• (GFD-2021-6216) Di Malaysia, Rizieq Shihab Dapat Penghargaan sebagai Ulama yang Gigih dan Simbol Menentang Kesewenang-Wenangan? Ini Faktanya

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 30/01/2021

    Berita

    Penghargaan Habib Rizieq di Malaysia

    Penghargaan Habib Rizieq

    Hasil Cek Fakta

    Dari penelusuran kami, klaim bahwa video itu memperlihatkan Rizieq mendapatkan penghargaan di Malaysia, adalah salah. Faktanya, penghargaan itu diberikan di Indonesia.

    Dilansir Suara.com, Rizieq mendapatkan penghargaan kategori Ulama Award. Penghargaan itu diberikan pada Malam Anugerah Moeslim Choice Award pada 2018 lalu.

    Kala itu, Rizieq diwakili menantunya, Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatas. Pasalnya Rizieq masih bermukim di Arab Saudi.

    Menurut Hanif, Rizieq merupakan sosok yang memiliki sisi kemanusiaan yang sangat tinggi. Sisi Rizieq ini jarang terekspose media massa.

    Kesimpulan

    Klaim bahwa video itu memperlihatkan Rizieq mendapatkan penghargaan di Malaysia, adalah salah. Faktanya, penghargaan itu diberikan di Indonesia.

    Informasi ini masuk kategori hoaks jenis false context (konteks keliru). False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6215) [SALAH] “Bayi katak”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/01/2021

    Berita

    “Bayi katak !!!!!!!.”.

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan video bayi yang mengalami kondisi “Anensefali” dengan narasi yang mengaitkan dengan hal lain, menimbulkan kesimpulan yang keliru.

    Alodokter: “Anensefali adalah kondisi berbahaya yang menimpa bayi, di mana ia dilahirkan tanpa beberapa bagian otak dan tulang tengkorak. Risiko bayi untuk terlahir dengan kondisi ini akan meningkat jika ibunya kekurangan asam folat selama hamil.

    Anensefali adalah salah satu kelainan pembentukan tabung saraf janin. Penyakit ini membuat otak, tengkorak, tulang belakang, atau sumsum tulang belakang bayi tidak terbentuk dengan normal.”

    HELLO SEHAT: “Tabung saraf sendiri merupakan lapisan sel yang nantinya akan berkembang menjadi otak, tengkorak, sumsum tulang belakang bayi, dan jaringan lain yang menyertainya.

    Tabung saraf biasanya terbentuk pada awal kehamilan dan menutup pada hari ke-28 setelah pembuahan.”

    CDC: “Anencephaly adalah cacat lahir yang serius di mana bayi lahir tanpa bagian otak dan tengkorak. Ini adalah jenis cacat tabung saraf (NTD). Saat tabung saraf terbentuk dan menutup, ia membantu membentuk otak dan tengkorak bayi (bagian atas tabung saraf), sumsum tulang belakang, dan tulang punggung (bagian bawah tabung saraf).

    Anencephaly terjadi jika bagian atas dari tabung saraf tidak menutup seluruhnya. Hal ini sering mengakibatkan bayi lahir tanpa bagian depan otak (otak depan) dan bagian otak yang berpikir dan terkoordinasi (serebrum). Bagian otak yang tersisa seringkali tidak tertutup oleh tulang atau kulit.” (Google Translate).

    Kesimpulan

    BUKAN bayi Katak. FAKTANYA adalah kelainan yang disebut “Anensefali”, kondisi berbahaya yang menimpa bayi sehingga lahir tanpa beberapa bagian otak dan tulang tengkorak karena kelainan pembentukan tabung saraf janin.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6214) [SALAH] Gubernur Anies Baswedan Mengecat Rumah Warga untuk Antisipasi Banjir

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 30/01/2021

    Berita

    NARASI:

    Antisipasi banjir Jakarta “gubernurku” Anis Rasyid Baswedan mengecat atap rumah warga (ga nyambung banget).

    Kampret di kasih liat cat dan lampu warna warni aja girangnya minta ampun, heboh Anis keren Anis

    hebat

    , lu pikir harga cat dan lampu itu berapa sih pret 😃😁😂

    *foto underpass di sekitar Stasiun Sudirman dan pemukiman warga di sekitar flyover Jakarta Selatan

    Hasil Cek Fakta

    Meski begitu, klaim bahwa pembuatan kampung warna-warni untuk mencegah banjir di Jakarta adalah tidak benar. Setelah dilakukan pencarian fakta, diketahui bahwa dilakukannya pengecatan permukiman warga di sekitaran flyover, Jalan Layang Tapal Kuda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan adalah untuk estetika.

    Dilansir dari detik.com, Anies telah merencanakan pengecatan sejak Agustus 2020. Ia meminta Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali untuk membicarakan rencana pengecatan tersebut dengan warga. Adapun tujuan dari pengecatan tersebut adalah agar pemandangan di sekitar flyover lebih cantik.

    Sebelumnya, Pemrov DKI pada tahun 2018 juga telah menginisiasi pengecatan rumah perkampungan warga. Bersumber dari kompas.com, Gubernur Anies Baswedan mengupayakan pengecatan permukiman warga yang dekat dengan lokasi Asian Games Jakarta-Palembang 2018. Tujuannya adalah untuk “beautifikasi” kampung.

    “BUMN mendukung ‘beautifikasi’ kampung Jakarta,” ungkap Anies.

    Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa upaya pengecatan permukiman penduduk di Jakarta oleh Gubernur Anies Baswedan adalah untuk estetika bukan mencegah banjir. Sehingga klaim Fitriani Habibah adalah HOAX dan termasuk kategori FALSE CONTEXT.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga).

    Klaim yang salah. Faktanya, inisiasi diadakannya kampung warna-warni bertujuan untuk estetika. Seperti contohnya kawasan Jalan Layang Tapal Kuda, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, permukiman warga dicat agar pemandangan di sekitar flyover lebih estetik.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6213) [SALAH] Bank Indonesia Cetak Uang 300 Triliyun

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/01/2021

    Berita

    Sebuah akun Facebook bernama RA Kartini mengunggah artikel yang menyebutkan bahwa Bank Indonesia (BI) akan mencetak uang kartal sebesar Rp100 hingga Rp300 triliyun. Langkah itu diambil karena keadaan darurat keuangan negara yang semakin kritis.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan kabar yang mengatakan BI akan mencetak uang sebesar Rp300 triliyun karena negara sedang kritis adalah tidak benar dan tidak didukung oleh data, fakta, dan informasi yang valid.

    “Tugas BI dalam mencetak uang dilakukan di bawah amanat undang-undang dengan berbagai pertimbangan seperti kebutuhan likuiditas perekonomian, mengganti uang lusuh, dan lainnya. Jadi tidak bisa dilakukan tanpa perhitungan karena akan membahayakan perekonomian,” demikian penjelasan Erwin.

    Pada awal pandemi pun, Gubernur BI Perry Warjiyo pun menolak usulan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI agar BI mencetak uang sampai Rp600 triliun. Menurut Perry, hal itu tidak sejalan dengan kebijakan moneter yang prudent dan lazim. Pencetakan uang hanya dilakukan sesuai kaidah dan koordinasi antara Bank Indonesia dengan Kementerian Keuangan.

    Sehingga klaim mengenai BI akan mencetak uang sebesar Rp300 triliyun termasuk hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.

    Rujukan