatkan dokumen laporan Bank Dunia bertajuk Infrastructure Sector Assessment Program (InfraSAP). Dalam dokumen tersebut tertulis waktu laporan tersebut disusun pada Juni 2018.

    Bank Dunia dalam laporan tersebut, antara lain mengkritisi kualitas proyek infrastruktur yang rendah, pembangunan infrastruktur yang didomonasi BUMN, hingga tarif listrik yang dinilai terlampau murah. 

    CNNIndonesia.com pun telah meminta konfirmasi perihal laporan tersebut. Namun, hingga akhirnya beberapa berita dipublikasikan pada Jumat (4/1), Bank Dunia belum juga memberikan respons, meski membenarkan keberadaan laporan tersebut. 

    Pada Senin (7/1), akhirnya Bank Dunia mengeluarkan keterangan resmi merespons pemberitaan CNNINdonesia.com. Bank Dunia mengaku pihaknya memang menyusun laporan tersebut bekerja sama dengan pemerintah. Namun, laporan itu disebut belum final. 

    Sebelumnya, Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2018 akan mencapai 5,2 persen atau relatif sama dengan proyeksi pemerintah sebsar 5,14-5,21 persen.

    Menurut Bank Dunia, meskipun ketidakpastian global meningkat, pandangan terhadap ekonomi Indonesia terus positif dengan pertumbuhan PDB riil Indonesia menjadi 5,3 persen pada

    Menurut laporan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama lima kuartal terakhir (sejak kuartal III-2017) terutama akibat menggeliatnya sektor pertambangan dan infrastruktur. Faktor pendorongnya antara lain pulihnya investasi di sektor swasta yang membentuk peningkatan modal tetap bruto.

    Kesimpulan

    Klaim Prabowo belum dapat dibenarkan karena Bank Dunia masih belum menyelesaikan laporan secara keseluruhan

    Rujukan

  • (GFD-2019-1177) Jokowi: Tambang Milik PT Bukit Asam Sudah Dihutankan Kembali

    Sumber: Debat Capres
    Tanggal publish: 17/02/2019

    Berita

    Masalah lubang-lubang bekas tambang mengemuka dalam debat segmen keempat antara capres petahana Jokowi atau Joko Widodo dengan penantangnya dari kubu 02, Prabowo Subianto.
    Jokowi menyebut, banyak sekali yang telah dikerjakan terkait penyelamatan lingkungan, di samping penegakan hukum.
    "Tambang milik PT Bukit Asam sudah dihutankan kembali. Kalau pengawasan sudah ketat, itu bisa dilakukan," kata Jokowi dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Minggu 17 Februari 2019.

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, dalam situs PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk, www.ptba.co.id, disebutkan soal green mining, salah satunya adalah reklamasi bekas lubang tambang:

    Salah satu program di dalam green mining adalah taman hutan rakyat. Program peduli lingkungan ini merupakan program yang memberikan pengaruh besar dalam kegiatan penambangan, dengan melakukan reklamasi terhadap lahan-lahan bekas penambangan. Dari total lahan bekas tambang seluas 5.394 hektar, 3.350 hektar di antaranya merupakan lahan bekas Tambang Air Laya dan 2.044 hektar adalah lahan bekas Tambang Banko Barat.

    Lahan-lahan ini dijadikan hutan yang memiliki nilai ekonomis. Hutan ini berfungsi sebagai hutan untuk penelitian, perkemahan dan darmawisata. Bahkan di salah satu zona Penelitian produktif, PTBA telah bekerjasama dengan Universitas Bengkulu dalam menjalankan penelitian dan melakukan monitoring secara berkala setiap 3 bulan sekali. Dalam hal pembibitan PTBA melibatkan kelompok masyarakat dan menerapkan pola pembibitan oleh masyarakat.

    Kini Taman Hutan Rakyat (Tahura) Enim dijadikan percontohan bagi penanganan lahan pasca tambang. Hal ini ditandai dengan beberapa kunjungan pemerintah propinsi dan kabupaten di Pulau Kalimantan yang juga banyak memiliki areal pertambangan. PTBA menyadari bahwa green mining merupakan bagian dari CSR dan akan memberikan manfaat bagi perusahaan di masa mendatang.

    Adhityani Putri dari Yayasan Indonesia Cerah mengatakan, PT Bukit Asam memang telah menghijaukan kembali area pasca tambang IUP Air Laya dan IUP Bangko di Sumatera Selatan. Taman Hutan Raya (Tahura) di Muara Enim seluas 5.394 hektar yang dibangun sejak tahun 2016.

    "Permasalahannya adalah bahwa hutan ini belum dilakukan untuk memulihkan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Pohon yang ditanam adalah pohon ciru dan akasia, yang merupakan pohon yang tumbuh cepat tetapi tidak bisa memulihkan ekosistem sebelum tambang," kata dia.

    Rujukan